19 3.
Orchidea R., dkk., 2010
Pengaruh Metode
Pretreatment pada Bahan Lignoselulosa
terhadap
Kualitas Hidrolisat
yang Dihasilkan
Bahan baku adalah bagasse, dengan pretreatment LHW
Liquid Hot Water pada suhu 50 dan 110 °C, tekanan 1 dan 3
bar dan waktu hidrolisis 10, 15, 20 dan 30 menit. Diperoleh
kandungan glukosa tertinggi pada suhu 110 °C, tekanan 3 bar
dan waktu 30 menit yaitu sebesar 215,4825 gL [11].
Dengan memperhatikan beberapa hal diatas, yakni kebutuhan bioetanol Indonesia yang cukup tinggi, besarnya kandungan gula dalam ampas tebu yang dapat
dikonversi menjadi etanol, tingginya yield gula yang dihasilkan melalui proses hidrolisis termal, besarnya kadar gula vinasse yang dapat direcycle dan pengaruh
variasi konsentrasi tepung ampas tebu, waktu serta temperatur hidrolisis termal yang sangat berpengaruh dalam pembuatan bioetanol maka dilakukan penelitian
pembuatan bioetanol dari tepung ampas tebu menggunakan hidrolisis termal dan recycling dengan variasi konsentrasi tepung ampas tebu, suhu dan waktu hidrolisis.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dalam penelitian ini yang menjadi rumusan masalah adalah berapa yield glukosa yang diperoleh pada proses hidrolisis termal, bagaimana pengaruh
konsentrasi tepung ampas tebu, suhu dan waktu hidrolisis terhadap yield glukosa dalam pembuatan bioetanol,berapa besar kadar bioetanol yang dapat diperoleh dari
yield glukosa hasil hidrolisis termal, berapa besar kadar glukosa hasil hidrolisis termal recycle vinasse dan tepung ampas tebu sebagai bahan baku.
1.3 TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu sebagai berikut:
1. Mengetahui pengaruh konsentrasi tepung ampas tebu, suhu dan waktu hidrolisis
terhadap yield glukosa yang diperoleh.
20 2. Mengetahui besar kadar glukosa dari hasil hidrolisis recycle vinasse dan ampas
tebu sebagai bahan baku.
1.4 MANFAAT PENELITIAN Manfaat dari penelitian ini adalah :
1. Sebagai informasi tentang produksi bioetanol dengan bahan baku ampas tebu
sehingga dapat diterapkan di masyarakat. 2. Dapat menjadi dasar rancangan atau desain pabrik dengan skala produksi yang
lebih besar.
1.5 RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian di lakukan di Laboratorium Proses Industri Kimia Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik dan Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi,
Universitas Sumatera Utara, Medan.
Bahan baku yang digunakan dalam proses pembuatan bioetanol adalah ampas tebu dari toko minuman air tebu.
Tahapan proses dalam pembuatan bioetanol berbahan baku ampas tebu yaitu pre-treatment bahan baku, hidrolisis termal, fermentasi dalam keadaan anaerob
dengan bantuan mikroorganisme Saccharomyces cerevisiae yang diperoleh dari ragi roti dan pemurnian bioetanol yang dilakukan dengan proses distilasi vakum.
Adapun variabel penelitian yang digunakan di dalam penelitian ini adalah: 1. Proses Hidrolisis Termal
Konsentrasi Tepung Ampas Tebu :2,94; 3,85 dan 4,76 dalam 4000 gram air Suhu hidrolisis
: 135, 150 dan 165
⁰
C Waktu hidrolisis
: 1, 1,5 dan 2 jam 2. Proses Fermentasi
Waktu Fermentasi : 12 jam
pH : 4
Temperatur : 30
⁰
C Ragi
: Ragi Roti Serta dipakai parameter pengujian, yaitu: kadar lignin dan selulosa, yield glukosa,
densitas dan kadar bioetanol yang diperoleh.
21
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 BIOETANOL