BRAND LOYALTY BR PENDAHULUAN PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakart

15 Segala bentuk Brand Association tersebut dapat tercipta berdasarkan pada bagaimana perusahaan mempromosikan mereknya kepada masyarakat, serta bagaimana interaksi masyarakat terhadap sebuah merek, sehingga asosiasi yang tercipta pada sebuah merek dapat berbeda-beda sesuai dengan pengalaman masing-masing individu. Apabila seseorang mendapatkan dampak yang positif dari merek, maka dapat tercipta suatu asosiasi yang baik dari merek itu sendiri, dan diharapkan secara tidak langsung dapat menciptakan suatu loyalitas terhadap merek brand loyalty.

3. BRAND LOYALTY

Brand Loyalty merupakan ukuran kesetiaan atau keterkaitan pelanggan kepada merek, yang dimana semakin besar loyalty seseorang terhadap merek tertentu maka secara tidak langsung orang tersebut akan senantiasa memilih untuk menggunakan merek tersebut walaupun merek lain memberikan kualitas yang lebih baik Kartajaya, 2005. Loyalitas merek merupakan satu-satunya unsur ekuitas merek yang berhubungan erat dengan perolehan laba masa depan suatu perusahaan, hal ini dikarenakan loyalitas merek selalu terkait dengan pembelian pelanggan dimasa depan. Loyalitas merek juga secara tidak langsung akan membentuk perilaku pelanggan, yang dimana pelanggan tidak akan pindah kepada merek pesaing walaupun merek pesaing memberikan harga lebih rendah maupun kualitas yang lebih baik, dengan adanya hal ini maka secara tidak langsung perusahaan akan senantiasa menerima pembelian yang berulang dari pelanggan yang loyal Kartajaya,2004. serta bagaimana interaks ks ks i m i m i masyaraka t t t t t t er e e hadap sebuah merek, sehingga asosiasi yang te te e rc rc rc i ipta pada sebuah merek dapat be be erb rb rb eda-beda sesuai dengan pengalam m m a an masing-masing ng ng in n n di i i vi vi vi du du du . A . A . A pabila seseor ran an an g mendapatkan dam m mpak yang po si si si ti i if f f da da da ri merek, maka d dapa a at t t t t t er er e ci ci cipt pt pta suatu asosia ia iasi s yang baik dari me me me re re re k i k k tu se se se nd nd ndi ir i, dan d d iharapkan se se seca c c ra ti i i da da da k l k l k l angsun g d g g apat me me e nc nc nc ip ip ip t ta t kan n s n s uatu u lo l yalitas terhada da p merek bran n d l d oyal al al ty ty ty . 3. 3.

