79
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan diambil kesimpulan berikut: 1. Hasil pengujian secara serempak Uji F dengan metode Random Effects
Model REM menunjukkan bahwa Corporate Social Responsibility, Capital Adequacy Ratio, Non Performing Loan, Net Interest Margin, dan Return on
Equity secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Earning Ratio pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode
2012-2015 2. Hasil pengujian secara parsial Uji t dengan metode Random Effects Model
REM menunjukkan bahwa Net Interest Margin NIM, dan Return on Equity ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap Price to Earning
Ratio sedangkan Corporater Social Responsibility CSR, Capital Adequacy Ratio CAR, dan Return on Equity ROE, tidak berpengaruh signifikan
terhadap Price to Earning Ratio pada perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2015.
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan, diberikan saran-saran sebagai berikut: 1.
Bagi Perusahaan Perbankan Bagi perusahaan perbankan di Bursa Efek Indonesia diharapkan agar menjaga
berbagai rasio keuangan perusahaan khususnya rasio-rasio yang berhubungan
Universitas Sumatera Utara
80
dengan profitabilitas sehingga nilai perusahaan dapat meningkat yang tercermin dari meningkatnya harga saham perusahaan di pasar modal.
2. Bagi Investor Bagi investor diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan masukan dalam
mengambil keputusan investasi khususnya keputusan berinvestasi di perusahaan sektor perbankan.
3. Bagi Peneliti Lanjutan Bagi Peneliti selanjutnya diharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan
referensi untuk penelitian sejenis lainnya serta diharapkan menambah variabel lain yang dapat berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Universitas Sumatera Utara
17
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility
Corporate social responsibility adalah komitmen perusahaan atau dunia bisnis untuk berkontribusi dalam pengembangan ekonomi yang berkelanjutan
dengan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan dan menitik beratkan pada kesimbangan antara perhatian terhadap aspek ekonomi, sosial, dan
lingkungan. Dapat juga dikatakan bahwa corporate social responsibility merupakan tindakan nyata yang dilaksanakan oleh perusahaan sebagai bentuk
pertanggungan jawabnya terhadap beberapa aspek, yakni aspek ekonomi,sosial, dan lingkungan.
Penerapan tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia juga telah diatur dalam Undang-Undang Perseroan Terbatas No.40 Pasal 74 tahun 2007 yang
terdiri dari 4 empat ayat, yaitu: Ayat 1: Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang danatau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.
Ayat 2: Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 merupakan kewajiban Perseroan yang dianggarkan dan diperhitungkan
sebagai biaya Perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatuhan dan kewajaran.
Ayat 3: Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Universitas Sumatera Utara
18
Ayat 4: Ketentuan lebih lanjut mengenai Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan diatur dengan Peraturan Pemerintah.
Adapun hal yang dapat disimpulkan dari Undang-Undang tersebut ialah bahwa perseroan diwajibkan untuk melaksanakan tanggung jawab sosial dan
lingkungan dan adanya sanksi bagi perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban tersebut. Akan tetapi, Undang-Undang tersebut hanya terbatas pada perusahaan
bisnis yang berbasis sumber daya alam, seperti yang tertulis pada ayat 1. Pasal ini banyak menimbulkan masalah terutama stakeholder yang terpengaruh dengan
pengertian perusahaan yang hanya terbatas pada bidang sumber daya alam saja. Untuk mengurangi masalah tersebut, sebaiknya pemerintah segera mengeluarkan
Undang-Undang Perseroan Terbatas yang lebih aplikatif dan konstruktif, sehingga pengaturan CSR tidak merugikan stakeholder.
