Peran Dalam Pembelian Lokasi Penelitian Teknik Pengumpulan Data Loka ka Te e

21 d. Dukungan informasi, dalam mengambil keputusan orang tua harus memiliki banyak informasi mengenai pendidikan, bakat maupun kemampuan anak sehingga saat pengambilan keputusan anak tidak akan merasa terpaksa. Dengan adanya berbagai dukungan tersebut maka anak usia dini akan merasa nyaman dan senang dengan pilihan yang diberikan oleh orang tua, sehingga walaupun orang tua merupakan penentu pendidikan anak usia dini, orang tua tetap harus memperhatikan keinginan anak agar anak tidak merasa dipaksa untuk melakukan sesuatu. Orang tua dijadikan sebagai sebuah market dari sebuah sekolah musik dikarenakan orangtualah yang secara tidak langsung memberikan dukungan atau dorongan kepada anak mengenai apa yang harus dilakukan dan dipilih oleh anak tersebut, sehingga apabila sekolah musik dapat merebut hati orang tua maka akan dengan mudah pula merebut hati sang anak Wandasari,2004.

5. Peran Dalam Pembelian

Orang tua memiliki peran yang cukup besar dalam menentukan pembelian bagi anak, namun anak juga memiliki peran dalam pembelian produkjasa yang akan dikonsumsi. Anak usia dini belum memiliki kemampuan untuk memproses informasi dengan benar, sehingga keputusan pembelian cenderung bersifat spontan. Merek juga belum menjadi sebuah hal yang diperhatian oleh anak ketika hendak melakukan pembelian, anak cenderung lebih berfokus pada apa yang ia inginkan yang maupun ke ke ke m m mampuan a a ana na na k s k ehingga saat pengambilan ke ke ke p putusan anak tidak akan merasa terp rp rpak a a sa. Deng g g an a a ad ad ad anya b be be rb r rbag ag a ai ai a du du du ku ku ku ng ng ngan an an tersebut maka ka ka anak usia dini akan me me me ra sa ny ny ny am an dan s s en en en an an an g d g d g d en en ga g g n pilih h han an an yang g g diberikan o n o n oleh orang tu tu tu a, a a se se se h h hingga ga ga walaupun orang t g ua merupakan p n p penentu tu tu pe pe pe nd n n idikan n n anak us us usia di di i n ni ni , o rang tu tu a tetap haru us s memperhatik ika an keingi gi gi na n n n a a a na na na k a k k ga r an n nak tida da dak k merasa dipak ak sa s untuk m m elakukan an sesuatu. Oran ng g t g ua ua ua di di di ja ja ja di d kan n n s se s baga a i s i s eb e uah marke et d t dari se ebu uah sek ekol olah musik dik k ar are enakan an n oran an an gt gt gt ua u u lah yang secara ti ida da k l k lan an gsun ung m g m em mbe beri i k kan d d uk ukun ungan atau doron n ga g g n kep p p a ad ad a a anak mengenai ap p a y y an ng h g arus dilaku ku k kan dan dipilih oleh a n n nak ter er ersebu u t t, t, se e hi hi ng ng ga ga ga ap ap ap ab ab b il i il a s a s ek ek ek ol o o ah h h mu m m sik d d d ap ap apat me me me re re bu bu u t h t h at at at i o i o i o ra ra r ng ng tu tua maka a a a ka ka ka n n n dengan mudah pula merebut ha ha ha ti ti t sang anak Wandasari,2004. 5 5

