Permasalahan Sumber Daya Manusia SDM

49 masalah-masalah di pedesaan. Masalah-masalah tersebut terjadi sebagai akibat pengaruh dari luar desa, maupun sebagai akibat dinamika atau perkembangan intern dari desa itu sendiri. Beberapa contoh yang biasa digolongkan masalah pedesan tersebut adalah mash tingginya angka kemiskinan, terbatasnya lapangan kerja, masih redahnya tingkat pendidikan rat-rata penduduk, munculnya pengangguran dan setegah pengangguran, pencemaran air dan udara yang mulai merambah beberapa kawasan pedesaan, erosi, keterbatasan prasarana dan saran pelayanan umum, dan fasilitas sosial lainnya. Berikut akan dibahas secara terbatas beberapa di antara masalah-masalah tersebut yang terdapat di Desa Sibaganding Kecamatan Girsang Sipangan Bolon.

3.1.1. Permasalahan Sumber Daya Manusia SDM

Sumber Daya Manusia SDM adalah permasalahan umum atau permasalahan dasar yang banyak dialami pemerintahan pada umumnya. Permasalahan ini timbul akibat rendahnya tingkat pendidikan penduduk yang mengakibatkan rendahnya kualitas sumber daya manusia yang berpengaruh pada kemajuan increase pada desa. Pada bab sebelumnya, telah dideskripsikan dan dijelasskan bahwa tingkat pendidikan penduduk sangat dipengaruhi oleh adanya fasilitas pendidikan yang terdapat pada desa tersebut dan tingkat ekonomi penduduk. Sumber daya manusia yang rendah mengakibatkan tidak adanya pembaharuan pada pemerintahan Desa Sibaganding ini, seperti yang dilihat di lapangan, s istem pemerintahan di Desa Sibaganding merupakan sistem demokrasi, dimana yang memimpin sistem Universitas Sumatera Utara 50 pemerintahan desa ini adalah seorang Kepala Desa yang dipilih melalui musyawarah desa. Sistem pemerintahan kelembagaan Desa Sibaganding menganut sistem yang tidak tentu. Masa jabatan seorang kepala desa tidak ditentukan secara pasti jangka waktu periode jabatannya sehingga stabilitas kelembagaan tidak baik karena dipimpin oleh seorang yang tidak tentu waktu masa jabatannya. Hal ini juga dipaparkan oleh salah seorang penduduk Desa Sibaganding, Jamidin Silitonga 57 tahun buruh keramba ikan : “ Bapak Pohan udah jadi kepala desa sekitar 21 tahun setengah. Karena memang ngga ada yang mau. Repot jadi kepala desa. Gajinya juga ngga banyak. Bagusan jadi petani atau nelayan lah. Lebih ngerti dan lebih enak ngerjakannya...” wawancara 18 September 2014 di Desa Sibaganding Hal yang serupa juga dinyatakan oleh Kepala Desa Sibaganding, Bapak Rudi Pohan ; “ Warga tidak ada yang mau jadi Kepala Desa. Katanya repotlah kerjanya, repotlah ngurusnya, kerjaan lain ngga bisa ditinggalkanlah. Jadi mau tak mau harus sayalah yang lanjutkan. Dari sekitar tahun ’92 saya menjabat, ya saya bikinlah semampu saya jadi kepala desa. Mau gimana lagi, kan gitu..” wawancara 18 September 2014 di Kantor Kepala Desa Sibaganding Universitas Sumatera Utara 51 Hal ini menunjukkan bahwa Kepala Desa serta penduduk tidak menjalankan pemerintahan desa sesuai dengan Undang – Undang Desa yang berlaku. Akibat dari situasi dan kondisi, dimana tidak adanya masyarakat Desa Sibaganding yang bersedia untuk menggantikan Kepala Desa yang lama. Sementara, berdasarkan Undang – Undang No. 32 Tahun 2004, masa jabatan Kepala Desa adalah 6 tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 kali masa jabatan. Hal ini mengakibatkan, stabilitas politik di tatanan kelembagaan desa