26 membuka klinik-klinik kesehatan, praktek dokter bersama, rumah sakit
dan apotek. 14.
Sektor Pariwisata Usaha di sektor pariwisata yang dapat dijalankan antara lain membuka
biro perjalanan, usaha wisata, membuka tempat penginapan, motel atau hotel.
15. Sektor Lainnya
2.1.6 Pengertian Minat Berwirausaha
Tarmudji 2006:87 menyatakan bahwa minat adalah perasaan tertarik atau berkaitan pada sesuatu hal atau aktivitas tanpa ada yang memintamenyuruh.
Lebih lanjut Tarmudji menyatakan bahwa minat seseorang dapat diekspresikan melalui pernyataan yang menunjukkan seorang lebih tertarik pada suatu obyek
lain dan melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Riyanti 2003:21 menjelaskan bahwa minat adalah sumber motivasi yang
mendorong seseorang untuk melakukan apa yang ingin dilakukan bila seseorang bebas memilih. Ketika seseorang menilai bahwa sesuatu akan bermanfaat, maka
akan terbentuk minat yang kemudian hal tersebut akan mendatangkan kepuasan. Ketika kepuasan menurun maka minatnya juga akan menurun sehingga minat
tidak bersifat permanen, tetapi bersifat sementara atau dapat berubah-ubah. Yuwono dan Partini 2008:78 menyebutkan ada tiga aspek minat pada
diri seseorang, yaitu: 1.
Dorongan dari dalam untuk memenuhi kebutuhan diri sebagai sumber penggerak untuk melakukan sesuatu
Universitas Sumatera Utara
27 2.
Kebutuhan untuk berhubungan dengan lingkungan sosialnya yang akan menentukan posisi individu dalam lingkungannya
3. Perasaan individu terhadap suatu pekerjaan yang dilakukannya
Kartono dalam Yuwono 2008:80 menyatakan bahwa minat merupakan momen kecenderungan yang terarah secara intensif kepada sesuatu obyek yang
dianggap penting. Fryer dalam Yuwono 2008:88 menyatakan bahwa minat adalah gejala psikis yang berkaitan dengan obyek atau aktivitas yang menstimulir
perasaan senang pada individu. Kewirausahaan atau entrepreneurship berasal dari bahasa Perancis
ìentreprendeî yang artinya to undertake yakni menjalankan, melakukan dan berusaha. Istilah ini pertama kali diperkenalkan oleh Cantillon dan semakin
populer ketika dipakai oleh ahli ekonomi Say dalam Riyanti 2003:23 untuk menggambarkan para pengusaha yang mampu memindahkan sumber-sumber
daya ekonomi dari tingkat produktivitas rendah ke tingkat produktivitas yang lebih tinggi dan menghasilkan lebih banyak lagi atau lebih produktif.
Dalam Bahasa Indonesia kata entrepreneur diartikan sebagai wirausaha yang merupakan gabungan dari dua kata yakni kata wira yang artinya gagah
berani, perkasa dan usaha. Jadi wirausaha berarti orang yang gagah berani atau perkasa dalam usaha.
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang kewirausahaan dan wirausaha, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Hisrich dan Peters 2008:1 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah proses
membuat sesuatu yang baru dengan mempertimbangkan resiko dan balas jasa.
Universitas Sumatera Utara
28 2.
Drucker dalam Suryana 2003:18 menyatakan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.
3. Prawirokusumo dalam Suryana 2003:16 menyatakan bahwa wirausaha
adalah mereka yang melakukan usaha-usaha kreatif dan inovatif dengan jalan mengembangkan ide dan meramu sumber daya untuk menemukan
peluang dan perbaikan hidup. 4.
Scarborough dan Zimmerer 2008:2 menyatakan wirausaha sebagai orang yang melakukan reformasi atau merevolusioner pola produksi dengan
menggunakan penemuan atau teknologi yang belum dicoba untuk memproduksi komoditas baru atau memproduksi produk lama dengan cara
baru. 5.
Drucker 2008:2 menyatakan
wirausaha sebagai orang yang memindahkan sumber-sumber ekonomi yang produktivitasnya rendah
menjadi sumber-sumber ekonomi berproduktivitas tinggi. Yuwono 2008:34 menyatakan bahwa minat kewirausahaan adalah rasa
ketertarikan seseorang untuk melakukan kegiatan usaha yang mandiri dengan keberanian mengambil resiko. Steinhoff dan Burgess dalam Suryana 2006:55
menyatakan bahwa ada tujuh alasan mengapa seseorang berminat terhadap kegiatan kewirausahaan, yakni:
1. Ingin memiliki penghasilan yang tinggi
2. Ingin memiliki karier yang memuaskan
3. Ingin bisa mengarahkan diri sendiritidak diatur oleh orang lain
4. Ingin meningkatkan prestise diri sebagai pemilik bisnis
Universitas Sumatera Utara
29 5.
