Energy Dispersive X-ray Spectroscopy

hamburan elastis. BSE sering digunakan dalam analisis SEM bersama dengan spektrum yang terbuat dari karakteristik sinar-X. Karena intensitas sinyal BSE sangat terkiat dengan nomor atom Z dari spesimen, gambar BSE dapat memberikan informasi tentang distribusi unsur yang berbeda dengan spesimen, gambar BSE dapat memberikan informasi tentang distribusi unsur yang berbeda dalam spesimen. Untuk alasan yang sama, pencitraan BSE dapat menggambarkan sample potongan beton dengan campuran bakteri , dengan ukurang 0,5x0,5x0,5 cm , sehingga sulit atau mustahil untuk mendeteksi elektron sekunder pada gambar spesimen biologis. Karakteristik sinar-X dipancarkan ketika sinar elektron menghilangkan kulit bagian dalam dari spesimen, menyebabkan elektron yang energinya lebih tinggi untuk mengisi kulit dan melepaskan energi. Karakteristik sinar-X ini dugunakan untuk mengidentifikasi komposisi dan mengukur kelimpahan unsur-unsur dalam spesimen.

2.13. Energy Dispersive X-ray Spectroscopy

Energy Dispersive X-ray Spectroscopy EDS atau EDX atau EDAX adalah salah satu teknik analisis untuk menganalisis unsur atau karakteristik kimia dari spesimen. Karakteristik ini bergantung pada penelitian dari interaksi beberapa eksitasi sinar X dengan spesimen. Kemampuan untuk mengkarakterisasi sejalan dengan sebagian besar prinsip dasar yang menyatakan bahwa setiap elemen memiliki struktur atom yang unik, dan merupakan ciri khas dari struktur atom suatu unsur, sehingga memungkinkan sinar X untuk mengidentifikasinya. Unsur merangsang emisi karakteristik sinar-X dari sebuah spesimen, sinar energi tinggi yang bermuatan partikel seperti elektron atau proton, atau berkas sinar X, difokuskan ke spesimen yang akan diteliti, Selanjutnya sebuah atom dalam spesimen yang mengandung elektron dasar dimasing-masing tingkat energi atau kulit dalam dan mengeluarkannya dari kulit, sehingga terdapat lubang elektron di mana elektron itu berada sebelumnya. Sebuah elektron dari luar kulit yang berenergi lebih tinggi kemudian mengisi lubang, dan perbedaan energi antara kulit yang berenergi lebih tinggi dengan kulit berenergi lebih rendah dapat dirilis dalam bentuk sinar-X. Jumlah dan energi dari sinar-X yang dipancarkan dari spesimen dapat diukur oleh spektrometer energi-dispersif. Energi dari sinar X yang dihasilkan merupakan karakteristik dari perbedaan energi antara dua kulit, dan juga karakteristik struktur atom dari unsur yang terpancar, sehingga memungkinkan komposisi unsur dari spesimen dapat diukur Universitas Sumatera Utara Pengujian EDX ini dilakukan untuk mengetahui komposisi yang terkandung pada permukaan plat. Gambar.2.14.Skema EDX Universitas Sumatera Utara

BAB I PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Beton merupakan bahan konstruksi yang sangat penting dan paling dominan digunakan pada struktur bangunan, beton sangat diminati karena bahan ini merupakan bahan konstruksi yang mempunyai banyak kelebihan. Antara lain mudah dikerjakan dengan cara mencampur semen, agregat, air dan bahan tambahan bila diperlukan dengan perbandingan tertentu. Kelebihan beton yang lain adalah ekonomis penggunaan bahan dasar yang mudah diperoleh, dapat dibentuk sesuai dengan kebutuhan yang di kehendaki, mampu menerima kuat tekan yang baik, beton yang tahan api, tidak busuk atau berkarat, tahan aus, kedap air, awet dan mudah perawatannya, maka beton sangat populer dipakai baik untuk struktur- struktur besar maupun kecil. Sebagai material yang banyak digunakan, beton mendapat tempat khusus dalam dunia konstruksi, perkembangan inovasi teknologinya pun berjalan sangat cepat. Beton adalah salah satu struktur yang terus berkembang dengan selalu adanya motivasi penggunaan material baru, misalnya bakteri. Penelitian ini mencoba mengaplikasikan bakteri sebagai media yang bisa membantu menutupnya keretakan dalam beton dengan durasi yang sangat lama, konsepnya adalah penggunaan bakteri jenis Basilus Subtilis dan di masukkan kedalam campuran beton. Basilus Subtilis type FNCC 0058 adalah jenis bakteri yang digunakan dan yang akan diteliti adalah bakteri yang akan dicampurkan kedalam campuran beton, dimana diharapkan saat beton mengeras den terjadi retakan bakteri jenis Basilus Subtilis dapat menutupi keretakan dengan cara menghasilkan enzim dari senyawa hazat, hazat tersebut merupakan reaksi kimia dari Bakteri Basilus Subtilis yang memecah senyawa kalsium laktat didalam beton tersebut, penelitian ini hanya membutuhkan udara dan cairan untuk merembes masuk melalui retakan yang terjadi. Universitas Sumatera Utara