Penentuan Faktor-faktor Kunci Strategis Penentuan bobot dan Attractive Score

77 Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif, yaitu metode yang memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan apapun terhadap obyek yang diteliti Kountur, 2003. Sedangkan teknik pelaksanaan menggunakan teknik survei yaitu cara pengumpulan data dari sejumlah unit atau individu dalam jangka waktu yang bersamaan melalui alat pengukuran wawancara beberapa daftar pertanyaan berbentuk kuesioner Surakhmad, 1994.

B. Metode Pengambilan Responden

1. Metode Penentuan Lokasi Penelitian

Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja. Penelitian dilaksanakan di Kabupaten Purbalingga karena memiliki kawasan yang memiliki ketinggian tempat untuk pengembangan stroberi. Lebih spesifik, penelitian dilakukan di Desa Serang Kecamatan Karangreja Kabupaten Purbalingga karena telah ditetapkan sebagai sentra produksi stroberi. Kondisi iklim dan lingkungan Desa Serang juga sesuai untuk pertumbuhan tanaman strobreri. Kondisi tersebut tidak terdapat di wilayah lain di Kabupaten Purbalingga.

2. Metode Pengambilan Responden

a. Penentuan Faktor-faktor Kunci Strategis

Menurut Bungin 2003 penelitian kualitatif lebih terfokus pada representasi terhadap fenomena sosial sehingga prosedur sampling yang terpenting adalah bagaimana menentukan informan kunci Key Informan atau situasi sosial tertentu yang sarat informasi sesuai dengan fokus penelitian. Untuk memilih sampel atau informan kunci lebih tepat dilakukan secara sengaja purposive. Sampai dengan berakhirnya pengumpulan informasi, umumnya terdapat tiga tahap pemilihan sampel dalam penelitian kualitatif yaitu: pemilihan sampel awal, pemilihan sampel lanjutan, dan menghentikan pemilihan sampel lanjutan bilamana dianggap 26 78 sudah tidak ada lagi ditemukan variasi informasi, teknik pemilihan sampel tersebut dinamakan teknik snowball. Informan kunci ditentukan dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut adalah orang tersebut dianggap paling tahu tentang informasi yang diharapkan atau orang tersebut adalah orang yang berpengaruh sehingga memudahkan peneliti menjelajahi dan menggali informasi dari obyek yang dibutuhkan Sugiyono, 2006. Responden yang menjadi informan kunci di tingkat petani adalah Bapak Mugirin. Beliau adalah petani, pengepul, pengelola agrowisata stroberi, pemasar stroberi segar dan produk olahannya, dan ketua kelompok usaha stroberi. Informan kunci di tinggkat instansi pemerintah adalah Bapak Arif Koerudin, beliau adalah Kepala Seksi Produksi Dinas Pertanian dan Kehutanan Kabupaten Purbalingga. Beliau juga bertugas sebagai Ketua Tim Pengembangan Primatani Kabupaten Purbalingga.

b. Penentuan bobot dan Attractive Score

Bobot dan attractive score atas faktor-faktor strategis diperlukan sebagai input dalam analisis prioritas strategi melalui QSPM. Ketepatan pemberian bobot dan rating akan menentukan kualitas output QSPM dan prioritas yang akan diambil. Pemilihan responden untuk menentkan attractive score dilakukan dengan purposive sampling dengan pertimbangan bahwa responden memiliki intuitif gudgement yang baik. Intuitif judgement yang baik terhadap suatu permasalahan dimiliki oleh orang yang sudah lama berkecimpung dalam bidang tersebut. Responden yang melakukan penentuan bobot dan rating dalam penelitian ini jumlahnya tidak sama dengan responden yang ditemui untuk menentukan faktor-faktor strategis. Jumlah responden yang melakukan penentuan bobot dan rating berjumlah 11 orang, 79 sedangkan jumlah keseluruhan responden untuk menentukan faktor strategis adalah 24 orang. Sebelas orang tersebut terdiri dari 5 orang dari personil pemerintah, 1 orang petani, 1 orang pengelola agrowisata sekaligus petani dan pemasar, 3 orang pemasar sekaligus petani, dan 1 orang pengolah stroberi.

C. Jenis dan Sumber Data