3. BR

R R A A AND LOYALTY TY Bran d L d Loy oy alty meru upa akan n uk kura a n k n k esetiaan at at au au k keterkaita ta a n pe e e la la la ng ng ng ga a a n n n ke p p pada merek, yang di di ma mana na se s ma m ki in b n b es s ar ar l loy oyalty seseorang terh h hadap m m m e e erek k k te t rt rt rten en tu tu ma ma ka ka secara tidak langsung orang ters b ebut k akan a se sena na nt nt ia ia asa a a m memi i i li i i h h h untuk menggunakan merek t k t k t er er er se se sebu b b t w w w al al al a au aupun merek lain memberikan kual al al it it t a a as ya y y ng lebih baik Kartajaya, 2005. Loyalitas merek merupakan sat t t u u u-sa a a tu tu tu ny n nya un un unsu su su r e r e r e ku ku ku it it it as as as me me me re re re k y k y k yan an ang b g b g b er er erhu h h bu u u ng ng ngan an an er er r at at at de de de ng ng ng an a an pe pe pe ro ro ro le e le ha ha ha n l n l n lab ab ab a m a m a m asa de de de pa pa pan s n s n s ua ua ua tu tu tu pe pe pe ru ru ru s sahaan, h h h al al al ini dikar r r e en enakan loya ya ya li li li ta ta s m m mer er erek ek ek s se se la la a lu lu lu terkait dengan pembelian pelanggan n d dimasa de e epa p p n. Loyalitas merek juga secara tidak langsung akan membentuk p p e er e ilaku pel l l anggan, yang dimana pelanggan tidak akan pindah kepada merek p p es e e aing g g walaupun merek pesaing memberikan harga lebih rendah maupun kual l it it it a a as yang lebih baik, dengan adanya hal ini 16 Loyalitas merek memiliki beberapa manfaat bagi perusahaan, diantaranya ialah pertama perusahaan dapat menghemat biaya karena meretensi penanggungan resiko pelanggan lama yang loyal lebih mahal dibandingkan dengan mengakuisisi pelanggan baru. Kedua, perusahaan akan mendapatkan ruang yang dominan diberbagai outlet karena peritel melihat perusahaan yang memiliki loyalitas merek tinggi akan selalu dicari pelanggan. Ketiga, loyalitas merek yang tinggi akan memicu “word-of-mouth” karena pelanggan loyal akan cenderung menjadi pengiklan perusahaan yang fanatik sehingga dapat menjadi sarana promosi perusahaan Kartajaya,2004.. Terdapat beberapa tingkatan dalam loyalitas merek, diantaranya ialah Rangkuti,2002, hal.61-63: a. Tingkat loyalitas paling dasar adalah pembeli tidak loyal atau sama sekali tidak tertarik pada merek, yang dimana hal ini berarti bahwa merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pembelian, sehingga dalam tingkatan ini konsumen cenderung suka berpindah- pindah merek atau sering disebut konsumen switcherprice buyer konsumen lebih memperhatikan harga dalam melakukan pembelian. b. Tingkat kedua adalah pembeli yang merasa puas pada produk yang digunakan, atau minimal tidak mengalami kekecewaan. Dengan tidak adanya unsur kekecewaan dalam pembelian, maka terdapat kemungkinan untuk adanya perubahan dalam pembelian. Konsumen meretensi penanggungan n n re re resiko pel l an an ngg gg gg an lama yang loyal lebih mahal dibandingkan de de de n n ngan mengakuisisi pelanggan baru. u u Ke K dua, perusahaan akan mendap p at at at k k kan ruang yang do d d mi m m na n n n d n d n d ib ib ib er e e ba ba ba gai outlet karen en ena peritel melihat peru ru rusahaan yang me me memi mi mi liki loyali ta s mer k ek k ti i ing ng ng gi gi gi ak ak ak a a an selalu dica a ari ri r pelanggan. Ketiga a a , l , l , l oy oy oy al al al itas me me me r re re k y k ang tingg g i akan mem em mic ic i u “wo wo word rd rd - - -of of of - ff mouth” h” ” karena pe e e la la la ng ng ng ga g g n l l l o oy oy al ak k an a cenderung m m enjadi pengik k la la n per er er us u u ah h h aa a a n y n y n y an an an g fan n natik se hi hi hingga ga ga dapat menja adi di sarana prom om osi perusah ah aan Kartajay y a a, a 20 04 04 04 . . . . . Te Te rd rd ap ap at beberapa pa ti t ngka atan n dalam am loyalitas mer er ek ek , dian n ntaran an n ya ya ya ia i lah Ra an a gkuti,2002, h hal al .6 .61 1 - 63: a. a Ti Ting ngka ka l t loy y l al i itas paling dasar adalah pem b be li li ti ti da da k l k l oy oy