8
sebagai hasilnya konsentrasi permukaan air cenderung meningkat karena pH air menurun [14].
Kadmium dalam tubuh diketahui mempengaruhi beberapa enzim. Hal ini diyakini bahwa kerusakan ginjal yang menghasilkan proteinuria adalah hasil dari Cd
yang dapat mempengaruhi enzim untuk reabsorpsi protein dalam tubulus ginjal. Kadmium juga mengurangi aktivitas delta-aminolevulinic acid synthetase,
arylsulfatase, alcohol dehydrogenase, and lipoamide dehydrogenase, dan meningkatkan aktivitas delta - aminolevulinat asam dehidratase, dehidrogenase
piruvat, dan piruvat dekarboksilase. Kejadian keracuran kadmium paling mengejutkan dan dipublikasikan dihasilkan dari asupan makanan kadmium oleh
orang-orang di Lembah Sungai Jintsu , dekat Fuchu, Jepang. Para korban menderita penyakit itai itai , yang berarti
“aduh,aduh” dalam bahasa Jepang. Gejala nya yaitu sakitnya osteomalacia penyakit tulang yang dikombinasikan dengan kerusakan
ginjal. Racun kadmium di Lembah Sungai Jintsu disebabkan beras irigasi yang terkontaminasi dari tambang hulu sungai yang memproduksi Pb, Zn, dan Cd.
Ancaman utama bagi kesehatan manusia adalah akumulasi kronis pada ginjal yang menyebabkan disfungsi ginjal
.
Namun, produk makanan dan merokok merupakan
penyebab utama masuknya Cd ke dalam tubuh [14].
2.3 Adsorpsi
Adsorpsi adalah suatu proses yang terjadi ketika suatu fluida cairan maupun gas terikat pada suatu padatan dan akhirnya membentuk suatu film lapisan tipis pada
permukaan padatan tersebut. Adsorpsi dideskripsikan sebagai proses pemisahan yang efektif untuk menghilangkan effluent secara domestik atau industri [15].
Mekanisme penjerapan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu adsorpsi secara fisika fisisorpsi dan secara kimia kemisorpsi.
Bertentangan dengan fisisorpsi, kemisorpsi hanya terjadi sebagai monolayer. Adsorpsi fisik dapat dibandingkan
untuk proses kondensasi serap tersebut. Sebagai aturan, fisisorpsi adalah proses reversibel yang terjadi pada suhu yang lebih rendah atau dekat dengan temperatur
kritis dari substansi yang terserap [16]. Peristiwa fisisorpsi merupakan keadaan molekul reaktan dalam fasa gas
teradsorpsi pada permukaan katalis dan melibatkan gaya van der Waals. Peristiwa
Universitas Sumatera Utara
9
fisisorpsi bersifat eksotermis dan besarnya energi yang dilepaskan – 40 kJmol.
Kemisorpsi merupakan peristiwa terjadinya pertukaran elektron serta pembentukan ikatan kimia antara molekul gas reaktan dengan permukaan katalis dan bersifat
eksotermis. Besarnya energi yang dilepaskan pada peristiwa kemisorpsi adalah – 400
kJmol [17].
2.4 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Adsorpsi
Secara umum, faktor-faktor yang mempengaruhi dari proses adsorpsi adalah sebagai berikut:
a. Luas permukaan
Semakin luas permukaan adsorben, maka makin banyak zat yang teradsorpsi. Luas permukaan adsorben ditentukan oleh ukuran partikel dan jumlah dari
adsorben. b. Jenis adsorbat
Peningkatan polarisabilitas adsorbat akan meningkatkan kemampuan adsorpsi molekul yang mempunyai polarisabilitas yang tinggi polar memiliki
kemampuan tarik-menarik terhadap molekul lain dibandingkan molekul yang tidak dapat membentuk dipol non polar. Peningkatan berat molekul adsorbat
dapat meningkatkan kemampuan adsorpsi. Adsorbat dengan rantai yang bercabang biasanya lebih mudah diadsorp dibandingkan rantai yang lurus.
c. Struktur molekul adsorbat Hidroksil dan amino mengakibatkan mengurangi kemampuan penyisihan
sedangkan nitrogen meningkatkan kemampuan penyisihan. d. Konsentrasi adsorbat
Semakin besar konsentrasi adsorbat dalam larutan maka semakin banyak jumlah substansi yang terkumpul pada permukaan adsorben.
e. Temperatur Pemanasan atau pengaktifan adsorben akan meningkatkan daya serap adsorben
terhadap adsorbat menyebabkan pori-pori adsorben lebih terbuka. Pemanasan yang terlalu tinggi menyebabkan rusaknya adsorben sehingga kemampuan
penyerapannya menurun. [18]
Universitas Sumatera Utara
10
2.5 Remediasi Logam Berat pada Pasir terkontaminasi