Indikator ion logam Magnesium Hidroksida

13

4. Titrasi alkalimetri

Bila suatu larutan dinatrium etilenadiaminatetraasetat Na 2 H 2 Y, ditambahkan pada larutan yang mengandung ion-ion logam, terbentuklah kompleks- kompleks dengan disertai pembebasan dua ekuivalen ion hidrogen: M n+ + H 2 Y 2- ↔ MY n-4+ + 2H + Ion hidrogen yang dibebaskan dapat dititrasi dengan larutan baku natrium hidroksida dengan menggunakan indikator asam-basa. Pilihan lain, suatu campuran iodat-iodida ditambahkan disamping larutan EDTA, dan iod yang dibebaskan dititrasi dengan larutan baku tiosulfat. Larutan logam yang akan ditetapkan harus dinetralkan dengan tepat sebelum dititrasi; ini hal yang sukar yang disebabkan oleh hidrolisis banyak garam, dan merupakan segi lemah dari titrasi alkalimetri Basset, dkk., 1991.

2.4.3 Indikator ion logam

Keberhasilan suatu titrasi EDTA bergantung pada penetapan titik akhir secara cermat. Persyaratan bagi sebuah indikator ion logam untuk digunakan pada pendeteksian visual dari titik-titik akhir meliputi: 1. Reaksi warna harus sedemikian sehingga sebelum titik akhir, bila hampir semua ion logam telah berkompleks dengan EDTA, larutan akan berwarna jelas. 2. Reaksi warna itu haruslah spesifik khusus, atau sedikitnya selektif. 3. Kompleks indikator-logam harus memiliki kestabilan yang cukup, jika tidak, tak akan diperoleh perubahan warna yang tajam. Namun kompleks indikator logam harus kurang stabil dibanding kompleks logam-EDTA 14 untuk menjamin pada titik-akhir, EDTA melepaskan ion-ion logam dari kompleks indikator-logam. Perubahan dalam kesetimbangan dari kompleks indikator-logam ke kompleks logam-EDTA harus tajam dan cepat. 4. Warna yang kontras antara indikator bebas dan kompleks indikator-logam harus sedemikian sehingga mudah diamati. 5. Indikator harus sangat peka terhadap ion logam sehingga perubahan warna terjadi sedekat mungkin dengan titik ekuivalen. 6. Persyaratan diatas harus dipenuhi dalam jangkau pH pada mana titrasi dilakukan Basset, dkk., 1991. 15

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat penelitian

Penelitian dilakukan di Laboraturium Teknologi Sediaan Farmasi II fakultas Farmasi USU dari bulan Juni 2013 - September 2013, dan di Laboraturium Kimia Farmasi Kuantitatif Fakultas Farmasi USU dari bulan September 2013- Desember 2013.

3.2 Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah neraca listrik Dj- Series, timbangan, anak timbangan, mortir, stamfer, Roche Friabilator Copley, Hardness Tester Copley, Disintegratin Tester Erweka, buret, statif dan klem, kertas indikator universal dan alat- alat gelas laboratorium.

3.3 Bahan

Asam klorida 2N, Natrium hidroksida 1N, Ammonium chlorida, dinatrium etilendiaminatetraasetat P, zink sulfat LV, indikator eriochrom black,. Sampel yang digunakan adalah Tablet Acitral PT. Interbat, Tablet Dexanta PT. Dexa Medica, Magtral PT. Otto, Mylanta PT. Bayer Indonesia.