Tujuan Tim dan Prinsip

kandung kemih inkontinensia, dan refleks primitif patologis refleks genggam, refleks isap, dan refleks palmomental. 2.3 Rehabilitasi 2.3.1 Definisi Rehabilitasi adalah serangkaian langkah-langkah yang membantu individu yang mengalami, atau mungkin akan mengalami, kecacatan untuk mencapai dan mempertahankan fungsi yang optimal dalam interaksi dengan lingkunganWHO, 2011.

2.3.2 Tujuan

Terapi intervensi yaitu rehabilitasi, telah ditetapkan sebagai perawatan jangka panjang pada usia lanjut untuk mengurangi kecacatan Forster, 2009. Rehabilitasi dapat diukur dengan menilai fungsi dan struktur tubuh, aktivitas dan partisipasi serta faktor lingkungan dan faktor individu. Hal ini dapat dicapai melalui: • Pencegahan dari kehilangan fungsi tubuh. • Penurunan laju dari kehilangan fungsi tubuh. • Perbaikan dan pemulihan fungsi tubuh. • Perbaikan dari kehilangan fungsi tubuh. • Pemeliharaan fungsi saat ini. WHO,2011 Hasil rehabilitasi juga dapat diukur melalui perubahan penggunaan sumber daya, misalnya, mengurangi kebutuhan waktu setiap minggu untuk pelayanan dukungan dan bantuan Turner-Stokes, et al., 2005. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Fungsi yang dimaksud dalam rehabilitasi yaitu kemampuanketerampilan seseorang untuk melakukan aktivitas sehari-hari, aktivitas pekerjaan maupun perilaku dan interaksi sosial. Rehabilitasi dapat meningkatkan keseimbangan, postur, dan perubahan dari gerakan atau keterbatasan fungsi, serta penurunan resiko jatuh Rees, 2004; Jolliffe, 2009. Tujuan dari pelayanan rehabilitasi dan program pada saat ini, berdasarkan keputusan tenaga profesional yang mengevaluasi kecacatan fungsi yaitu terdapatnya kemampuan untuk melakukan kegiatan sehari-hari, rekreasi yang signifikan, kegiatan kerja dan aktivitas sosial dalam menentukan kebutuhan Béland, 1987 dalam Vincent, et al., 2007.

2.3.3 Tim dan Prinsip

Tim rehabilitasi yang berasal dari disiplin ilmu tertentu dapat bekerja di berbagai kategori. Rehabilitasi hanya akan berhasil bila tim, pasien dan para perawat bekerja sama untuk menetapkan tujuan interdisiplin. Selain itu, tim dan keluarga wajib melakukan pertemuan rutin untuk mendiskusikan gangguan fungsional serta keberhasilan pasien dalam menjalani rehabilitasi. Anggota tim terdiri dari: • Dokter rehabilitasi medik Biasanya sebagai pemimpin tim dan bekerja sama dengan perawat dalam menentukan kecacatan, dan untuk mengobati dan mencegah secondary komplikasi. • Fisioterapi Berfokus pada kelemahan anggota gerak, tonus yang abnormal flaksid atau spastik dan keseimbangan dari pasien. • Terapis okupasi Mampu mengajarkan kemandirian dalam aktivitas sehari-hari, membimbing pasien jika memungkinkan perbaikan melalui kebersihan pribadi. • Terapis wicara Berhubungan dengan komunikasi dan kegiatan seperti berbicara, mengunyah dan menelan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara • Perawat Latihan buang air besar atau kecil, menghabiskan banyak waktu bersama pasien dan keluarga pasien sebagai anggota tim dengan membantu pasien dalam aktivitas sehari-hari dan mobilisasi. • Ortotik prostetik Menyediakan teknologi alat bantu yang telah disesuaikan dengan pasien. • Neuropsikologis Melakukan penilaian kapasitas pasien dalam hal defisit kognitif. • Petugas sosial Pollack, 2002 Prinsip-prinsip dalam rehabilitasi yaitu: 1. Bergerak merupakan obat yang paling baik. 2. Terapi latihan gerak yang diberikan sebaiknya adalah gerak fungsional dari pada gerak tanpa ada tujuan tertentu. 3. Sedapat mungkin bantu dan arahkan pasien untuk melakukan gerak fungsional yang normal, jangan biarkan menggunakan gerak abnormal. 4. Gerak fungsional dapat dilatih apabila stabilitas batang tubuh sudah tercapai, yaitu dalam posisi duduk dan berdiri. 5. Persiapkan pasien dalam kondisi prima untuk melakukan terapi latihan. 6. Hasil terapi latihan yang diharapkan akan optimal bila ditunjang oleh kemampuan fungsi kognitif, persepsi dan semua modalitas sensoris yang utuh. Wirawan, 2009 Hasil tersebut dapat dicapai bila pasien memiliki motivasi, yaitu indikasi sikap pasien dan pola sukarela terhadap rehabilitasi. Salah satu yang mempengaruhi motivasi adalah faktor keluarga, yang tampak sebagai efek yang positif Maclean, et al., 2002.

2.3.4 Kegiatan dan Tahapan