Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

24 Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + e Keterangan : Y = Pertumbuhan Ekonomi a = Konstanta b 1, b 2 = Koefisien Regresi x 1 = Dana Alokasi Khusus x 2 = Belanja Modal e = Error

3.7 Pengujian Asumsi Klasik

Sebelum dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan regresi berganda dan analisis jalur path analisis, maka diperlukan pengujian asumsi klasik yang meliputi pengujian normalitas, pengujian multikolinearitas, pengujian heterokedastisitas, pengujian autokorelasi, Erlina 2011.

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan F mangasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal. Kalau asumsi dilanggar, maka uji statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil. Ada dua cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak, yaitu dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data Universitas Sumatera Utara 25 observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal. Jika distribusi data residual normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti garis diagonalnya. Selain dengan melihat kurva normal P-plot, uji normalitas juga dapat dilakakukan menggunakan uji kolmogorov-sminov. Dalam uji kolmogorov-sminov hipotesa yang berlaku adalah: H = sampel berasal dari datapopulasi yang terdistribusi normal H a = sampel berasal dari datapopulasi yang tidak terdistribusi normal Dalam uji ini apabila nilai sig 0,05 maka data tidak terdistribusi dengan normal. Namun, jika nilai sig 0,05 maka data terdistribusi dengan normal. Thoifah, 2015:124

2. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas adalah situasi adanya korelasi variabel- variabel independen antara satu dengan yang lainnya. Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi diantara variabel independen. Universitas Sumatera Utara Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen, Ghozali 2006. Menurut Erlina 2011 ada dua uji multikolinearitas yang sering digunakan yaitu dengan melihat nilai VIF, semakin tinggi VIF semakin besar dampak dari multikolinearitas. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 maka terjadi Universitas Sumatera Utara 26 multikolinearitas yang cukup berat diantara variabel independen. UJi multikolinearitas yang kedua yaitu dengan melihat koefisien korelasi sederhana antara variabel-variabel independenpenjelas, apabila r tinggi nilai absolutnya maka ada dua variabel penjelas tertentu berkorelasi dan masalah multikolinearitas ada dalam persamaan tersebut.

3. Uji Heteroskedastisitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

7 91 72

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

7 83 104

Pengaruh Pertumbuhan Ekonomi, Pendapatan Asli Daerah, dan Dana Perimbangan terhadap Belanja Modal pada Pemerintah Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

2 38 82

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dan Belanja Modal sebagai variabel intervening studi empiris di Kabupaten/Kota Provinsi Sumatera Utara

7 101 90

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Belanja Daerah pada Pemda di Provinsi Sumatera Utara

1 43 73

Pengaruh Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Belanja Modal terhadap Tingkat Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 14 103

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi Khusus dan Pertumbuhan Ekonomi terhadap Pengalokasian Anggaran Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Utara

1 40 75

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 2 11

Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus terhadap Alokasi Belanja Modal pada Kabupaten/Kota di Sumatera Barat

0 1 12

Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus terhadap Pertumbuhan Ekonomi dengan Belanja Modal sebagai Variabel Moderating pada Kabupaten dan Kota di Propinsi Sumatera Utara

0 0 16