Definisi Operasional Kesimpulan Saran

n – 1 r – 1 ≥ 15 keterangan: n – 1 2 – 1 ≥ 15 n = besar sampel n – 1 ≥ 15 r = jumlah kelompok n ≥ 16 Besar sampel minimum yang diperlukan adalah 16 orang.Namun, untuk mencegah adanya kesalahan selama penelitian, ditetapkan besar sampel sebanyak 20 orang tiap kelompok sehingga jumlah keseluruhan sampel sebanyak 40 orang.Sampel dipilih dengan metode purposive random sampling sesuai dengan kriteria inklusi penelitian. 3.5 Variabel Penelitian 3.5.1 Variabel Bebas Obat kumur ekstrak buah kismis 15 ml

3.5.2 Variabel Terikat

Akumulasi plak selama 7 hari

3.5.3 Variabel Terkendali

1. Volume obat kumur yang digunakan 2. Lama penggunaan obat kumur 3. Waktu dan frekuensi menyikat gigi 4. Jenis sikat gigi dan pasta gigi 5. Cara berkumur sampel

3.5.4 Variabel Tidak Terkendali

1. Jenis makanan yang dikonsumsi oleh pasien sepanjang periode penelitian 2. Metode menyikat gigi pasien

3.6 Definisi Operasional

n – 1 r – 1 ≥ 15 17 Universitas Sumatera Utara a. Obat kumur ekstrak buah kismis 1 merupakan obat kumur hasil sediaan yang mengandung 1 ekstrak buah kismis sun driedSun Maid 20 , sorbitol, peppermint oil dan akuades. Setiap sampel diberikan 140 ml bagi penggunaan selama 7 hari. b. Akumulasi plak diukur dari nilai skor indeks plak Löe-Silness. Indeks plak ini diukur berdasarkan penumpukan plaknya dimana pengukuran dilakukan pada empat sisi yaitu distovestibular, vestibular, mesiovestibular, dan oral. Plak diperiksa pada hari 0 sebelum berkumur dan pada hari 7 selepas berkumur lalu diberi skor sesuai kriteria dibawah ini: 12 : Tidak ada plak 1 : Ada plak tipis di sekitar tepi gingiva bebas dan permukaan. Plak terlihat dengan menggesekkan sonde sepanjang permukaan gigi. 2 : Terdapat penumpukan plak yang sedang pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas tepi gingiva bebas yang dapat terlihat dengan mata. 3 : Terdapat penumpukan plak yang banyak pada poket gingiva atau pada permukaan gigi dan batas gingiva bebas, tumpukan ini sudah dapat dilihat dari jauh. Kriteria penilaian indeks plak L ӧe-Silness adalah: a Baik : 0 - 0,9 b Sedang : 1 - 1,9 c Buruk : 2 – 3 3.7 Alat dan Bahan 3.7.1 Alat Alat yang digunakan dalam prosedur pengekstrakan buah kismis adalah: 1. Timbangan 18 Universitas Sumatera Utara 2. Tampah 3. Kertas perkamen 4. Perkolator 5. Kapas 6. Aluminium foil 7. Blender 8. Kertas saring 9. Vacuum rotavapor 10. Freeze dryer 11. Water bath Alat yang digunakan dalam preparasi obat kumur ekstrak buah kismis adalah: 1. Spatula 2. Gelas ukur 3. Lumping 4. Timbangan digital 5. Spatula 6. Botol kosong untuk obat kumur 7. Spidol Alat yang digunakan dalam prosedur pengumpulan data adalah: 1. Kaca mulut 2. Pinset 3. Sonde 4. Nierbeken 5. Probe 6. Kapas 7. Sarung tangan 8. Masker 9. Kertas tisu 10. Alat tulis 19 Universitas Sumatera Utara 11. Lembar pemeriksaan