5. Pe Pe

Pe ra ra ra n D n D n D al a al am am am Pe Pe Pe mb mb mb el el el ia ia ian n n Or Or Or a ang tua memili i iki k k peran n n yang cukup be b sa sa sar d r d r d al a am am am m m menentukan pembelian bagi anak, nam mun anak j j j uga memiliki peran dalam pembelian produkjasa yang akan d d dikonsum m msi. Anak usia dini belum memiliki kemampuan untuk memp p pro r r se e e s s s informasi dengan benar, sehingga keputusan pembelian cenderung bersifat spontan Merek juga belum 22 biasanya dipengaruhi oleh lingkungan luar seperti teman. Peran dalam keputusan pembelian suatu produkjasa yang memiliki resiko tinggi seperti alat elektronik, pendidikan, peralatan sekolah, dll dominan dipegang oleh orang tua, namun peran pembelian produk makanan atau snack anak cenderung dominan dipegang oleh anak-anak www.marketing.co.id, 2013. Perilaku konsumen dalam melakukan keputusan pembelian juga berbeda-beda berdasarkan pada jenis kelamin dan posisinya dalam sebuah keluarga, menurut marketing sciences keputusan pembelian dalam sebuah keluarga dibagi menjadi tiga kategori, yaitu www.marketing.co.id, 2008 : a. Solely Responsible atau memiliki tanggung jawab seutuhnya dalam keputusan pembelian. Wanita dewasa atau wanita yang berperan sebagai ibu rumah tangga termasuk dalam kategori ini karena wanita dewasa cenderung terbiasa mengurusi kebutuhan sehari-hari dalam keluarga, sehingga wanita dewasa memiliki presentase sebesar 66 dalam keputusan pembelian. Anak laki-laki remaja menginjak usia dewasa juga termasuk dalam kategori ini, namun presentase dalam keputusan pembelian lebih rendah dari wanita dewasa, yaitu sebesar 40. b. Jointly Responsible atau memiliki tanggung jawab bersama dalam keputusan pembelian. Laki-laki dewasa atau anak tertua memiliki presentase terbesar dalam kategori ini, yaitu sebesar seperti alat elektron n n ik ik ik, pendidika k k n n n, pe p p ralatan sekolah, dll dominan dipegang ol l l eh eh eh orang tua, namun peran pembe li li li an a a produk makanan atau snack k k anak cender r run un ung d g d g d om om om in in in an an n dipegang ol o o eh anak-anak www.market et t in in i g. g g co co co .id, 2 01 3. Perila la a ku ku ku konsumen da al lam melakukan ke ke ke pu p tusa sa sa n p n p n p e em e belian an an juga be be berbed d d a a a - be da be e rd rd asarkan pad da a jenis kelami i n d n an po si si si si s s ny y a d a d a d al al al am a a sebu bu uah ke e lu lu lu arga, menurut ma marketing s sc ciences ke e pu pu tusan pembelia ia an d n d n al al al am m m se se se buah ah h k ke k lu ar rga ga di d bagi menjad adi i tiga k kat tegori, i, ya yaitu www.ma ma rk rk eting. g. co.id d d , , , 20 20 20 08 : a. Solely Re Re sp spon onsi s bl bl e at at au u me me mi mili li k ki tanggung jawa b b b seutuh hn hny ya ya d da l la k m keputusan pembelian. Wa i nita d dewa wa sa sa at at au au wa wa wani ni nita ya a a ng ng ng berperan seba ba b ga ga ga i i i i i ibu ru ru ru m ma ma h h h tangga termasuk dalam katego o o ri ri ri in in in i karena wanita dewasa cenderung terbiasa mengurusi ke ke ke bu bu butu tu tu ha ha han se se se ha ha ha ri ri ri- ha ha ha ri ri ri da da da la la lam k m m el l l ua ua uarg rg rg a, a, a, se se se hi hi hing ng ng ga ga ga wa wa wa ni ni ni ta ta ta de de de wa wa wasa sa sa me me me m m miliki pr pr pr e es esentase se e e be b b sar 66 d dalam ke ke kepu pu pu tu tu sa sa san p n p n p em em em be be be li li i a an an. Anak laki-laki rema a j ja ja mengin n ja j j k usia dewasa juga termasuk dalam kategori ini, n na n mun pre re esentase dalam keputusan pembelian lebih rendah dar i w i i anit it t a a dewasa, yaitu sebesar 40. b Jointly Responsible atau memiliki tanggung jawab bersama 23 53, hal ini dikarenakan laki-laki dewasa atau anak tertua cenderung diberikan kepercayaan untuk dapat memutuskan suatu pembelian bagi kepentingan bersama. Peringkat selanjutnya ialah anak perempuan remaja yaitu sebesar 33, hal ini dikarenakan anak perempuan remaja cenderung belum memiliki emosi yang stabil, sehingga lebih mudah terpengaruh dengan berbagai promosi. c. Not Repsonsible atau tidak memiliki tanggung jawab serta pengaruh dalam melakukan pembelian. Anak laki-laki memiliki presentase sebesar 7 sedangkan anak perempuan sebesar 2, hal ini