b,c b,c,d

53

4.2.2.2 Menilai Keseluruhan Model Overall Model Fit

Penilaian keseluruhan model regresi logistik dapat dilihat dengan menggunakan nilai -2 Log Likelihood. Dimana, apabila terjadi penurunan dalam nilai -2 Log Likelihood pada block number 1 dibandingkan dengan block number 0, maka dapat disimpulkan bahwa model yang kedua block number 1 dari regresi logistik tersebut baik. Hasil dari -2 Log Likehood dengan block number 0 dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini: Tabel 4.4 Likelihood L Block Nol Hasil dari -2 LogLikehood dengan block number 0 dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini : Tabel 4.5 Likelihood L Block Pertama Iteration History

a,b,c

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant Step 0 1 565.291 -1.235 2 561.337 -1.430 3 561.325 -1.442 4 561.325 -1.442 a. Constant is included in the model. b. Initial -2 Log Likelihood: 561.325 Estimation terminated at iteration number 4 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Iteration History

a,b,c,d

Iteration -2 Log likelihood Coefficients Constant ROA CR DR Step 1 1 423.885 -1.606 -.047 .000 1.225 2 346.355 -2.108 -.114 .000 1.939 3 310.482 -2.327 -.204 .000 2.340 Universitas Sumatera Utara 54 Dari output diatas terlihat bahwa nilai -2Log Likelihood pada block number 0 sebesar 561,325 dan pada block number 1 sebesar 300,737. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa model regresi logistik kedua lebih baik dalam memprediksi kemungkinan suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress.

4.2.2.3 Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar variabilitas variabel-variabel independen mampu menjelaskan variabilitas variabel dependen.koefisien determinasi pada regresi logistik dapat dilihat pada Nagelker R Square. Nilai Nagelker R square dapat diinterpretasikan seperti nilai R Square pada regresi berganda Ghozali,2006. Tabel 4.6 Koefisien Determinasi 4 301.423 -2.398 -.278 .000 2.447 5 300.742 -2.436 -.306 .000 2.505 6 300.737 -2.440 -.308 .000 2.512 7 300.737 -2.440 -.308 .000 2.512 a. Method: Enter b. Constant is included in the model. c. Initial -2 Log Likelihood: 561.325 d. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001. Model Summary Step -2 Log likelihood Cox Snell R Square Nagelkerke R Square 1 300.737 a .364 .585 Universitas Sumatera Utara 55 Tabel 4.6 menunjukkan nilai Nagelker R Square. Dilihat dari hasil output pengolahan data, nilai Nagelker R Square adalah sebesar 0,585 yang berarti variabilitas variabel independen adalah sebesar 58,2, sisanya sebesar 41,8 100-58,2 dijelaskan oleh variabilitas variabel-variabel lain diluar model penelitian.

4.2.2.4 Matriks Klasifikasi

Matriks klasifikasi ini digunakan untuk menganalisis tingkat akurasi model regresi logistik dalam memprediksi perusahaan financial distress dengan non financial distress dibandingkan dengan kondisi yang sesungguhnya. Hasil uji yang dihasilkan dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini: Tabel 4.7 Matriks Klasifikasi Classification Table a Observed Predicted FD Percentage Correct 1 Step 1 FD 454 11 97.6 1 48 62 56.4 Overall Percentage 89.7 a. The cut value is .500 Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Pada Tabel 4.7 tersebut, dari 465 sampel data keuangan perusahaan kategori non financial distress yang diteliti, sebanyak 454perusahaan atau 97,6 yang secara tepat dapat diprediksi oleh model regresi logistik ini sebagai perusahaan a. Estimation terminated at iteration number 7 because parameter estimates changed by less than .001. Sumber: Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Universitas Sumatera Utara 56 yang tidak mengalami financial distress dan sisanya sebanyak 11 perusahaan gagal diprediksi oleh model. Sedangkan dari 110 sampel data keuangan perusahaan kategori financial distress yang diteliti, dinyatakan sebanyak 62 perusahaan atau 56,4 yang secara tepat dapat diprediksi oleh model regresi logistik ini sebagai perusahaan yang mengalami financial distress dan sisanya sebanyak 48 perusahaan gagal diprediksi oleh model. Secara keseluruhan, tingkat akurasi model dalam memprediksi kondisi kesehatan perusahaan adalah 89,7 yang berarti hasil penelitian ini cukup baik karena mendekati ketepatan 100.

4.2.2.5 Hasil Analisis Regresi Logistik

Untuk mengetahui koefisien pada masing-masing variabel dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut ini: Tabel 4.8 Hasil Regresi Logistik Variables in the Equation B S.E. Wald df Sig. ExpB Step 1 a ROA -.308 .038 64.894 1 .000 .735 CR .000 .000 .064 1 .801 1.000 DR 2.512 .586 18.407 1 .000 12.330 Constant -2.440 .392 38.716 1 .000 .087 a. Variables entered on step 1: ROA, CR, DR. Sumber : Hasil Penelitian, 2016 Data Diolah Berdasarkan hasil pengolahan regresi logistik di atas maka model analisis regresi logistik dapat ditransformasikan dalam model persamaan sebagai berikut : Ln= � 1 −� = -2,440 - 0,308ROA + CR + 2,512DR Universitas Sumatera Utara 57 Dari Tabel 4.8, masing-masing variabel independen dapat diinterpretasikan pengaruhnya terhadap financial distress sebagai berikut : 1. Konstanta sebesar -2,440; artinya jika koefisien variabel bebasnya diabaikan maka probabibilitas suatu perusahaan mengalami kondisi financial distress akan turun sebesar 2,440. 2. Koefisien variabel ROA sebesar -0,308; artinya jika ROA naik sebesar satu persen, maka probabilitas suatu perusahaan mengalami financial distress akan turun sebesar 0,308. 3. Koefisien variabel CR sebesar 0,000; artinya jika current ratio naik sebesar satu persen, maka tidak terdapat pengaruh pada probabilitas suatu perusahaan mengalami financial distress. 4. Koefisien variabel DR sebesar 2,512; artinya jika DR naik sebesar satu kali, maka probabilitas suatu perusahaan mengalami financial distress akan naik sebesar 2,512. 4.3 Pengujian Hipotesis 4.3.1 Uji Secara Simultan

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH PROFITABILITAS, LIKUIDITAS, DAN LEVERAGE DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (STUDI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2010-2014)

0 6 96

ANALISIS RASIO KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 28

ANALISIS KEUANGAN DALAM MEMPREDIKSI FINANCIAL DISTRESS PADA PERUSAHAAN TRANSPORTASI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 2 81

ANALISIS PENGARUH RASIO LIKUIDITAS, PROFITABILITAS, DAN LEVERAGE DALAM MEMPREDIKSI KONDISI FINANCIAL DISTRESS (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008 – 2011).

0 0 14

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 10

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 11

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 21

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 3

Analisis Profitabilitas, Likuiditas dan Leverage dalam Memprediksi Financial Distress pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 13