3.7.2 Bahan

1. Ekstrak buah kismis 1 2. Akuades 3. Carboxy methyl cellulose CMC 4. Ethanol 96 5. Sorbitol 5 6. Peppermint oil 1 3.8 Prosedur Penelitian 3.8.1 Prosedur Ekstraksi 1. Buah kismis sun driedSun Maid ditimbang dengan alat penimbang sebanyak 1,6 kg dan dicatat beratnya. 2. Buah kismis kemudian dimasukkan dalam wadah bertutup. 3. Tambahkan etanol 96 untuk perendaman sampai seluruh simplisia terendam lalu disimpan dalam wadah bertutup dan di rendam selama 1 jam pada suhu 25 °C. 4. Massa dipindahkan sedikit demi sedikit ke dalam perkolator yang sudah diberi kapas dicelup etanol 96 dan kertas saring pada dasarnya. 5. Tambahkan etanol 96 sampai batas perkolator, kemudian ditutup dengan aluminium foil dibiarkan selama 24 jam. 6. Keran perkolator dibuka, cairan dibiarkan menetes dengan kecepatan 20 tetesmenit, perkolat ditampung, etanol ditambahkan berulang-ulang secukupnya sampai cairan yang keluar tidak berwarna. 7. Ekstrak cair diuapkan dengan rotavapor pada suhu 40 °C. 8. Setelah itu dipekatkan dengan menggunakan water bath. 9. Ekstrak dimasukkan dalam botol kaca dan disimpan dalam kulkas.

3.8.2 Peracikan Obat Kumur

20 Universitas Sumatera Utara 1. Akuades dipanaskan sehingga mendidih dan CMC ditimbang sebanyak 2 g. CMC kemudiannya ditabur diatas seluruh permukaan akuades. Setelah dibiarkan selama 30 menit, campuran akudes dan CMC digerus sampai homogen. 2. Ekstrak kental ditimbang sebanyak 100 g dari total larutan obat kumur dan dimasukkan kedalam campuran akuades itu tadi dan digerus sampai homogen. 3. Tambahkan bahan pemberi aroma dan rasa peppermint oil dan sorbitol secukupnya kedalam mortal lalu sampai homogen. 4. Tambahkan akuades sampai diperoleh volume larutan obat kumur ekstrak buah kismis 1. 5. Untuk obat kumur plasebo, hanya diberikan peppermint oil dan larutan sorbitol.

3.8.3 Pemeriksaan Awal

1. Pemilihan subjek penelitian dilakukan dengan pengisian kuisioner dan pemeriksaan langsung, semua sampel akan dilakukan skrining terlebih dahulu sesuai kriteria inklusi dan eksklusi yang telah ditetapkan. 2. Subjek yang terpilih kemudian diberi penjelasan mengenai prosedur penelitian dan diminta untuk mengisi lembaran informed consent. 3. Pada hari pertama, subjek penelitian di periksa pagi hari, sebelumnya subjek penelitian diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi setelah sarapan dan dilakukan pemeriksaan indeks plak dengan menggunakan indeks plak Löe-Silness. 4. Pada tiap bagian diberi skor 0-3 sesuai dengan kriteria Löe dan Silness. 5. Skor plak tiap gigi ditentukan dengan rumus: 6. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan. 7. Indeks plak diperoleh dengan menjumlahkan skor plak tiap gigi kemudian dibagi jumlah gigi yang di periksa. 8. Masing-masing sampel diberikan obat kumur sebanyak 1 botol. 9. Subjek peneltian diinstruksikan untuk menyikat gigi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. Universitas Sumatera Utara 10. Setelah itu, subjek penelitian diinstruksikan berkumur dengan obat kumur yang diberikan sebanyak 10 ml selama 30 detik setelah sikat gigi pada pagi hari dan malam hari sebelum tidur sampai hari ke- 7.

3.8.4 Pemeriksaan Akhir

1. Pemeriksaan dilakukan pada hari ke 7. 2. Pasien diinstruksikan untuk menyikat gigi dan berkumur-kumur selama 7 hari dengan larutan ekstrak buah kismis 1. Kemudian dilakukan pemeriksaan indeks plak. 3. Hasil pemeriksaan dicatat pada lembar pemeriksaan. Universitas Sumatera Utara Skema Prosedur Penelitian

3.9 Pengolahan dan Analisis data

Populasi Peracikan obat kumur Analisis data dengan program komputer Sampel Random dan Skrining sesuai kriteria inklusi dan eksklusi Kelompok perlakuan terdiri dari 20 orang untuk penggunaan obat kumur dari ekstrak buah kismis 1 Ethical Clearance Informed consent Pemeriksaan indeks plak setelah pemakaian obat kumur sikat gigi hari ke – 0 dan 7 Pemeriksaan indeks plak pra perlakuan Kelompok kontrol terdiri dari 20 orang untuk penggunaan plasebo 24 26 Universitas Sumatera Utara

3.9.1 Pengolahan Data

Pengolahan data dan tabulasi dilakukan dengan menggunakan program komputer.

