Logam Kadmium Cd Remediasi Pasir Terkontaminasi Dengan Metode Batch System dengan Peningkatan Surfaktan Berbahan Baku Sodium Dodecyl Sulfate (SDS)

7 Penelitian Kanker IARC, logam ini juga diklasifikasikan sebagai dikenal atau kemungkinan karsinogen manusia berdasarkan studi epidemiologi dan eksperimental yang menunjukkan hubungan antara paparan dan kejadian kanker pada manusia dan hewan [10].

2.2 Logam Kadmium Cd

Kadmium adalah logam lembut, berwarna terang dengan tekanan uap tinggi yang dengan cepat beroksidasi terhadap kadmium oksida di udara, sedangkan banyak senyawa Cd anorganik yang larut dalam air, CdS dan CdO hampir tidak dapat larut dalam air [11]. Kadmium memiliki no atom 48, berat atom 112,4, massa jenis 8,65 gcm 3 , titik lebur 320,09 o C, dan titik didih 765 o C [12]. Kadmium merupakan bahan beracun yang menyebabkan keracunan kronik pada manusia, maka tingkat maksimum yang diperbolehkan di perairan adalah 0,01 mgL PP No 82 Th 2001 Tentang Kualitas Air. Kadmium Cd adalah logam berat yang secara normal terdapat pada tanah dan air dalam kadar rendah. Kadmium berasal dari beberapa sumber yaitu sumber alami, pertambangan dan industri. Gunung berapi merupakan sumber kadmium terbesar secara alami. Dari pertambangan, kadmium tidak ditambang secara tersendiri, tetapi merupakan bahan ikutan dari pengolahan tambang dan produksi timah hitam Pb, Seng Zn, Kuprum Cu, batu bara dan minyak Melalui interaksi dengan rantai makanan akhirnya kadmium yang telah mencemari lingkungan perairan akan sampai pada manusia [13]. Penggunaan yang paling signifikan dari Cd yaitu dalam baterai Ni Cd, sebagai sumber daya yang dapat diisi ulang atau sekunder menunjukkan output yang tinggi, dan pertahanan yang tinggi terhadap tegangan fisik dan elektrik. Pelapis kadmium memberikan pertahanan korosi yang bagus untuk kapal dan kendaraan lainnya, khususnya di lingkungan tekanan tinggi seperti laut dan luar angkasa. Kegunaan lain dari kadmium adalah sebagai pigmen memberi zat warna, stabilisator untuk polyvinyl chloride PVC, dalam paduan dan senyawa elektronik. Kadmium juga terdapat sebagai pengotor dalam beberapa produk, termasuk pupuk fosfat, deterjen dan produk minyak olahan. Selain itu, hujan asam dan pengasaman yang dihasilkan dari tanah dan permukaan air telah meningkatkan mobilitas geokimia Cd, dan Universitas Sumatera Utara 8 sebagai hasilnya konsentrasi permukaan air cenderung meningkat karena pH air menurun [14]. Kadmium dalam tubuh diketahui mempengaruhi beberapa enzim. Hal ini diyakini bahwa kerusakan ginjal yang menghasilkan proteinuria adalah hasil dari Cd yang dapat mempengaruhi enzim untuk reabsorpsi protein dalam tubulus ginjal. Kadmium juga mengurangi aktivitas delta-aminolevulinic acid synthetase, arylsulfatase, alcohol dehydrogenase, and lipoamide dehydrogenase, dan meningkatkan aktivitas delta - aminolevulinat asam dehidratase, dehidrogenase piruvat, dan piruvat dekarboksilase. Kejadian keracuran kadmium paling mengejutkan dan dipublikasikan dihasilkan dari asupan makanan kadmium oleh orang-orang di Lembah Sungai Jintsu , dekat Fuchu, Jepang. Para korban menderita penyakit itai itai , yang berarti “aduh,aduh” dalam bahasa Jepang. Gejala nya yaitu sakitnya osteomalacia penyakit tulang yang dikombinasikan dengan kerusakan ginjal. Racun kadmium di Lembah Sungai Jintsu disebabkan beras irigasi yang terkontaminasi dari tambang hulu sungai yang memproduksi Pb, Zn, dan Cd. Ancaman utama bagi kesehatan manusia adalah akumulasi kronis pada ginjal yang menyebabkan disfungsi ginjal . Namun, produk makanan dan merokok merupakan penyebab utama masuknya Cd ke dalam tubuh [14].

2.3 Adsorpsi