dikarenakan anak-anak cenderung lebih tertarik pada apa yang menarik baginya seperti mainan dan makanan, sehingga untuk suatu hal yang lebih beresiko seperti pendidikan maupun kepentingan keluarga anak-anak tidak memiliki peran yang cukup besar. F. KERANGKA KONSEP Berdasarkan kerangka teori yang disusun, penulis menggunakan kerangka konsep sebagai berikut: Peran Peran merupakan sebuah perilaku yang diharapkan oleh pihak lain dalam melaksanakan hak dan kewajiban sesuai dengan status yang dimilikinya suatu pem m m be be be l l lian bagi i i ke k k pentingan bersama. Peringkat se se se la la la nj utnya ialah anak perempuan r r em em em aja yaitu sebesar 33, hal ini dikare re e na a a ka ka ka n a n a n a na na na k p k p k er er er em puan remaja ja ja cenderung belum me e e mi mi mi li l ki k k emosi yang sta b bil, l l se se s hi hi hi ng ng ng ga ga ga lebih mudah ah h terpengaruh deng ng ng an an an b be b rbagai prom o osi. c c. Not R R epsonsible at at au tidak mem em iliki tan an n gg g g un n ng j g j g j a aw awab se e ert r a pengaruh uh dalam m m elakukan an pembelian. An A A ak ak ak la la la ki k k - lak ki ki memiliki p pre esenta ase sebe e sa sar r 7 sedangk gk an an anak ak ak pe e e re re r mp mp mp uan sebe besa sar 2 r 2 , ha hal i l ini d dika karena a ka kan a n anak-anak cend d derung leb eb ebih h h tertarik pa p da da apa yang m m e enarik baginya seperti m m main n n a a an da a a n n ma ma ka k ka na na n, n, n, se s hi hi i ng ng ngga untu tu tu k k k sua ua tu tu tu ha ha l y l y l y an an an g l g l g l eb eb e ih ih be beresiko sepe pe pe r rt rt i i i pendidikan maupun un n kepentingan keluarga anak-anak k k t ti t da da da k me me me mi m mi li li ki ki i pe pe pe ra ra ra n y n ang cukup up up be be be sa s sa r r. F. KE KE KERA RA RANG NG NG KA KA KA KO KO KO N N NSEP Berdasarkan kerangk k ka teori y y ang disusun, penulis menggunakan kerangka konsep sebagai berik k kut: Peran 24 atau dengan kata lain peran merupakan segala hal yang diharapkan dilakukan oleh seseorang atau sesuatu yang dapat memberikan suatu dampak terhadap sesuatu yang lain Maryanti,2001. Peran dalam bahasa inggris diterjemahkan sebagai Role, yang memiliki arti “the function assumed or part played by person or thing in a particular situation” atau “suatu fungsi atau peranan yang diasumsikan dimainkan oleh seseorang atau sesuatu dalam situasi tertentu” oxforddictionaries.com, 2015. Peran asosiasi merek dalam penelitian ini lebih menitikberatkan pada apa yang ada dalam asosiasi merek, yang diharapkan dapat memberikan dampak dalam menciptakan loyalitas orang tua murid SMI, dengan kata lain peran yang dimainkan oleh brand association dalam penelitian ini ialah sebagai suatu sarana yang dapat digunakan berfungsi sebagai landasan dalam pembelian ulang jasa SMI yang diharapkan dengan adanya hal tersebut dapat menciptakan brand loyality orang tua murid sebagai target market dari SMI. Dalam penelitian ini peneliti berusaha melihat bagaimana alur yang terjadi antara brand association dan brand loyalty orang tua murid SMI Yogyakarta. Brand Association Brand association merupakan segala kesan yang muncul dalam benak seseorang yang terkait dengan ingatannya mengenai suatu merek, yang dimana kesan tersebut muncul dikarenakan adanya berbagai komunikasi pemasaran merek maupun pengalaman orang tersebut dalam mengkonsumsi merek Rangkuti, 2010, hal.95. Kesan merupakan gambaran mental yang sesuatu yang lain Mary y an an n ti ti ti 2 2 ,2 001. Peran an n da da d lam bahasa inggris diterjemahkan sebagai Role, y y y an an an g m emiliki arti “the function as as ssu su su med or part played by person or or or th in g in a particul ul ul ar ar ar si si i tu t t at at at io io io n n n ” a a a ta ta ta u “suatu fungs i a i a i a tau peranan yang dias as asumsikan dim m m ai a a nk nk nk an an an oleh seseorang at t au au au se se se su su su a a atu dalam situ u uas a a i tertentu” oxford d d di di dict ct ct io io ion n naries s .c .c .c o om om , 2015. Pe e e r ra ra n asosias as i m i erek dala am m penelitian i i ni ni le bih me me meniti i ikb kb kb er er era a atkan pa pa ada ap ap apa y y y a an a g ada dalam a a so s siasi m me erek, yang d g iharapkan dap p pat a me m m mb mb mb er e e ikan n n dam mp