3.9.2.1 Analisis Data

Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi. Untuk melihat perbandingan penurunan akumulasi plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat kumur ekstrak buah kismis dan obat kumur plasebo digunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Sedangkan untuk melihat perbedaan penurunan akumulasi plak antara obat kumur ekstrak buah kismis dan obat kumur plasebo digunakan uji Mann-Whitney. Derajat kepercayaan 95. Signifikasi statistik diperoleh jika nilai p 0,05. Universitas Sumatera Utara BAB 4 HASIL PENELITIAN Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada mahasiswa FKG USU angkatan 2014.Semua subjek penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai.Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok kontrol sebanyak 20 orang.Selama berlangsungnya penelitian, tidak ada komplikasi yang dilaporkan oleh subjek penelitian.Data-data hasil penelitian yang diperoleh diuraikan di bawah ini Tabel 3. Tabel 3. Data demografis subjek penelitian Variabel Kelompok Pengamatan Jumlah Persentase Usia a. 19 tahun b. 20 tahun c. 21 tahun d. 22 tahun 5 orang 17 orang 15 orang 3 orang 12,5 42,5 37,5 7,5 Total 40 orang 100 Jenis Kelamin a. Laki-laki b. Perempuan 8 orang 32 orang 20 80 Total 40 orang 100 Frekuensi menyikat Gigi a. 1x sehari b. 2x sehari c. 3x sehari 2 orang 33 orang 5 orang 5 82,5 12,5 Total 40 orang 100 Berdasarkan tabel 2, sampel terbanyak berdasarkan usia adalah subjek berusia 20 tahun seramai 17 orang 42,5 diikuti 21 tahun seramai 15 orang 37,5 , 19 tahun seramai 5 orang 12,5 dan 22 tahun seramai 3 orang 7,5 . Distribusi jenis kelamin pula menunjukkan jumlah sampel laki-laki adalah seramai 8 orang 20 Universitas Sumatera Utara dan sampel perempuan adalah seramai 32 orang 80 . Frekuensi menyikat gigi menunjukkan bahwa seramai 2 orang yang menyikat gigi 1 kali sehari 5 diikuti 2 kali sehari seramai 33 orang 82,5 dan 5 orang menyikat gigi 3 kali sehari 12,5 . Tabel 4. Data distribusi median skor indeks plak mahasiswa FKG USU angkatan 2014 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol Uji Wilcoxon Signed Ranks; p 0,05 Perlakuan Kontrol Median ± Interquartile Range P sig. Median ± Interquartile Range P sig. Sebelum 0,625 ± 0,5 0,000 0,500 ± 0,88 0,001 Sesudah 0,375 ± 0,75 1,000 ± 0,86 Kelompok N Selisih median P sig. Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Selisih median pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7 Uji Mann-Whitney; p 0,05 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai median indeks plak kelompok perlakuan mengalami penurunan sebanyak 0,25 dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mengalami kenaikan sebanyak 0,5 setelah digunakan selama 7 hari. Perbedaan nilai rata-rata yang tampak antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol bermakna secara statistic p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa obat kumur ekstrak buah kismis berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak. Perlakuan 20 -0,25 0,000 Kontrol 20 0,5 Universitas Sumatera Utara BAB 5 PEMBAHASAN Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental ulang atau pre and post-test control group design yaitu dengan melakukan pengukuran atau observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks plak pada kelompok perlakuan adalah lebih rendah berbanding kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan rerata indeks plak menunjukan penurunan dari 0,775 ke 0,538 manakala pada kelompok kontrol terjadi kenaikan rerata indeks plak dari 0,766 ke 0,983. Hasil ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan oleh Rivero-Cruz dkk yang menunjukkan buah kismis mempunyai efek antibakteri yang efektif terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. 8 Konsentrasi ekstrak buah kismis yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian ini adalah sebanyak 1 atau 10 mgml yang diekstraksi menggunakan etanol 96 di Laboratorium Obat Tradisional, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.Nilai konsentrasi sebanyak 1 ini didukung oleh penelitian yang dilakukan oleh Rivero-Cruz dkk tentang analisis aktifitas anti bakteri bagi ekstrak buah kismis terhadap bakteri Gram positif. Aktifitas antimikroba bakteri ini dilihat dari nilai kadar hambat minimum KHM yang telah didapatkan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa konsentrasi 1 atau 10 mgml adalah konsentrasi minimum ekstrak buah kismis dalam menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak. 8 Ekstrak dari buah kismis Thompson tanpa biji Vitis vinifera L. disiapkan untuk menilai kemampuan menekan bakteri kariogenik Streptococcus mutans, Porphyromonas gingivalis dan Fusobacterium nucleatum.Ekstrak kismis mampu menekan pertumbuhan Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis dan mengurangi kepatuhan terhadap biofilm dari Fusobacterium nucleatum. Dari penelitian ini, tampak bahwa kismis, karena mengandung fitokimia alami, dapat meningkatkan kesehatan mulut dengan menekan pertumbuhan 30 Universitas Sumatera Utara bakteri atau dengan mengganggu kepatuhan bakteri kariogenik.Salah satu fitokimia yang ditemukan dalam kismis, asam oleanolik adalah agen antibakteri yang amat kuat terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Penelitian yang dilakukan oleh Arianna Carughi juga menunjukkan kandungan ekstrak buah kismis mempunyai sifat anti inflamasi, anti oksidan dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dari berbagai penyakit sistemik. 29 Asam oleanolik, aldehida oleanolic dan 5-hidroksimetil-2-furfural telah terbukti menghambat pertumbuhan 2 spesies bakteri mulut: Streptococcus mutans, yang menyebabkan karies gigi dan Porphyromonas gingivalis, yang menyebabkan penyakit periodontal. 15,16 Dua senyawa lain yang diisolasi dari buah kismis, betulin dan asam betulinik, juga menunjukkan aktivitas antimikroba, tetapi konsentrasi yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai efek yang sama. Pada konsentrasi 31 mcg per ml, asam oleanolik juga memblokir adhesi Streptococcus mutans pada permukaan gigi. Kualitas ini penting karena adhesi adalah langkah pertama bakteri dalam membentuk plak gigi, yaitu film yang terakumulasi pada gigi. 7 Atas tujuan menyamakan obat kumur ekstrak buah kismis dan plasebo, maka telah ditambahkan bahan-bahan lain. Penambahan sorbitol pada obat kumur bertujuan untuk memberikan rasa manis kepada ekstrak buah kismis manakala peppermint oil ditambahkan untuk menutupi aroma khas yang terdapat pada ekstrak buah kismis dan juga untuk menyamakan aroma pada obat kumur plasebo. Pewarna tiruan juga ditambahkan beberapa titis pada obat kumur plasebo supaya dapat menyamakan dengan warna pada obat kumur ekstrak buah kismis, namun pewarna yang ditambahkan tidak mengganggu rasa kedua jenis obat kumur. Universitas Sumatera Utara BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa obat kumur ekstrak buah kismis efektif terhadap penurunan akumulasi plak setelah digunakan selama 7 hari. Obat kumur ekstrak buah kismis berpengaruh terhadap penurunan akumulasi plak bila dibandingkan dengan obat kumur plasebo karena terdapat perbedaan secara statistik dalam mengurangi akumulasi plak selama seminggu p0,05.

