dengan cepatnya campuran mortar mengeras, maka dapat menyebabkan susut kering yang lebih tinggi pula. Mortar dengan kandungan hidrulik rendah akan lebih lemah dan mudah
dalam pergerakan . Sifat-sifat fisik semen yaitu : 1.
Kehalusan Butir Kehalusan semen mempengaruhi waktu pengerasan pada semen. Secara umum,
semen berbutir halus meningkatkan kohesi pada beton segar dan dapat mengurangi Bleeding kelebihan air yang bersama dengan semen bergerak ke permukaan adukan beton segar, akan
tetapi menambah kecendrungan beton untuk menyusut lebih banyak dan mempermudah terjadinya retak susut.
2. Waktu ikatan
Waktu ikatan adalah waktu yang dibutuhkan untuk mencapai sutu tahap dimana pasta semen cukup kaku untuk menahan tekanan. Waktu tersebut terhitung sejak air tercampur
dengan semen. Waktu dari pencampuran semen dengan air sampai saat kehilangan sifat keplastisannya disebut waktu ikat awal, dan pada waktu sampai pastanya menjadi massa yang
keras disebut waktu ikat akhir. Pada semen portrland biasanya batasan waktu ikaran semen adalah :
•Waktu ikat awal 60 menit •Waktu ikat akhir 480 menit
Waktu ikatan awal yang cukup awal diperlukan untuk pekerjaan beton, yaitu waktu transportasi, penuanga, pemadatan, dan perataan permukaan.
3. Panas hidrasi
Silikat dan aluminat pada semen bereaksi dengan air menjadi media perekat yang memadat lalu membentuk massa yang keras. Reaksi membentuk media perekat ini disebut
hidrasi. 4.
Pengembangan volume Lechathelier Pengembangan semen dapat menyebabkan kerusakan dari suatu beon, karena itu
pengembangan beton dibatasi sebesar ± 0,8 A.M Neville, 1995.Akibat perbesaran volume tersebut , ruang antar partikel terdesak dan akan timbul retak
– retak.
2.5.1.1. Semen Portland Portland Cement
Semen adalah bahan anorganik yang mengeras pada pencampuran dengan air atau larutan garam. Contoh khas adalah Semen Portland. Untuk menghasilkan semen
portland, bahan berkapur dan lempung dibakar sampai meleleh sebagian untuk membentuk
Universitas Sumatera Utara
klinker yang kemudian dihancurkan, digerus dan ditambah dengan gips dalam jumlah yang sesuai.Semen Portland adalah material yang mengandung paling tidak 75 kalsium silikat
3CaO.SiO2 dan 2CaO.SiO2, sisanya tidak kurang dari 5 berupa Al silikat, Al feri silikat
,dan MgO Hanenara, 2005; Taylor, 2009. Ratio mole antara CaO terhadap SiO2 tidak kurang dari 2. Pada tabel 2.11 ditunjukkan komposisi kimia komponen yang ada di dalam
semen portland. Semen portland merupakan bahan konstruksi yang paling banyak digunakan dalam pekerjaan beton. Menurut ASTM C-150,1985, semen portland didefinisikan
sebagai semen hidraulik yang dihasilkan dengan menggiling kliner yang terdiri dari kalsium silikat hidrolik, yang umumnya mengandung satu atau lebih bentuk kalsium sulfat sebagai
bahan tambahan yang digiling bersama-sama dengan bahan utamanya. Semen portland dibuat dari serbuk halus kristalin yang komposisi utamanya adalah kalsium dan aluminium silikat.
Bahan baku utama dalam pembuatan semen portland adalah sebagai berikut :
•Kapur CaO – dari batu kapur
60 -65 •Silika SiO
2
– dari lempung 17
– 25 •Alumina Al
2
O
3
– dari lempung 3
– 8
Jika Ditinjau dari penggunaannya, semen Portland dapat dikelompokan sebagai berikut :
a Jenis I Normal Portland Cement Yaitu jenis semen portland untuk penggunaan dalam konstruksi beton secara
umum yang tidak memerlukan sifat – sifat khusus. Misalnya pembuatan trotoar dan
lain-lain. b Jenis II Hifh
– Early – Strength Portland Cement Jenis ini memperoleh kekuatan besar dalam waktu singkat, sehingga dapat
digunakan untuk perbaikan bangunan beton yang perlu segera digunakan atau acuannya segera perlu dilepas.
c Jenis III Modifid Portland Cement Semen ini memiliki panas hidrasi lebih rendah dan keluarnya panas lebih
lambat.jenis ini di gunakan untuk bangunan tebal seperti pilar dengan ukuran besar. Panas hidrasi yang sangat rendah dapat mengurangi terjadinya retak
– retak pergeseran.
d Jenis IV Low Heat Portland Cement
Universitas Sumatera Utara
Jenis ini merupakan jenis khusus untuk penggunaan yang memerlukan panas hidrasi serendah-rendahnya. Kekuatannya tumbuh lambat . jenis ini di gunakan untuk
bangunan beton massa seperti bendungan gravitasi – gravitasi besar.
e Jenis V Sulfate Resisting Portland Cement Jenis ini merupakan jenis khusus maksudnya hanya pada penggunaan
bangunan – bangunan yang kena sulfat, seperti ditanah yang kadar alkalinya tinggi.
Pengerasan berjalan lebih lambat dari pada semen pordlan biasa. f Portland Pozzolan Cement PPC
Semen portland pozzolan adalah campuran dari semen tipe I biasa dengan pozzolan.
2.5.2. Agregat