mp ak da dala la m m m enciptak kan n loya alit tas ora ang g tua murid S S MI MI , den n nga g n k k k at at at a l a a ain per ra r n yang dimai aink nkan an oleh eh br br a and a d a ss ssocia a ti ti on on d dalam penelitia ia an ini ia a a l l lah h h seb ba b gai suatu sarana ya y ng g da da pat digunakan an b erfung g si sebagai land nd dasan n n d dalam m m pemb mbel el ia ia n u n u u la la la ng ng ng ja ja ja sa sa SM SM SM I y I y an an ang d g g iharap ap ap k kan d n d d en en ga ga a n a n a da da da ny ny ny a h a h al al tersebut da da a pa pa pa t t menciptakan brand loyality orang t g t g t ua murid sebagai target market da a ri ri ri SM SM SM I. Da Da D lam p m p pen en en el el el it it it ia ia ia n i n i n i ni ni pe pe pe ne ne ne li li li ti t t berusaha me me me li li li ha h ha t b t b b ag ag ag ai ai ai ma ma ma na na na al al al ur ya ya ya ng ng ng te te te rj rj rjadi an an anta ta ta ra bran n n d a d a d a ss ss ss o ocia a a ti ti ti on on on da da da n bran an an d l d l d lo oyalty ty ty or or or an an an g t g t g t ua a a mu mu muri ri ri d S d MI Yo Yo Yogy gy gyak ak akarta. Brand Association Brand association me e r r rupakan s s segala kesan yang muncul dalam benak seseorang yang terkait dengan n n in n g g gatannya mengenai suatu merek, yang dimana kesan tersebut muncul d d d ikarenakan adanya berbagai komunikasi 25 terbentuk sebagai akibat dari adanya beberapa perangsang atau stimulus yang juga berhubungan erat dengan simbol-simbol, dan sensasi Soedarmo, 2006, hal.72. Gambaran mental merupakan penggambaran secara pikiran mengenai suatu objek atau pengalaman yang lampau Soedarmo, 2006, hal.54 Dalam penelitian ini brand association digunakan oleh peneliti sebagai landasan adanya tindakan lanjutan dari responden yang berbentuk pembelian ulang, sehingga peneliti ingin mengetahui sejauh mana narasumber dapat menggambarkan Sekolah Musik Indonesia SMI Yogyakarta terkait dengan berbagai aspek dalam brand association seperti product artributes atribut produk, intangibles attributes atribut tak berwujud, customer’s benefits manfaat bagi pelanggan, relative price harga relatif, penggunaan produk, usercustomer penggunapelanggan, celebrityperson orang terkenalkhalayak, life stylepersonality gaya hidupkepribadian, kelas atau kategori produk, competitors para pesaing, negara atau daerah tertentu, dan simbol atau maskot. Brand Loyalty Loyalitas atau kesetiaan merupakan probabilitas tingkat kemungkinan seorang konsumen untuk membeli atau memakai produk atau merek secara berulang dalam periode waktu tertentu Istijanto, 2005, hal.172. Loyalitas merek adalah seseorang yang bersedia membayar lebih untuk sebuah merek tertentu serta bersedia melakukan pembelian ulang Durianto, 2004, hal 19. Sehingga yang dimaksudkan sebagai loyalitas seseorang terhadap merek hal.72. Gambaran mental al l m me merupakan pe e eng ng ng ga ga g mbaran secara pikiran mengenai suatu objek atau p u p u pengalaman yang lampau b Soedarmo mo mo, 2 , , 006, hal.54 D D Dalam pen e e el e it it it ia i i n ini i br br bran an an d a d a d a ss s s oc oc cia ia ia ti ti tion on on di d d gunakan ole h p h p h p eneliti sebagai la la a n ndasan ad ad ad an ya ti ti ti nd nd d ak an lanj nj j ut ut ut an an an da da da ri ri ri responde e en n n yang b g b b erbentuk k k pe p p mbelian ulan n n g, g, g, se se sehi hi hi ngga ga a pe p neliti ingin m m engetahui seja uh uh uh mana a a na na n ra ra ra su mber r r dapat me me me ng ng ng gamb mb ba arkan Se e ko k lah Musik In In donesia SM M I I Yogyak ak akarta a te te e rk rk rk a ai a t deng g gan be be be rbag g g ai a aspek dalam m br b and ass so ciation se sep pe rt i product a rt rt rtribu u u t t te s a a a tr t ibu ut ut prod d du uk, in in ta ta ngibles attr ribu butes at tribut ta a k k berwujud, , c custom m mer’s s be be be ne n n fits m m ma anfaat bagi pe la la ng ngga ga n, re rela ati t v ve pr pric c e e har ar ga ga re re l latif, penggun n n aan produ du duk k k, use er e customer p p engg ggun u apelanggan n , , celebrityperson oran ng ng terken nal al k k ha ha ha la la la ya ya yak k , , , li li fe fe e st st yl y y e e pe pe personalit it it y y g g g ay ay y a h a a h id id d up up up k k k ep ep ep ri ri r ba ba di di a an, kelas a a a ta ta au u u kategori produk, competitors par r a p a a esaing, negara atau daerah terten n n tu tu tu, d , d , d a a an si si si mb mb mb l ol ol at at at au au au ma ma ma sk sk sk ot ot ot. Br Br Br an an an d L d L d L oy oy oy al al alty y y Loyalitas atau k k kesetiaan merupakan probabilitas tingkat kemungkinan seorang konsu u u m me m n untu uk uk membeli atau memakai produk atau merek secara berulang dalam pe e ri r r od d e e e waktu tertentu Istijanto, 2005, hal.172. Loyalitas merek adalah seseorang yang bersedia membayar lebih untuk sebuah 26 atau jasa adalah setiap orang yang bersedia membayar untuk mengkonsumsi suatu produk atau jasa serta melakukan pembelian ulang terhadap produk atau jasa yang sama. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengetahui bagaimana tingkatan kesetiaan atau loyalitas orang tua murid didik Sekolah Musik Indonesia SMI Yogyakarta yang telah melakukan pembelian ulang berdasarkan pada peran brand association yang tercipta dalam benak responden, yang dimana loyalitas konsumen terhadap merek dibagi menjadi beberapa tingkatan, yaitu pada tingkatan paling dasar konsumen disebut sebagai switcherprice buyer pembeli yang berpindah-pindah atau pembeli yang membeli produk karena konsumen lain juga melakukan pembelian yang biasanya dipengaruhi oleh harga, pada tingkatan kedua konsumen disebut habitual buyer pembeli yang bersifat kebiasaan atau pembeli yang tidak mengalami ketidakpuasan dalam mengkonsumsi suatu merek, pada tingkatan ketiga konsumen disebut satisfied buyer pembeli yang puas dengan biaya peralihan atau dengan berbagai resiko yang ada, pada tingkatan keempat konsumen disebut like the brand pembeli yang sungguh-sungguh menyukai merek dikarenakan pengalaman atau persepsi kualitas merek, dan tingkatan loyalitas konsumen tertinggi ialah konsumen yang disebut commited buyer pembeli yang berkomitmen untuk terus menggunakan produk dan memiliki kebanggaan tersendiri dengan produk. jasa yang sama. Dalam m m penelitian ini peneliti ingin mengetahu hu hui b i i agaimana tingkatan kesetiaa aa aan atau loy oy oy alit t t as a a oran n n g t g t g t ua ua ua mu mu m ri ri ri d d d d d id id d ik k k Se Se Se kolah Musik k k In In I donesia SMI Yo Yo Yogyakarta ta ta ya y ng te te t l la l h melak ak uk uk uk an an an pe pe pe mb m elian u la la lang n n be e rd rd rd asarkan p p pada peran bran n n d a d a d a ss ss ss o oc o iati ti i o on on yang tercipta a dalam benak k re re re spon n de de de n n , y , , y ang d d dimana l o o o ya ya ya li li li tas k k k o on o sumen t n t erhadap merek ek dibagi menj nja adi bebe era ra rapa p ti ti ti ng ng ng ka ka ka tan, ya a aitu pa pa pada ti ti tin ngkatan paling d g d as a ar kons su umen dise e bu bu t sebagai switc c che h h r p p pr ic c c e b e b e b uyer er r pem m m beli i ya yang ng berpindah h- - pi pindah at tau pe pe mb mb eli yang m m em em be b li pr pr produk uk uk ka ka ka rena kon ns n umen lain ju uga ga me me laku uka kan n pem embe bel lian ya ya ng ng b biasanya dipen n ngaruhi o o o l l leh h h ha a r rg r a, pada tingkatan kedu dua k a onsumen d d is isebut habitual buyer p pe e embe e e li li li yan g ng bers if if at at ke ke e bi bi bi as as asaa aa n a n n a ta ta u u u pe pe pe mb mb bel e e i yang t g t g t i id idak me m me ng ng g al al am am am i k i k i k et et id id ak akpuasan da a a la la la m m m mengkonsumsi suatu merek, pa pa a da tingkatan ketiga konsumen d d dis s s eb eb eb u u ut s s s at a a is fi fi fi ed ed ed bu bu bu ye ye ye r r r p p p em em be be e li li li ya ya ya ng puas de de de ng ng ng an an an bi bi ay ay ay a p a p a p er er er al al al ih h ih a a an at t t au au au de de de n ng ngan be be berb rb rb ag g ai re e si si si ko ko ko y ya yang ng ng ad ad ad a a a , p , p , p ada t a t a t in in in gk gk gk atan n n ke ke ke em em em pa pa pa t k t k kon on on su su su me m n dis is s eb eb ebu u ut l l l i i ike the bran d d pembeli yang sungg gg gguh-sung ng ngguh menyukai mer k ek dikarenakan pengalaman atau persepsi ku u u alitas mere e ek, dan tingkatan loyalitas konsumen tertinggi ialah konsumen ya a ang dise e ebut commited buyer pembeli yang berkomitmen untuk terus meng g ggu gu gu n n nakan produk dan memiliki kebanggaan 27

G. METODOLOGI PENELITIAN 1. Jenis Penelitian

Metode deskriptif merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengemukakan gambaran atau pemahaman mengenai bagaimana dan mengapa suatu gejala atau realitas komunikasi terjadi. Sehingga metode deskriptif lebih cenderung menceritakan dan menjelaskan suatu kejadian sesuai dengan apa yang terjadi pada objek penelitian yang dilakukan tanpa mencari tahu atau menjelaskan suatu hubungan maupun untuk menguji hipotesa atau prediksi Pawito, 2007. Metode penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Moleong, 2007, hal.4. Metode penelitian kualitatif digunakan dalam penelitian ini karena data yang diperoleh berdasarkan fakta, peristiwa dan realita, sehingga penulis tidak hanya melihat dari sudut pandang dirinya sendiri namun juga melihat dari sudut pandang orang lain Raco, hal.63. Selain itu hasil penelitian kualitatif juga dilakukan bukan untuk membuktikan teori yang sudah ada, namun lebih cenderung pada membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan, sehingga hasil yang ada terbentuk dari pengalaman-pengalaman yang dialami penulis pada saat penelitian Danim, 2002, hal.47. Data yang terbentuk pada penelitian kualitatif berbentuk kata-kata dan dianalisis dalam terminologi respon-respon Metode de e d de deskriptif merupakan suatu me me meto t t de yang digunakan untuk mengem em emukakan gambar ar ar an atau pemahaman menge e ena n n i bagaimana dan m m mengapa sua a a tu tu t ge ge ge j j jala at t tau au au re re real al l it t as a as ko ko ko mu mu mu ni ni nika ka ka si si si terjadi. Se hi hi hi ngga metode desk k k ri ri ri pt pt pt if if if lebih cen en n de de de ru ru ng me en ncer it itak k ak an an an da d d n menje e e la la lask sk sk an a suatu u k u kejadian se se se su u u ai deng ng nga an ap a a yang terjadi i pada objek penel el it t ia ia ia n y n n an g d g d g dil il il ak ak ak u kan t t tanpa menc c c ar a i t ahu ata au u menjelaskan an suatu hub b un u gan maupu pu un unt nt nt uk uk uk me ng u uj u i hi i ipo potesa atau predik ksi si P awito o, 2 2007. Meto ode de pe pe nelitia an ku k ali tat t if if m merupa a ka kan p n prosedur pen n n elitian yan an ang g g menghasilkan data de de sk kri ript p if beru rupa pa ka kata-kata tertulis atau u u lisan n n dar r r i or o ang-oran n g d g d g d a an an pe ri ri ri la la la ku k k yang da a pa pa pa t d t d t d i i iama ma ati ti ti M M M oleong, 2 2 2 00 00 007, hal. l. l. 4 4 4 . Metode penelitian kualitatif f f di di di gu gu gu nakan dalam penelitian ini karena d a d a d at at at a ya ya ya ng g diperoleh berdasarkan fakta, peristiwa dan realita, sehi hi hi ng ng ngga ga ga pe pe penu nu nu lis tidak h k h anya ya ya me me meli li li h h hat dari s ud ud ud ut ut ut pa pa pa nd nd nd ang dirinya ya ya s s s en en en di i i ri namun jug ug uga m a m a m elihat da da da ri ri su su su du du du t t t pandang orang g g lain Ra Ra Raco, hal.63. Sel el lai ai ai n i n i n i tu tu ha ha ha si si si l l l penelitian kualitatif juga dilakukan bukan untu u uk membuktikan teori yang sudah ada, namun lebih cenderun n n g g p g ada membangun pengetahuan melalui pemahaman dan penemuan n n, s , e eh ehingga hasil yang ada terbentuk dari pengalaman pengalaman yang dialami penulis pada saat penelitian 28 individual, kesimpulan deskriptif atau pun keduanya yang dimana tujuan dari analisis ini ialah untuk mengorganisir data kedalam makna, interpretasi individual atau kerangka kerja untuk menjelaskan fenomena yang dikaji Danim, 2002.

2. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan di Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta SMI yang berlokasi di Jl. C Simanjuntak No.61B Terban, Yogyakarta.

3. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : a. Wawancara. Wawancara merupakan proses interaksi atau komunikasi secara langsung antara pewawancara dengan responden yang dilakukan dengan menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan lain sebagainya yang dapat membantu proses berjalannya wawancara Budiarto,2001. Dalam melakukan wawancara, peneliti telah mempersiapkan berbagai pertanyaan interview guide yang akan ditanyakan kepada narasumber sehingga proses wawancara lebih terarah. interpretasi individual al l at at atau kerang ka ka ka ke ke k rja untuk menjelaskan fenomena yang dikaji D D Danim, 2002.

