Pengujian California Bearing Ratio CBR

27

2.1.5.2 Pengujian California Bearing Ratio CBR

Daya dukung tanah dasar subgrade pada perencanaan perkerasan lentur dinyatakan dengan nilai CBR California Bearing Ratio. CBR untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh California Division of Highways pada tahun 1928. Sedangkan metode CBR ini dipopulerkan oleh O. J. Porter. CBR adalah perbandingan antara beban yang dibutuhkan untuk penetrasi contoh tanah sebesar 0,1”0,2” denganbeban yang ditahan batu pecah standar padapenetrasi0,1”0,2”Sukirman,1995 Jadi nilai CBR didefinisikan sebagai suatu perbandingan antara beban percobaan test load dengan beban standar standard load dan dinyatakan dalam prosentase. Tujuan dari percobaan CBR adalah untuk dukung tanah dalam kepadatan maksimum. Harga CBR adalah nilai yang menyatakan kualitas tanah dasar dibandingkan dengan bahan standar berupa batu pecah yang mempunyai nilai CBR sebesar 100 dalam memikul beban lalu lintas. CBR lapangan CBR inplace digunakan untuk mendapatkan nilai CBR asli di lapangan, sesuai dengan tanah dasar saat itu. Umumnya digunakan untuk perencanaan tebal lapisan perkerasan yang lapisan tanah dasarnya tidak akan dipadatkan lagi, selain itu jenis CBR ini digunakan untuk mengontrol kepadatan yang diperoleh apakah sudah sesuai dengan yang diinginkan. CBR lapangan direndam undisturbed soaked CBR.digunakan untuk mendapatkan besarnya nilai CBR asli di lapangan pada keadaan jenuh air dan tanah mengalami pengembangan swelling yang maksimum. Universitas Sumatera Utara 28 Ada dua macam pengukuran CBR yaitu : 1. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada 0.254 cm 0,1” terhadap penetrasistandard besarnya 70,37 kgcm2 1000 psi. Harga CBR = Beban 0.1” 3 x 1000 x 100 2. Nilai CBR untuk tekanan penetrasi pada penetrasi 0,508 cm 0,2”terhadap penetrasi standard yang besarnya 105,56 kgcm 2 1500 psi Harga CBR = Beban 0.2” 3 x 1500 x 100 CBR laboratorium dapat dibedakan atas 2 macam yaitu : a. CBR laboratorium rendaman soaked design CBR Pada pengujian CBR laboratorium rendaman pelaksanaannya lebih sulit karena membutuhkan waktu dan biaya relatif lebih besar dibandingkan CBR laboratorium tanpa rendaman. b. CBR laboratorium tanpa rendaman Unsoaked Design CBR Sedang dari hasil pengujian CBR laboratorium tanpa rendaman sejauh ini selalu menghasilkan daya dukung tanah lebih besar dibandingkan dengan CBR laboratorium rendaman.Disini penulis akan menggunakan pengujian CBR tanpa rendaman. Universitas Sumatera Utara 29 Gambar 2.8 Alat Pemeriksa Nilai CBR di Laboratorium Sumber : Soedarmo, Edy Purnomo, Mekanika Tanah I, 1997

2.2 BAHAN-BAHAN PENELITIAN

2.2.1 Tanah Lempung

Tanah lempung merupakan partikel mineral berkerangka dasar silikat yang berdiameter kurang dari 4 mikrometer. Partikel-partikel ini merupakan sumber utama dari kohesi di dalam tanah yang cohesive Bowles, 1991. Lempung clay sebagian besar terdiri dari partikel mikroskopis dan submikroskopis yang berbentuk lempengan-lempengan pipih dan merupakan partikel-partikel dari mika, mineral-mineral lempung clay minerals, dan mineral-mineral yang sangat halus lain. Lempung didefenisikan sebagai golongan partikel yang mempunyai ukuran dari 0,002 mm = 2 mikron Das, 1998 dan sangat tergantung pada komposisi mineral dan unsur-unsur kimianya. Tanah lempung menghasilkan partikel-partikel tertentu yang menghasilkan sifat-sifat plastis pada tanah bila dicampur dengan air Grim, 1953 dalam Das, 1998. Universitas Sumatera Utara