Melakukan Peramalan Permintaan Produk

5.2. Pengolahan Data

5.2.1. Melakukan Peramalan Permintaan Produk

Peramalan permintaan pada level distributor Budi Baru dilakukan berdasarkan permintaan retailer Budi Baru secara total. Peramalan permintaan tidak dapat dilakukan pada level retailer karena PT. Budi Raya Perkasa hanya menerima permintaan produk spring bed dari distributor Budi Baru, sementara Budi Baru melayani setiap retailer dibawahnya. Begitu juga dengan distributor Panca Warna dan Bintang Makmur. Langkah-langkah peramalan yang akan dilakukan untuk Budi Baru adalah: 1. Tujuan Peramalan Tujuan peramalan adalah untuk menentukan jumlah permintaan spring bed tahun 2016. 2. Pembuatan Scatter Diagram Data permintaan spring bed selama horison permintaan pada tahun 2015 dapat dilihat pada Tabel 5.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 5.4. Data Permintaan Budi Baru Tahun 2015 Unit Bulan Budi Baru Januari 79 Februari 84 Maret 61 April 83 Mei 69 Juni 73 Juli 83 Agustus 81 September 71 Oktober 63 November 79 Desember 87 Total 913 Sumber: PT. Budi Raya Perkasa Gambar 5.1. Diagram Pencar Permintaan Budi Baru Tahun 2015 3. Pemilihan Metode Peramalan Berdasarkan scatter diagram pada Gambar 5.1, maka metode peramalan yang digunakan adalah: a. Single Exponentian Smoothing SES b. Double Exponential Smoothing Holt’s Method Universitas Sumatera Utara

BAB VI ANALISIS DAN PEMBAHASAN

6.1. Analisis

6.1.1. Analisis Bullwhip Effect

Hasil perbandingan peramalan permintaan dengan permintaan aktual periode Januari sampai Maret 2016 menunjukkan bahwa masih terdapat selisih antara jumlah permintaan forecasting dan jumlah permintaan aktual di setiap periode. Jumlah permintaan produk yang selalu berubah-ubah serta peramalan yang dilakukan pada setiap pelaku supply chain ini menimbulkan selisih yang jauh antara permintaan dengan penjualan. Fenomena ini disebut bullwhip effect. Berdasarkan hasil perhitungan nilai bullwhip effect maka diperoleh nilai yang menunjukkan besarnya tingkat variansi permintaan. Besarnya nilai bullwhip effect diperoleh dari hasil bagi dari koefisien variansi permintaan dengan koefisien variansi penjualan. Perbandingan hasil peramalan usulan dan perusahaan terhadap permintaan aktual menunjukkan bahwa hasil peramalan usulan lebih baik dikarenakan nilai bullwhip effect yang lebih mendekati satu. Tabel 6.1. Hasil Perbandingan Nilai Peramalan Usulan dan Perusahaan Perbandingan Rantai Supply Budi Baru Panca Warna Bintang Makmur Usulan Distributor 0,0879 0,1374 0,2240 Manufaktur 0,0614 Perusahaan Distributor 0,0856 0,0000 0,0752 Manufaktur 0,0591 Sumber : Pengolahan data Universitas Sumatera Utara