7
2.3. Limbah Cair Kelapa Sawit 2..3.1. Karakteristik Limbah Cair PKS
Limbah cair pengolahan kelapa sawit mengandung padatan terlarut maupun emulsi minyak di dalam air. Limbah cair mengandung senyawa-senyawa
organik seperti sellulosa dan tannin ataupun turunan alkaloid lainnya seperti karotin. Padatan terlarut melayang dan juga mengemulsi serta bahan-bahan
organik lainnya yang terurai ataupun terdegradasi disebabkan mikroorganisme, ini memyebabkan baudan berwarna hitam. Limbah cair pengolahan kelapa sawit pada
umumnya memiliki karakteristik seperti terdapat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.2. : Kualitas Limbah Cair Segar Pabrik Kelapa Sawit
No Parameter
Satuan MenLH
Kep- 511995
Range 28 PKS- PTP
28 PKS rata-
rata World
Bank
1 PH
- 6-9
3,3-4,6 4,0
3,7 2
BOD MgL
250 8.200-35.400
21.280 35.000
3 COD
MgL 500
15.103-65.100 34.720
45.000 4
TSS MgL
300 1.330-50.700
21.700 25.000
5 Amoniak
MgL 20
2,5-5,0 13
30 6
Minyak MgL
30 190-14.720
3.075 7.000
7 N-total
MgL -
12,0-12,6 41
600 Sumber : The World Bank
– Enviromental Guide Linea, September 1982
Universitas Sumatera Utara
8
Keterangan : pH : ukuran kemasaman atau kebasaan limbah. Air yang tidak tercemar memiliki
pH antara 6.5-7.5 BOD biochemical oxygen demand : ukuran kandungan oksigen terlarut yang
diperlukan oleh mikroorganisme yang hidup di perairan untuk menguraikan bahan organik yang ada di dalamnya
COD chemical oxygen demand : jumlah oksigen yang diperlukan agar bahan buangan yang ada didalam air dapat teroksidasi melalui reaksi kimiawi
Amoniak : salah satu gas yang umum dijumpai dalam air . Amonia mudah tertimbun di dalam sistem perairan karena ia merupakan hasil samping alami
metabolisme ikan serta hasil penguraian sisa-sisa makanan dan bahan organik lainnya
2.3.2. Degradasi Limbah Cair PKS
Limbah cair PKS terdiri atas banyak komponen penyusun antara lain : seperti lemak, protein, dan karbohidrat. Komponen ini dapat digunakan sebagai
sumber nutrisi yang diperlukan mikroba, limbah munyak sawit mengalami degradasi yang biasa disebut biodegradasi limabh cair PKS. Hanya mikroba
– mikroba yang dapat beradaptasi dalam limbah cair PKS yang dapat melaksanakan
biodegradasi tersebut. Nainggolan, 2011
2.3.3. Kandungan Limbah Cair
Limbah cair pabrik kelapa sawit memiliki potensi sebagai pencemar lingkungan karena berbau, mengandung nilai COD dan BOD serta padatan
Universitas Sumatera Utara
9
tersuspensi yang tinggi. Untuk mengendalikan pencemaran maka diperlukan pengolahan secara biologik, kimia, atau fisik. Penanganan limbah cair secara
biologik lebih disukai karena dampak akhirnya terhadap pencemaran lingkungan minimal.
Limbah cair PKS mengandung padatan melayang dan terlarut dalam emulsi minyak dalam air. Apabila limbah tersebut larut labgsung dibuang
kesungai maka sebagian akan mengendap, terurai secara perlahan, mengonsumsi oksigen terlarut, menimbulkan kekeruhan, mengeluarkan bau yang sangat tajan,
dan dapat meruska daerah pembiakan ikan. Limbah cair pabrik kelapa sawit mengandung senyawa anorganik dan organik yang dapat dan tidak dapat
dirombak oleh mikroorganisme. Limbah yang mengandung senyawa organik umumnya dapat dirombak oleh bakteri dan dapat dikendalikan secara biologis.
Pengolahan limbah cair secara biologis dapat dilakukan dengan proses aerobik dan anaerobik. Pengolahan limbah cair pabrik kelapa sawit dimualai dengan
proses aerobik. said, 1996 .
2.4. Air Limbah