Uji kekerasan tablet Uji kerapuhan tablet Waktu hancur Uji kergaman bobot

6

2.3.1 Uji kekerasan tablet

Masing-masing sediaan diletakkan pada tempat yang tersedia pada alat Hardness tester Coplay dengan posisi tidur, alat diatur, kemudian ditekan tombol start, pada saat sediaan pecah dicatat angka yang tertera pada layar digital. Syarat : Kekerasan tablet secara umum 4 sd 8 dan 7 sd 12 untuk tablet kunyah Soekemi, 1987.

2.3.2 Uji kerapuhan tablet

Alat : Friabilator Roche Cara : ditimbang 20 tablet yang dibersihkan dari debu, dicatat beratnya a gram, dimasukkan ke dalam alat, lalu alat dijalankan selama 4 menit 100 kaliputaran, setelah batas waktu yang ditentukan, tablet dikeluarkan dan dibersihkan dari debu, lalu ditimbang lagi b gram, maka friabilitas F= a-b a x 100 Syarat : Kehilangan berat ≤ 0,8 Voigt, 1994 .

2.3.3 Waktu hancur

Alat : Disintegration Tester Erweka. Cara : Dilakukan pada 6 tablet. Dimasukkan 1 tablet pada masing-masing tabung darikeranjang, dimasukkan 1 cakram pada tiap tabung. Digunakan air bersuhu ± 37 sebagai media kemudian alat dijalankan. Waktu hancur tablet dicatat yaitu sejak tablet dinaik turunkan sampai tablet hancur. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet yang tertinggal di kasa. 7 Persyaratan : Menurut Farmakope Indonesia edisi III tahun 1979 tablet memenuhi syarat jika waktu hancur tablet tidak lebih dari 15 menit. Bila 1 tablet atau 2 tablet tidak hancur sempurna ulangi pengujian dengan 12 tablet lainnya : tidak kurang 16 tablet dari 18 tablet yang di uji harus hancur semua Ditjen POM, 1995.

2.3.4 Uji kergaman bobot

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV bahwa kadar zat aktif 50 mg atau lebih besar dari 50 mg yang merupakan 50 atau lebih dari bobot satuan sediaan, maka uji keseragaman sediaan dilakukan dengan cara keragaman bobot. Cara : Pilih tidak kurang dari 30 tablet dan timbang seksama 10 tablet, satu persatu dan dihitung bobot rata-rata kemudian ditentukan kadarnya. Dari hasil penetapan kadar dihitung jumlah zat aktif dari masing-masing 10 tablet dengan anggapan zat aktif terdistribusi homogen Ditjen POM, 1995.

2.3.5 Uji kadar magnesium hidroksida