al al al at at at a a au sama ma ma sekali tidak tertarik p k p k p ad ad ada m a m a er er er ek ek ek, yang dimana hal ini berarti ba a a hw hw hw a a merek memainkan peran yang kecil dalam keputusan pe pe pe mb mb mb el el el ia ia an, se se se hi hi hi ng ng ng ga ga ga da da da l l la m m t m t in in in gk gk gk at at atan an a in n n i k i k i k on on onsu su su me m m n c c c en en en de de de ru ru ru ng ng ng su su su ka ka ka be be berp rp rpin in ind d dah- pi pi pi nd nd nd h ah ah me me merek atau s s s ering dis s eb eb ebut konsum um umen e e sw sw swit it it ch ch cher er er p p pri ri ri c c ce buyer konsumen lebih mem m mperhatikan n n harga dalam melakukan pembelian. b. Tingkat kedua adalah h h pembeli i i yang merasa puas pada produk yang digunakan, atau minima l l t l ida ak ak mengalami kekecewaan. Dengan tidak adanya unsur kekecewaan dalam pembelian maka terdapat 17 dalam tingkatan ini disebut konsumen tipe kebiasaan atau habitual buyer. c. Tingkat ketiga adalah pembeli yang merasa puas namun memikul biaya peralihan seperti waktu, uang atau resiko sehubungan dengan upaya untuk melakukan pergantian kemerek lain. Konsumen tingkat ketiga biasanya disebut satisfied buyer atau konsumen loyal yang merasakan adanya suatu pengorbanan apabila ia melakukan pergantian ke merek lain. d. Tingkat keempat adalah konsumen benar-benar menyukai merek. Pilihan konsumen terhadap suatu merek dilandasi pada asosiasi seperti symbol, rangkaian pengalaman dalam menggunakan merek atau kesan kualitas yang ditinggi terhadap merek. Konsumen pada tingkat ini disebut sebagai sahabat merek, karena terdapat perasaan emosional dalam menyukai merek. e. Tingkat teratas adalah para pelanggan setia, yaitu orang-orang yang mempunyai suatu kebanggaan dalam menemukan atau menjadi pengguna suatu merek. Merek tersebut dianggap sangat penting bagi mereka baik dari segi fungsi maupun ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Konsumen tingkat ini biasa disebut commited buyer. Menurut Durianto dalam bukunya Strategi menaklukkan pasar, pengukuran loyalitas konsumen terhadap merek dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya ialah Durianto, 2001, hal.132: c. Tingkat ketiga ga ga adalah pembeli yang m g m g merasa puas namun memikul biaya p a p a peralihan sepe pe p rti waktu, uang atau res ik ik ik o s o o ehubungan dengan u upaya unt n n uk me m m laku u u ka ka kan p n p n per er er ga ga ga nt t tia ia ian k n k n k em em em erek lain. K K K on on on sumen tingkat keti ti ti ga ga ga bias as as anya disebu bu bu t t t sa sa sa ti ti ti sf sf sf ied buyer at a a au ko ko ko nsumen lo lo lo yal yang me me me r r r asakan an an adanya suatu pen e gorbanan apab b b il il il a i a a a mel el el ak ak ak uk uk uk an perg g gantian ke e m me m rek lai in. n. d. . . Tingkat keemp at at adalah k konsumen en benar-benar men en nyuka ka a i m i m i m er e ek. Piliha han k n kon o sumen t ter er ha h da ap s suatu tu m merek dilan n da dasi si pada as s o os o ia si si si se se sepert rt rt i symbol, rangk gkai ai an n pe pe n ngal al am m a an da dala la m m m m enggunakan mere k k k atau k k k e e esan n n ku ku al al it itas ya y ng ditinggi terhadap merek. k K Konsum u en en pa pa da da a ti i i n n ngkat ini ni ni disebut sebagai saha ha haba ba ba t t m t er r r ek ek ek k k , karena terdapat perasaan emosi si ion on on a a al dalam menyukai merek. e. Ti i ng k kat t t t t t er er erat at atas adalah ah h pa pa para ra ra pe pe pel l langgan s et et et ia ia ia , y , y , y ai i tu orang-or or or an an an g g g yang me me me mp mp mpunyai suatu ke ke eba b b nggaa an an dalam menem em emuk uk uk an a at at at a a au menjadi pengguna suatu mere ek. Merek t t tersebut dianggap sangat penting bagi mereka baik dari segi fu f ngsi ma ma maupun ekspresi mengenai siapa mereka sebenarnya. Konsumen t t in in in gk k k a a at ini biasa disebut commited buyer. 