Uji Heterokedastisitas 3 Uji Outokorelasi

Tabel 4. 7 Kriteria Pengujian Otokorelasi dengan Uji Durbin- Watson Sumber : Suliyanto 2012: 127 Tabel 4.8 Uji Durbin- Watson Pada output model summary di atas terdapat nilai Durbin- Watson sebesar 1,699. Pengambilan keputusan pada asumsi ini memerlukan dua nilai bantu yang diperoleh dari table Durbin Watson, yaitu nilai dL dan dU, dengan jumlah k adalah jumlah variabel bebas dan n adalah ukuran sampel. Jika nilai Durbin Watson berada di antara nilai dU hingga 4 – dU berarti asumsi tidak terjadi otokorelasi terpenuhi. Kesimpulannya apabila kita lihat table Durbin Watson dengan n = 14, K = 3, maka akan diperoleh nilai dL = 0,767 dan dU = 1,779, sehingga nila 4 – dU sebesar 4 – 1,779 = 2,221 sedangkan nilai 4 – dL = 4 – 0,767 = 3,233. Karena nilai Durbin Watson 1,699 terletak antara dU dengan 4 – dU maka disimpulkan bahwa model persamaan regresi tersebut tidak mengandung masalah otokorelasi.

4.4.4 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari suatu residual pengamatan ke residual DW Kesimpulan dL Ada Otokorelasi + dL s. d. dU Tanpa Kesimpulan dU s.d. 4 – dU Tidak Ada Otokorelasi 4 – dU s.d. 4 – dL Tanpa Kesimpulan 4 - dL Ada Otokorelasi Model Summary b Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin- Watson 1 .911 a .830 .779 .17190 1.699 a. Predictors: Constant, LN_FA, LN_WCTO, LN_RTO b. Dependent Variable: LN_ROI Universitas Sumatera Utara pengamatan lain. Dalam penelitian ini, gejala heterokedastisitas dideteksi dengan menggunakan grafik Scatterplot dan uji Park. a Grafik Scatterplot Menurut uji grafik Scatterplot, suatu model tidak mengalami gangguan heterokedastisitas apabila diagram pencar tidak membentuk pola-pola tertentu atau dengan kata lain acak. Gambar 4.5 Scatterplot Devendent Variabel ROI Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Pada gambar 4.5 tentang grafik scatterplot diatas terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi sehingga model regresi layak dipakai untuk melihat pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Universitas Sumatera Utara b Uji Park Pengujian heterokedastisitas dengan uji Park dilakukan dengan meregresikan semua variabel bebas terhadap nilai Ln residual kuadrat Ln e 2 . Kriteria pengambilan keputusan dalam uji Park ini adalah sebagai berikut: 1. Jika nilai signifikansi 0,05, maka model tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. 2. Jika nilai signifikansi 0,05, maka model mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4. 9 Uji Park Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant -854.789 563.746 -1.516 .160 LNLN_WCTO 1.386 .862 .445 1.608 .139 LNLN_RTO -13.767 9.153 -.797 -1.504 .163 LNLN_FA 263.181 174.424 .759 1.509 .162 a. Dependent Variable: LNU2 Sumber: Hasil Pengolahan SPSS 2012 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa signifikansi variabel LN Perputaran Modal Kerja sebesar 0,139, LN dari Perputaran Piutang sebesar 0,163 dan LN dari logaritma Aktiva Tetap sebesar 0,162. Nilai-nilai tersebut lebih besar dari 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa data tidak mengalami gangguan heterokedastisitas . Universitas Sumatera Utara

4. 5 Uji Hipotesis