Slump Inverted Slump Cone Test Uji Kerucut Terbalik Hasil Eksperimen

BAB IV HASIL EKSPERIMEN DAN ANALISA

Data hasil eksperimen yang didapat akan dilakukan analisa terutama kemampuan kuat tekan beton yang menggunakan campuran antara bakteri, Natrium agar dan kalsium laktat dengan kuat tekan beton rencana sebesar 30 Mpa. Analisa beton dilakukan dengan mengacu pada standar yang sudah ada yaitu ASTM dan SNI Tata cara mengevaluasi hasil uji kekuatan beton, dengan formulasi analisis dari hasil pengujian sebagai berikut:

4.1 Slump

Untuk pengujian slump beton basar dilakukan 3 menit setelah pengadukan dihentikan. Beton dibagi dalam beberapa fase pengadukan yang disesuaikan dengan tipe dan prosentase yang digunakan, dengan hasil pengujian terlihat pada Tabel 4.1 Tabel.4.1.Nilai Slump Beton dari masing-masing Variasi dengan Prosentase Kalsium Laktat Berbeda Komposisi Prosentase Kalsium Laktat wc Penurunan cm Beton Normal - 0,48 16 Beton+Na 5 30gr 0,48 14 Beton+Na 10 40gr 0,48 15 Beton+Na 15 50gr 0,48 17 Beton+Na 25 100gr 0,48 15.5

4.2. Inverted Slump Cone Test Uji Kerucut Terbalik

Pengujian ini digunakan untuk mendampingi pengujian slump dan memonitoring konsistensi adukan dengan cara mendapatkan faktor kekentalan adukan beton seperti yang terlihat pada Tabel.4.2. Uji kerucut terbalik lebih bagus digunakan untuk membandingkan adukan beton variasi dengan plain concrete dengan nilai slump yang sama. Universitas Sumatera Utara Tabel.4.2.Faktor Kekentalan Beton dari Pengujian Kerucut Terbalik No Komposisi Prosentase Kalsium Laktat wc Berat Beton diSilinder Kg Faktor Kekentalan 1 Beton Normal - 0,48 12,77 12,76 12,6 12,63 12,5 0,280 2 Beton+Na 5 30gr 0,48 12,66 12,7 12,57 12,85 12,6 0,050 3 Beton+Na 10 40gr 0,48 13,08 12,65 12,82 12,81 12,94 0,040 4 Beton+Na 15 50gr 0,48 12,98 12,77 12,75 12,79 12,77 0,061 5 Beton+Na 25 100gr 0,48 12,83 12,93 12,54 12,79 12,56 12,63 12,85 12,6 0,065 Universitas Sumatera Utara 12,46 12,71 Grafik.4.1.Perbandingan Campuran agregat tertahan perfraksi

4.3. Kuat Tekan Compressive Strength

Kuat tekan beton sebagai kemampuan silinder beton menahan beban tekan maksimum. Untuk plain concrete retak pertama beton adalah kekuatan maksimum beton. Sedangkan pada beton dengan campuran kalsium laktat masih mampu menahan beban lebih besar itu sangat dimungkinkan. Dibawah ini akan di tampilkan tabel-tabel dan kurva hasil pengujian beton baik plain concrete dan beton dengan campuran kalsium laktat yang berdasarkan pada tipe variasi campuran bakteri dan kalsium laktatnya. 10 20 30 40 50 60 70 38,1 19,1 9,52 4,76 2,38 1,19 0,60 0,30 0,15 Gradasi Campuran agregat Komposisi lolos Perfraksi Universitas Sumatera Utara Grafik.4.2.Perbandingan Kuat Tekan Beton dengan Mutu Rencana Awal Grafik.4.3.Perbandingan Kuat tekanTrial Error dengan Mutu Rencana Awal Pada.Tabel dan Grafik.4.3. perbandingan hasil uji kuat tekan pada pengujian trial dan error Uji tekan 0,000 100,000 200,000 300,000 400,000 500,000 Compressive Strength Uji tekan Mutu Rencana Mpa 100 Mpa 200 Mpa 300 Mpa 400 Mpa 500 Mpa 600 Mpa 700 Mpa 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Kuat Tekan Syarat Trial Error Universitas Sumatera Utara Grafik.4.4.Perbandingan Kuat tekan setiap variasiPengujian sampel

