LATAR BELAKANG KESIMPULAN DAN SARAN

3

1.2 LATAR BELAKANG

Tanah mempunyai peranan penting dalam suatu pekerjaan konstruksi, baik dijadikan bahan konstruksi maupun kuat dukung beban. Seluruh bangunan sipil berkaitan erat dengan tanah, karena tanah dapat digunakan sebagai bahan bangunan dan sebagai tempat bangunan dapat berdiri. Seperti diketahui dalam setiap pelaksanaan pembangunan, penyelidikan terhadap tanah adalah langkah awal yang harus dilakukan, guna mengetahui apakah tanah di lokasi pembangunan telah memenuhi persyaratan perencanaan yaitu stabilitas, deformasi dan kepadatan. Tanah lunak adalah tanah yang jika tidak dikenali dan diselidiki secara berhati-hati dapat menyebabkan masalah ketidakstabilan dan penurunan jangka panjang yang tidak dapat ditolerir; tanah tersebut mempunyai kuat geser yang rendah dan kompresibilitas yang tinggi. Panduan Geoteknik 1 Proses Pembentukkan dan Sifat-Sifat Dasar Tanah Lunak, 2002. Tanah lunak terbagi menjadi dua, yaitu tanah lempung dan tanah gambut. Tanah yang diteliti ini tergolong tanah lempung. Tanah lempung clay dengan indeks plastisitas tinggi sering dijumpai dalam pekerjaan konstruksi di lapangan, jenis tanah tersebut mempunyai kapasitas dukung yang rendah, dimana akan terjadi pengembangan swelling volume apabila pori terisi air dan akan menyusut shrinkage dalam kondisi kering. Hal ini sangat berbahaya karena tanah menjadi tidak stabil. Tanah yang tidak stabil tidak akan mampu mendukung suatu konstruksi pondasi bangunan dan akan mengakibatkan keruntuhan total pada bangunan tersebut. Oleh karena itu parameter kuat geser tanah diperlukan untuk Universitas Sumatera Utara 4 menghitung daya dukung tanah atau untuk menghitung tegangan dorong dinding penahan tanah. Keruntuhan suatu bangunan dapat terjadi akibat adanya kombinasi keadaan kritis dari tegangan normal dan tegangan geser Mohr, 1910. Untuk mengatasi masalah pada tanah lunak tersebut, perlu dilakukan upaya perbaikan tanah melalui usaha stabilisasi tanah.Stabilisasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalahsecara kimiawi yaitu dengan menambahkanbahanpencampur stabilizing agentspadatanah yang akandistabilisasi yaitu semen dan limbah karbit. Semenadalah campuran senyawa kimia yang bersifat hidrolis, yang berarti jika dicampur dalam air dalam jumlah tertentu akan mengikat bahan-bahan lain menjadi satu kesatuan massa yang dapat memadat dan mengeras. Sedangkan limbah karbit adalah sisa pembakaran karbit yang tidak terpakai. Limbah karbit calcium carbide residuCCRmerupakan limbah yang diperoleh dari industri bengkel las karbit di Jl. Sei Serayu, Kecamatan Medan Baru, Sumatera Utara. Umumnya sisa-sisa karbit sisa pengelasan pada besi dibuang pada daerah tertentu atau ditimbun di daerah sekitar bengkel. Kalsium karbit CaC 2 diperoleh dari reaksi kimia antara kapur dari proses pembakaran batu kapur dan arang batu. Limbah kapur karbit CCR CaOH 2 diperoleh dari reaksi CaC 2 dan air H 2 O untuk membentuk gas asitilena C 2 H 2 , reaksi pembentuk CCR sebagai berikut Jaturapitakkul dan Roongreung; 2003, Makaratat, dkk, 2010: Somna, dkk, 2011; Kampala dan Horpibulsuk, 2013; Horpibulsuk, dkk, 2012 CaC 2 +H 2 O →C 2 H 2 + CaOH 2 Universitas Sumatera Utara 5 Selama ini pemanfaatan limbah padat tersebut belum optimal. Limbah ini hanya dimanfaatkan sebagai tanah timbun pada area di sekitar pabrik. Apabila keadaan ini dibiarkan terus menerus, maka semakin lama pabrik akan kekurangan lahan untuk penimbunan limbah sehingga dimungkinkan terjadinya pencemaran lingkungan. Dengan demikian diperlukan upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut. Salah satu alternatif mengatasi jumlah limbah tersebut dengan memanfaatkannya sebagai bahan campuran untuk menstabilisasikan tanah lempung. Penelitian mengenai stabilisasi pada tanah lempung telah banyakdilakukan sebelumnya sebagai upaya untuk melakukan perbaikan pada tanah. Campuran bahan yang digunakan pun bermacam-macam antara lain: kapur, semen, fly ash, bubuk batu merah, abu ampas tebu, abu sekam padi, dan bahan lainnya. Hasilnya menunjukkan perbaikan pada kondisi tanah lempung baik sifat fisismaupun sifat mekanisnya. 1.3 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 1.3.1