Tabel 3.1. Keuntungan dan Kerugian dari Sampling Penerimaan Lanjutan
Keuntungan Kerugian
5. Sering mengurangi jumlah kesalahan
inspeksi 6.
Penolakan dari seluruh lot dapat memotivasi supplier untuk
meningkatkan kualitas
Sumber: Douglas C. Montgomery 2009
3.2. Terminologi Sampling Penerimaan
3.2.1. Terminologi Levels dan Risks
2
Dalam sampling penerimaan, biasanya ditentukan perencanaan antara keinginan produsen dan konsumen. Perencanaan ini memberikan keuntungan
kepada keduanya karena keinginan produsen dan konsumen tidak mutually exclusive dan kenyataan bahwa kemungkinan yang terjadi seperti pada Tabel 3.2.
Tabel 3.2. Produsen dan Konsumen
Produsen Konsumen
Lot Baik Ditolak
Produk yang baik hilang risiko produsen
Berpotensi terjadi kenaikan biaya Lot Buruk
Diterima Berpotensi menyebabkan konsumen
tidak puas Membayar produk yang buruk
risiko konsumen
Sumber: Edward G. Schilling 2008
2
Edward G. Schilling, Acceptance Sampling in Quality Control New York: CRC Press, 2008, hlm. 116-118
Universitas Sumatera Utara
Karena produsen dan konsumen masing-masing memiliki risiko dalam hal penerimaan lot buruk dan penolakan lot baik, maka setiap keinginan produsen dan
konsumen memiliki tingkatan yang harus ditentukan. Beberapa terminologi yang berhubungan dengan hal ini adalah
1. Producer’s quality level PQL. Sebuah level kualitas yang sebaiknya harus
diterima oleh rencana sampling. 2.
Producer’s risk PR. Risiko ketika material PQL ditolak oleh sampling penerimaan. Producer’s risk biasanya diset dengan nilai 5.
3. Consumer’s quality level CQL. Sebuah level kualitas yang sebaiknya harus
ditolak oleh rencana sampling. 4.
Consumer’s risk CR. Risiko ketika material CQL diterima oleh sampling penerimaan. Consumer’s risk biasanya diset dengan nilai 10.
3.2.2. Terminologi Pengukuran Sampling Plans
3
Sebuah rencana sampling dapat dihitung berdasarkan proporsi kecacatan p. Terdapat 5 dasar pengukuran yang terdefinisi pada ISO 3534-2 Standard yaitu:
1. Probability of acceptance P
a
. Probabilitas ketika menggunakan sebuah rencana sampling penerimaan, sebuah lot diterima sesuai dengan tingkat
kualitas 2.
ASN Average Sample Number. Rata-rata ukuran sampel yang diinspeksi per lot dalam penentuan keputusan untuk menerima atau menolak ketika
menggunakan sebuah rencana sampling penerimaan.
3
Ibid, hlm. 121-122
Universitas Sumatera Utara
3. AOQ Average Outgoing Quality. Rata-rata tingkat kualitas produk yang
diharapkan didasarkan dari nilai kualitas produk yang diperiksa. 4.
AOQL Average Outgoing Quality Limit. Keseluruhan nilai maksimum AOQ dari kualitas produk yang dihasilkan maksimum AOQ berdasarkan dari
rencana sampling penerimmaan dan pembetulan dari semua lot yang ditolak kecuali lot yang telah ditentukan.
5. ATI Average Total Inspection. Rata-rata jumlah item yang diperiksa per lot
termasuk keseluruhan pemeriksaan dari item pada lot yang ditolak.
3.2.3. Terminologi Perhitungan Grafik