Ingin menjalankan ide atau konsep yang dimiliki secara bebas 6.
Ingin memiliki kesejahteraan hidup dalam jangka panjang 7.
Ingin menyumbangkan sesuatu yang bermanfaat bagi kemanusiaan Wirasasmita dalam Suryana 2006:55 dikemukakan beberapa alasan yang
menumbuhkan minat seseorang menjadi wirausaha yakni: 1.
Alasan keuangan Untuk mencari nafkah, menjadi kaya, mencari pendapatan tambahan dan
sebagai jaminan stabilitas keuangan. 2.
Alasan sosial Memperoleh gengsistatus agar dikenal dan dihormati banyak orang, menjadi
teladan untuk ditiru orang lain dan agar dapat bertemu banyak orang. 3.
Alasan pelayanan Agar bisa membuka lapangan pekerjaan dan membantu meningkatkan
perekonomian masyarakat. 4.
Alasan pemenuhan diri Untuk bisa menjadi seorang atasan, mencapai sesuatu yang diinginkan,
menghindari ketergantungan kepada orang lain, menjadi lebih produktif dan menggunakan potensi pribadi secara maksimum.
2.1.6.1 Dimensi Minat Berwirausaha
Pada literatur kewirausahaan, faktor terpenting yang membentuk minat berwirausaha adalah faktor psikologis. Beberapa faktor psikologis menjelaskan
pola bertindak melalui minat seseorang dalam memilih untuk berwirausaha Sagiri danAppolloni, 2009:77. Faktor-faktor psikologis ini terdiri atas penentuan
Universitas Sumatera Utara
30 nasib sendiriself-determination, kemampuan menghadapi resiko risk-bearing
ability serta kepercayaan dan sikap belief and attitude dan dijelaskan sebagai berikut:
1. Penentuan Nasib Sendiri Self-determination, Menurut Spitzer dan
Kroenke 1997 penentuan nasib sendiri merupakan keyakinan seseorang bahwa orang tersebut mempunyai kebebasan atau otonomi dan kendali
tentang bagaimana mengerjakan pekerjaannya. Self determination merupakan anggapan bahwa suatu pekerjaan tidak membutuhkan satu
perasaan seseorang yang memiliki peluang untuk menggunakan inisiatif dan mengatur tingkah laku dalam mengerjakan pekerjaan mereka. Dalam
pandangan humanistik, self determination penentuan diri merupakan sesuatu yang aktif yang mana terdapat self aware ego dan memiliki
kesadaran diri self consciousness. 2.
Kemampuan Menghadapi ResikoRisk bearing ability, resiko adalah sesuatu yang selalu dikaitkan dengan kemungkinan terjadinya keadaan
yang merugikan dan tidak diduga sebelumnya bahkan bagi kebanyakan orang tidak menginginkannya. Kemampuan menghadapi resiko
merupakan salah satu faktor penting dalam menciptakan usaha baru. Resiko yang dihadapi oleh wirausaha dapat berbentuk resiko psikologis,
finansial, maupun sosial. Seorang wirausaha harus mampu mengatasi berbagai risiko yang dihadapi agar dapat memperoleh imbalan atas usaha-
usaha yang telah dilakukannya, terutama imbalan finansial yang sering diidentifikasikan sebagai wujud kesuksesan seorang wirausaha. Dengan
Universitas Sumatera Utara
31 kata lain, risk bearing ability merupakan kemampuan seorang wirausaha
untuk mengatasi berbagai risiko yang akan dihadapi dalam upaya mencapai kesuksesan suatu usahanya.
3. Kepercayaan dan SikapBelief and attitude, perilaku seseorang sangat
dipengaruhi oleh kepercayaan dan sikap yang dimiliki seseorang. Kepercayaan dan sikap individu terhadap keinginan pribadi untuk
melakukan tindakan-tindakan. Terkait dengan minat berwirausaha, belief and attitude berperan penting dalam diri seseorang saat mengambil pilihan
berwirausaha sebagai karir yang akan ditekuni. Faktor ini juga dapat diterjemahkan sebagai persepsi seseorang atas keinginan pribadi untuk
melakukan tindakan-tindakan berwirausaha seperti menciptakan usaha baru Krueger et. al, 2000.
Pada penelitian ini yang dimaksudkan dengan minat berwirausaha adalah suatu keinginan, keingintahuan, ketertarikan serta ketersediaan seseorang untuk
bekerja keras, mandiri, berani mengambil resiko maupun menghadapi tantangan dalam keterbatasan, dengan bertindak kreatif untuk memenuhi kebutuhan hidup
serta kemajuan suatu usaha.
2.2 Penelitian Terdahulu