Analisis Strategi Perumusan Strategi

67 perusahaan. Unit bisnis perlu memiliki kepekaan untuk mengikuti kecenderungan dan perkembangan yang terjadi, serta menentukan peluang dan ancaman yang timbul Kotler dan Susanto, 1990.

b. Analisis Strategi

Tidak ada satu organisasipun yang memiliki sumberdaya yang tidak terbatas, maka tidak ada satu perusahaanpun yang dapat berhutang secara tidak terbatas untuk mendapatkan modal usaha. Oleh karena itu tidak ada satu organisasipun yang dapat menjalankan semua strategi yang berpotensi menguntungkan perusahaan. Keputusan-keputusan strategis harus selalu dibuat untuk memilih kegiatan yang paling tepat dan mengalokasikan sumberdaya organisasi. Kebanyakan organisasi hanya dapat menerapkan sedikit strategi tingkat korporat dalam satu waktu tertentu. Merupakan suatu kesalahan besar bagi menejer bila terlalu banyak menerapkan strategi pada saat yang sama. Karena akan menguras sumberdaya perusahaan sehibgga setiap strategi menjadi tidak optimal dan rentan David, 2004. i. Analisis SWOT Analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara sistemastis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan Strengths dan peluang Opportunities, namun secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan Weakness dan ancaman Threats Proses pengambilan keputusan kebijakan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan perusahaan. Dengan demikian perencana strategis strategic planner harus menganalisis faktor-faktor strategis perusahaan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dalam kondisi yang saat ini. Hal ini disebut dengan analisis situasi. Model 68 yang paling populer untuk analisis situasi adalah analisis SWOT Rangkuti, 2001. Analisis SWOT membantu mengkombinasikan berbagai tren lingkungan kesempatan dan ancaman dengan kemampuan internal yang dimiliki organisasi. Analisis SWOT mengidentifikasi lingkungan dengan sangat teliti. Selain itu, pada saat yang sama analisis SWOT mengidentifiasi kekuatan dan kelemahan yang dimiliki organisasi tersebut. Analisis SWOT bertujuan menganalisa risiko dengan menilai kekuatan dan kelemahan organisasi berkaitan peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi Heimberg, 2006. ii. Matriks SWOT Menurut Umar 2001 matriks SWOT merupakan salah satu dari lima matching tool pada tahapan matching stage yang berfungsi sebagai matching tool yang penting untuk membantu para manajer mengembangkan empat tipe alternatif strategi yaitu Strength-Opportunity SO, Weakness-Opportunity WO, Strength-Threat ST, Weakness-Threat WT. Pada matriks ini menentukan key success factors untuk lingkungan eksternal dan internal merupakan bagian yang sulit sehingga membutuhkan judgment yang baik. Matriks SWOT ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategi. Strategi SO menuntut perusahaan mampu memanfaatkan peluang melalui kekuatan internalnya. Strategi WO menuntut perusahaan untuk meminimalkan kelemahan dalam memanfaatkan peluang. Strategi ST merupakan pengoptimalan kekuatan dalam menghindari ancaman, dan strategi WT menitikberatkan pada upaya meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman. Berikut ini adalah model analisis matriks SWOT: 69 Strenght S Tentukan 5-10 faktor-faktor kekuatan internal Weakness W Tentukan 5-10 faktor- faktor kelemahan internal Opportunities O Tentukan 5-10 faktor- faktor peluang eksternal Strategi S-O Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang Strategi W-O Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang Threats T Tentukan 5-10 faktor- faktor ancaman eksternal Strategi S-T Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman Strategi W-T Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghindari ancaman Sumber : Rangkuti 2001 iii. Matriks QSP QSPM Quantitatif Strategic Planning Matric adalah alat yang direkomendasikan para ahli strategi untuk melakukan evaluasi pilihan strategi alternatif secara objektif, berdasarkan key success factor internal-external yang telah diidentifikasikan 70 sebelumnya. Jadi secara konseptual tujuan QSPM adalah untuk menetapkan kemenarikan relatif relatif atractiveness dari strategi-strategi yang bervariasi yang telah dipilih, untuk menentukan strategi mana yang dianggap paling baik untuk diimplementasikan Umar, 2002. Menurun David 2004 terdapat 6 langkah untuk menyusun QSPM adalah : a Membuat daftar peluang atau ancaman eksternal kunci dan kekuatan atau kelemahan internal kunci. b Memberi bobot pada setiap faktor eksternal dan internal kunci. c Memeriksa matriks-matriks pencocokan SWOT dan Mengenali strategi-strategi alternatif yang harus dipertimbangkan. Menuliskan strategi pada baris atas QSPM. d Menentukan nilai daya tarik AS, 1 : tidak menarik; 2 : agak menarik; 3 : wajar menarik; 4 : sangat menarik . Nilai daya tarik adalah angka yang menunjukkan daya tarik relatif masing-masing stategi pada suatu rangkaian alternatif tertentu. e Menghitung TAS = total nilai daya tarik dengan cara mengalikan bobot dengan nilai daya tarik masing-masing baris. Total nilai daya tarik menunjukkan daya tarik relatif dari masing-masing strategi alternatif, dengan hanya mempertimbangkan dampak dari faktor keberhasilan kritis eksternal atau iunternal yang berdekatan. Semakin tinggi Total nilai daya tarik semakin menarik suatu alternatif tersebut. f Menghitung jumlah total nilai daya tarik. Menjumlahkan total nilai daya tarik masing-masing kolom strategi QSPM. Semakin tinggi nilainya semakin menarik strategi tersebut. 71

C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah