untuk pemurnian fukoidan adalah Sephadex G-100. Kromatografi penukar ion dan permeasi gel mempunyai pengaruh yang kecil terhadap gugus ester sulfat pada
polisakarida sehingga tidak berpengaruh terhadap bioaktivitasnya Tiwari dan Troy, 2015.
2.4 Artemia salina Leach
Artemia atau brine shrimp adalah jenis udang-udangan primitif. Oleh Linnaeus pada tahun 1778, Artemia diberi nama Cancer salinus. Kemudian pada
tahun 1819 diubah menjadi Artemia salina oleh Leach Mudjiman, 1999. Artemia salina hidup secara planktonik di perairan laut dengan salinitas
berkisar antara 15-300 per mil dan suhu antara 25º-30ºC serta nilai pH antara 7,3- 8,4. Keistimewaan Artemia salina sebagai plankton adalah memiliki toleransi
kemampuan beradaptasi dan mempertahankan diri pada kisaran kadar garam yang sangat luas. Pada kadar garam yang sangat tinggi dimana tidak ada satu pun
organisme lain mampu bertahan hidup Mudjiman, 1989.
2.4.1 Klasifikasi Artemia salina
Klasifikasi Artemia salina Leach menurut Harefa 1997, adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Branchiopoda
Bangsa : Anostraca
Suku : Artemiidae
Marga : Artemia
Jenis : Artemia salina Leach
Universitas Sumatera Utara
2.4.2 Morfologi
Bentuk Artemia dewasa menyerupai udang kecil. Ukurannya hanya 10-20 mm. Bagian kepala berukuran lebih besar dan kemudian mengecil hingga ke
bagian ekor. Panjang ekor kurang lebih sepertiga dari total panjang tubuh. Di bagian kepala terdapat sepasang mata dan sepasang antenula sungut. Pada
bagian tubuh terdapat sebelas pasang kaki atau secara khusus disebut torakopoda. Jumlah kaki inilah yang membedakan Artemia dengan spesies dari Crustacea lain
yang umumnya hanya memiliki sepuluh pasang kaki. Antara ekor dan pasangan kaki paling belakang terdapat sepasang alat kelamin, yaitu penis pada jantan dan
ovarium pada betina. Ovarium akan menghasilkan telur dan apabila telah masak, telur tersebut kemudian akan menjadi oosit Harefa, 1997. Morfologi Artemia
salina dapat dilihat pada Gambar 2.2.
Gambar 2.2 Morfologi Artemia salina Leach Harefa, 1997 2.4.3 Siklus hidup
Berdasarkan cara perkembangbiakannya, Artemia terdiri dari dua golongan, yaitu biseksual dan jenis partenogenetik. Jenis biseksual tidak dapat
Universitas Sumatera Utara
berkembang biak secara partenogenesis, demikian pula sebalikya. Perkembangan pada jenis biseksual harus melalui proses perkawinan antara induk betina dengan
induk jantan. Sedangkan pada jenis partenogenetik tidak ada perkawinan. Jadi betinanya akan beranak dengan sendirinya tanpa kawin Harefa, 1997.
Perkembangbiakan dapat terjadi secara ovovivipar maupun ovipar. Pada ovovivipar, yang keluar dari induknya sudah berupa Artemia muda yang
dinamakan nauplius. Sedangkan pada cara ovipar, yang keluar dari induknya berupa telur yang bercangkang tebal, yang dinamakan siste. Untuk menjadi
nauplius harus melalui proses penetasan lebih dahulu. Ovoviviparitas terjadi apabila keadaan lingkungannya cukup baik, kadar garam kurang dari 150 permil
dan kandungan oksigennya cukup. Sedangkan oviparitas terjadi jika keadaan lingkungannya memburuk, kadar garam lebih dari 150 permil dan kandungan
oksigennya rendah Harefa, 1997. Telur Artemia salina yang kering direndam dalam air laut, akan menetas
dalam waktu 24-36 jam, dari dalam cangkang keluar larva yang disebut nauplius. Selanjutnya, nauplius akan mengalami 15 kali perubahan bentuk. Setiap kali
mengalami perubahan bentuk merupakan satu tingkatan. Tahapan perkembangan pertama disebut instar I, bentuk lonjong dengan panjang sekitar 0,4 mm dan
beratnya 15 mikrogram. Warnanya kemerahan karena masih banyak mengandung cadangan makanan. Mudjiman, 1989.
Setelah 24 jam menetas, nauplius akan berubah menjadi instar II. Pada tingkat ini nauplius mulai mempunyai mulut, saluran pencernaan dan dubur. Oleh
karena itu mereka mulai mencari makan dan bersamaan dengan itu cadangan makanannya pun mulai habis. Artemia salina mempunyai cara makan dengan
Universitas Sumatera Utara
jalan menyaring makanannya atau filter feeder. Selama perubahan bentuk terjadi, nauplius akan mengalami perubahan mata majemuk, antena dan kaki. Setelah
menjadi instar XV, kakinya sudah lengkap 11 pasang maka nauplius telah berubah menjadi Artemia salina dewasa. Proses ini berlangsung antara 1-3 minggu.
Artemia salina dewasa mempunyai panjang sekitar 1 cm dan beratnya 10 mg. Artemia salina dewasa dapat hidup sampai 6 bulan dan bertelur 4-5 kali. Setiap
kali bertelur dapat menghasilkan 50-300 butir telur Mudjiman, 1989.
2.5 Uji Sitotoksisitas