2.1.1 Komponen Dasar Tanggung Jawab Sosial Corporate Social Responsibility
John Elkington 1997 yang dikutip oleh Hasibuan dan Sedyono2006: 73, menyatakan bahwa corporate social responsibility
dibagi menjadi tiga komponen utama, yaitu: people, profit, dan planet. Ketiga komponen inilah yang dijadikan sebagai dasar perencanaan,
implementasi, dan evaluasi program corporate social responsibility yang kemudian dikenal dengan triple bottom line.Triple bottom line merupakan
sinergi dari tiga elemen yang merupakan komponen dasar dari pelaksanaan dasar Corporate Social Responsibility. Triple bottom line
sering dijadikan acuan dalam program Corporate Social Responsibility.
Universitas Sumatera Utara
19
Teguh Prambudi 2006: 13, menyebutkan program-program Corporate Social Responsibility dapat dikelompokkan atas tiga aspek, yaitu:
1 Program Sosial Program sosial merupakan program perusahaan yang melakukankegiatan
kedermawanan untuk membangun masyarakat dan meningkatkan taraf hidup manusia. Di dalam program sosial ada berbagai macam program
yang dapat dijalankan oleh perusahaan, diantaranya: sumbangan kepada korban bencana alam, beasiswa pendidikan, dan pelayanan kesehatan
umum. 2 Program Lingkungan
Program lingkungan merupakan program perusahaan yang bertujuan untuk menjaga ekosistem dan lingkungan agar terjaga dari kerusakan dan
meminimalisir terjadinya polusi akibat dari aktivitas perusahaan. Program lingkungan memiliki berbagai program yang dapat dijalankan oleh
perusahaan, yaitu penanaman pohon, kampanye lingkungan hidup, dan menghasilkan produk yang ramah lingkungan.
3 Program Ekonomi Pada saat ini, perusahaan pada aktivitasnya tidak lagi berusaha untuk
meningkatkan nilai keuntungan sebesar-besarnya, akan tetapi harus dapat memberikan kemajuan ekonomi bagi para stakeholdernya. Program
ekonomi merupakan program perusahaan yang melakukan tindakan untuk terjun langsung di dalam masyarakat untuk membantu memperkuat
Universitas Sumatera Utara
20
ketahanan ekonomi dan menjadikan masyarakat yang tangguh dan mandiri.
Saat ini, sudah banyak perusahaan yang menerapkan tanggung jawab sosial perusahaan. Sebab kewajiban pelaksanaan CSR telah diatur
dalamUndang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas pasal 74 ayat 1 yaitu “ Perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di
bidang dan atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan”. Undang-Undang
No. 25 Tahun 2007 tentang penanaman modal juga mengatur tentang kewajiban untuk melaksanakan CSR bagi semua perusahaan yang
menanam modal di Indonesia. Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal Pasal 15 menyebutkan bahwa setiap penanam
modalberkewajiban: a.
Menerapkan prinsip tata kelola perusahaan yang baik. b.
Melaksnakan tanggung jawab sosial perusahaan. c.
Memnuat laporan tentang kegiatan penanaman modal dan menyampaikannya kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal.
d. Menghormati tradisi budaya masyarakat sekitar lokasi kegiatan usaha
penanaman modal. e.
Mematuhi semua ketentuan peraturan perundang-undangan. Kemudian, ada sanksi yang diterima perusahaan yang mengabaikan
pelaksanakan tanggung jawab sosial tersebut. Sanksi tersebut terdapat dalam Undang-Undang No.40 Tahun 2007Tentang Perseroan Terbatas
Universitas Sumatera Utara
21
dalam Pasal 1 ayat 3 yang berbunyi “Perseroan yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada yat 1 dikenai sanksi sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan”. Pemberian sanksi juga diatur dalam Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang penanaman modal
dalam pasal 34yang menyebutkan bahwa Badan usaha atau usaha perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 5 yang tidak memenuhi
kewajiban sebagaimana ditentukan dalam pasal 15 dapat dikenai sanksi administrative berupa:
a. Peringatantertulis.
b. Pembatasan kegiatan usaha.
c. Pembekuan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal atau
d. Pencabutan kegiatan usaha dan atau fasilitas penanaman modal.
