e. Oleh karena itu endospora lebih tahan terhadap keadaan lingkungan yang tidak menguntungkan dibandingkan dengan bakteri aktif.
f. Apabila keadaan lingkungan membaik kembali, endospora dapat tumbuh menjadi satu sel bakteri biasa. Letak endospora di tengah-tengah sel bakteri atau
pada salah satu ujungnya. g. Derajat keasaman atau PH
h. Konsentrasi garam i. Sumber nutrisi
j. Zat-zat sisa metabolisme k. Zat kimia
l. Cahaya Cahaya sangat berpengaruh pada proses pertumbuhan bakteri. Umumnya cahaya
merusak sel mikroorganisme yang tidak berklorofil. Sinar ultraviolet dapat menyebabkan terjadinya ionisasi komponen sel yang
berakibat menghambat pertumbuhan atau menyebabkan kematian. Pengaruh cahaya terhadap bakteri dapat digunakan sebagai dasar sterilisasi
atau pengawetan bahan makanan.
e. Kelembaban Pada umumnya bakteri memerlukan kelembaban yang cukup
tinggi, kira-kira 85.
Pengurangan kadar air dari protoplasma menyebabkan kegiatan metabolisme
terhenti, misalnya
pada proses
pembekuan dan
pengeringan.
2.10. Metode penanaman yang digunakan
Menurut Hadioetomo 1990, macam penanaman beserta kelebihan dan kekurangannya adalah sebagai berikut :
1. Metode Cawan Gores o
Kelebihan dari metode cawan gores adalah : Hanya spesies tertentu yang dapat tumbuh pada media sehingga memudahkan piaraan bakteri
murni. Pengamatan morfologi koloni lebih baik.
Universitas Sumatera Utara
o Kekurangan dari metode cawan gores adalah :
Bentuk koloni sulit diamati karena adanya permukaan yang sempit, terutama pada bagian atas.
Bakteri anaerob tidak dapat tumbuh.
2. Metode Cawan Tuang o
Kelebihan dari metode cawan tuang adalah : Kemungkinan terjadinya kontaminasi kecil.
bakteri anaerob dapat tumbuh. Dapat mengamati bentuk koloni yang ada pada bagian atas.
o Kekurangan dari metode cawan tuang adalah :
Koloni dan beberapa spesies tidak dapat memberikan penangkap yang sama. Sulit memindahkan koloni apabila ingin dipelajari lebih lanjut.
Memboroskan bahan dan waktu tidak memerlukan keterampilan yang terlampau
tinggi. Menurut Lay 1994, cara mendapatkan biakan murni yaitu:
1. Teknik penggoresan agar, kelebihan dari teknik pengembangbiakan ini adalah memerlukan biaya yang lebih murah dan tidak memakan waktu yang lama, namun memerlukan memerlukan
keterampilan peneliti karena pada prinsipnya menggores media pada cawan petri , apabila penggoresan tidak sempurna akan menumbuhkan koloni yang terpisah
2. Teknik agar tuang, kelebihan dari teknik ini adalah tidak memerlukan keterampilan khusus, sedangkan kekurangannya adalah boros bahan dan waktu
3. Teknik agar sebar, kelebihan dari teknik ini adalah lebih mudah ditangkap koloninya dan butuh keterampilan
4. Teknik pemindahan biakan
Universitas Sumatera Utara
2.11. Penambahan Kalsium Laktat sebagai zat adiktif
Kalsium laktat merupakan salah satu bentuk garam yang berasal dari asam laktat yang banyak digunakan sebagai bahan baku berbagai
industri.Proses untuk produksi kalsium laktat putih telah dikembangkan oleh Daly,Walsh, dan Nedle.
Gambar.2.13.Kalsium Laktat PT.BRATACO
Ciri – ciri khusus dari proses ini adalah penggunaan susu denaturasi sebagai nutrien dan
kecepatan pengeringan dari produksi kalsium laktat. Secara komersil produksi kalsium laktat dari bahan whey baru dimulai pada tahun 1881, ketika CE. Avery untuk pertama kali
mendirikan pabrik asam laktat dan kalsium laktat di Littlecowa, Mossachuset. Proses pembuatan dari kalsium laktat dikenal dengan dua cara yaitu dengan cara kimia dan
fermentasi. Proses pembuatan secara kimia lebih dulu ditemukan oleh Reix Blondeau pada tahun 1947 dengan menggunakan bakteri Lactobacillus dari bahan Whey. Tetapi Lister
mengidentifikasi bahwa Streptococcus lactis merupakan spesies yang mampu memproduksi asam yang berguna sebagai bahan baku susu. Tetapi Streptococcus lactis hanya mampu hidup
secara relatif pada suhu rendah sekitar 30
o
C, yaitu pada suhu di mana organisme lain mampu hidup.
Pada waktu yang sama Delbruck menemukan bahwa fermentasi dapat terjadi pada suhu yang tinggi. Species yang pertama kali ditemukan oleh Delbruck yang mampu
beradaptasi pada suhu yang tinggi adalah Lactobacillus delbrueckii yang kemudian oleh Leichmann diberi nama Bacillus delbrueckii dan diganti namanya menjadi genus
Lactobacillus oleh Beijerinck. Species ini mampu hidup dan melakukan fermentasi pada suhu sekitar 45
o
-50
o
C, dimana pada suhu ini hanya sedikit mikroorganisme yang dapat hidup. Seiring meningkatnya.kebutuhan akan kalsium laktat, para ilmuwan mencari cara atau
pengembangan yang lebih luas untuk memproduksi kalsium laktat. Pada tahun 1949,
Universitas Sumatera Utara
ditemukan proses pembuatan kalsium laktat dari bahan baku molasses tetes dengan cara fermentasi.Prescott and Dunn, 1959. Oleh karena adanya pengembangan ilmu pengetahuan
yang begitu pesat, maka diupayakanlah proses pembuatan kalsium laktat ini menggunakan bahan baku lainnya seperti dari corn sugar, kentang, cheese whey dll.Prinsip Dasar ilmu Gizi.
Bahwa penambahan kalsium laktat dapat disesuaikan sesuai kebutuhan, tentunya dengan kalsium laktat sebagai bahan zat adiktif dalam campuran beton dalam penelitian ini
dikarenakan zat tersebut sebagai sumber nutrisi bakteri basilus subtilis selama terdiam didalam campuran beton pada saat kering dan saat terjadi retakan, udara dan air merembes
masuk maka akan mengaktifkan bakteri tersebut sehingga dapat menutupi keretakan Self Healing Concrete,Dr.henk jonkers. 2007, kalsium laktat yang digunakan dalam penelitian ini
bersifat Food Grade, yang aman dipakai dan aman digunakan, dan tentunya dapat dicari didistributor bahan kimia .
2.12. Scanning Elctron Microscope