20 akhir yang berbeda. Adapun equipotentiality berarti bahwa suatu sebab
dapat menghasilkan suatu akibat sangat terkait dengan proses apa yang berjalan mengikuti sebab tersebut.
2.1.2.6 Pengaruh Lingkungan Keluarga terhadap Wirausaha
Menurut Wang dan Wong dalam Al-Harrasi 2014:2468 ada dua model yang menjelaskan pengaruh keluarga terhadap minat berwirausaha. Pertama
adalah Parental Model. Model ini menyatakan orang tua yang berwirausaha akan secara langsung mempengaruhi minat berwirausaha anak untuk memulai usaha.
Artinya, orang tua yang berlatarbelakang wirausahawan secara tidak langsung akan memengaruhi anaknya untuk berwirausaha. Kedua adalah Family Support
Model. Model ini menyatakan bahwa keluarga akan memberikan dukungan, baik secara moril, maupun secara materil, misalnya pemberian bantuan modal usaha.
Orang tua dalam model ini akan memberikan motivasi kepada anak untuk terus berwirausaha dengan memberikan ilmu, modal usaha ataupun pengetahuan
tentang manfaat berwirausaha.
2.1.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Usaha
Menurut Ebert dalam Sunardi, 2012:50 terdapat faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan dan kegagalan suatu usaha:
1. Faktor –faktor penyebab kegagalan
Banyak perusahaan baru tidak mengalami kesuksesan dalam jangka panjang. Meskipun tidak ada satu pola prediktor yang dapat dipercaya,
namun ada empat faktor umum yang dapat berkontribusi terhadap kegagalan, yaitu:
Universitas Sumatera Utara
21 a.
Manajerial tidak kompeten atau tidak berpengalaman Beberapa pengusaha mempunyai kesadaran umum yang terlalu tinggi,
menilai terlalu tinggi kemampuan manajerialnya, atau keyakinan bahwa dengan bekerja keras sendiri menjamin akan berhasil.
Kesuksesan akan menjauh dari manajer yang tidak tahu bagaimana cara untuk membuat keputusan bisnis dasar atau untuk memahami
prinsip-prinsip manajemen dasar. b.
Kelalaian Untuk memulai bisnis kecil dibutuhkan komitmen atas waktu dan
usaha yang sangat kuat. Pemilik perusahaan tidak akan mencapai keberhasilan jika mereka memulai usahanya hanya dengan
menggunakan sebagian waktunya atau hanya memberi waktu yang terbatas untuk memperhatikan bisnis barunya tersebut.
c. Sistem kontrol yang lemah
Sistem pengendalian yang efektif akan menjaga bisnis untuk tetap berada pada jalurnya track dan manajer selalu siap untuk
menghadapi masalah-masalah yang potensial sebelum masalah tersebut menjadi serius.
d. Modal yang tidak mencukupi
Beberapa pengusaha terlalu optimis mengenai seberapa cepat mereka akan mulai memperoleh keuntungan profit. Dalam banyak kasus, hal
ini membutuhkan waktu beberapa bulan, bahkan mungkin beberapa tahun.
Universitas Sumatera Utara
22 2.
Faktor-faktor yang mendorong keberhasilan Empat faktor dasar secara tipikal dapat dipergunakan untuk menjelaskan
kesuksesan bisnis kecil, antara lain: a.
Kerja keras, kemampuan dan dedikasi Pemilik bisnis kecil harus berkomitmen untuk menyukseskan dan
mencurahkan waktu dan usahanya untuk mencapai keberhasilan tersebut.
b. Permintaan pasar terhadap produk atau jasa yang dihasilkan
Analisis mengenai kondisi pasar yang dilakukan dengan hati-hati dapat membantu pemilik bisnis kecil dalam mengukur kemungkinan
diterimanya produk mereka di pasar. c.
Kompetensi manajerial Pemilik bisnis kecil yang sukses mungkin memperoleh kompetensi
melalui pelatihan dan pengalaman atau memperoleh keahlian khusus dari orang lain. Sebagian besar orang menghabiskan waktunya di
perusahaan yang sukses atau untuk bekerjasama dengan orang lain dengan tujuan agar memperoleh keahlian khusus supaya untuk
membuka bisnis baru. d.
Keberuntungan Usaha rumah makan dan pemondokan mahasiswa yang usahanya tiba-
tiba berkembang pesat karena berkembangnya perguruan tinggi di sekitar daerah tersebut.
Universitas Sumatera Utara
23
2.1.4 Ciri-ciri Usaha Kecil Menengah