Uji Normalitas Uji Multikolonieritas Uji Heterokedastisitas

46

3.10.1 Uji Normalitas

Model regresi yang baik adalah model regresi yang memiliki distribusi data normal atau mendekati normal karena terhindar dari bias.Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi tersebut memiliki distribusi data normal atau tidak. Erlina 2008:102 menyatakan bahwa tujuan uji normalitas yaitu untuk mengetahui apakah didalam model regresi variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.Dalam melakukan pengujian T dan pengujian F, nilai residual mengikuti distribusi normal.Cara yang dilakukan untuk pengujian nomalitas adalah dengan uji One Sample Kolmogorov-Smirnov.Variabel- variabel yang memiliki nilai signiikansi 0.05, maka residual memiliki distribusi normal dan apabila nilai signifikansi 0.05, maka residual tidak memiliki ditribusi normal.

3.10.2 Uji Multikolonieritas

Uji multikolonieritas dilakukan untuk mengetahui apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas atau variabel independen. Untuk mengetahuibapakah di dalam regresi terdapat multilonieritas atau tidak, dapat diketahui dari tolerance value dan variance inflation factor value VIF. Jika tolerance value diatas 0.1 atau VIF dibawah 10, berarti tidak terdapat multikolonieritas.Dan apabila tolerance value dibawah 0.1 dan VI diatas 10, berarti terdapat multikolonieritas.Apabila terdapat multikolonieritas, maka koefisien- Universitas Sumatera Utara 47 koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir dan nilai standart error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga.

3.10.3 Uji Heterokedastisitas

Uji heterokedastisitas bertujuanuntuk menguji apakah model regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain Ghozali, 2005.Jika terdapat perbedaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan, maka disebut heterokedastisitas.Dan apabila terjadi sebaliknya, maka disebuthomokedastisitas. Cara yang digunakan untuk menguji heterokedastisitas adalah dengan melihat grafik scatter plot. Apabil pola tertentu yairu titik-titik membentuk pola bergelombang, melebar kemudian menyempit, berarti terjadi heterokedstisitas.

3.10.4 Uji Autokorelasi