2. Loka ka

kasi Peneli i i ti t an an n Pe Pe Pe nelitian in in in i i a i a ka k n d dila k ku k ka ka n d n d n d i Sekol l ah ah ah Mu M sik I I Ind n n onesia Yo Yo Yo gy gy gy akarta ta a S S MI M yang berloka k si di Jl. C Si i ma m nj nj nj un u u ta k N k N k N o. o. o. 61 61 61 B Ter er erban, Yo Y Y gy y y ak ak akarta. 3 3

3. Te e

ekn knik ik Pengumpulan D n D ata Teknik k pe pe ng ngum u pu pula an n dat ata y a y ang d g d ig igu unakan dalam p pe e enelitian in n ni dibagi g menj j ad ad i d i d ua ua y , y ai ai tu tu : a. Wawancara. Wawancara merupakan pr p p oses interaksi a a a ta ta ta u k u k u kom om omun un un ik ik ik asi seca ca ca ra ra ra l l lang g g sung an an nta ta ta ra ra ra p p pe wa wancar r a d a d a den en en ga g n respond nd nden en en yang di di di l l lakukan dengan m m menggun un unakan alat bantu s s ep ep ep er er er ti ti ti ta ta tape recorder, gambar, brosur, d dan lain seb b againya yang dapat membantu proses berjalannya waw w wan a a cara Budiarto,2001. Dalam melakukan wawancara, peneliti i tela la ah mempersiapkan berbagai pertanyaan i t i id k dit k k d b 29 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan wawancara sebagai sumber data primer, yang dimana narasumber dalam penelitian ini dipilih berdasarkan beberapa kriteria diantaranya ialah: 1. Narasumber merupakan orang tua murid SMI Yogyakarta yang telah melakukan pembayaran ulang SPP, dengan minimal dua kali pembelian setara dengan dua bulan kursus. Hal ini dilakukan untuk mempermudah peneliti dalam mencari informasi mengenai bagaimana loyalitas dari narasumber tersebut, karena loyalitas dari konsumen dapat terlihat dari pembelian ulang yang dilakukan. 2. Narasumber merupakan orang tua murid SMI yang hampir rutin hadir di SMI ketika anak melakukan kursus dan memiliki kedekatan dengan pihak SMI. Hal ini dilakukan agar narasumber dapat dengan mudah ditemui, serta narasumber dengan kriteria ini diharapkan lebih mengenal SMI karena sering berada dalam lingkungan SMI. 3. Narasumber merupakan orang tua murid SMI yang tidak tertutup terhadap kehadiran orang tua murid lain maupun kepada peneliti. Hal ini dikarenakan apabila orang tua murid merupakan orang yang tertutup maka peneliti tidak dapat penelitian ini d d d ip ip ip i i ilih berd d as s ar ar ar ka k k n beberapa kriteria diantaranya ialah: h: h: 1. Na Na N rasu su u mb m er me me me ru ru rupa pa pa ka ka kan n n or or o an an an g t g t g t ua ua u murid SMI Yo Y Y gyakarta yang tela a a h m h m h el akukan an an pe pe pe mb mb mb ay ay ay aran ulan n ng g g SPP, , , dengan mi mi minimal dua ka ka ka li li li pembelian se e tara dengan d d ua ua a bulan k n k n k ur ur ur su s. H H Hal ini dilaku ku kan untuk m mempermuda a h p h enel l it it it i d i d i da al al am am am menc c cari informas as i m i engena na i bagaima man na loyalitas d d dar a a i n n n ar as as as um u u be e e r r r tersebut, k kar ren e a l loy yalitas s d dari konsumen en d dapat t t terli li liha ha hat d t t ari pemb mb el el ia ia n ula ang ng y yang g d dila lakuka ka n n. 2. 2. N Narasumber merupakan orang tua mu ri ri d S d S MI MI y y yang ng ng hamp mp mp ir ir ir rutin hadir di di di SM SM SMI k I et et t ik ik ik a a a anak melakukan kursus dan mem m m i il ilik ik ik i kedekatan dengan pihak SMI. Hal ini dilakuka ka kan a a a g g gar na na na ra ra ra s su s mb mb mber er r da da da pa pa pat d t t en en en ga ga ga n m n m n m ud ud ud ah ah ah di di di te te te mu mu mu i, i, i, se se se rt rt rta n a n a n ar ar ar as as asum um um ber de de de n n ngan kriter r r ia i i ini d i ihar ar arapkan leb eb ebih ih ih me me meng ng ng en en en al al al SM SM SMI I I karena sering berada d d dalam ling g ku k k ngan SMI. 3. Narasumber m m merupakan an an orang tua murid SMI yang tidak tertutup terhadap p p ke e e h h hadiran orang tua murid lain maupun kepada peneliti Hal ini dikarenakan apabila orang tua murid 30 melihat bagaimana interaksi orang tua tersebut dengan orang lain. 4. Narasumber dipilih berdasarkan lama anak melakukan kursus di SMI yang dibagi menjadi tiga yaitu 1 tahun kursus, 1-2 tahun kursus dan 2 tahun kursus. Hal ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana peningkatan loyalitas orang tua murid dilihat dari lamanya murid tersebut kursus. 5. Narasumber dipilih berdasarkan rentang usia anak, yaitu murid dengan rentang usia 2,5-12 tahun. Hal ini dilakukan mengingat subyek dari penelitian merupakan orang tua murid dengan anak yang berada pada usia dini. 6. Peneliti juga akan memilih beberapa narasumber yang merupakan orang yang sudah tidak melakukan kursus di SMI. Hal ini dilakukan agar peneliti menemukan variasi data, yang dilihat dari sudut pandang orang yang tidak lagi melakukan kursus di SMI. b. Berbagai data pendukung penelitian yang dapat dijadikan sebagai data sekunder, seperti data siswa, testimoni orang tua murid SMI, Website Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta dan lain sebagainya. 4. Naras s um um um b ber dipilih berdasar ka ka ka n l n n ama anak melakukan kursus d d di SMI yang d g g ibagi menjadi tiga yait t u u u 1 tahun kursus, 1-2 ta a a hu h hu n k n k k ursus d s d s dan an an 2 2 2 t t tahu h hu n k n k n k ur ur ur sus. Hal ini di d d lakukan untuk me e n n nget ah ui baga ga ga im im im an an an a p a p a p enin gk at t an an an loya a a li l l tas orang g g tua murid di di di li li li h ha h t dari lamanya a murid tersebut k t k kur ur ur sus. 5. Narasu u mb m er dipilih b h b erdasarkan n r rentang usi i a a a a anak, k, k ya ya ya it it it u m ur r r id i dengan re rent ntang usi ia 2,5-12 ta tah hun. Hal ini dilaku ku uka k k n m m m en n n gi gi g ngat t t su su byek dari i pe pene n lit tian n me meru upakan ora a ng ng tu tua murid d den ga ga gan n a n ana a a k k k yang be bera r da da pa pada da u usia a di i ni ni . . 6. Pe Pe Pe ne ne ne li li li i ti ti ju ju ju ga ga ga akan me e e mi mi mi li li li h b h b h b eb eb eb er er er ap ap p a naras s um um um b ber y y y an an an g g g merupakan orang g g ya ya ya ng n n sudah tidak melakukan kursus di S i S i S MI MI MI . Hal ini dilakukan agar peneliti menemukan vari i as as as i i d i dat at at a, a, a, ya ya ya ng di di di li li li ha ha ha t t dari s ud ud ud ut ut ut pa pa pa nd nd nd ang orang g ya ya ya ng ng ng i ti d da k k lagi m m m el el el ak ak akukan k kursus di SMI. b. Berbagai data pen nd n ukung pe e enelitian yang dapat dijadikan sebagai data sekunder, sepe er erti data a a siswa, testimoni orang tua murid SMI, Website Sekolah Musi si sik I k I Indonesia Yogyakarta dan lain sebagainya. 31

