29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Sampel Penelitian
Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dan Laporan Pertumbuhan
Ekonomi Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sd tahun 2014 3 tahun sehingga jumlah sampel menjadi 36 data. Dari
laporan tahunan tersebut yang menjadi objek penelitian adalah Dana Alokasi Khusus DAK, Belanja Modal BM dan data Pertumbuhan Ekonomi PE tahun
amatan 2012 sd 2014. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yaitu www.bps.go.idsumut dan Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu
www.djpk.depkeu.go.id.
4.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada Tabel 4.1 Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 2
dua variabel independen yaitu Dana Alokasi Khusus X1, Belanja Modal X2. Variabel dependen yaitu Pertumbuhan Ekonomi Y Hal tersebut terdapat pada
Tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation DAK
36 9799
90869 40299.06
23340.508 BelanjaModal
36 1905
352334 135210.33
101135.506 Pertumbuhan
ekonomi 36
569860 55870480
11110208.89 13788234.439
Valid N listwise 36
Universitas Sumatera Utara
30
Diolah oleh penulis 2016 Data deskriptif statistik digunakan untuk mengetahui gambaran umum
setiap variabel dalam penelitian. Berdasarkan hasil pengolahan data SPSS seperti terlihat pada tabel 4.1 diperoleh nilai untuk maksimum, minimum, rata-rata dan
standar deviasi penyimpangan setiap variabel. Output tampilan SPSS menunjukkan jumlah data N ada 36 data yang merupakan periode penelitian
pada 12 kabupatenkota dikali dengan 3 tahun, yaitu dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2014, dengan hasil analisis sebagai berikut :
1. Nilai minimum dana alokasi khusus X
1
pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara sebesar 9799, sedangkan nilai maksimum
dana alokasi khusus sebesar 90869, dengan nilai rata – rata sebesar 40299.06. Standar deviasi dana alokasi khusus pada kabupatenkota di
Propinsi Sumatera Utara sebesar 23340.508. Kab. Simalungun merupakan kabupaten yang memperoleh dana alokasi khusus
tertinggi, sedangkan Kota pematangsiantar memperoleh dana alokasi khusus terendah.
2. Nilai minimum belanja modal X
2
pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara sebesar 1905, sedangkan nilai maksimum dana
perimbangan sebesar 352334, dengan nilai rata – rata sebesar 135210.33. Standar deviasi belanja modal pada kabupatenkota di
Propinsi Sumatera Utara sebesar 101135.506. Kabupaten deli serdang merupakan kabupaten yang memperoleh dana perimbangan tertinggi,
Universitas Sumatera Utara
31
sedangkan Kab. Pakpak Bharat memperoleh dana perimbangan terendah.
3. Nilai minimum pertumbuhan ekonomi Y pada kabupatenkota di Propinsi Sumatera Utara sebesar 569860, sedangkan nilai maksimum
dana perimbangan sebesar 55870480, dengan nilai rata – rata sebesar 11110208.89. Standar deviasi dana perimbangan pada kabupatenkota
di Propinsi Sumatera Utara sebesar 263478.26410. kabupaten deli serdang merupakan kabupaten yang memperoleh pertumbuhan
ekonomi tertinggi, sedangkan Kabupaten Phakpak Barat memperoleh pertumbuhan ekonomi terendah.
4.3 Uji Asumsi Klasik