4.3.1. Pengukuran Berat Volume Beton

Dalam Pengujian Kuat tekan beton dilakukan penimbangan sampel beton untuk mengetahui berat volume beton, yang bisa dilihat pada Tabel 4.7. dibawah ini Tabel.4.3.Berat Volume Rata-rata Beton Masing-masing Sampel Pengujian No. Jenis Variasi Tambahan Kalsium gr Berat Volume Beton Kgm 3 wc.Ratio 1 Beton Normal - 2252,83 0,48 2 B.Subtilis+Na 5gr 30 2237,74 0,48 3 B Subtilis+Na 10gr 40 2239,61 0,48 4 B Subtilis+Na 15gr 50 2245,15 0,48 5 B Subtilis+Na 25gr 100 2252,12 0,48 100 200 300 400 500 600 2 4 6 Kgc m 2 Perbandingan Karakteristik Mutu Beton Normal Basilus Subtilis 5gr + Ca 30gr Basilus Subtilis 10gr+ Ca 40gr Basilus Subtilis 15gr + Ca 50gr Mutu Rencana Universitas Sumatera Utara

4.3.2. Analisa Hasil Pengujian Compressive Strength

1. Secara umum kekuatan beton dipengaruhi oleh kekuatan komponen-komponen pembentuk beton seperti pasta semen, agregat, rongga dan interface antara pasta semen dan agregat serta kekuatan, jenis dan volume yang bercampur pada plain concrete beton normal 2. Di dapat dalam 1x pengadukan dan campuran senyawa beton pada saat pengujian Basilus 10gr + Ca40gr meningkat melebihi mutu kekuatan beton normal dengan peningkatan 10,12 o o sedangkan pada kuat tekan pada beton normal 365,369. 3. Pengujian Trial Error menunjukkan, kekuatan mulai meningkat jika dibandingkan dengan penambahan B.Subtilis+Na15gr+Ca50gr yang mengalamni penurunan 49,8 o o walau rata-rata mutunya mengalami penurunan 30 o o , walaupun demikian jika dibandingkan Grafik.4.4. dan Grafik.4.5. setiap pengadukan, faktor-faktor campuran agregat dasar senyawa penyusun, penambahan zat adiktif dapat mempengaruhi mutu Grafik.4.5.Peningkatan Mutu Benda Uji

4.4. Hasil Pengujian Pengamatan Bakteri

4.4.1. Hasil Analisa SEM dan EDS

BETON NORMA L BASILU S 5GR BASILU S 10GR BASILU S 15GR BASILU S 25GR Peningkatan Mutu 10,00 7,60 10,12 -49,80 -30,00 -60,00 -50,00 -40,00 -30,00 -20,00 -10,00 0,00 10,00 20,00 Peningkatan Mutu Universitas Sumatera Utara Pada gambar.4.1. merupakan karakteristik proses pengujian SEM yang dimana holder ukuran maksiumum untuk sample yang akan diuji adalah 0,5x0,5x0,5 cm Gambar.4.1.Karakteristik Proses SEM Universitas Sumatera Utara Gambar.4.2.Workshop Laboratorium SEM Fmipa Itb Spesifikasinya :  JEOL-JSM-6510LA  Pembesaran max 300.000x  bahan yang akan diuji harus berbentuk padat, isolator atau konduktor  EDS Energy Dispersive X-ray Spectroscopy  Mapping Atom Pengamatan dilakukan selama 2 bulan lamanya, untuk dapat melihat perkembangan bakteri yang menghasilkan enzim senyawa, dengan demikian kita dapat meninjau apakah reaksi bakteri terhadap beton tersebut ,perilaku dan mutu kekuatan beton Universitas Sumatera Utara Title : Beton Normal Instrument : 6510LA Volt : 20.00 kV Mag. : x 40000 Date : 2016105 Pixel : 512 x 384 Acquisition Parameter Instrument : 6510LA Acc. Voltage : 20.0 kV Probe Current: 1.00000 nA PHA mode : T3 Gambar.4.3.Hasil Uji Beton Normal Real Time : 45.21 sec Scanning Electron Microscope Live Time : 50.00 sec Dead Time : 1.95 Counting Rate : 3125 cps Energy Range : 0 - 20 keV Dengan pengujian pada pembesaran yang sama yaitu 40000 X pada Beton Normal Dan penyinaran dengan Energy yang sama Universitas Sumatera Utara Grafik.4.6.Hasil Uji EDX Beton Normal Energy Dispersive X-ray Spectroscopy Tabel.4.4.Senyawa EDX Beton Normal Energy Dispersive X-ray Spectroscopy ZAF Method Standardless Quantitative Analysis Fitting Coefficient : 0.2519 Element keV Mass Error Atom Compound Mass Cation K MgK 1.591 15.81 0.12 37.67 0.0325 Ai K 1.952 32.50 0.22 36.53 0.0523 Si K 2.341 0.57 0.10 0.43 22.7858 S K 2.672 0.82 0.17 0.38 0.0347 Ca K 4.725 0.32 0.18 0.21 30.1015 Ca K 5.013 21.15 0.08 2.67 0.0413 Fe K 7.190 16.11 0.14 7.99 0.0713 Total 100.00 100.00 100.00 Universitas Sumatera Utara Title : Na+Ca Instrument : 6510LA Volt : 20.00 kV Mag. : x 40000 Date : 2016081 Pixel : 512 x 384 Acquisition Parameter Instrument : 6510LA Acc. Voltage : 20.0 kV Probe Current: 1.00000 nA PHA mode : T3 Gambar.4.4.Hasil Uji Cracking Real Time : 51.23 sec Scanning Electron Microscope Live Time : 50.00 sec Dead Time : 2 Counting Rate : 3135 cps Energy Range : 0 - 20 keV Dari hasil SEM dapat dilihat bahwa bakteri B.Subtilis berhasil hidup dengan nutrisi kalsium laktat yang terkandung didalam senyawa beton ,sehingga B.Subtilis menghasilkan enzim berbentuk putih yang senyawa dasarnya hampir sama dengan senyawa kapur yang dapat dilihat hasil analisis senyawa beton pada hasil EDS, Setelah percobaan pada banyak titik sampai ditemukan posisi retakan yang akan ditinjau , dengan pembesaran 40.000 X Enzim bakteri dapat dilihat Hasil.4.1. Universitas Sumatera Utara Grafik.4.7.Hasil Uji EDS Energy Dispersive X-ray Spectroscopy Tabel.4.5.Senyawa EDS Beton Bakteri Energy Dispersive X-ray Spectroscopy ZAF Method Standardless Quantitative Analysis Fitting Coefficient : 0.2777 Element keV Mass Error Atom Compound Mass Cation K C K 0.277 25.85 0.19 37.67 16.0185 O K 0.525 42.53 0.24 46.53 22.2324 Na K 1.041 0.56 0.09 0.42 0.7958 Mg K 1.253 0.81 0.07 0.58 1.1247 Si K 1.739 0.38 0.08 0.24 0.7015 P K 2.013 11.75 0.08 6.64 22.4137 Ca K 3.690 18.13 0.14 7.92 36.7135 Total 100.00 100.00 100.00 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 keV 300 600 900 1200 1500 1800 2100 2400 2700 3000 3300 3600 Coun ts C O Na Mg Si P Ca Ca Universitas Sumatera Utara

