Air Limbah TINJAUAN PUSTAKA

9 tersuspensi yang tinggi. Untuk mengendalikan pencemaran maka diperlukan pengolahan secara biologik, kimia, atau fisik. Penanganan limbah cair secara biologik lebih disukai karena dampak akhirnya terhadap pencemaran lingkungan minimal. Limbah cair PKS mengandung padatan melayang dan terlarut dalam emulsi minyak dalam air. Apabila limbah tersebut larut labgsung dibuang kesungai maka sebagian akan mengendap, terurai secara perlahan, mengonsumsi oksigen terlarut, menimbulkan kekeruhan, mengeluarkan bau yang sangat tajan, dan dapat meruska daerah pembiakan ikan. Limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung senyawa anorganik dan organik yang dapat dan tidak dapat dirombak oleh mikroorganisme. Limbah yang mengandung senyawa organik umumnya dapat dirombak oleh bakteri dan dapat dikendalikan secara biologis. Pengolahan limbah cair secara biologis dapat dilakukan dengan proses aerobik dan anaerobik. Pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dimualai dengan proses aerobik. said, 1996 .

2.4. Air Limbah

Air limbah yaitu air dari suatu daerah pemukiman yang telah dipergunakan untuk berbagai keperluan, harus dikumpukan dan dibuang untuk menjaga lingkungan hidup yang sehat dan baik. Unsur – unsur dari suatu sistem pengolahan air limbah yang modern terdiri dari : 1 masing – masing suber air limbah, 2 sarana pemrosesan setempat, 3 sarana pengumpulan. 4 sarana penyaluran, 5 sarana pengolahan dan 6 sarana pembuangan. Linsley,R dan Franzini,J.1979. Universitas Sumatera Utara 10

2.4.1. Air Limbah Industri

Jumlah aliran air limbah yang berasal dari industri sangat bervariasi tergantung besar kecilnya industri, pengawasan proses industri, derajat penggunaan air, derajat penggunaan air limbah yang ada. Puncak tertinggi aliran selalu tidak akan dilewati apabila menggunakan tangki penahan dan bak pengaman. Untuk memperkirakan jumlah air limbah yang dihasilkan oleh industri yang tidak menggunakan proses basah diperkirakan sekitar 50 m 3 hahari. Sebagai patokan dapat dipergunakan pertimbangan bahwa 85 – 95 dari jumlah air yang dipergunakan adalah berupa air limbah apabila industri tersebut tidak menggunakan kembali air limbah. Apabila industri tersebut memanfaatkan air limbahnya lagi maka jumlahnya akan lebih kecil lagi. Sugiharto,1987 Klasifikasi limbah industri ada berdasarkan nilai ekonomisnya, limbah dibedakan menjadi limbah yang mempunyai nilai ekonomis. Limbah yang tidak mempunyai nilai ekonomis yaitu limbah dimana dengan melalui suatu proses lanjut akan memberikan suatu nilai tambah. Misalnya dalam pabrik gula, tetes merupakan limbah yang dapat digunakan sebagai bahan baku untuk industri alkohol, sedangkan ampas tebu sebagai limbah dari pabrik gula juga dapat dijadikan bahan baku untuk industri kertas karena mudah dibentuk menjadi bubur pulp. Limbah non ekonomis adalah suatu limbah walaupun telah dilakukan proses lanjut dengan cara apapun tidak akan memberikan nilai tambah kecuali sekedar untuk mempermudah sistem pembuangan. Limbah jenis ini sering menimbulkan masalah pencemaran dan kerusakan lingkungan. Kristanto.P 2002 . Universitas Sumatera Utara 11

