22
3.4 Metode Pengumpulan Data
Penelitian ini menggunakan data sekunder yang terdapat pada laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD Provinsi
Sumatera Utara dengan rentan waktu time series mulai tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 yang diperoleh dari Badan Universitas Sumatera Utara
Pusat Statistik serta di download dari internet melalui Www.bps.go.id dan www.djpk.depkeu.go.id.
3.5 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Agar setiap variable yang terdapat dalam penelitian ini dapat diketahui dengan jelas, serta untuk menghindari kesalahan dalam menginterprestasikan
pengertian, maka perlu pembahasan pengertian dari variable yang diteliti, yaitu:
1. Variable penelitian
a. Variable bebas adalah variable penyebab atau yang
mempengaruhi. Variable bebas yaitu Dana Alokasi Khusus DAK X1 dan Belanja Modal X2.
b. Variable terikat adalah variable tergantung atau terpenuhi.
Variable terikat yaitu Pertumbuhan Ekonomi Y.
2. Defenisi Operasional
Agar setiap variable yang terdapat dalam penelitian ini dapat dimengerti dengan jelas, serta menghindari kesalahan dalam
menginterpretasikan pengertian, maka perlu pembatasan pengertian dari variable yang diteliti, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
23
Tabel 3.2. Definisi Operasional Variabel
Jenis
Variabel
Nama
Variabel
Definisi
Operasional Parameter
Skala
Ukuran
Independen
Dana Alokasi Khusus
DAK X1
Dana yang berasal dari APBN yang
dialokasikan kepada daerah
untuk membantu membiayai
kebutuhan khusus. Realisasi
penerimaan DAK kabkota
Prov. Sumatera Utara 2012-
2014
Rasio
Independen
Belanja
Modal X2
Pengeluaran anggaran untuk
perolehan asset tetap dan asset
lainnya yang memberi manfaat
lebih dari satu periode akuntansi.
Realisasi pengeluaran
Belanja Modal kabkota Prov.
Sumatera Utara 2012-2014
Rasio
Dependen
Pertumbuhan Ekonomi Y
Perkembangan kegiatan dalam
perekonomian yang
menyebabkan barang dan jasa
yang diproduksi dalam masyarakat
bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat.
Realisasi PDRB kabkota Prov
Sumatera Utara 2012-2014
Rasio
3.6 Metode Analisis Data
Metode analisis yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah analisis regresi linier berganda, model analisis ini digunakan untuk melihat hubugan
antara kedua variable tersebut. Modal persamaan regresi untuk menguji hipotesis dengan formulasi sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
24
Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ e Keterangan :
Y = Pertumbuhan Ekonomi
a = Konstanta
b
1,
b
2
= Koefisien Regresi x
1
= Dana Alokasi Khusus x
2
= Belanja Modal e
= Error
3.7 Pengujian Asumsi Klasik
Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dan analisis jalur path analisis, maka diperlukan pengujian asumsi
klasik yang meliputi pengujian normalitas, pengujian multikolinearitas, pengujian heterokedastisitas, pengujian autokorelasi, Erlina 2011.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mangasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar,
maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi
normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah
dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data
Universitas Sumatera Utara
25
observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika
distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya.
Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakakukan menggunakan uji kolmogorov-sminov. Dalam
uji kolmogorov-sminov hipotesa yang berlaku adalah: H
= sampel berasal dari datapopulasi yang terdistribusi normal H
a
= sampel berasal dari datapopulasi yang tidak terdistribusi normal
Dalam uji ini apabila nilai sig 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig 0,05 maka data terdistribusi
dengan normal. Thoifah, 2015:124
2. Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel- variabel independen antara satu dengan yang lainnya. Uji ini
bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Universitas Sumatera Utara
Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, Ghozali 2006. Menurut Erlina 2011 ada dua
uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF, semakin tinggi VIF semakin besar dampak dari
multikolinearitas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi
Universitas Sumatera Utara
26
multikolinearitas yang cukup berat diantara variabel independen. UJi multikolinearitas yang kedua yaitu dengan melihat koefisien korelasi
sederhana antara variabel-variabel independenpenjelas, apabila r tinggi nilai absolutnya maka ada dua variabel penjelas tertentu
berkorelasi dan masalah multikolinearitas ada dalam persamaan tersebut.
3. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varience dari residual satu pengamatan
ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan juka
berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang homeskedastisitas, karena data ini menghimpun data yang
mawakili berbagai ukuran, yaitu kecil, sedang, dan besar. Ada beberapa cara untuk medeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas,
dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terkait dependen, yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada
tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihatnya ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatter plot antara SRESID dan
ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual Y prediksi – Y sesungguhnya yang telah
distudentized. Jika tidak ada pola yang jelas dan titik-titik menyebar
Universitas Sumatera Utara
27
diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Thoifah, 2015:128
4. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi yaitu data yang digunakan pada data runtun waktu time series. Uji ini bertujuan umtuk melihat apakah dalam
suatu regresi linear adakorelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya. Uji
Autokorelasi dapat dilakukan dengan uji DurbinWatson DW, Ghozali 2006. Menurut Erlina 2011, uji autokorelasi dapat terjadi
pada setiap penelitian dimana urutan pada pengamatan-pengamatan memiliki arti. Autokorelasi merupakan gejala dimana error term
pada suatu periode waktu secara sistematik tergantung kepada error term pada periode-periode yang lain. Uji autokorelasi bertujuan
untuk melihat apakah dalam suatu model regresi linear ada korelasi antar kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada
periode t-1 atau sebelumnya. Cara mendeteksi autokorelasi yaitu dengan uji Durbin Watson. Universitas Sumatera Utara Uji ini hanya
digunakan untuk autokorelasi tingkat pertama first order autocorrelation
dan mensyaratkan adanya intercept konstanta dalam model regresi.
Universitas Sumatera Utara
28
3.8 Pengujian Hipotesis Penelitian
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan uji simultan dan uji
parsial:
a. Uji Simultan Uji F Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen X1,X2,…Xn secara bersama-sama berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel dependen Y. Statistik hitung dan statistik tabel dapat juga diambil keputusan berdasarkan probabilitas,
dengan dasar pengambilan keputusan adalah : 1. Apabila F hitung › F tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima.
2. Apabila F hitung ‹ F tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak. b. Uji Parsial Uji t Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam
model regresi variabel independen X1,X2,…Xn secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen Y. Nilai t-tabel
dapat dilihat dengan menggunakan table-t. Dasar pengambilan keputusan adalah :
1. Apabila T hitung › T tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. 2. Apabila T hitung ‹ T tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak.
c. Koefisien Determinasi R
2
Analisis determinasi dalam regresi linear berganda digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen X
1
, X
2
,……X
n
secara serentak terhadap variabel dependen Y yang dapat dilihat melalui nilai R Square.
Universitas Sumatera Utara
29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Deskriptif Sampel Penelitian
Data yang dipergunakan pada penelitian ini adalah Laporan Realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD dan Laporan Pertumbuhan
Ekonomi Pemerintah Daerah KabupatenKota di Provinsi Sumatera Utara tahun 2012 sd tahun 2014 3 tahun sehingga jumlah sampel menjadi 36 data. Dari
laporan tahunan tersebut yang menjadi objek penelitian adalah Dana Alokasi Khusus DAK, Belanja Modal BM dan data Pertumbuhan Ekonomi PE tahun
amatan 2012 sd 2014. Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik Sumatera Utara yaitu www.bps.go.idsumut dan Departemen Keuangan Republik Indonesia yaitu
www.djpk.depkeu.go.id.
4.2 Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif untuk setiap variabel bebas yang dianalisis disajikan pada Tabel 4.1 Variabel bebas yang digunakan dalam analisis ini sebanyak 2
dua variabel independen yaitu Dana Alokasi Khusus X1, Belanja Modal X2. Variabel dependen yaitu Pertumbuhan Ekonomi Y Hal tersebut terdapat pada
Tabel 4.1 berikut
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Descriptive Statistics
N Minimum
Maximum Mean
Std. Deviation DAK
36 9799
90869 40299.06
23340.508 BelanjaModal
36 1905
352334 135210.33
101135.506 Pertumbuhan
ekonomi 36
569860 55870480
11110208.89 13788234.439
Valid N listwise 36
Universitas Sumatera Utara