18 1. Behaviour Measures Pengukuran dengan perilakunya. Yaitu menetapkan loyalitas terhadap suatu merek dari tingkat pola pembelian yang aktual. Terdapat tiga cara dalam pengukuran perilaku, diantaranya ialah: a. Purchase rates Tingkat pembelian ulang. Yaitu tingkat jumlah pelanggan yang melakukan pembelian yang sama pada suatu produk yang sama secara terus menerus berulang. b. Precent of rates Presentase pembelian. Yaitu tingkat presentase pembelian pelanggan pada setiap merek yang dibeli, pada beberapa pembelian terakhir. c. Number of brands purchase Jumlah merek yang dibeli. Yaitu tingkat presentase pelanggan yang hanya membeli satu merek, dua merek, tiga merek, dst. 2. Pengukuran Switching Cost . Yaitu loyalitas terhadap suatu merek diukur dari seberapa besar biaya yang dikeluarkan untuk berpindah merek. Sehingga apabila biaya yang dikeluarkan untuk berpindah merek sangat mahal, konsumen akan cenderung untuk pertahan pada merek sebelumnya. pembelian yan n n g g g aktual. Terdapat tiga ca ca ca ra r dalam pengukuran perilaku, dianta a a r ra ranya ialah: a. Pu Pu Pu rc c c ha ha ha s s se rate e es s s T T T in in ingk gk gk at a at pe pe pemb mb mbel el elia ia ia n u n u n u la l l ng. Yait it it u u t u ti ingkat juml la ah pelanggan y n y yang m m m el el el ak ak ak uk u u an pe e mb m m elian yang g sama pada suat at u produk yang s g ama s s s ec e e ara t t t er er er us us us m m mener ru rus berulang ng . b. b. Precent of r f rat ates P Pre se s ntas ase p e p em belian. . Yaitu t tin in gk gkat at pres e en n ta a se se pe pemb mbelian pelanggan p p pada se se etiap p me me re r k y y y ang d g g ibeli, pada beberapa p p pe pe p mb mb el el ia ia n t n t er erak ak hi hi hir. r. c. Number of brands ds pu pu purchase Jumlah merek yang dibeli. Ya Ya Ya it it it u t u t u t in in in gk gk gk at at at pr pr pr esentas as s e p e p e p el el elan an an gg gg gg an an an ya ya ya ng g g h ha hany ny y a m a m a m em em embe be be li li li s satu me e r r r ek ek ek, dua m me merek, ti ti tiga me e e r r re k k, ds d t t t. 2. Pengukuran Switching C g C Cost . Yaitu loyalitas terhadap su u ua a atu merek diukur dari seberapa besar biaya 19 3. Measuring Satisfaction Yaitu pengukuran dari tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu merek. Semakin tinggi tingkat kepuasan pelanggan terhadap suatu merek, maka tingkat loyalitasnya pun akan semakin tinggi. 4. Measuring liking the brand Yaitu adanya tingkat kepuasaan terhadap merek, kepercayaan dan perasaan terhormat atau bersahabat terhadap merek. Sehingga pelanggan akan tidak mudah berpindah kepada merek lain karena telah memiliki suatu ikatan pada sebuah merek. 5. Pengukuran komitmen. Seberapa sering seseorang melakukan interaksi dengan merek akan mendorong seseorang untuk membicarakan merek tersebut, sehingga pelanggan yang telah mencapai tahapan ini biasanya akan cenderung menceritakan bagaimana kesukaannya terhadap merek, alasan pembelian bahkan tidak ragu untuk merekomendasikan merek kepada orang lain.

4. Orang Tua Parenting

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

Analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembalian serta dampaknya terhadap tanggungjawab sosial produk sabun mandi lifebuoy

0 3 167

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakarta).

0 2 15

PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid

0 3 14

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakarta)

0 8 12

PENUTUP PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakarta).

0 20 28

PERAN BRAND PLACEMENT MELALUI MEDIA FILM DALAM MENCIPTAKAN BRAND IMAGE PERAN BRAND PLACEMENT MELALUI MEDIA FILM DALAM MENCIPTAKAN BRAND IMAGE (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Brand Placement Audi Pada Film Transporter 3 dalam Menciptakan Brand

0 4 15

PERAN BRAND ACTIVATION DALAM MENINGKATKAN PERAN BRAND ACTIVATION DALAM MENINGKATKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif Program Solusi Rumah Holcim sebagai Brand Activation dalam Meningkatkan Brand Loyalty Pelanggan terhadap PT.Holcim Indonesia Tb

0 2 15