3.8.1 Analisis secara spektrofotometri UV
Senyawa fukoidan hasil isolasi diidentifikasi secara spektrofotometri UV. Prosedur kerja dilakukan dengan menimbang 20 mg senyawa isolat fukoidan,
dilarutkan dengan asam klorida 0,1 N dimasukkan kedalam labu tentukur 25 ml, lalu dicukupkan hingga garis tanda. Diukur serapannya pada bilangan gelombang
200-400 nm. Kemudian dibandingkan dengan senyawa baku fukoidan.
3.8.2 Analisis secara spektrofotometri FTIR
Isolat fukoidan diidentifikasi secara spektrofotometri FTIR. Prosedur kerja dilakukan dengan cara mencampurkan 1 mg serbuk isolat fukoidan dengan 10 mg
KBr digerus di dalam mortar, ditekan hingga diperoleh pelet kemudian dimasukkan ke dalam alat spektrofotometer FTIR,diukur serapannya pada
bilangan gelombang 4000-400 cm
-1
.Kemudian dibandingkan dengan senyawa baku fukoidan.
3.9 Pengujian Sitotoksik
Pengujian dilakukan terhadap fukoidan hasil isolasi dari talus rumput laut coklat Sargassum ilicifolium Turner C.Agard menggunakan larva Artemia salina
Leach dengan metode Brine Shrimp Lethality Test.
3.9.1 Pembuatan air laut buatan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan air laut buatan adalah garam laut tanpa yodium sebanyak 38 gram dalam 1000 ml air suling Sahgal, et al., 2010.
Dilarutkan garam laut tanpa yodium dalam beker gelas sampai terlarut sempurna kemudian di masukkan ke dalam labu tentukur 1000 ml dan ditambahkan air
suling sampai 1000 ml.
Universitas Sumatera Utara
3.9.2 Penetasan telur Artemia salina Leach
Disiapkan bejana penetasan yang mempunyai dua bagian bersekat.Sekat dalam wadah tersebut di lubangi agar larva dapat berpindah dari tempat yang
gelap ke tempat yang terang.Masukkan air laut buatan kedalam bejana.Telur Artemia salinaLeach ditaburkan secara berhati-hati Indiastuti, et al., 2008.
Bagian wadah yang berisi telur tersebut ditutup dengan aluminium foilsedangkan bagian wadah yang tidak ditempati telur diterangi dengan sinar lampu 14 watt
untuk menghangatkan suhu dalam penetasan. Setelah 48 jam, diambil larva udang yang akan diuji dengan pipet tetes Juniarti dan Yuhemita, 2009.
3.9.3 Pengujian brine shrimp lethality test
Disiapkan larutan uji yang terdiri dari isolat senyawa fukoidan dengan konsentrasi: 1000, 100, dan 10 µgml, disiapkan 3 vial untuk masing-masing
konsentrasi larutan uji sehingga semuanya menjadi 9 vial dan 1 vial untuk kontrol. Larutan induk I dibuat dengan menimbang 50 mg isolat lalu dilarutkan dengan air
suling sampai 5 ml sehingga diperoleh konsentrasi 10.000 µgml. Dipipet 0,5 ml larutan induk I lalu diencerkan sampai 5 ml sehingga diperoleh larutan induk II
dengan konsentrasi 1000 µgml. Dipipet 0,5 ml larutan induk IIlalu diencerkan sampai 5 ml sehingga diperoleh konsentrasi 100 µgml. Dipipet 0,5 ml dari larutan
konsentrasi 100 µgml lalu diencerkan sampai 5 ml sehigga diperoleh konsentrasi 10 µgml. Dimasukkan larutan uji ke masing-masing vial. Dimasukkan sedikit air
laut buatan ke dalam masing-masing vial.Dimasukkan 10 ekor larva Artemia salina Leach, lalu ditambahkan air laut buatan sampai 5 ml. Kemudian semua vial
diletakkan di bawah cahaya lampu. Setelah 24 jam dihitung jumlah larva yang mati Mclaughlin dan Lingling, 1988. Selain itu, pembuatan kontrol pada air laut
Universitas Sumatera Utara
y = a + bx
100 x
uji larva
jumlah mati
larva Jumlah
kematian =
juga telah dilakukan. Dimasukkan 10 ekor larva Artemia salina Leach ke dalam vial dan dicukupkan sampai 5 ml air laut buatan tanpa penambahan isolat. Data
dianalisis dengan metode analisis probit untuk menentukan LC
50
.Bagan uji sitotoksik dapat dilihat pada Lampiran 4, halaman 44.
3.10 PerhitunganLC