Teori Interaksionisme Simbolik TINJAUAN PUSTAKA

9 kesulitan ekonomi, mereka mau disuruh oleh pasangannya untuk melakukan apapun termasuk pada melakukan hubungan seksual agar dapat diberi sejumlah uang.

2.2 Teori Interaksionisme Simbolik

Karakteristik dasar teori ini adalah suatu hubungan yang terjadi secara alami antara manusia dalam masyarakat dan hubungan masyarakat dengan individu.Interaksi yang terjadi antar individu berkembang melalui simbol–simbol yang mereka ciptakan.Realitas sosial merupakan serangkaian peristiwa yang terjadi pada beberapa individu dalam masyarakat.Interaksi yang dilakukan antar individu itu berlangsung secara sadar. Interaksi simbolik juga berkaitan dengan gerak tubuh, antara lain suara atau vokal, gerakan fisik, ekspresi tubuh yang semuanya itu mempunyai maksud dan disebut dengan simbol Wirawan, 2012 : 109. George Herbert Mead yang merupakan pelopor dari konsep interaksi simbolik sangat dipengaruhi oleh Teori Evolusi Darwin, yang pada intinya menyatakan bahwa organisme hidup secara berkelanjutan terlibat dalam usaha penyesuaian diri dengan lingkungannya, sehingga organisme itu mengalami perubahan yang terus–menerus. Dari dasar pemikiran semacam ini Mead melihat pikiran manusia, sebagai sesuatu yang muncul dalam proses evolusi alamiah. Pemunculannya ini memungkinkan manusia untuk menyesuaikan diri secara lebih efektif dengan lingkungan alam dimana ia hidup Wirawan, 2012 : 111. Mead juga mengatakan bahwa keseluruhan sosial mendahului pemikiran individual baik secara logika maupun secara temporer.Individu yang berpikir dengan sadar diri adalah mustahil secara logika tanpa didahului adanya kelompok sosial.Kelompok sosial muncul lebih dulu, dan kelompok sosial menghasilkan perkembangan keadaan mental kesadaran diri.Mead juga memandang tindakan sebagai unit primitif, dimana tindakan tersebut didasarkan pada Universitas Sumatera Utara 10 rangsangan stimulus dan tanggapan response. Seperti dikatakan Mead “kita membayangkan stimulus sebagai sebuah kesempatan atau peluang untuk bertindak bukan sebagai paksaan atau perintah” Ritzer, 2004 : 274. Sementara tindakan hanya melibatkan satu orang, tindakan sosial melibatkan dua orang atau lebih. Menurut Mead, gerak atau sikap isyarat adalah mekanisme dasar dalam tindakan sosial dan dalam proses sosial yang lebih umum. Menurut definisi Mead, gesture adalah gerakan organisme pertama yang bertindak sebagai rangsangan khusus yang menimbulkan tanggapan secara sosial yang tepat dari organisme kedua. Baik hewan maupun manusia, mampu membuat isyarat dalam arti bahwa tindakan seorang individu tanpa pikir dan secara otomatis mendapatkan reaksi dari individu lain Mead dalam Ritzer, 2004 : 276 Simbol signifikan adalah sejenis gerak isyarat yang hanya dapat diciptakan manusia. Isyarat menjadi simbol signifikan bila muncul dari individu yang membuat simbol–simbol itu sama dengan jenis tanggapan tetapi tak selalu sama yang diperoleh dari orang yang menjadi sasaran isyarat. Fungsi bahasa atau simbol yang signifikan pada umumnya adalah menggerakkan tanggapan yang sama di pihak individu yang berbicara dan juga dipihak lainnya. Simbol signifikan juga memungkinkan interaksi simbolik.Artinya orang dapat saling berinteraksi tidak hanya melalui isyarat tetapi juga melalui simbol signifikan. Kemampuan ini jelas mempengaruhi kehidupan dan memungkinkan terwujudnya pola interaksi dan bentuk organisasi sosial yang jauh lebih rumit ketimbang melalui isyarat saja Ritzer, 2004 : 278 – 280. Pikiran muncul dan berkembang dalam proses sosial dan merupakan bagian integral dari proses sosial. Karakteristik istimewa dari pikiran adalah kemampuan individu untuk memunculkan dalam dirinya sendiri tidak hanya satu respon saja, tetapi juga respon komunitas secara keseluruhan.Itulah yang dinamakan pikiran. Mead juga melihat pikiran secara pragmatis Universitas Sumatera Utara 11 yakni, pikiran melibatkan proses berpikir yang mengarah pada penyelesaian masalah. Dunia nyata penuh dengan masalah dan fungsi pikiranlah untuk mencoba menyelesaikan masalah dan memungkinkan orang beroperasi lebih efektif dalam kehidupan Ritzer, 2004 : 280. Pada dasarnya diri adalah kemampuan untuk menerima diri sendiri sebagai sebuah objek.Diri adalah kemampuan khusus untuk menjadi subjek maupun objek. Diri mensyaratkan proses sosial komunikasi antarmanusia. Diri muncul dan berkembang melalui aktivitas dan antara hubungan sosial.Diri berhubungan secara dialektis dengan pikiran.Artinya di satu pihak Mead menyatakan bahwa tubuh bukanlah diri dan baru menjadi diri bila pikiran telah berkembang. Di lain pihak, diri dan refleksitas adalah penting bagi perkembangan pikiran. Mekanisme umum untuk mengembangkan diri adalah refleksifitas atau kemampuan menempatkan diri secara tak sadar ke dalam tempat orang lain dan bertindak seperti mereka bertindak. Akibatnya orang mampu memeriksa diri sendiri sebagaimana orang lain memeriksa diri mereka sendiri Ritzer, 2004 : 280 – 281.

2.3 Seks Pranikah