Kerangka Teoritis KAJIAN PUSTAKA

commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Media Audio Visual Bilangan Bulat a. Media Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang berarti tengah, perantara atau penghantar Arsyad 2005:3. Hamidjojo dalam Latuheru menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju Arsyad 2005:4. Bovee dalam Media Pembelajaran menyatakan bahwa media adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan Hujair A. S. 2009:3. Menurut Gagne dalam Arief S. Sadiman, 2009:6 media adalah bebrbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Romiszowski dalam Oemar Hamalik, 2003:202 menyatakan “...as the carrics of message, from some transmitting source wich may be a human or an intimate object, to the receiver of the message wich is our case is the learner”. Media adalah pembawa pesan yang berasal dari sumber pesan yang dapat berupa orang atau benda kepada penerima pesan. Sementara itu Briggs dalam Arief S. Sadiman, 2009:6 berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi Arief S. Sadiman, 2009:7. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 11 Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah segala sesuatu yang telah diprogram dan digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim guru kepada penerima siswa sehingga dapat merangsang siswa menangkap informasi yang dapat memberikan pengalaman konkrit serta memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa dan pembelajaran menjadi berhasil. b. Media Audio Media audio adalah media yang menyampaikan pesannya hanya dapat diterina oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Jenis media audio antara lain: media radio, media alat perekam pita magnetic, dan sebagainya Rudi Susilana 2007:18. Media audio adalah jenis media yang berisi suara saja sehingga untuk dapat memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran guru harus dapat memperhatikan mengenai aspek kemampuan menyimak yang dimiliki oleh siswa karena dalam media audio terdapat pesan yang disampaikan dalam lambang-lambang auditif verbal, nonverbal maupun kombinasinya yang berkaitan erat dengan indera pendengaran, contoh media audio: radio, telepon, tape recorder, piringan audio, dan lain-lain Basuki Wibawa dan Farida 2001:35. Kelebihan penggunaan media audio, antara lain: 1 meningkatkan kemampuan komunikasi audio, 2 materi pembelajaran dapat dipersiapkan sehingga guru dapat mengontrolnya, 3 merangsang dan mengembangkan kemampuan imajinasi terhadap hal-hal yang sedang disajikan, 4 perhatian siswa terpusat pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan arti. Kelemahan penggunaan media audio, antara lain: 1 sifat komunikasi satu arah, 2 stimulus secara suara saja dalam waktu yang cukup lama commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 12 menimbulkan kebosanan pada siswa, 3 siswa yang memiliki kelemahan dalam indera pendengaran akan merasa kesulitan menerima pelajaran. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media audio adalah suatu perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh siswa melalui satu arah yaitu melalui pendengaran yang dapat dilakukan secara cepat dan hanya melibatkan indera pendengaran saja. c. Media Audio Visual Media audio visual yaitu jenis media yang menggabungkan unsur suara dan gambar. Penggunaan media audio visual akan lebih baik, apabila menggunakan unsur gambar gerak dan dilengkapi dengan karakteristik gerak. Salah satu contoh dari media audio visual adalah media sound slide slide bersuara, dalam media ini terdapat karakteristik animasi gerakan yang terdapat pada custom animation, efek gerakan benda dengan sound effect pendukung pergerakannya Basuki Wibawa 2001:67. Media sudio visual dakam pembelajaran memberikan kelebihan dan kelemahan. Kelebihan penggunaan media audio visual, antara lain: 1 memusatkan perhatian dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, 2 mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, 3 menampilkan gambar, suara, dan gerak, 4 menghindari pembelajaran yang verbalistik. Kelemahan penggunaan media audio visual, antara lain: 1 biayanya relatif mahal, 2 memerlukan peralatan yang kompleks dan 3 memerlukan keahlian khusus. Sedangkan menurut Hujair A. S. 2009:102-103 menyatakan bahwa media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Salah satu media yang termasuk dalam kategori media audio visual adalah sound slide. commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 13 Media sound slide, sound slide atau slide bersuara merupakan gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program sound slide melalui soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Perss. Halaman 107-108 Kelebihan media sound slide: 1 Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun belakang. 2 Portable, beukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga mudah penggunaannya. 