Pengelolaan Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online

Driver yang bermitra dengan perusahaan aplikasi inilah yang sesunguhnya ilegal dikarenakan berdiri sendiri-sendiri tanpa ada berbentuk badan hukum dikarenakan driver adalah sebagai pelaku transportasi umum tersebut. Para driver ini dapat menjadi legal apabila mereka mau bersatu dan membentuk badan hukum seperti koperasi. Para driver yang bersatu dalam badan hukum koperasi ini akan dinilai legal dimata hukum karena sudah sesuai dengan ketentuan pasal 173 ayat 1 UU LLAJ, sehingga dalam kegiatan operasionalnya transportasi umum berbasis aplikasi online tunduk dengan semua ketentuan yang ada dalam UU LLAJ

E. Pengelolaan Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online

Pada pengelolaan transportasi umum berbasis aplikasi online terdapat 3 bagian penting, yaitu : 1. Penyedia aplikasi Penyelenggara sistem elektronik Menurut pasal 1 ayat 6 UU ITE menyatakan bahwa Penyelenggaraan Sistem Elektronik adalah pemanfaatan Sistem Elektronik oleh penyelenggara negara, Orang, Badan Usaha, danatau masyarakat 45 . Penyedia aplikasi transportasi umum berbasis aplikasi online merupakan penyelenggara sistem elektronik sebagai penghubung antara driver kendaraan dengan para pengguna layanan, yang juga merupakan inti dari keberlangsungnya transportasi umum berbasis aplikasi online, sebagai penyedia aplikasi memiliki peranan kunci dalam keberhasilan sistem transportasi umum berbasis aplikasi online, dikarenakan penyedia layanan aplikasi merupakan penghubung antara supply and demand 45 Republik Indonesia, Undang-Undang No. 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik, Pasal 1 ayat 6 Universitas Sumatera Utara permintaan dan penawaran yakni Penyedia armada transportasi umum dengan para pengguna, serta pengelola dari sistem elektronik. Penyedia aplikasi transportasi umum berbasis aplikasi online selaku penyelengara sistem elektronik memiliki tanggung jawab yang diatur Dalam pasal 15 UU ITE, yang berbunyi 46 : 1 Setiap Penyelenggara Sistem Elektronik harus menyelenggarakan Sistem Elektronik secara andal dan aman serta bertanggung jawab terhadap beroperasinya Sistem Elektronik sebagaimana mestinya. 2 Penyelenggara Sistem Elektronik bertanggung jawab terhadap Penyelenggaraan Sistem Elektroniknya. 3 Ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 2 tidak berlaku dalam hal dapat dibuktikan terjadinya keadaan memaksa, kesalahan, danatau kelalaian pihak pengguna Sistem Elektronik. Memperhatikan uraian sebagaimana tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa Penyedia aplikasi transportasi umum berbasis aplikasi online bertanggung jawab terhadap kesalahan yang diakibatkan oleh perusahaan sehingga merugikan pengguna transportsi umum berbasis aplikasi online, selain itu penyedia aplikasi transportasi umum berbasis aplikasi online harus mematuhi persyaratan minimum dalam menegelola usahanya sebagaimana yang diatur dalam pasal 16 UU ITE, yakni 47 1 Sepanjang tidak ditentukan lain oleh undang-undang tersendiri, setiap Penyelenggara Sistem Elektronik wajib mengoperasikan Sistem Elektronik yang memenuhi persyaratan minimum sebagai berikut: 46 Ibid, Pasal 15 47 Ibid, pasal 16 Universitas Sumatera Utara a. dapat menampilkan kembali Informasi Elektronik danatau Dokumen Elektronik secara utuh sesuai dengan masa retensi yang ditetapkan dengan Peraturan Perundang-undangan; b. dapat melindungi ketersediaan, keutuhan, keotentikan, kerahasiaan, dan keteraksesan Informasi Elektronik dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; c. dapat beroperasi sesuai dengan prosedur atau petunjuk dalam Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; d. dilengkapi dengan prosedur atau petunjuk yang diumumkan dengan bahasa, informasi, atau simbol yang dapat dipahami oleh pihak yang bersangkutan dengan Penyelenggaraan Sistem Elektronik tersebut; dan e. memiliki mekanisme yang berkelanjutan untuk menjaga kebaruan, kejelasan, dan kebertanggungjawaban prosedur atau petunjuk. 2 Ketentuan lebih lanjut tentang Penyelenggaraan Sistem Elektronik sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatur dengan Peraturan Pemerintah. BAB V Penyelengara sistem elektronik wajib melindungi data-data terkait pengguna layanan dan mengelola sistem elektronik sebaik mungkin sehingga data-data pengguna layanan transportasi umum berbasis aplikasi online tidak berpindah tangan atau berubah bentuknya. Dalam perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen SIM merupakan bagian dari pengendalian internal aplikasi transportasi umum online yang meliputi pengelolaan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. SIM dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan Universitas Sumatera Utara untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas operasional transportasi umum online. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap pengambilan keputusan, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif. Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasional pelaksana teknis maupun pimpinan pada semua jenjang. Upaya penyedia aplikasi transportasi umum online dalam menghasilkan informasi yang handal harus dilakukan dengan mengembangkan Sistem Informasi Manajemen. Sistem Informasi Manajemen mencerminkan kemampuan perusahaan transportasi umum online dalam mengelola informasi berbasis komputer secara menyeluruh dan terkoordinasi yang mampu mentransformasikan data menjadi informasi lewat serangkaian cara yang dapat meningkatkan produktivitas dan kinerja perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya. Peran manajemen menjadi sangat penting dalam menghasilkan informasi, terkait pemetaan kebutuhan informasi, penentuan jenis dan kualifikasi informasi, dan penggunaan informasi tersebut yang didasarkan kepada “core business” dan tujuan perusahaan. Dengan kata lain, Sistem Informasi Manajemen memiliki cakupan lebih luas dari teknologi informasi yang merupakan bagian dari Sistem Informasi Manajemen. Tujuan SIM, yaitu: Universitas Sumatera Utara a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan penyedia aplikasi transportasi umum online. b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan. c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa sebuah sistem informasi melakukan pemrosesan data dan kemudian mengubahnya menjadi informasi. Menurut O‟brien, SIM merupakan kombinasi yang teratur antara people, hardware, software, communication network dan data resources kelima unsur ini disebut komponen sistem informasi yang mengumpulkan, merubah dan menyebarkan informasi dalam organisasi., dalam SIM terdapat database dan prosedur pelaksanaan sistem manajemen perusahaan dan tentunya, petugas yang mengoperasikan semua sistem tersebut 48 . Terdapat 3 peran utama sistem informasi dalam bisnis yaitu 49 : a. Mendukung proses bisnis dan operasional. b. Mendukung pengambilan keputusan. c. Mendukung strategi untuk keunggulan kompetitif. Peranan sistem informasi manajemen dalam bisnis transportasi umum berbasis aplikasi online Sistem informasi mempunyai 3 tugas utama dalam sebuah organisasi, yaitu 50 : a. Mendukung Operasi Bisnis . 48 http:www.kembar.pro201601pengertian-fungsi-dan-contoh-sistem-informasi- manajemen.html diakses 8 April 2016 49 http:sitirahmaprawitisari.blogspot.co.idppengantar-sim.html diakses 20 April 2016 50 http:www.slideshare.netjelitawidyastutiperanan-sistem-informasi-manajemen-pada- gojek diakses 26 April 2016 Universitas Sumatera Utara b. Mendukung Pengambilan Keputusan Managerial. c. Mendukung Keunggulan Strategis. Beberapa sistem informasi dapat diklasifikasikan sebagai sistem informasi operasi atau manajemen, sementara yang lainnya menjalankan berbagai macam fungsi, yaitu : a. Peranan Proses Bisnis Dan Operasional Peranan sistem informasi untuk operasi bisnis adalah untuk memproses transaksi bisnis, mengontrol proses industrial, dan mendukung komunikasi serta produktivitas kantor secara efisien. 1 Transaction Processing Systems TPS, TPS berkembang dari sistem informasi manual untuk sistem proses data dengan bantuan mesin menjadi sistem proses data elektronik electronic data processing systems. TPS mencatat dan memproses data hasil dari transaksi bisnis, seperti penjualan, pembelian, dan perubahan persediaaninventori. TPS menghasilkan berbagai informasi produk untuk penggunaan internal maupun eksternal. Sebagai contoh, TPS membuat pernyataan konsumen, cek gaji karyawan, kuitansi penjualan, order pembelian, formulir pajak, dan rekening keuangan. 