2.4.2 Sifat – Sifat Air Limbah

Untuk mengetahui lebih luas tentang air limbah, maka perlu kiranya diketahui juga secara detail mengenai kandungan yang ada dalam air limbah juga sifat – sifatnya. Setelah diadakn analisis ternyata bahwa air limbah mempunyai sifat yang dapat dibedakan menjadi tiga bagian besar diantaranyaSifat fisik, Sifat kimiawi Sifat biologis. Adapun cara pengukurannya yang dilakukan pada setiap jenis sifat tersebut dilaksanakan secara berbeda- beda sesuai dengan keadaanya. Analisis jumlah dan satuan biasanya diterapkan untuk penelaahan bahan kima. Sedangkan analisis dengan menggunakan penggolongan banyak diterapkan apabila menganalisis kandungan biologinya. Sifat fisik air limbah Penentuan derajat kekotoran air limbah sangat dipengaruhi oleh adanya sifat fisik yang mudah terlihat. Adapun sifat fisik yang penting adalah kandungan zat padat sebagai efek estetika dan kejernihan serta bau dan warna dan juga temperatur. Jumlah endapan pada contoh air limbah pada suhu 103 – 105 C. Beberapa komposisi air limbah akan hilang apabila dilakukan dengan mengadakan pemisahan air limbah dengan memperhatikan besar kecilnya partikel yang terkandung didalamnya. Warna adalah ciri kualitatif yang dipakai untuk mengkaji kondisi umum air limbah. Jika warnanya coklat muda, maka umur air kurang dari 6 jam. Warna abu – abu muda sampai setenga tua merupakan tanda bahwa air limbah sedang mengalami pembusukan atau telah ada dalam sistem pengumpul untuk beberapa lama. Bila warnanya abu – abu tua atau hitam, air limbah sudah membusuk Universitas Sumatera Utara 12 setelah mengalami pembusukan oleh bakteri dengan kondisi anaerobik tanpa adanya oksigen . Penghitaman warna air limbah sering disebabkan oleh adanya pembentukan berbagai sulfida, khusunya ferrous sulfida. Penentuan bau menjadi semakin penting bila masyarakat sangat mempunyai kepentingan langsung atas terjadinya operasi yang baik pada sarana pengolahan air limbah. Bau air limbah yang baru biasanya tidak terlalu merangsang, tetapai berbagai senyawa yang berbau dilepaskan pada saat air limbah terurai secara biologis pada kondisi anaerobik. Senyawa utama yang berbau adalah hidrogen sulfida tercium seperti telur busuk . Linsley,R dan Franzini,J.1979. Sifat kimia air limbah Kandungan bahan kimia yang ada didalam air limbah dapat merugikan lingkungan melalui berbagai cara. Bahan organik terlarut dapat menhabiskan oksigen dalam limbah serta akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak sedap pada penyediaan air bersih. Selain itu akan lebih berbahaya apabila bahan tersebut merupakan bahan yang beracun. Adapun bahan kimia yang penting yang ada didalam air limbah pada umumnya dapat diklarifikasikan yaitu : bahan organik seperti karbohidrat, minyak, lemak, gemuk, pestisida, fenol,protein, deterjen dan lain – lain. Bahan anorganik memiliki sifat kesadahan, klorida, logam berat, Nitrogen, pH, fosfor, Belerang. Bahan – bahan beracun seperti gas gas beracun hidrogen sulfida, metan, oksigen. Universitas Sumatera Utara 13 Sifat biologis air limbah Pemeriksaan biologis di dalam air dan air limbah untuk memisahkan apakah ada bakteri – bakteri patogen berada di dalam air limbah. Keterangan biologis ini diperlukan untuk mengukur kualitas air terutama bagi air yang diperlukan sebagai air minum, serta untuk keperluan kolam renang. Selain itu untuk menaksir tingkat kekotoran air limbah sebelum dibuang kebadan air. Berikut adalah pembagian kelompok anggota spesiesnya. Tabel 2.3. klasifikasi Mikroorganisme yang Ada di dalam Air Limbah Kelompok besar Anggota 1. Binatang bertulang belakang Rotifers Kerang – kerangan crustaceans Kutu dan larva worm and larvae 2. Tumbuh-tumbuhan lumut Mosses Pakis paku Ferns 3. Protista bakteri Ganggang Algae Jamur Fungi Hewan bersel satu protzoa Sumber : Donald W. Sundstrom, 1979

2.4.3. kulitas Limbah

Kualitas limbah menunjukkan spesifikasi limbah yang diukur dari jumlah kandungan bahan pencemar di dalam limbah. Kandungan pencemar di dalam air limbah terdiri dari berbagai parameter. Semakin kecil jumlah parameter dan semakin kecil konsentrasinya, hal ini menunjukkan semakin kecilnya peluang untuk terjadinya pencemaran lingkungan. Universitas Sumatera Utara 14 Beberapa kemungkinan yang akan terjadi akibat masuknya limbah kedalam lingkungan: a. Lingkungan tidak mendapat pengaruh yang berarti. Hal ini disebabkan karena volume limbah kecil, parameter tercemar yang terdapat dalam limbah sedikit dengan konsentrasi yang kesil. b. Ada pengaruh perubahan, tetapi tidak mengakibatkan pencemaran c. Memberikan perubahan dan menimbulkan penemaran Sedangkan faktor – faktor yang mempengaruhi kualitas limbah adalah : a. Volume limbah b. Kandungan bahan pencemar c. Frekuensi pencemaran limbah

2.5 Efek Buruk Air Limbah