3 Dapat dikontrol sesuai keinginan pengguna, sehingga memungkinkan untuk dihentikan secara spontan dan dapat diselingi dengan tanya jawab dan diskusi singkat. 4 Memberikan visualisasi tentang obyek belajar seperti apa adanya, sehingga dapat mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat baik positif maupun negatif bagi pelajar. Kelemahan media sound slide: 1 Pengadaannya memerlukan biaya yang mahal. 2 Untuk memproyeksikan slide proyektor memerlukan penggelapan ruang agar memeroleh tayangan slide yang baik. 3 Cukup rumit pembuatannya, karena harus mengatur benda-benda yang akan digerakan, slide, mengatur effect suara, hyperlink, dan durasi waktu kegerakan benda. Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual yaitu alat bantu yang digunakan oleh guru dalam mengajar, mempunyai commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 14 bentuk gambar, mengeluarkan suara secara simultan, dan menampilkan gerakan-gerakan animasi yang dapat memberikan gambaran secara konkrit terhadap obyek yang dikaji. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa sound slide microsoft power point yang berisi sound animation koin bilangan bulat beserta materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. d. Bilangan Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks http:id.wikipedia.orgwikiBilangan, di akses 14 Januari 2011. Bilangan adalah idea yang mempunyai sifat abstrak dan bukan merupakan symbol atau lambang bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya anggota suatu himpunan Negoro 2003:32. Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bilangan adalah banyaknya benda dalam satuan tertentu, jumlah suatu benda dalam satuan jumlah Nurhasanah 2007:67. Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa bilangan adalah suatu simbol atau tanda yang sifatnya abstrak digunakan untuk menyatakan jumlah, bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya jumlah anggota pada suatu himpunan. e. Bilangan Bulat Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah 0, 1, 2, ... dan negatifnya -1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah. Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan. Himpunan semua bilangan bulat dalam commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 15 matematika dilambangkan dengan Z atau , berasal dari Zahlen bahasa Jerman untuk bilangan http:id.wikipedia.orgwikiBilanganBulat, di akses 14 Januari 2011. Menurut Negoro dalam Ensiklopedia Matematika menyatakan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangn asli atau bilangan positif, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli atau bilangan negatif. Himpunan bilangan bulat bisanya dilambangkan dengan huruf B Negoro 2003 : 36. Sedangkan menurut Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang sifatnya utuh, bukan merupakan pecahan yaitu 1, 2, 3, 4, dst. Bilangan desimal bilangan pecahan yang ditulis dengan angka lipatan persepuluhan, seperti: 0,25 ; 0,75. Bilangan pecahan bilangan yang jumlahnya kurang atau lebih dari bilangan utuh Nurhasanah 2007:67. Dalam buku referensi Pendidikan Matematik 2 1991 : 268 Bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara bilangan asli dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol. Bila ditulis dalam suatu bentuk himpunan bilangan bulat akan didapatkan B = . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, . . .. Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif, netral yaitu nol, dan bilangan negatif. Bilangan bulat positif yaitu bilangan asli, meliputi: 1, 2, 3, dst. Bilangan bulat negatif adalah lawan dari bilangan asli, meliputi: -1, -2, -3, -4, dst. 2. Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan a. Keterampilan Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti kecekatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan dapat diartikan sebagai kepandaian yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar Soemarjadi, dkk 2001:2. Menurut Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia juga menyatakan bahwa keterampilan adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 16 dalam mengerjakan sesuatu, bila melakukan sesuatu hal hasilnya akan baik Nurhasanah 2007:795. Menurut TIM PPPB dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia I menyatakan bahwa keterampilan adalah kecakapan, kecakapan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, serta benar TIM PPPB. 1996. Kamus Besar Bhasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Halaman 935 Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa keterampilan adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang meliputi kecekatan, kecepatan, dan ketepatan untuk menghadapi suatu permasalahan, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah permasalahan dalam pembelajaran khususnya Matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. b. Keterampilan Menjumlah Keterampilan menjumlah dapat diartikan dari pengertian keterampilan dan menjumlah. Keterampilan berarti kecakapan, kecepatan, dan ketepatan. Sedangkan menjumlah adalah hasil dari penambahan dua atau lebih bilangan atau besaran. Maka keterampilan menjumlah memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung penambahan dari dua bilangan atau lebih Hollands 1984:55. Dalam Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika, David Glover menyatakan addition is finding the total of two or more numbers the plus + in an addition sum show that number are being added together. Menjumlah adalah cara menemukan jumlah total dua bilangan atau lebih dengan menggunakan tanda “+” David Glover 2006:4. Dalam Ensiklopedia Matematika, Negoro menyatakan bahwa menjumlah adalah operasi yang dipergunakan untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan. Keterampilan menjumlah adalah kemampuan yang digunakan menyelesaikan operasi hitung untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan Negoro 2003 :260. Negoro dalam Ensiklopedia juga memperkuat pernyataannya dengan teori berikut pengajaran awal untuk keterampilan menjumlah menggunakan commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 17 langkah-langkah pembelajaran teori Brunner yaitu dari konkrit, semi konkrit, dan terakhir abstrak Negoro 2003:262. 1 Anactive konkrit Peragaan menggunakan benda-benda konkrit di kelas seperti: kapur, pensil, buku, penggaris, dsb. Peragaannya melalui kegiatan bermain peran oleh siswa melalui bimbingan guru. Peran yang dimainkan adalah kata-kata kunci untuk penjumlahan seperti: digabung, ditambah, diberi lagi, minta lagi, dll. 2 Econic semi konkrit Bentuk semi konkrit penjumlahan adalah melalui peragaan pada papan flannel misalnya, dengan menempelkan tiga tempat pengumpulan benda. 3 Simbollic abstrak Tahapan abstrak adalah tahapan pengajaran yang hanya memuat angka-angka dan lambang-lambang saja, seperti: 1 + 2 = . . . ; 2 + 4 = . . . Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menjumlah adalah keterampilan yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan tambah-menambah yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pertambahan tersebut. c. Keterampilan Mengurangkan Keterampilan mengurangkan dapat diartikan dari pengertian keterampilan dan mengurangkan. Keterampilan adalah kecakapan, kecepatan, dan ketepatan. Sedangkan mengurangkan mempunyai tiga pengertian, yaitu kebalikan dari pertambahan, seperti: 14 - 8 difikirkan sebagai “berapa mesti ditambahkan 8 untuk memberi 14?”, perbandingan, dua bilangan dibandingkan dalam besarnya, seperti: 14 - 8 = 6. 14 nampak lebih besar dari 8, selisihnya adalah 6. Diambil, 8 diambil dari 14, jadi empat belas dikurangi commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 18 delapan hasilnya enam. Mengurangkan juga dapat diartikan yang perlu dipindahkan atau ditarik, pengertian ini diambil dari bahasa latin yaitu subtrahandus yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi suatu bilangan yang dikurangkan dari bilangan lain. Maka keterampilan mengurangkan memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung pengurangan dari dua bilangan baik bilangan itu lebih besar dari bilangan lain ataupun kedua bilangan atau lebih adalah sama Hollands 1984:88, 109. Negoro dalam Ensiklopedia menyatakan bahwa mengurangkan adalah kebalikan dari menjumlahkan, karena mengurangkan diperoleh dari menjumlahkan, maka keterampilan mengurangkan adalah kemampuan untuk menghitung pengurangan dari suatu bilangan ke bilangan lain Negoro 2003:258. Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengurangkan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan kurang- mengurang yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pengurangan tersebut. 3. Media Audio Visual dan Ketrampilan Menjumlah Mengurangkan Bilangan Bulat. Media audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio visual sound slide. Media sound slide, sound slide atau slide bersuara merupakan gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program sound slide melalui soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point. Media ini digunakan guru untuk membantu dalam meningkatkan keterampilan commit to user perpustakaan.uns.ac.id commit to user 19 menjumlah dan mengurangkan dalam materi bilangan bulat. Melalui media koin bilangan bulat ini membantu siswa dalam mengkonkritkan bilangan bulat positif dan negative yang sifatnya abstrak menjadi konkrit atau semi konkrit. Dikatakan semi konkrit karena bukan berwujud benda nyata tetapi hanya nyata dalam visualisasi atau dengan kata lain hanya ada didalam display computer. Media ini sangat membantu sekali dalam proses pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dan bermanfaat bagi guru dan siswa. Terbukti dalam proses pembelajaran banyak siswa memberikan respon baik terhadap penggunaan media audio visual koin bilangan sound slide ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dapat terlaksana dengan berhasil.

B. Kerangka Berfikir