Penelitian Relevan KAJIAN PUSTAKA

Gerakan keluarga berencana di Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar, Kabupaten Tapanuli Utara belum terlaksanan dengan baik yang ditunjukkan dengan banyaknya PUS yang berusia 15-49 tahun yang memiliki anak lebih dari dua orang anak, hal ini dimungkinkan karena berbagai faktor yang menjadi penyebab ketidakberhasilan gerakan gerakan KB, yang ditinjau dari faktor: 1 Umur, karena semakin muda pasangan usia subur melangsungkan pernikahan pertama maka semakin panjang pula masa reproduksinya untuk melahirkan dan memiliki banyak anak. 2Pendidikan juga berpengaruh terhadap ketidakberhasilan gerakan KB, karena semakin tinggi tinggi tingkatjenajng pendidikan seseorang maka akan semakin luas pula pengetahuan yang dimilikinya sehingga dapat menerima dan menjalankan segala peogram pemerintah demi kesejahtraan bersama. 3 Pekerjaan juga yang turut serta mempengaruhi kemampuan dalam membeli dan memilih alat konrasepsi yang digunakan. 4 adat istiadat budaya juga sangat berperan penting didalam mempengaruhi pola pikir masyarakat, khususnya masayarakat etnis batak seperti di daerah Tapanuli menghendaki adanya anak laki-laki pada keluarga pada keluarga mereka, dan jika anak laki-laki belum lahir maka keluarga tersebut akan terus menambah jumlah anak mereka. 5 Kualitas pelayanan akseptor KB yang juga turut serta menentukan berhasil tidaknya suatu gerkan KB, yaitu dalam hal pilihan metode kontrasepsi, kualitas pemberian informasi, kemampuan teknis petugas, hubungan interpersonal, mekanisme pelayanan. Sehingga dengan mengkaji dan meneliti beberapa faktor yang menjadi hambatan dalam gerakan keluarga berencana tersebut maka akan diketahui bagaimana gerakan keluarga berencana di Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar Kabupten Tapanuli Utara. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat skema kerangka berfikir pada gambar 1 berikut: Gambar 1: Kerangka Berfikir Gerakan Keluarga Berencana Faktor-Faktor Penyebab Gerakan Keluarga Berencana Umur 15-49 thn Pendidikan - Pendidikan Dasar - Pendidikan Menengah - Perguruan Tinggi Pekerjaan - Pertanian -Nonpertanian Kebudayaan - Faktor Keturunan - Banyak anak banyak rezeki - Anak sebagai faktor ekonomi --keluarga kecil Kualitas Pelayanan Akseptor KB - Pilahan meode kontrasepsi - Kualitas pmberian informasi - Kemampuan teknis petugas - Hubungan interpersonal - Mekanisme pelayanan Gerakan Keluarga Berencana di Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar Kabupaten Tapanuli Utara

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Gerakan keluarga berencana di Desa Onan Runggu III ditinjau dari faktor umur bahwa sebagian besar 53,66 menikah pada umur 15 – 19 tahun dengan jumlah anak lebih dari 2 orang, dan hanya sebagian kecil 9,76 berada pada kelompok umur 25 - 29 tahun dengan jumlah anak yang dilahirkan 1- 2 orang. 2. Gerakan keluarga berencana di Desa Onan Runggu III ditinjau dari faktor pendidikan formal pada umumnya PUS berpendidikan 90,24 berpendidikan SD,SMP,SMA yang memiliki anak lebi dari 2 orang dan sebagian kecil 9,76 berpendidikan tinggi PT dengan jumlah anak 1 – 2 orang. 3. Gerakan keluarga berencana di Desa Onan Runggu III Kecamatan Sipahutar ditinjau dari faktor pekerjaan suami bahwa sebagian besar 68,29 suami dari ibu-ibu PUS memiliki pekerjaan disektor pertanian mempunyai anak lebih dari dua orang dan 9,76 . Ibu-ibu PUS bekerja sebagai guru mempunyai anak 2 orang. Disamping itu sebagian besar 68,29 pekerjaan isteri sebagai petani dengan jumlah anak yang dilahirkan 3 – 8