4.5. Hasil Eksperimen

1. Hasil Uji Slump pada penelitian ini adalah : Beton Normal 16cm Beton+Na 5gr+Ca 30gr 14cm Beton+Na 10gr+Ca40gr 15cm Beton+Na 15gr+Ca50gr 17cm Beton+Na 25gr+Ca100gr 15.5cm 2. Hasil Faktor Kekentalan pada penelitian ini adalah: Komposisi Faktor Kekentalan Beton Normal 0,280 Beton+Na 5gr+Ca 30gr 0,050 Beton+Na 10gr+Ca40gr 0,040 Beton+Na 15gr+Ca50gr 0,061 Beton+Na 25gr+Ca100gr 0,065 3. Hasil Kuat Tekan menunjukkan beton dengan campuran B.Subtilis+Na 10gr +Ca40gr, B.Subtilis+Na 5gr +Ca30gr, Beton Normal menunjukkan hasil yang signifikan diatas mutu rencana awal dengan penambahan sebesar 10,21 o o ,7,6 o o , 10 o o. 4. Hasil Kuat Tekan pada B.Subtilis+Na 15gr +Ca50gr menunjukkan hasil dibawah mutu rencana dengan penurunan mutu sebesar 49,8 o o. 5. Pada pengujian Trial Error pada B.Subtilis+Na 25gr +Ca100gr didapat penurunan sebesar 30 o o . 6. Pengujian Trial Error membuktikan bahwa dengan campuran beton yang tidak sama dan faktor-faktor lain seperti suhu, keadaan agregat sebelum pengujian dapat mempengaruhi mutu beton rencana. 7. Pada hasil SEM pada Gambar .4.3. dapat dilihat pada 2 bulan pengujian dilakukan dengan pembesaran 40.000 X, Sehingga dapat disimpulkan retakan yang dapat ditutupi keretakannya adalah Micro Cracks. Universitas Sumatera Utara 8. Hasil EDS menunjukkan Hasil .4.2. dapat dilihat senyawa tambahan yang terjadi secara signifikan yaitu hasil enzim yang dihasilkan bakteri B.Subtilis. Penelitian ini masi jauh dari kata sempurna, jadi di perlukannya penelitian lebih dalam dan investigas lebih lanjut

4.6. Diskusi