menjadi tidak baik, karena tidak adanya pengkaderisasian yang baik. Di posisi lain Camat Girsang Sipangan Bolon, Jhonri Wilson Purba, SH, M.Si menyatakan bahwa, Pemerintah Daerah tidak tahu menahu dengan hal ini, dimana hal – hal yang berhubungan dengan pemerintahan desa diserahkan seutuhnya kepada desa yang bersangkutan. “ Saya tahu Undang – Undang Desa yang menyatakan jabatan Kepala Desa itu 6 tahun. Tapi, kondisinya di Desa Sibaganding kan tidak memungkinkan. Lagian, saya membiarkan Desa memiliki daulat penuh atas pemerintahan desanya sendiri. Bukan saya ngga peduli, tapi kan kita juga harus lihat kondisinya bagaimana “ wawancara 15 September 2014 di kediaman beliau di Parapat Dalam hal ini, pemerintah merupakan payung masyarakat, yang mengayomi, mewadahi serta memberikan pelayanan yang optimal kepada Universitas Sumatera Utara 52 masyarakat. Pemerintah harus peka terhadap kebutuhan-kebutuhan yang masyarakat inginkan. Pemerintah Desa Sibaganding terutama Kepala Desa belum terlalu peka terhadap permasalahan-permasalahan yang dihadapai oleh masyarakat, seperti keterbelakangan pendidikan, ekonomi dan sosial. Pemerintah seharusnya peka terhadap masyarakat agar dapat mengayomi segala kepentingan dan dapat memenuhi kebutuhan dari masyarakat. Pemerintah Desa Sibaganding belum peka terhadap permasalahan yang timbul dan berkembang di masyarakat, seperti prasarana jalan yang masih buruk dan pembangunan yang belum merata. Untuk meningkatkan dan mengembangkan potensi desa perlu adanya pemerintah yang tanggap dan peka terhadap aspirasi serta kebutuhan masyarakat. Pemerintah desa harus menjadi pelayan masyarakat bukan sebagai penguasa masyarakat. Demikian juga dengan penduduk yang tinggal di desa ini, yang memiliki tingkat pendidikan yang sangat rendah yang diakibatkan tingkat ekonomi yang sangat rendah juga. Penduduk Desa Sibaganding ini, paling tiggi adalah tamatan SMP Sekolah Menengah Pertama, dan masih banyak penduduk desa yang tidak bersekolah,sehingga melihat tingkat pendidikan maka penduduk sulit mendapatkan pekerjaan yang lebih baik lagi. Hal ini terlihat juga pada latar belakang pendidikan perangkat desa, seperti Kepala Desa, Kepala Penatua Adat, Sekretaris Desa, KAUR Pemerintahan, KAUR Pembangunan dan Kepala Dusun adalah pada umumnya tamatan SMA Universitas Sumatera Utara 53 Sekolah Menengah Atas. Selain itu para perangkat desa, pada umumnya juga tidak memiliki pendidikan informal atau pendidikan di luar sekolah. Pendidikan informal yang dimaksudkan adalah, pendidikan atau pelatihan – pelatihan yang berkaitan. Pendidikan informal bertujuan untuk membuka wawasan baru dan melahirkan inovasi baru dalam pembangunan dan pengelolaan desa ke depannya. Tetapi dengan pendidikan yang minim, perangkat desa hanya mampu menerapkan kegiatan dan pembangunan yang monoton dan tidak ada pembaharuan sama sekali, sehingga desa menjadi tetap ketinggalan. Sumber Daya Manusia SDM yang baik dihasilkan dari manusia yang berpendidikan yang baik pula. Maka, melihat kondisi sumber daya manusia yang masih rendah di Desa Sibaganding ini, membuat desa ini menjadi semakin sulit untuk maju dari desa – desa lain di Kecamatan Girsang Sipangan Bolon. Pengelolaan sumber daya manusia yang baik akan membuat kemajuan pada desa tersebut

3.1.2. Permasalahan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Desa