3.4. Tipe dari Sampling Plans
6
1. Sampling Penerimaan tunggal
Terdapat beberapa cara untuk mengklasifikasikan sampling penerimaan. Klasifikasi paling utama adalah variabel dan atribut. Variabel adalah karakteristik
kualitas yang diukur dengan skala numerik. Atribut adalah karakteristik kualitas yang berbasis iya atau tidak. Beberapa metode sampling penerimaan adalah
sebagai berikut
Sampling penerimaan tunggal adalah prosedur penentuan lot dimana satu sampel dari n unit diambil secara random dari lot, dan penentuan lot
ditentukan berdasarkan informasi yang diperoleh dari sampel tersebut. 2.
Sampling Penerimaan Ganda Sampling penerimaan ganda lebih rumit. Pengambilan keputusan berdasarkan
informasi dari sampel adalah 1 menerima lot, 2 menolak lot, atau 3 mengambil sampel kedua.
3. Sampling Penerimaan Banyak
Sampling penerimaan banyak adalah perpanjangan dari konsep sampling penerimaan ganda.
3.5. Prosedur Acceptance Sampling
7
1. Tentukan single, double, atau multiple sampling
Prosedur dalam melakukan acceptance sampling adalah sebagai berikut.
6
Douglas C. Montgomery, Op.cit, hlm. 634
7
Edward G. Schilling, Op.cit, hlm. 146
Universitas Sumatera Utara
2. Spesifikasi
p
1
= Producer’s Quality Level PR = 5 p
2
= Customer’s Quality Level CR = 10 3.
Hitung operating ratio
4. Pilih rencana penggunaan acceptance number dengan nilai lebih kecil atau
sama dengan R operating ratio 5.
Tentukan ukuran sampel
6. Acceptance number dan ukuran sampel telah diperoleh
7. Gambar OC curve dengan membagi nilai np dengan ukuran sampel untuk
memperoleh nilai p yang diasosiasikan dengan nilai probabilitas dari accpetance.
8. Gambar ASN curve dengan mengkali nilai ASNn dengan ukuran sampel dan
memplotting hasil dari nilai ASN dengan nilai p.
3.6. Double Sampling
8
8
Ibid, hlm. 143-145
Penerapan rencana pengambilan sampel ganda mengharuskan sampel pertama ukuran n1 akan diambil secara acakdari banyak biasanya diasumsikan
besar. Jumlah barang cacat d dihitung dan dibandingkan dengansampel pertama jumlah penerimaan a1 dan penolakan sejumlah r1
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3.3. Double Sampling
Sampel Ukuran
Sampel Ukuran Sampel
Kumulatif Acceptance
Number Rejection
Number 1
n
1
n
1
a
1
r
1
2 n
2
n
1
+n
2
a
2
r
2
Sumber: Edward G. Schilling 2008
Untuk memulai prosedur, sampel dari n1 diambil secara acak dari ukuran lot N dan jumlah kecacatan d
1
pada sampel dihitung. Jika d
1
≤ a
1
, maka lot diterima Jika d
1
≥ r
1
, maka lot ditolak Jika a
1
d
1
r
1
, maka sampel kedua diambil. Jika diperlukan, sampel kedua ukuran n2 diambil. Jumlah barang cacat D2
yang terkandung dalam kedua sampel ditentukan. Jumlah total barang cacat D
2
= d
1
+ d
2
, membandingkan dengan penerimaan nomor a2 dan penolakan nomor r2 untuk
sampel kedua. Pada pengambilan sampel ganda r
2
= a
1
+ 1 untuk memastikan keputusan tentang sampel kedua.
Jika D
2
≤ a
2
, maka lot diterima Jika D
2
≥ r
2
, maka lot ditolak Double Sampling dapat dilihat pada Gambar 3.5.
Universitas Sumatera Utara
Sumber: Edward G. Schilling 2008
Gambar 3.5. Prosedur dari Double Sampling
3.7. Pengukuran Performansi Double Sampling