BAB I PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang Masalah
Pada era globalisasi perekonomian dan merebaknya arus informasi yang turut menunjang pembangunan negara kita dewasa ini, banyak bermunculan
perusahaan- perusahaan milik negara maupun perusahaan- perusahaan milik swasta, dimana perusahaan- perusahaan ini semakin besar dan berkembang.
Perkembangan ini menimbulkan persaingan yang cukup ketat yang pada akhirnya menuntut perusahaan untuk selalu memperbaiki dan menyempurnakan bidang
usahanya agar dapat mencapai tujuan perusahaan dan mempertahankan kelangsungan hidup secara berkelanjutan.
Pada dasarnya tujuan perusahaan dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu tujuan yang bersifat ideal dan tujuan yang bersifat komersial
Soeprihanto 1997: 6. Tujuan perusahaan yang bersifat ideal antara lain meningkatkan kesejahteraan karyawan, mengurangi tingkat pengangguran
memberi kesejahteraan kerja, memberikan pelayanan memenuhi kebutuhan masyarakat, meningkatkan pendapatan pemerintah melalui pajak dan tujuan lain.
Tujuan ini bersifat ideal dalam kaitannya dengan pertanggungjawaban perusahaan terhadap masyarakat, tujuan kedua yakni bersifat komersial antara lain
memperoleh keuntungan maksimal dan dilanjutkan dengan mengembangkan usaha ekspansi sehingga dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya
serta memberikan pengembalian yang menguntungkan bagi para pemiliknya.
Universitas Sumatera Utara
Kedua kelompok tujuan tersebut harus saling mendukung, namun dalam situasi pertumbuhan ekonomi, sosial, dan bidang- bidang lain seperti sekarang ini,
tentunya tujuan- tujuan tersebut tidak mudah untuk mencapainya. Tujuan perusahaan sulit dicapai apabila perusahaan tersebut tidak bekerja atau beroperasi
secara efektif dan efisien dalam mengelola sumber daya yang dimilikinya sehingga perusahaan tidak mampu baik langsung maupun tidak langsung bersaing
dengan perusahaan- perusahaan sejenis. Oleh karena itu, setiap bagian di dalam perusahaan harus senantiasa berupaya memelihara serta mempertahankan
efesiensi usaha secara optimal. Dalam hal ini pihak manajemen khususnya harus mempunyai kemampuan
manajemen dalam menetapkan kebijaksanaan dalam merencanakan, mendapatkan, dan memanfaatkan dana- dana seefektif dan seefisien mungkin
sehingga dapat menghasilkan laba yang telah ditetapkan perusahaan yang pada akhirnya secara langsung maupun tidak langsung akan memaksimumkan
nilai- nilai perusahaan. Untuk mengukur keberhasilan perusahaan dalam upaya mewujudkan
operasi perusahaan yang efektif dan efisien dalam menghasilkan laba yang diperoleh, tidak hanya dilihat dari besar kecilnya jumlah laba yang diperoleh,
tetapi dapat dilihat dari profitabilitasnya. Masalah profitabilitas ini penting bagi kelangsungan hidup dan perkembangan perusahaan. Bagi pimpinan perusahaan,
profitabilitas dapat digunakan sebagai tolok ukur untuk mengetahui berhasil atau tidaknya perusahaan yang dipimpinnya, sedangkan bagi penanam modal dapat
digunakan sebagai tolok ukur prospek modal yang ditanamkan dalam perusahaan
Universitas Sumatera Utara
tersebut. Profitabilitas menunjukkan perbandingan antara laba yang diperoleh perusahaan dengan aktiva atau modal yang dipergunakannnya untuk
menghasilkan laba tersebut. Oleh karena itu, profitabilitas yang tinggi menunjukkan semakin efisien perusahaan dalam menjalankan operasinya yang
mengindikasikan bahwa perusahaan memiliki kemampuan yang besar dalam menghasilkan laba. Pencapaian profitabilitas yang tinggi tergantung kepada
kemampuan pihak manajemen perusahaan dalam merencanakan, mendapatkan, dan memanfaatkan serta mengelola dana- dana seefektif dan seefisien mungkin.
Salah satu pengukuran atas kinerja perusahaan tersebut adalah dengan mengetahui tingkat pengembalian atas investasi Return on Investment-ROI.
Dalam menjalankan aktivitas operasinya perusahaan pasti akan membutuhkan modal kerja. Modal kerja adalah nilai aktiva harta yang dapat
segera dijadikan uang kas yaitu dipakai perusahaan untuk keperluan sehari-hari, misalnya untuk membayar gaji pegawai, membeli bahan baku barang, membayar
ongkos angkutan, membayar hutang dan sebagainya Riyanto 2008: 57. Oleh sebab itu kesalahan dalam mengelola modal kerja mengakibatkan kegiatan usaha
dapat terhambat atau terhenti sama sekali. Pengaturan modal kerja penting karena selama perusahaan beroperasi modal kerja dibutuhkan, apabila sebuah perusahaan
hendak beroperasi secara berkesinambungan memang harus mengatur modal kerjanya baik secara kualitatif dan kuantitatif. Modal kerja sebaiknya tersedia
dalam jumlah yang cukup sehingga dapat memungkinkan perusahaan berfungsi secara ekonomis dalam memperoleh barang dan jasa yang diperlukan untuk
beroperasi, karena jika kekurangan modal kerja akan berdampak pada
Universitas Sumatera Utara
terganggunya kegiatan operasional perusahaan yang pada akhirnya akan menyebabkan hilangnya kesempatan perusahaan untuk memperoleh laba,
sebaliknya jika berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dimana dana yang tersedia tidak dipergunakan secara efektif.