4. Teknik Analisis Data

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis pengaruh Brand Awareness, Perceived Quality, Brand Association, Dan Brand Loyalty terhadap keputusan pembelian pada produk pasta gigi 'Pepsodent (studi kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

6 41 167

Analisis pengaruh ekuitas merek terhadap keputusan pembalian serta dampaknya terhadap tanggungjawab sosial produk sabun mandi lifebuoy

0 3 167

THE INFLUENCE OF BRAND AWARENESS, PERCEIVED BRAND QUALITY, BRAND ASSOCIATION AND BRAND LOYALTY TOWARD CUSTOMER PURCHASE DECISION TO CHOOSE GARUDA INDONESIA AIRLINES (CASE STUDY: CUSTOMER GARUDA INDONESIA IN JABODETABEK)

0 7 124

PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakarta).

0 2 15

PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid

0 3 14

DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakarta)

0 8 12

PENUTUP PERAN BRAND ASSOCIATION DALAM MENCIPTAKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif analisis Peran Brand Association Sekolah Musik Indonesia Yogyakarta (SMI) dalam Menciptakan Brand Loyalty Orang Tua Murid Didik SMI Yogyakarta).

0 20 28

PERAN BRAND PLACEMENT MELALUI MEDIA FILM DALAM MENCIPTAKAN BRAND IMAGE PERAN BRAND PLACEMENT MELALUI MEDIA FILM DALAM MENCIPTAKAN BRAND IMAGE (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Peran Brand Placement Audi Pada Film Transporter 3 dalam Menciptakan Brand

0 4 15

PERAN BRAND ACTIVATION DALAM MENINGKATKAN PERAN BRAND ACTIVATION DALAM MENINGKATKAN BRAND LOYALTY (Studi Deskriptif Kualitatif Program Solusi Rumah Holcim sebagai Brand Activation dalam Meningkatkan Brand Loyalty Pelanggan terhadap PT.Holcim Indonesia Tb

0 2 15