8
adalah mekanisme pertahanan ego seperti diplacement, sublimasi, proyeksi, depresi, denial dan reaksi formasi.
Perilaku
Perilaku yang berkaitan dengan perilaku kekerasan antara lain : 1.
Menyerang atau menghindar Pada keadaan ini respons fisiologi timbul karena kegiatan sistem syaraf
otonom reaksi terhadap sekresi ephineprin yang menyebabkan tekanan darah meningkat, takikardi, wajah merah, pupil melebar, mual, sekresi
HCL meningkat, peristaltik gaster menurun, pengeluaran urine dan saliva meningkat, konstipasi, kewaspadaan juga meningkat, disertai ketegangan
otot seperti ; rahang terkatup, tangan mengepal, tubuh menjadi kaku dan disertai reflek yang cepat.
2. Menyatakan secara asertif
Perilaku yang sering ditampilkan individu dalam mengekspresikan kemarahannya yaitu dengan perilaku pasif, agresif dan asertif. Perilaku
asertif adalah cara yang terbaik, individu dapat mengekspresikan rasa marahnya tanpa menyakiti orang lain secara fisik maupun psikologis dan
dengan perilaku tersebut individu juga dapat mengembangkan diri. 3. Memberontak
Perilaku yang muncul biasanya disertai kekerasan akibat konflik perilaku untuk menarik perhatian orang lain.
4. Perilaku Kekerasan
Tindakan kekerasan atau amuk yang ditunjukkan kepada diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
2.1.2 ANALISA DATA Masalah Keperawatan
Data yang Perlu Dikaji Perilaku Kekerasan
Subjektif : Klien mengancam.
Klien mengumpat dengan kata – kata kotor. Klien mengatakan dendam dan jengkel.
Klien mengatakan ingin berkelahi.
Universitas Sumatera Utara
9
Klien menyalahkan dan menuntut. Klien meremehkan.
Objektif : Mata melotot pandangan tajam.
Tangan mengepal. Rahang mengatup.
Wajah memerah dan tegang. Postur tubuh kaku.
Suara keras.
2.1.3 RUMUSAN MASALAH
Resiko Tinggi Mencederai Diri, Orang lain, dan Lingkungan
Perilaku Kekerasan PPS : Halusinasi
Regimen Terapeutik Inefektif
Harga Diri Rendah Isolasi Sosial Kronis
Koping Individu Inefektif
Berduka Disfungsional
Gambar Pohon Masalah Perilaku Kekerasan Fitria, 2009 .
Universitas Sumatera Utara
10
Masalah Keperawatan yang Mungkin Muncul
1.
Perilaku kekerasan.
2.
Resiko mencederai diri sendiri, orang lain dan lingkungan.
3.
Perubahan persepsi sensori : halusinasi.
4.
Harga diri rendah kronis.
5.
Berduka disfungsional.
6.
Penatalaksanaan regimen terapeutik inefektif.
7.
Koping individu inefektif.
Faktor – faktor yang berhubungan dengan masalah perilaku kekerasan,
antara lain sebagai berikut :
1. Ketidakmampuan mengendalikan dorongan marah.
2. Stimulus lingkungan.
3. Konflik interpersonal.
4. Status mental.
5. Putus obat.
6. Penyalahgunaan narkoba alkohol.
2.1.4 PERENCANAAN Tindakan keperawatan untuk klien
Tujuan :
a. Klien dapat mengidentifikasi penyebab perilaku kekerasan.
b. Klien dapat mengidentifikasi tanda – tanda perilaku kekerasan.
c. Klien dapat menyebutkan jenis perilaku kekerasan yang pernah
dilakukannya. d.
Klien dapat menyebutkan akibat dari perilaku kekerasan yang dilakukannya.
e. Klien dapat menyebutkan cara mengontrol perilaku kekerasannya.
f. Klien dapat mengontrol perilaku kekerasannya secara fisik, spritual,
sosial, dan dengan terapi psikofarmaka.
Universitas Sumatera Utara
11
Tindakan :
No. Kemampuan Kompetensi
A Kemampuan Merawat Pasien
1. SP1
1. Mengidentifikasi penyebab PK. 2. Mengidentifikasi tanda dan gejala PK.
3. Mengidentifikasi PK yang dilakukan. 4. Mengidentifikasi akibat PK.
5. Menyebutkan cara mengontrol PK. 6. Membantu pasien mempraktekkan latihan cara mengontrol fisik I.
2. SP2
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. 2. Melatih pasien mengontrol PK dengan cara fisik II.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian. 3.
SP3 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Melatih paien mengontrol PK dengan cara verbal. 3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
4. SP4
1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien. 2. Melatih mengontrol PK dengan cara spritual.
3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian 5.
SP5 1. Mengevaluasi jadwal kegiatan harian pasien.
2. Menjelaskan cara mengontrol PK dengan minum obat. 3. Menganjurkan pasien memasukkan dalam jadwal kegiatan harian.
B Kemampuan Merawat Keluarga
1. SP1
1. Mendiskusikan masalah yang dirasakan keluarga dalam merawat pasien.
2. Menjelaskan pengertian PK, tanda dan gejala, serta proses terjadinya PK.
3. Menjelaskan cara merawat pasien dengan PK. 2.
SP2 1.
Melatih keluarga mempraktekkan cara merawat pasien dengan PK. 2.
Melatih keluarga melakukan cara merawat langsung kepada pasien PK.
3. 1.
Membantu keluarga membuat jadwal aktivitas di rumah termasuk
Universitas Sumatera Utara
12
SP3 minum obat discharge planning .
2. Menjelaskan follow up pasien dan melakukan rujukan.
Universitas Sumatera Utara
13
2.2 Asuhan Keperawatan Kasus