BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu penghasil jaheZingiber Offinale Rosc. terbesar di dunia yang memiliki peluang sangat besar untuk mengembangkan produk turunan
dari rimpang jahe. Jahe mengandung oleoresin yang banyak dimanfaatkan dalam industri farmasi dan makanan. Oleoresin yang berisi campuran-campuran fenolik aktif
yang mempunyai sifat antioksidan, anti-kanker, anti-inflamasi, anti-angiogenesis dan anti-artheosklerotikSukhla, 2007; wresdiyati,dkk, 2005.
Jahe juga mengandung minyak atsiri yang dapat diperoleh melalui destilasi uap ataupun hidrodestilasi Sultan, dkk, 2005 ; Toure dan Xiaoming, 2007 yang memiliki
aktivitas mikrobiologis terhadap bakteri B.Subtilis, S.aureus, K.Pneumonia dan fungi A.niger, P.notatum, M.heimalis, F.oxysporum El-baroty, dkk, 2010,
mempunyai sifat anti-filariasis Mulyaningsih, dkk, 1999 serta mempunyai sifat antioksidan El-baroty, 2010; Padalia,2011.
Ekstrak jahe memiliki aktivitas antioksidan dari sifat medisnya Shirin, dkk, 2010 yang mana bisa lebih baik ataupun hampir sama dengan asam askorbat Khalaf
dkk, 2008.Aktivitas antioksidan dapat diuji dengan metode DPPH2,2-diphenil-1- picrylhydrazyl radikal bebas Khalaf, dkk, 2008 ; Stoilova, dkk, 2007 ;
Ghasemzadeh, dkk, 2010; El-Baroty, dkk, 2010. Disamping metode DPPH dapat juga diuji dengan metode diena terkonjugasi, sistem model asam linoleat dan metode
deteksi radikal hidroksi dengan deoxiribose assay Stoilova, dkk, 2007; Yasser, dkk, 2010.
Kebanyakan efek membahayakan yang potensial dari oksidan berasal dari spesies oksigen reaktif ROS seperti radikal bebas, yang berasal dari polusi, maupun
debu diproduksi secara berulang sebagai konsekuensi dari metabolisme normal. Antioksidan merupakan senyawa berberat molekul kecil yang dapat bereaksi dengan
oksidan Langseth, 1995 .
Universitas Sumatera Utara
Ekstrak jahe telah diteliti memiliki kemampuan untuk memperlambat oksidasi lemak pada daging babi, yang dapat dilihat dari menurunnya nilai TBA Thio
Barbituric Acid setelah adanya penambahan ekstrak dan penyimpanan pada suhu 4
o
C Lee dkk, 1986. Ekstrak jahe juga dapat melindungi Vitamin E dari oksidasi dimana
kemampuan ekstrak jahe rasio jahe : air panas = 1:2 diteliti mampu untuk menurunkan kadar Malonaldehida plasma indikator keberadaan radikal bebas
sehingga kadar Vitamin E dalam plasma meningkat Zakaria dkk, 2000.Adapun kandungan lemak tidak jenuh dari ikan nila Oreochromis niloticus adalahkandungan
PUFAPoly Unsaturated Fatty Acid = 44.76 + 0.40 [ω-3 = 27.07 + 0.15 ;ω-6 =
17.69 + 0.26 ], HUFA High Unsaturated Fatty Acid= 26.51 +0.22 Suloma, dkk, 2008.Sehingga perlu kiranya untuk mencegah terjadinya oksidasi terhadap asam
lemak tidak jenuhnya dengan penambahan antioksidan alami. Berdasarkan uraian diatas, peneliti tertarik untuk mengetahui, aktivitas
antioksidan minyak atsiri jahe gajah segar, ekstrak etanol dariampas rimpang jahe cultv. gajahkering dengan metode DPPH radikal bebas, komponen-komponen kimia
minyak atsiri rimpang jahe gajah segarserta aplikasinyapada ikan nilayang disimpan pada suhu 4
o
C selama 5 hari.Minyak ikan dianalisa bilangan peroksida dengan metode titrasi iodometri dan FT-IR.
1.2.Permasalahan
1. Bagaimana aktivitas antioksidan dari minyak atsiri dan ekstrak etanol dari ampasrimpang jahe gajah kering dengan metode DPPH radikal bebas
2. Komponensenyawa kimia apa sajakah yang terdapat pada minyak atsiri rimpang jahe gajah segar
3. Bagaimana pengaruh antioksidan minyak atsiririmpang jahe gajah segar dan ekstrak etanol ampas rimpang jahe gajah kering terhadap lipidapada daging ikan
nilabila disimpan selama 5 hari pada suhu 4
o
Cdengan penentuan bilangan peroksida secara titrasi iodometri dan FT-IR.
1.3. Pembatasan masalah