2.1.2 Prinsip-Prinsip CSR
Untuk memudahkan memahami CSR, ada beberapa prinsip yang dikemukakan oleh para ahli. Menurut Siagian 2011 : 59, ada tiga prinsip
CSR yaitu: a.
Sustainability Perusahaan memperhatikan upaya menjaga kelangsungan bisnis dalam
jangkapanjang. b.
Accountibility Akuntabilitas dapat dijadikan sebagai strategi untuk emmbangun citra
perusahaan dan kerjasama terhadap pemangku kepentingan stakeholders.
Universitas Sumatera Utara
22
c. Transparancy
Prisip ini bermanfaat untuk mengurangi asimetri informasi, keslahpahaman, khususnya informasi dan pertanggung jawaban berbagai
dampak dari lingkungan.
2.1.3 Manfaat-manfaat corporate social responsibility
Manfaat-manfaat yang diterima dari pelaksanaan CSR adalah sebagai berikut:
1. Manfaat secara financial
a. Memperluas area pemasaran produk perusahaan dan meningkatkan
kuantitas penjualan di setiap periode. b.
Meningkatkan nilai saham agar terjadi pertumbuhan yang signifikan dan menguntungkan.
c. Karyawan merasakan kesejahteraan.
d. Mampu memikat calon investor agar bergabung dalam perusahaan
untuk mencapai profit. e.
Menjadi suatu tindak preventif dari dampak sosial yang ditimbulkan.
f. Menjadi suatu tindak preventif dari dampak alam yang
ditimbulkan.
Universitas Sumatera Utara
23
2. Manfaat secara non-financial
Manfaat yang dimaksudkakn adalah manfaat yang tidak bersangkutan dengan uang atau financial melainkan peningkatan kapasitas dan
kapabilitas perusahaan secara kualitatif. Manfaat tersebut merupakan Reputasi Perusahaan dengan item-item sebagai berikut :
a. Kepercayaan
Kepercayaan akan membantu perusahaan untuk menjalankan bisnis yang berkesinambungan. Prinsip-prinsip yang dapat digunakan untuk
membangun kepercayaan adalahtransparancy, kode etik, keterbukaan, proses bisnis yang beretika dan mekanisme audit yang melibatkakn
stakeholders. b.
Kredibilitas Kredibilitas uang dimaksud adalah kredibilitas sosial, finansial dan
lingkungan. c.
Tanggung jawab Tanggung jawab yang dapat dilihat daricara perusahaan tersebut
mengelola dampak negative dari kegiatan bisnis yang berlangsung akanmenjadi penilaian bagi perusahaan.
d. Akuntabilitas
Akuntabilitas melalui pelaporan program pelaksanaak CSR terhadap stakeholder akn memperkuat akuntabilitas perusahaan.
e. Pengelolaan risiko bisnis secara tanggap dan rinci
Universitas Sumatera Utara
24
Menurut Untung 2008 : 6 manfaat CSR adalah sebagai berikut : 1.
Mempertahankan dan mendongkrak reputasi serta citra merk perusahaan. 2.
Mendapatkan lisensi untuk beroperasi secara sosial, 3.
Mereduksi risiko bisnis perusahaan. 4.
Melebatkan akses sumber daya bagi operasional usaha. 5.
Membuka peluang pasar yang lebih luas. 6.
Mereduksi biaya, misalnya terkait dampak pembuangan limbah. 7.
Memperbaiki hubungan dengan stakeholders. 8.
Memperbaiki hubungan dengan regulator. 9.
Meningkatkan semangat dan produktivitas karyawan. 10.
Peluang mendapatkan penghargaan.
Universitas Sumatera Utara
25
2.2 Kinerja Keuangan
Kinerja keungan mencerminkan kemampuan perusahaan dalam mengelola dan mengalokasikan sumber dayanya maka kinerja menjadi hal penting yang
harus dicapai setiap perusahaan. Pengertian kinerja keuangan sutau perusahaan menunjukkan kaitan yang cukup erat dengan penilaian mengenai sehat atau tidak
sehatnya suatu perusahaan tersebut. Pendapatan yang dimiliki oleh suatu perusahaan bank dilihat dari sumbernya maupun fungsinya terangkum dalam
laporan keuangan yang meliputi neraca, laba rugi, dan laporan posisi keuangan dan catatan atas laporan keuangan.
