Rasio jumlah trombosit diameter spleen Protrombin time PT

Trombopoesis merupakan proses yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sitokin dan trombopoetin. Trombopoetin merupakan hormon glikoprotein yang dihasilkan oleh hepatosit, sedikit pada ginjal, limfa, paru, sumsum tulang dan otak. Trombopoetin adalah pengatur utama produksi trombosit. Trombopoetin bekerja dengan cara menstimulasi megakariopoesis dan maturasi trombosit. Kerusakan hati akan mempengaruhi pembentukan trombopoetin sehingga mengakibatkan gangguan keseimbangan antara destruksi dan produksi trombosit dengan akibat trombositipenia. Afdhal 2008 Hal ini dibuktikan oleh Goulis dkk yang melakukan penelitian pada 23 pasien dewasa dengan sirosis hati yang menjalani transplantasi hati dibandingkan dengan 21 pasien normal. Setelah dilakukan transplantasi hati didapatkan peningkatan jumlah trombopoetin dan jumlah trombosit yang bermakna dibandingkan saat sebelum transplantasi. Afdhal 2008 Gambar 3. Mekanisme trombositopenia pada hepatitis kronis. Dikutip dari Olariu M, Olariu C, Olteanu D. Thrombocytopenia in chronic hepatitis C.J. Gastrointestin Liver Dis 2010;19:381-385 Chalasani dkk, dalam studinya menemukan bahwa adanya trombositopenia 88.000uL sebagai prediktor yang kuat untuk varises oesofagus. Pada tahun 2003 di Italia, Giannini dkk menemukan bahwa nilai cut-off point trombosit ≤ 112.000 uL sebagai prediktor varises oesofagus.

2.3.2. Rasio jumlah trombosit diameter spleen

Universitas Sumatera Utara Rasio jumlah trombosit diameter spleen dianggap sesuai sebagai parameter splenomegali yang berimplikasi terjadinya trombositopenia pada penderita sirosis hati, dimana ukuran diameter spleen berbanding terbalik dengan jumlah trombosit. Parameter ini di ukur dengan ultrasound, dimana pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan non-invasive dan mudah dilakukan dan merupakan pemeriksaan yang rutin dilakukan pada penderita sirosis hati. Ada beberapa studi yang mengalisis Rasio jumlah trombosit diameter spleen sebagai prediktor varises oesofagus. Giannini dkk, dalam studinya menemukan bahwa nilai negatif predictive value Rasio jumlah trombosit diameter spleen 909 sebesar 100. Agha A dkk, bahwa nilai cut off 909 menunjukan nilai negatif predictive value 100 dan positif predictive value 93,8 dalam mendiagnosa varises oesofagus. Baig dkk, dengan nilai cut off 1014 menunjukkan positif dan negatif predictive value sebesar 95,4 dan 95,1. Sarangapani et al 2009. Nilai rasio jumlah trombosit diameter spleen 820 merupakan prediktor independen timbulnya varises oesofagus. Nashaat et al 2010

2.3.3. Protrombin time PT

Liver mempunyai peranan sentral dalam mempertahankan proses haemostasis. Liver sebagai tempat sintesis semua faktor- faktor pembekuan dan yang menghambatnya. Kerusakan liver pada penyakit hati kronis dapat menyebabkan gangguan koagulasi yang akan merusak keseimbangan antara pembekuan dan fibrinolisis. Gangguan koagulasi dapat menyebabkan terjadinya perdarahan minimal sampai dengan masif atau bahkan terjadinya trombosis. Pemanjangan protrombin time PT sering dihubungkan dengan keparahan gangguan liver dan ini merupakan salah satu parameter yang sering digunakan sebagai prognostik dari penyakit hati kronis seperti Child pugh atau MELD score. Pemeriksaan PT di pertimbangkan oleh karena pemeriksaannya simpel, murah, dan merupakan marker prognostik yang akurat terhadap gangguan liver dan juga merupakan prediktor perdarahan. Derajat gangguan PT merupakan cerminan rendahnya sintesis di liver yang dapat memprediksi derajatnya hipertensi portal dan adanya varises oesofagus.Siddiqui et al 2011 Universitas Sumatera Utara Stojanov D.B dkk, mengatakan bahwa gangguan koagulasi dan disfungsi hepatik tidak dihubungkan dengan episode awal dari perdarahan varises. Siddiqui S.A dkk, mengatakan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan antara PT dan aPTT dengan perdarahan gastrointestinal. Meskipun begitu, PT dan aPTT masih tetap digunakan sebagai marker prognostik. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODE PENELITIAN

3.1.Desain Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan observasional analitik dengan metode Cross Sectional potong lintang. Pengambilan sampel dengan cara consecutive sampling terhadap penderita sirosis hati. 3.2.Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Divisi Gastroenterologi dan Hepatologi departemen ilmu penyakit dalam FK USU RSUP H. Adam Malik Medan. mulai bulan Desember 2011 sd Mei 2012. 3.3.Kriteria Inklusi • Penderita Sirosis Hati yang ditentukan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, pemeriksaan laboratorium dan USG abdomen • Bersedia ikut penelitian 3.4.kriteria eksklusi • Tidak bersedia ikut serta dalam penelitian ini • Trombosis vena porta • Hepatoma • Demam berdarah • Malaria • DIC 3.5.Batasan dan definisi operasional • Populasi sampel adalah penyakit sirosis hati yang ditentukan berdasarkan anamnesa, pemeriksaan fisik, laboratorium dan USG abdomen • Varises oesofagus adalah tampak protrusi pembuluh darah vena mulai dari distal oesofagus sampai ke proksimal akibat hipertensi porta. • Trombositopenia adalah kadar trombosit ≤ 150000 Universitas Sumatera Utara