Remediasi Logam Berat pada Pasir terkontaminasi

10

2.5 Remediasi Logam Berat pada Pasir terkontaminasi

Remediasi dapat dilakukan, antara lain melalui : i. Penggalianpengeluaran ex-situ, in situ pengolahan di tempat, pencucianleachingpembilasan dengan zat kimia ii. Immobilisasi kimia metode stabilisasi untuk mengurangi kelarutan logam berat dengan menambahkan zat tidak beracun kedalam media pasir iii. Elektrokinetik ektromigrasi iv. Menutup permukaan media yang terkontaminasi dengan pasir yang bersih v. Metode pengenceran mencampurkan pasir yang tercemar dengan meletakkan pasir yang bersih di bawah dan atas pasir yang tercemar untuk mengurangi konsentrasi kontaminan vi. Fitoremediasi dengan menggunakan tumbuhan seperti tanaman berkayu [19] Pencucian pasir dengan penambahan surfaktan merujuk pada pengolahan kontaminan pasir dengan larutan surfaktan. Pencucian pasir, di sisi lain, mengacu pada proses sederhana proses in situ. Larutan pencuci untuk remediasi pasir bisa berupa air, larutan asam, chelating atau complexing agent, basic solutions larutan yang memiliki pH7, cosolvent, atau surfaktan. Air akan mengekstraksi hidrofilik dan konstituen air. Tidak seperti pelarut yang melarutkan kontaminan dan menempatkan kontaminan dalam larutan, surfaktan merupakan senyawa yang mengurangi ketegangan permukaan antara cairan atau antara cair dan padatan. Surfaktan dapat berpengaruh karena strukturnya : salah satu ujung molekul surfaktan mudah larut dalam air dan molekul lainnya tidak mulah larut. Surfaktan dapat melepaskan kontaminan dari pasir. Surfaktan ditambahkan ke dalam air yang akan digunakan untuk pencucian pasir. Air dengan penambahan surfaktan dapat meningkatkan kemampuan detergen dalam larutan air dan efisiensi dengan senyawa organik yang dibawa dalam larutan air. Pengolahan ini akan lebih efektif jika banyak luas permukaan dari partikel pasir yang terolah [20]. Pada konsentrasi tinggi, surfaktan meningkatkan terlarutnya komponen organik hidrofobik dengan meningkatkan kelarutan kontaminan melalui misel solubilisasi. Penggunaan cairan tambahan dalam remediasi pasir untuk menghilangkan Universitas Sumatera Utara 11 kontaminan campuran organik dan logam berat dalam pasir telah berhasil dilakukan. [21] Pencucian pasir sering digunakan dalam remediasi disebabkan oleh : i dapat seluruhnya melepas kontaminan, oleh sebab itu menentukan pembersihan yang cepat dari media yang terkontaminasi ii memenuhi spesifik kriteria iii dapat menjadi metode yang paling efektif dan dapat mendaur ulang bahanenergi [21]. Teknik pencucian dapat dicapai dengan sangat baik dengan menggunakan agen yang bisa meningkatkan batas desorpsi antara pasir- logam. Sebuah teknik remediasi yang efektif untuk situasi tersebut adalah metode pencucian larutan surfaktan. Beberapa kelebihan dan keuntungan mengenai pencucian tanpa busa tanpa foam, misalnya, gradien tekanan yang diperlukan relatif rendah dan tidak merusak struktur tanah dan membutuhkan lebih sedikit energi untuk mencapai remediasi. Namun, remediasi dengan surfaktan membutuhkan konsumsi besar surfaktan dengan efisiensi penyisihan rendah [8].

2.6 Surfaktan