Adanya modal kerja yang berlebihan menunjukkan adanya dana yang tidak produktif dan hal ini akan
menimbulkan kerugian bagi perusahaan karena tidak mempergunakan kesempatan untuk memperoleh keuntungan melalui dana yang ada, sehingga pemilik haruslah
benar-benar dapat mengelola modal kerjanya dengan baik Ahmad 2002: 5.
Keefektifan penggunaan modal kerja dapat diukur dengan rasio perputaran modal kerja working capital turnover. Rasio ini menunjukkan berapa kali dana
yang tertanam dalam modal kerja berputar dalam satu periode; atau jumlah penjualan yang bisa dicapai oleh setiap rupiah modal kerja, dan jumlah penjualan
tersebut otomatis berpengaruh terhadap profitabilitas Munawir 2004: 240. Semakin cepat perputaran modal kerja menunjukkan semakin efektif penggunaan
modal kerja yang berdampak pada meningkatnya profitabilitas perusahaan. Disamping pengelolaan modal kerja yang efektif dan efisien, dana yang
dimiliki perusahaan dapat juga digunakan untuk investasi jangka pendek dan jangka panjang, dan salah satunya ke dalam aktiva. Dengan menginvestasikan
dana kedalam aktiva maka perusahaan akan memperoleh manfaat dari investasi tersebut di masa depan dan tentunya manfaat dari investasi tersebut akan
berpengaruh langsung terhadap kelangsungan hidup perusahaan yang merupakan tujuan dari setiap perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
Dalam perusahaan jasa, investasi kedalam aktiva dapat dilakukan pada piutang usaha dan ini merupakan salah satu bentuk investasi jangka pendek.
Piutang merupakan salah satu unsur dari aktiva lancar dalam neraca perusahaan yang timbul akibat adanya penjualan barang dan jasa secara kredit. Dalam
penagihan piutang, berlangsung proses perubahan piutang menjadi kas. Proses tersebut akan terus berulang sepanjang piutang masih dapat ditagih. Artinya,
piutang akan terus berputar. Piutang akan dikonversikan menjadi kas dalam satu periode akuntansi.
Tingkat perputaran piutang dapat dihitung dengan membandingkan penjualan kredit dengan rata- rata piutang, dimana saldo rata- rata piutang dapat
dihitung dengan menjumlahkan saldo awal dan saldo akhir dan kemudian dibagi dua. Tingkat perputaran ini menggambarkan berapa kali modal yang tertanam
dalam piutang berputar atau berapa lama waktu yang digunakan untuk mengubah piutang ke kas, semakin cepat perputaran piutang menandakan bahwa modal dapat
digunakan secara efektif dan efisien. Perputaran piutang juga merupakan salah satu faktor yang menentukan
besar kecilnya keuntungan yang akan diperoleh perusahaan. Beberapa keuntungan yang diperoleh perusahaan, jika melakukan pengelolaan piutang dengan baik,
antara lain kemungkinan perusahaan dapat membayar semua kewajibannya tepat waktu dan memungkinkan perusahaan tersebut untuk dapat beroperasi dengan
lebih efisien karena tidak ada kesulitan untuk memperoleh barang dan jasa yang diperlukan, dimana secara tidak langsung akan berdampak pada tingkat perolehan
keuntungan perusahaan yang bersangkutan.
Universitas Sumatera Utara
Seprina Ruleta Sitanggang 2008 melakukan penelitian mengenai perputaran piutang terhadap profitabilitas pada PT Gresik Cipta Sejahtera cabang
Medan. Hasil penelitian menyatakan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan antara tingkat perputaran piutang dengan profitabilitas ROA.
Disamping menginvestasikan dana kedalam bentuk piutang, perusahaan juga melakukan investasi jangka panjang dalam bentuk aktiva tetap. Perusahaan
melakukan investasi aktiva tetap dengan harapan agar mendapatkan return yang lebih besar daripada sebelum melakukan investasi. Investasi dalam aktiva tetap
dilakukan dengan tujuan untuk menambah kuantitas produk, meningkatkan kualitas produk, dsb, dengan harapan kinerja perusahaan akan meningkat dan
dapat memperoleh pangsa pasar yang lebih baik dan tentunya akan berdampak pada peningkatan keuntungan perusahaan. Manajemen aktiva tetap yang efektif
sangat penting untuk kelangsungan hidup perusahaan karena apabila perusahaan kekurangan aktiva tetap untuk menambah jumlah produk sedangkan permintaan
produk besar maka perusahaan akan kehilangan konsumen yang potensial. Hal ini akan mengakibatkan hilangnya peluang bagi perusahaan dalam memperoleh laba
karena banyaknya permintaan yang tidak terpenuhi, tetapi jika perusahaan terlalu banyak memiliki aktiva tetap perusahaan maka terdapat aktiva yang menganggur.
Oleh sebab itu, ketidaktepatan dalam menentukan kebutuhan modal kerja, mengelola piutang, dan aktiva tetap akan mengakibatkan kegiatan perusahaan
terganggu dan menurunnya kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan uraian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian mengenai : “Pengaruh Perputaran Modal Kerja, Piutang, dan Aktiva Tetap Terhadap Profitabilitas Pada Perusahaan PT. Pelabuhan
Indonesia I Persero Cabang Belawan International Container Terminal BICT”.
1. 2 Perumusan Masalah