Mengukur Pengaruh Konsentrasi Ion Logam Terhadap Kemampuan Adsorpsi

20

d. Pembuatan Larutan Cd

2+ 50 ppm 1. Larutan pelarut ber-pH 4,5 diambil sebanyak 2,5 L. 2. Kemudian larutan dimasukkan ke dalam botol steril. 3. Kemudian larutan ditambahkan padatan CdCH 3 COO 2 .2H 2 O sebanyak 125 mg. 4. Campuran diaduk rata hingga padatan melarut. Gambar 3.6 Flowchart Pembuatan Larutan Standar Cd 2+ 50 ppm

3.4.3 Mengukur Pengaruh Konsentrasi Ion Logam Terhadap Kemampuan Adsorpsi

1. Larutan Cd 2+ 50 ppm sebanyak 100 ml diambil dari botol 2,5 L lalu dimasukkan kedalam tiap 10 erlenmeyer. 2. Kemudian 100 gram adsorben pasir putih dengan ukuran adsorben tertentu ditambahkan larutan kedalam masing-masing 10 erlenmeyer. 3. Kemudian campuran diaduk dengan shaker dengan kecepatan pengadukan 100 rpm pada suhu kamar selama 2 jam. 4. Kemudian didiamkan tanpa pengadukan 24 jam untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi CdCH 3 COO 2 .2H 2 O terhadap pasir. 5. Seluruh pasir dan larutan diakumulasikan 1000 gram 1000 L untuk menyeragamkan konsentrasi Cd di larutan. Mulai Selesai Campuran diaduk rata hingga padatan melarut Larutan pelarut ber-pH 4,5 diambil sebanyak 2,5 L Kemudian larutan ditambahkan padatan CdCH 3 COO 2 .2H 2 O Kemudian larutan dimasukkan ke dalam botol steril Universitas Sumatera Utara 21 6. Lalu 50 mL sampel diambil untuk dianalisis. 7. Konsentrasi ion Cd 2+ pada larutan setelah adsorpsi dianalisis dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS. 8. Diambil cairan 900 ml. 9. Lalu nilai q t dihitung 3.1 [6] 10. Kemudian percobaan diulang untuk variasi konsentrasi ion logam lainnya. Universitas Sumatera Utara 22 Mulai Larutan Cd 2+ 50 ppm sebanyak 100 gram diambil dari botol 2,5 L lalu dimasukkan kedalam tiap 10 erlenmeyer Kemudian campuran diaduk dengan shaker dengan kecepatan pengadukan 100 rpm pada suhu kamar selama 24 jam Kemudian 100 gram 100 ml adsorben pasir putih dengan ukuran adsorben tertentu ditambahkan larutan ke dalam masing-masing 10 erlenmeyer Kemudian didiamkan tanpa pengadukan 24 jam untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi CdCH 3 COO 2 .2H 2 O terhadap pasir. Konsentrasi ion Cd 2+ setelah adsorpsi dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS Lalu nilai q t dihitung Lalu 2 mL sampel diambil untuk dianalisis Kemudian diakumulasikan adsorben 1000 gram 1000 L pengadukan 24 jam untuk mencapai kesetimbangan adsorpsi Diambil cairan 900 ml A B Universitas Sumatera Utara 23 Tidak Gambar 3.7 Flowchart Mengukur Pengaruh Konsentrasi Ion Logam Terhadap Kemampuan Adsorpsi Apakah ada variasi konsentrasi ion logam lainnya? Selesai A B A Ya Universitas Sumatera Utara 24 3.4.4 Mengukur Removal Efficiency terhadap Variasi Konsentrasi SDS dan Pengadukan pada Batch System 1. Sampel pasir yang terkontaminasi Cd 2+ sebanyak 13 gr [2] dimasukkan kedalam beaker glass. 2. Kemudian 0,5 cmc SDS [2] ditambahkan kedalam beaker glass hingga mencapai 24 pore volume. 3. Kemudian diletakkan pada shaker selama 2 jam dengan laju variasi shaking 50 dan 100 rpm dan tanpa pengadukan 0 rpm. 4. Konsentrasi ion Cd 2+ diambil dengan pipet tetes, dan dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS. 5. Lalu nilai RE dihitung 3.2 [6] 6. Kemudian percobaan diulang untuk variasi konsentrasi SDS lainnya 0 ; 0,5; 1 ; 2 cmc. Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 3.8 Flowchart Mengukur removal eficiency terhadap Variasi Konsentrasi SDS dan Pengadukan pada Batch System Apakah ada variasi kecepatan shaker? 0;50;100 rpm Mulai Sampel Pasir yang terkontaminasi Cd 2+ sebanyak 13 gr dimasukkan kedalam beaker glass Kemudian diletakkan pada shaker selama 2 jam dengan pengadukan 50 rpm Kemudian 0,5 cmc surfaktan ditambahkan kedalam beaker glass sampai mencapai 24 pore volume Konsentrasi ion Cd 2+ diambil dengan pipet tetes dan dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS B Selesai Lalu nilai q t dihitung Apakah ada variasi konsentrasi surfaktan? 0; 0,5; 1; 2 cmc B Ya Tidak Tidak Ya Universitas Sumatera Utara 26

3.4.5 Mengukur Kinetika Pencucian Pasir terhadap Logam Cd