3.9.1 Pengolahan Data
Pengolahan data dan tabulasi dilakukan dengan menggunakan program komputer.
3.9.2.1 Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan menggunakan program komputerisasi. Untuk melihat perbandingan penurunan akumulasi plak sebelum dan sesudah berkumur dengan obat
kumur ekstrak buah kismis dan obat kumur plasebo digunakan uji Wilcoxon Signed Ranks Test. Sedangkan untuk melihat perbedaan penurunan
akumulasi plak antara obat kumur ekstrak buah kismis dan obat kumur plasebo digunakan uji Mann-Whitney. Derajat kepercayaan 95. Signifikasi statistik
diperoleh jika nilai p 0,05.
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 HASIL PENELITIAN
Jumlah sampel pada penelitian ini adalah sebanyak 40 orang yang dipilih sesuai kriteria inklusi dan eksklusi pada mahasiswa FKG USU angkatan 2014.Semua subjek
penelitian berhasil mengikuti penelitian hingga selesai.Sampel kemudian dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok perlakuan sebanyak 20 orang dan kelompok
kontrol sebanyak 20 orang.Selama berlangsungnya penelitian, tidak ada komplikasi yang dilaporkan oleh subjek penelitian.Data-data hasil penelitian yang diperoleh
diuraikan di bawah ini Tabel 3.
Tabel 3. Data demografis subjek penelitian Variabel
Kelompok Pengamatan Jumlah
Persentase
Usia a. 19 tahun
b. 20 tahun c. 21 tahun
d. 22 tahun 5 orang
17 orang 15 orang
3 orang 12,5
42,5 37,5
7,5 Total
40 orang 100
Jenis Kelamin a. Laki-laki
b. Perempuan 8 orang
32 orang 20
80 Total
40 orang 100
Frekuensi menyikat Gigi
a. 1x sehari b. 2x sehari
c. 3x sehari 2 orang
33 orang 5 orang
5 82,5
12,5 Total
40 orang 100
Berdasarkan tabel 2, sampel terbanyak berdasarkan usia adalah subjek berusia 20 tahun seramai 17 orang 42,5 diikuti 21 tahun seramai 15 orang 37,5 , 19
tahun seramai 5 orang 12,5 dan 22 tahun seramai 3 orang 7,5 . Distribusi jenis kelamin pula menunjukkan jumlah sampel laki-laki adalah seramai 8 orang 20
Universitas Sumatera Utara
dan sampel perempuan adalah seramai 32 orang 80 . Frekuensi menyikat gigi menunjukkan bahwa seramai 2 orang yang menyikat gigi 1 kali sehari 5 diikuti 2
kali sehari seramai 33 orang 82,5 dan 5 orang menyikat gigi 3 kali sehari 12,5 .
Tabel 4. Data distribusi median skor indeks plak mahasiswa FKG USU angkatan 2014 pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol
Uji Wilcoxon Signed Ranks; p 0,05 Perlakuan
Kontrol Median ±
Interquartile Range
P sig. Median ±
Interquartile Range
P sig.
Sebelum 0,625 ± 0,5
0,000 0,500 ± 0,88
0,001 Sesudah
0,375 ± 0,75 1,000 ± 0,86
Kelompok N
Selisih median P sig.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 5. Selisih median pada kelompok perlakuan dan kelompok kontrol dibandingkan antara hari ke-0 dan hari ke-7
Uji Mann-Whitney; p 0,05 Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai median indeks plak
kelompok perlakuan mengalami penurunan sebanyak 0,25 dibandingkan dengan kelompok kontrol yang mengalami kenaikan sebanyak 0,5 setelah digunakan selama
7 hari. Perbedaan nilai rata-rata yang tampak antara kelompok perlakuan dan kelompok kontrol bermakna secara statistic p0,05. Hal ini menunjukkan bahwa
obat kumur ekstrak buah kismis berpengaruh dalam menghambat akumulasi plak. Perlakuan
20 -0,25
0,000 Kontrol
20 0,5
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 PEMBAHASAN
Penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental ulang atau pre and post-test control group design yaitu dengan melakukan pengukuran atau
observasi sebelum dan sesudah perlakuan diberikan. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa rerata indeks plak pada kelompok perlakuan
adalah lebih rendah berbanding kelompok kontrol. Pada kelompok perlakuan rerata indeks plak menunjukan penurunan dari
0,775 ke 0,538 manakala pada kelompok kontrol terjadi kenaikan rerata indeks plak dari 0,766 ke 0,983. Hasil ini bersesuaian dengan penelitian yang dilakukan
oleh Rivero-Cruz dkk yang menunjukkan buah kismis mempunyai efek antibakteri yang efektif terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis.