2 Process Control Systems PCS, Sistem informasi operasi secara rutin membuat keputusan yang mengendalikan proses operasional, seperti keputusan pengendalian produksi. Hal ini melibatkan process control systems PCS yang keputusannya mengatur proses produksi fisik yang secara otomatis Universitas Sumatera Utara dibuat oleh komputer. Kilang minyak petroleum dan assembly lines dari pabrik-pabrik yang otomatis menggunakan sistem ini. 3 Office Automation Systems OAS, OAS mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mengirim data dan informasi dalam bentuk komunikasi kantor elektronik. Contoh dari office automation OA adalah word processing, surat elektronik. Electronic mail, teleconferencing, dan lain-lain. b. Peranan Pengambilan Keputusan Sistem Informasi Manajemen menyediakan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan manajemen. Sistem ini terdiri atas beberapa tipe, yaitu: 1 Laporan spesifikasi dan rencana awal untuk para manajer dikerjakan oleh information reporting systems Sistem pelaporan informasi. 2 Dukungan ad hoc dan interaktif untuk pengambilan keputusan oleh manajer dikerjakan oleh decision support systems sistem pendukung keputusan. 3 Informasi kritikal untuk manajemen atas ditetapkan oleh executive information systems Sistem informasi eksekutif. 4 Nasehat pakar untuk pengambilan keputusan operasional atau manajerial ditetapkan oleh expert systems sistem pakar dan knowledge- based information systems sistem informasi berbasis pengetahuan lainnya. 5 Dukungan langsung dan terus untuk aplikasi operasional dan manajerial dari end users ditetapkan oleh end user computing systems. Universitas Sumatera Utara 6 Aplikasi operasional dan manajerial dalam mendukung fungsi bisnis ditetapkan oleh business function information systems. 7 Produk dan layanan jasa yang bersaing untuk mencapai keuntungan strategis ditetapkan oleh strategic information systems. Dalam dunia kerja nyata, sistem informasi yang digunakan merupakan kombinasi dari berbagai macam sistem informasi yang telah disebutkan di atas. Pada prakteknya, berbagai peranan tersebut diintegrasi menjadi suatu gabungan atau fungsi-silang. Cross-functional sistem informasi yang menjalankan berbagai fungsi. 51 c. Peranan Persaingan Keuntungan Strategis Sistem informasi dapat memainkan peran yang besar dalam mendukung tujuan strategis dari sebuah perusahaan. Sebuah perusahaan dapat bertahan dan sukses dalam waktu lama jika perusahaan itu sukses membangun strategi untuk melawan kekuatan persaingan yang berupa : 1 Persaingan dari para pesaing yang berada di industri yang sama, 2 Ancaman dari perusahaan baru, 3 Ancaman dari produk pengganti, 4 Kekuatan tawar-menawar dari konsumen, dan 5 Kekuatan tawar-menawar dari pemasok. Beberapa strategi bersaing yang dapat dibangun untuk memenangkan persaingan adalah: 1 Cost leadership. Keunggulan biaya-menjadi produsen produk atau jasa dengan biaya rendah. 51 Ibid Universitas Sumatera Utara 2 Product differentiation. Perbedaan produk-mengembangkan cara untuk menghasilkan produk atau jasa yang berbeda dengan pesaing. 3 Innovation. menemukan cara baru untuk menjalankan usaha, termasuk di dalamnya pengembangan produk baru dan cara baru dalam memproduksi atau mendistribusi produk dan jasa. Dengan menerapkan program sistem informasi managemen SIM yang telah dijelaskan diatas maka perusahaan penyedia layanan transportasi umum berbasis aplikasi online dapat memberikan keunggulan, antara lain: 52 a. Menghemat waktu dengan tidak pergi ke pasartoko b. Dapat bertransaksi setiap saat c. Menghindari keramaian dan kekacauan d. Kemungkinan menemukan harga yang lebih baik e. Dapat menemukan produk secara lebih mudah f. Dapat menemukan produk yang tidak tersedia di toko g. Lebih mudah membandingkan harga 2. Pengendara driver Kedudukan pengendara driver adalah perseorangan yang berdiri sendiri selaku pemilik kendaraan atau penanggung jawab terhadap kendaraan yang digunakan. Pada operasional transportasi umum berbasis aplikasi online driver adalah memanfaatkan aplikasi yang disediakan oleh perusahaan penyedia aplikasi untuk mendapatkan pesanan orderan, pesanan yang diterima akan tercantum alamat yang dituju, nama, nomor HP dan foto pengguna layanan, setelah mendapatkan 52 Ibid Universitas Sumatera Utara pesanan yang muncul pada aplikasi, pengendara akan berangkat menuju tempat pengguna layanan transportasi umum yang memesan jasa tersebut. Driver memiliki kewajiban dalam memberikan pelayanan, berupa keamanan, keselamatan dan kenyaman. Mengingat keselamatan lalu lintas jalan melibatkan banyak instansi dan banyak pemangku kepentingan stakeholder, maka untuk itu diperlukan suatu koordinasi oleh seluruh stakeholder, sehingga penanganannya dapat dilaksanakan secara terpadu, efektif, efisien dan tepat sasaran, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 203 ayat 1, UU LLAJ yang berbunyi : “ Pemerintah bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan ‟‟, Pasal 204 ayat 1 yang berbunyi “Perusahaan Transportasi umum wajib membuat, melaksanakan dan menyempurnakan sistem manajemen keselamatan ”, Pasal 138 ayat 1 yang berbunyi “Transportasi umum diselenggarakan dalam upaya memenuhi kebutuhan angkutan yang selamat, aman, nyaman, dan terjangkau“ Pasal 141 ayat 1 yang berbunyi “Perusahaan transportasi umum wajib memenuhi standard pelayanan minimal yang meliputi : keamanan, keselamatan, kenyamanan, keterjangkauan, kesetaraan dan keteraturan “ Sistem Manajemen Keselamatan SMK sebagaimana diamanahkan oleh UU LLAJ diatas dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan kinerja serta Universitas Sumatera Utara penerapan tata kelola keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan 53 , haruslah dipatuhi oleh driver untuk menjamin keselamatan pengguna layanan tersebut dimulai dari saat menjemput pengguna layanan sampai pada saat mengantarkan pengguna layanan kepada tujuan. Sebagaimana menurut UU LLAJ semua driver adalah harus berbentuk badan hukum dan kegiatan operasional pengendara tunduk pada ketetapan yang terkandung dalam UU LLAJ dan peraturan-peraturan lain yang berhubungan dengan transportasi umum. Pengemudi yang tergabung dalam komuitas transportasi umum berbasis aplikasi online masih dipandang ilegal dalam memberikan pelayanannya, karena masih berdiri sendiri dan belum berbentuk badan hukum. Sebagaimana dalam Ayat 4 Pasal 139 UU LLAJ : “Penyediaan jasa transportasi umum dilaksanakan oleh badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, danatau badan hukum lain sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.” Mengacu pada pasal tersebut driver seharusnya membentuk koperasi dalam penyelenggaraannya. 3. Pengguna layanan konsumen Pengguna layanan transportasi umum berbasis aplikasi online adalah masyarakat umumnya yang memiliki keperluan tertentu, seperti: untuk transportasi, mengantar jemput barang keperluaan, dll. Dalam melakukan pemesanan layanan transportasi umum berbasis aplikasi online, pengguna layanan terlebih dahulu harus mengunduh aplikasi perusahaan penyedia layanan, seteleh itu pengguna layanan dapat memesan armada 53 http:dephub.go.idwelcomereadPostperusahaan-angkutan-umum-wajib-terapkan- sistem-manajemen-keselamatan-59572 Diakases 8 April 2016 Universitas Sumatera Utara transportasi yang terlebih dahulu harus mengisi data diri, baik berupa nama, nomor telepon, email, foto serta informasi mengenai perbankan terkait transaksi informasi mengenai data dari bank terkait pengguna layanan Dalam menggunakan layanan transportasi umum online, pengguna layanan memiliki beberapa kewajiban yaitu kewajiban untuk menyerahkan data diri yang diperlukan, membayar sejumlah harga yang telah ditetapkan oleh penyedia layanan disamping itu pengguna layanan memiliki hak untuk mendapatkan keselamatan untuk sampai ketujuan serta penyedia layanan harus dapat menjamin perlindungan kepada konsumen dalam bertransaksi, bentuk perlindungan terhadap pengguna layanan ini pada saat terjadi pemesanan. Jika pemesanan sudah dilakukan namun pengendara transportasi berbasis aplikasi online tersebut tidak datang atau memenuhi pemesanan, telah masuk kategori wanprestasi hal ini dikarenakan saat pemesanan dan pengendara menyanggupinya, telah terjadi perikatan yang sah. Walaupun pemesanan menggunakan transaksi elektronik namun pada saat pengguna layanan memberikan orderan dan diambil disanggupi oleh driver maka sudah terjadi hubungan perjanjian namun apabila penggendara tidak datang bisa dikatakan wanprestasi. 54

F. Kedudukan Pemerintah Daerah dalam Pengelolaan Transportasi Umum

Dokumen yang terkait

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

1 77 107

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

0 0 8

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

0 0 1

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

0 0 15

Prostitusi Online Dilihat Dari Instrumen Hukum Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi Transaksi Elektronik

1 1 35

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 8

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 1

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 0 14

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 2 35

Perlindungan Hukum Terhadap Data Diri Pengguna Transportasi Umum Berbasis Aplikasi Online Ditinjau dari Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 Tentang Informasi dan Transaksi Elektronik

0 1 3