46 2.
Mengganti tanah yang buruk 3.
Meningkatkan kerapatan tanah. 4.
Menurunkan muka air tanah. 5.
Menambah material yang tidak aktif sehingga meningkatkan kohesi dan kekuatan geser yang timbul.
Proses stabilisasi ada 3 tiga yaitu:mekanis,fisis dan kimiawi ataupenambahan campuranadmixture, seperti caradenganmenggunakan lapisan
tambahpada tanah misalnyageogrid atau geotekstil,melakukanpemadatandan pemampatan
dilapangansertadapatjugadenganmelakukanmemompaanairtanahsehingga airtanah mengalamipenurunan. Stabilisatoryang sering digunakan yakni semen,
kapur,abusekam padi,abucangkang sawit,abuampastebu,flyash,bitumendan bahan- bahan lainnya.
Salah satu cara menstabilisasikan tanah lempung adalah dengan pencampuran bahan adiktif dengan persentase tertentu sehingga menghasilkan
kuat dukung tanah maksimum. Tujuan pencampuran bahan adiktif secara umum adalah sebagai berikut :
1. Mengurangi permeabilitas.
2. Menaikkan kekuatan gesernya.
3. Stabilitas volume.
4. Mengurangi deformability.
2.3.1 Stabilisasi Tanah dengan Semen
Semen merupakan bahan stabilisasi yang baik karena kemampuan
Universitas Sumatera Utara
47 mengeras dan mengikat partikel sangat bermanfaat bagi usaha mendapatkan
suatu masa tanah yang kokoh dan tahan terhadap deformasi. Campuran tanah- semen akan mengakibatkan kenaikan kekuatan dengan periode waktu kekuatan
perawatan yang relatif singkat sehingga untuk melanjutkan konstruksi tidak harus menunggu lama. Semen tidak hanya mengisi pori-pori tanah, tetapi juga
menempel pada bidang-bidang kontak antara butir-butir tanah dan berfungsi
sebagai bahan pengikat yang kuat Kezdi, 1979.
Tipe semen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Tipe I dengan unsur pembentuknya : C
3
S=50, C
2
S=25 , C
3
A=12 , C
4
AF=8, CSH
2
= 5 Pretty Prescilia Takaendengan, Fakultas Teknik, Jurusan Sipil, Universitas Sam
Ratulangi, 2013.
2.3.2 Stabilisasi Tanah dengan Limbah Karbit
Limbah pembakaran karbit dimanfaatkan untuk stabilisasi tanah dengan tujuan untuk meningkatkan daya dukung tanah asli. Stabilisasi tanah dengan
limbah karbit dilakukan dengan cara mencampurkan tanah yang telah dihancurkan dengan limbah karbit dan air yang kemudian dipadatkan sehingga menghasilkan
suatu material yang baru. Proses stabilisasi tanah dengan limbah karbit hampir sama dengan proses stabilisasi tanah dengan kapur. Hanya saja kandungan
kimiawi di antara kedua bahan stabilisasi ini berbeda. Butiran lempung dalam kandungan yang berbentuk halus dan bermuatan
negatif. Ion positif seperti ion hidrogen H
+
, ion sodium Na
+
, dan ion kalium K
+
, serta air yang berpolarisasi, semuanya melekat pada permukaan butiran lempung. Jika unsur kimia seperti Fe
2
O
3
, CaO dan MgO ditambahkan pada tanah
Universitas Sumatera Utara
48 dengan kondisi seperti di atas, maka pertukaran ion segera terjadi, dan ion yang
berasal dari larutan Fe
2
O
3
, CaO dan MgO diserap oleh permukaan butiran lempung. Jadi, permukaan butiran lempung tadi kehilangan kekuatan tolaknya
repulsion force, dan terjadilah kohesi pada butiran itu sehingga berakibat kekuatan konsistensi tanah tersebut akan bertambah.
Universitas Sumatera Utara
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 UMUM