6.2 Saran

Antara saran yang dapat ditambahkan untuk penelitian ini adalah: 1. Penelitian ini hanya meneliti satu jenis konsentrasi ekstrak, oleh karena itu disarankan agar penelitian selanjutnya meneliti konsentrasi yang lebih optimal dari ekstrak buah kismis. 2. Diharapkan penelitian selanjutnya disarankan dilakukan dalam jangka waktu yang lebih lama sehingga dapat diketahui efektifitas dari penggunaan obat kumur ekstrak buah kismis dalam jangka panjang. 32 Universitas Sumatera Utara BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Plak Gigi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 4 52

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Buah Kismis (Vitis Vinifera L.) Dengan Konsentrasi 1% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 1 16

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Buah Kismis (Vitis Vinifera L.) Dengan Konsentrasi 1% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 0 4

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Buah Kismis (Vitis Vinifera L.) Dengan Konsentrasi 1% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 0 3

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Buah Kismis (Vitis Vinifera L.) Dengan Konsentrasi 1% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 0 11

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Buah Kismis (Vitis Vinifera L.) Dengan Konsentrasi 1% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

1 1 2

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 0 2

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 1 2

Pengaruh Berkumur Dengan Ekstrak Daun Sirih Merah (Piper crocatum) 3% Terhadap Akumulasi Plak Pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi USU Angkatan 2014

0 0 11

EFEKTIVITAS BERKUMUR DENGAN LARUTAN INFUSUM KISMIS (VITIS VINIFERA L) TERHADAP PENURUNAN INDEKS PLAK GIGI

0 0 8