pasar domestik, nila merupakan salah satu sumber protein hewani yang saat ini cukup diminati  pasar  dunia  terutama  dalam  bentuk  fillet  potongan  daging  tanpa  tulang.
Permintaan  pasar  dunia  terhadap  jenis  fillet  nila  semakin  meningkat.  Indonesia merupakan  salah  satu  negara  pemasok  fillet  nila  terbesar  di  dunia  selain  Thailand,
Cina, Taiwan dan Fillipina Direktorat Pemasaran Dalam Negeri, 2010. Produksi  ikan  nila  di  Indonesia  tersebar  di  seluruh  wilayah  dan  produsen
utamanya Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sumatera Utara danSumatera Barat.Volume produksi  dunia  diperkirakan  3  juta  ton  pertahun.  Produksi  Indonesia  tahun  2008
sebesar  306.527  ton  berasaldari  tangkapan  di  perairan  umum  5,05  dan  budidaya 94,95Direktorat Pemasaran Dalam Negri, 2010.
2.2.2. Bagian-bagian dari Ikan yang Bermanfaat
Berikut merupakan informasi yang diperoleh dari Direktorat Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan mengenai bagian-bagian dari ikan yang memiliki manfaat
yang kaya akan gizi. -  Kepala dan mata
Kepala  dan  mata  ikan  mengandung  polisakarida  yang  berfungsi  mengontrol aliran darah.
-  Duri Duri  ikan  mengandung  kalsium  dan  kolagen  yang  sangat  bermanfaat
membantu pertumbuhan tulang dan gigi -  Minyak ikan
Minyak ikan mengandung DHA Doca Hexaenoic Acid  yang sangat  penting bagi pertumbuhan otak dan retina
-  Daging Daging  ikan  mengandung  protein  berkualitas  tinggi  dan  vitamin  yang  sangat
berguna untuk pertumbuhan dan ketahanan tubuh -  Kulit
Kulit  ikan  mengandung  vitamin  A  dan  B12  yang  sangat  bermanfaat  untuk kesehatan mata dan kekebalan tubuh Hamid,2010.
Selama  hidup,  ikan  tidak  mengalami  proses  pembusukan  karena  memiliki kandungan  glikogen  dan  pertahanan  alami.  Mekanisme  pertahanan  alami  pada  ikan
dapat  terbentuk  secara  fisik  kulit  dan  sisik  maupun  fisiologis  antibodi.  Proses pembusukan  akan  berlangsung  dengan  segera  setelah  ikan  mengalami  kematian,
karena  mekanisme  pertahanan  alaminya  sudah  tidak  berfungsi  secara  normal. Perubahan setelah kematian ikan dapat dilihat pada Gambar 2.1.
Universitas Sumatera Utara
Sirkulasi darah
berhenti pengaturan
syaraf dan hormonal
berhenti pengaturan
vitamin, antioksidan
berhenti suplai
oksigen berhenti
keseimbangan osmotik
rusak akumulasi
bakteri potensioksidasi
dan reduksi menurun
respirasi berhenti
glikolisis dimulai
suhu menurun
lemak mengeras
ATP berkurang
pH menurun
awal rigor
mortis denaturasi
protein catepsin
aktif
protein melepas Ca2+ dan
mengambil K+
oksidasi lemak dan
ketengikan akumulasi
berbagai metabolit
perubahan warna
perombakan protein
pertumbuhan bakteri
Gambar 2.1
. Perubahan-perubahan yang terjadi Setelah Kematian Ikan Ikan  mengandung  lemak  dengan  persentase  yang  berbeda  dan  sebagian  besar
berupa  lemak  tidak  jenuh  yang  memiliki  beberapa  ikatan  rangkap.  Lemak  dengan ikatan  rangkap  demikian  bersifat  tidak  stabil  dan  relatif  mudah  mengalami  proses
oksidasi.  Selama  penyimpanan,  reaksi  oksidasi  yang  terjadi  akan  menghasilkan senyawa-senyawa  yang  berperan  pada  pembentukan  aroma,  cita  rasa  dan
penampakan. Oksidasi lemak merupakan penyebab utama penurunan kualitas pada ikan segar
yang  disimpan  pada  suhu  rendah.  Mikroba  dan  enzim  yang  dihasilkannya  dapat berperan dalam proses ketengikan lemak, tetapi proses oksidasi lemak lebih dominan
sebagai penyebab proses ketengikan Liviawaty,E, 2010.
Universitas Sumatera Utara
2.3. Oksidasi Lipida