Pada lembaga perbankan memiliki sedikit perbedaan dengan pengukuran kinerja suatu perusahaan secara umum sebagaimana telah dijelaskan pada macam-
macam rasio keuangan dan rumusnya. Sedangkan kinerja keuangan bank yang diukur dengan menggunakan rasio keuangan bank dapat diuraikan sebagai
berikut:
A. Capital Adequacy Ratio CAR
Modal adalah sesuatu yang digunakan oleh perbankan dalam menjalankan kegiatan operasi. Perbankan yang menjalankan kegiatan operasi
pinjam meminjam cenderung memiliki risiko tinggi. Oleh karena, dibutuhkan dana yang akan digunakan untuk menutupi risiko yang memungkinkan akan
terjadi. CAR adalah rasio yang dapat menggambarkan kemampuan perusahaan dalam menutupi kerugian atau risiko yang dialami selama kegiatan
operasi.
Universitas Sumatera Utara
26
Rumus mencari Capital Adequecy Ratio CARadalah : Modal
CAR = x 100
Aset Tertimbang Menurut Risiko
B. Non Performing Loan NPL
NPL merupakan rasio yang dipergunakan untuk mengukur kemampuan bank dalam menutup risiko kegagalan pengembalian kredit oleh
debitur. NPL mencerminkan risiko kredit, semakin kecil NPL semakin kecil pula risiko kredit yang ditanggung pihak bank. Ketentuan Bank Indonesia
ialah bahwa bank harus menjaga NPL nya dibawah 5. Halini sejalan dengan ketentuan Bank Indonesia. Apabila bank mampu menekan risiko NPL 5,
maka potensi keuntungan yang akan diperoleh akan semakin besar, karena bank-bank akan menghemat uang yang diperlukan untuk membentuk
cadangan kerugian kredit bermasalah atau Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP. Rendahnya PPAP yang dibentuk oleh bank-bank maka
profitabilitas akan semakin besar sehingga kinerja bank secara keseluruhan akan menjadi baik.
Rumus mencari Non Permorfing Loan NPLadalah : Kredit Kurang Lancar, Diragukan, dan Macet
NPL = x100
Total Kredit
Universitas Sumatera Utara
27
C. Net Interest Margin NIM
Pengertian Net Interest Margin NIM menurut Surat Edaran Bank Indonesia No. 623DPNP tanggal 31 Mei 2004 adalah “Net Interest Margin
NIM merupakan perbandingan antara pendapatan bunga bersih terhadap rata-rata aktiva produktifnya.” Rasio NIM digunakan untuk mengukur
kemampuan manajemen bank dalam menghasilkan pendapatan dari bunga dengan melihat kinerja bank dalam menyalurkan kredit, mengingat
pendapatan operasional bank sangat tergantung dari selisih bunga dari kredit yang disalurkan. Perusahaan mengharapkan penerimaan bunga yang tinggi
sehingga dapat menambah profit. Semakin tinggi nilai NIM, semakin baik karena semakin banyak profit yang diperoleh.
Rumus mencari NIM adalah : Pendapatan Bunga Bersih
NIM = x 100
Aset Produktif
D. Return On Equity ROE
ROE adalah rasio yang digunakan untuk menggambarkan kemampuan modal yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan keuntungan bagi
pemegang saham. Apabila nilai ROE naik, maka semakin tinggi keuntungan yang akan diperoleh pemegang saham. Tentu saja pihak pemegang saham
menginginkan nilai ROE selalu meningkat.
Universitas Sumatera Utara
28
Rumus mencari Return on Equity ROE adalah : Laba Setelah Pajak
ROE = x 100
Total Ekuitas
2.3 Nilai Perusahaan Firm Value