8
Konsentrasi ekstrak buah kismis yang terkandung dalam obat kumur pada penelitian ini adalah sebanyak 1 atau 10 mgml yang diekstraksi menggunakan
etanol 96 di Laboratorium Obat Tradisional, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.Nilai konsentrasi sebanyak 1 ini didukung oleh penelitian yang
dilakukan oleh Rivero-Cruz dkk tentang analisis aktifitas anti bakteri bagi ekstrak buah kismis terhadap bakteri Gram positif. Aktifitas antimikroba bakteri ini
dilihat dari nilai kadar hambat minimum KHM yang telah didapatkan. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa konsentrasi 1 atau 10 mgml adalah
konsentrasi minimum ekstrak buah kismis dalam menghambat pertumbuhan bakteri pembentuk plak.
8
Ekstrak dari buah kismis Thompson tanpa biji Vitis vinifera L. disiapkan untuk menilai kemampuan menekan bakteri kariogenik Streptococcus mutans,
Porphyromonas gingivalis dan Fusobacterium nucleatum.Ekstrak kismis mampu menekan pertumbuhan Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis dan
mengurangi kepatuhan terhadap biofilm dari Fusobacterium nucleatum. Dari penelitian ini, tampak bahwa kismis, karena mengandung fitokimia
alami, dapat meningkatkan kesehatan mulut dengan menekan pertumbuhan 30
Universitas Sumatera Utara
bakteri atau dengan mengganggu kepatuhan bakteri kariogenik.Salah satu fitokimia yang ditemukan dalam kismis, asam oleanolik adalah agen antibakteri
yang amat kuat terhadap Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis. Penelitian yang dilakukan oleh Arianna Carughi juga menunjukkan
kandungan ekstrak buah kismis mempunyai sifat anti inflamasi, anti oksidan dan mempunyai kemampuan untuk melindungi dari berbagai penyakit sistemik.
29
Asam oleanolik, aldehida oleanolic dan 5-hidroksimetil-2-furfural telah terbukti menghambat pertumbuhan 2 spesies bakteri mulut: Streptococcus mutans, yang
menyebabkan karies gigi dan Porphyromonas gingivalis, yang menyebabkan penyakit periodontal.
15,16
Dua senyawa lain yang diisolasi dari buah kismis, betulin dan asam betulinik, juga menunjukkan aktivitas antimikroba, tetapi
konsentrasi yang lebih tinggi diperlukan untuk mencapai efek yang sama. Pada konsentrasi 31 mcg per ml, asam oleanolik juga memblokir adhesi Streptococcus
mutans pada permukaan gigi. Kualitas ini penting karena adhesi adalah langkah pertama bakteri dalam membentuk plak gigi, yaitu film yang terakumulasi pada
gigi.
7
Atas tujuan menyamakan obat kumur ekstrak buah kismis dan plasebo, maka telah ditambahkan bahan-bahan lain. Penambahan sorbitol pada obat kumur
bertujuan untuk memberikan rasa manis kepada ekstrak buah kismis manakala peppermint oil ditambahkan untuk menutupi aroma khas yang terdapat pada
ekstrak buah kismis dan juga untuk menyamakan aroma pada obat kumur plasebo. Pewarna tiruan juga ditambahkan beberapa titis pada obat kumur plasebo supaya
dapat menyamakan dengan warna pada obat kumur ekstrak buah kismis, namun pewarna yang ditambahkan tidak mengganggu rasa kedua jenis obat kumur.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan