PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011

(1)

commit to user

i

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA

SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011

SKRIPSI

Disusun Oleh :

PERDANA DIKA ANJAYA X7107059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(2)

commit to user

ii

MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA

SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011

SKRIPSI

Ditulis dan Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mendapat Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Jurusan Ilmu Pendidikan

OLEH :

PERDANA DIKA ANJAYA X7107059

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA 2011


(3)

commit to user

iii

Skripsi dengan judul PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 NGRINGO KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2011

NAMA : PERDANA DIKA ANJAYA NIM : X7107059

Telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Hari : Selasa Tanggal : 10 Mei 2011

Persetujuan Pembimbing

Pembimbing I

Hadi Mulyono, M.Pd NIP. 19561009 198012 1 001

Pembimbing II

Hadiyah, M.Pd.

NIP. 19580727 198503 2 003

Ketua Program PGSD

Drs. Kartono, M.Pd NIP. 19540102 197703 1 001


(4)

commit to user

iv

Skripsi dengan judul PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 02 NGRINGO KECAMATAN JATEN KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2011

NAMA : PERDANA DIKA ANJAYA NIM : X7107059

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Hari : Selasa

Tanggal : 24, Mei 2011 Tim Penguji Skripsi :

Nama Terang Tanda tangan

Ketua : Drs. Sukarno, M.Pd

Sekretaris : Drs. Kartono, M.Pd

Anggota I : Hadi Mulyono, M.Pd

Anggota II : Hadiyah, M.Pd

……….

……….

……….

……….

Disahkan oleh

Fakultas dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta Dekan

Prof. Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd NIP 19600727 198702 1 001


(5)

commit to user

v

Perdana Dika Anjaya. PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL

BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011. Skripsi, Surakarta: Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas Sebelas Maret Surakarta, April 2011.

Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah: (1) Untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dengan media audio visual bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Jaten Karanganyar, (2) Untuk mengkonkritkan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang berwujud abstrak yaitu bilangan positif dan negatif ke dalam wujud nyata yaitu koin-koin bilangan bulat positif dan negatif.

Bentuk penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan menggunakan model siklus. Tiap siklus terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Sebagai subyek penelitian adalah siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar. Teknik pengumpulan data menggunakan, observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan teknik analisis model interaktif yang terdiri dari tiga komponen analisis yaitu reduksi data, sajian data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa, ada peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat setelah diadakan tindakan kelas dengan media audio visual bilangan bulat. Hal ini dapat ditunjukan dengan meningkatnya keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dari sebelum dan sesudah tindakan. Pada siklus I peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan mencapai 65%, nilai rerata kelas adalah 66, tetapi 35% siswa nilainya belum mencapai KKM, sedangkan kondisi awalnya rerata kelas hanya sebesar 58, ketuntasan hanya mencapai 42,5%. Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 57,5%. Pada siklus I ada peningkatan namun masih banyak siswa yang belum mencapai KKM, sehingga dilanjutkan ke siklus II. Pada siklus II ketuntasan mencapai 75%, nilai rerata kelas adalah 71,5, Sedangkan siswa yang belum tuntas mencapai 25%. Dengan demikian dapat diajukan suatu rekomendasi bahwa pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan media audio visual bilangan bulat dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.


(6)

commit to user

vi

Perdana Dika Anjaya. THE USE OF AUDIO VISUAL MEDIA TO IMPROVE THE SKILL IN THE ADDITION AND SUBTRACTION OF ROUND NUMBERS OF THE STUDENTS IN GRADE IV OF STATE PRIMARY SCHOOL 02 OF JATEN, KARANGANYAR IN THE YEAR OF 2011. Skripsi: The Faculty of Teacher Training and Education, Sebelas Maret University, Surakarta April 2011.

The objectives of the research are: (1) to improve skill in the addition and subtraction of round numbers of the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar; and (2) to make an abstract learning material of the addition and subtraction of round numbers a concrete one, that is, the positive and negative numbers materialized in coins with positive and negative numbers.

This research form classroom action research method with two cyles. Each cycle consisted of four phases, namely: planning, implementation, observation, and reflection. The subjects of the research were the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar. The data of the research were gathered through observation, in-depth interview, and documentation. The data of the research were analyzed by using an interactive model of analysis comprising three components, namely: data reduction, data display, and conclusion drawing or verification.

The results of the analysis are as follows. The skill in the addition and subtraction of round numbers of the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar improve following the classroom action with audio visual media for the learning of round numbers, which is indicated by the comparable improvement of the skill prior to and following the treatment. Following the treatment in in Cycle I, the skill of 65% of the students improves, and the average class score is 66. The scores of 35% of the students have not fulfilled the minimum completeness criteria. Prior to the treatment, the average class score is 58, and the percentage of minimum completeness criteria is 42.5%. The percentage of the students who have not fulfilled the minimum completeness criteria is 57.5%. Thus, following the treatment in Cycle I, there has been an improvement of the skill in the addition and subtraction of round numbers, but there are many students who have not fulfilled the minimum completeness criteria. Therefore, the treatment is continued in Cycle II. Following the treatment in Cycle II, the number of the students who have fulfilled the minimum completeness criteria is 75%, and the average class score is 71.5%. The number of the students who have not fulfilled the minimum completeness criteria is 25%.

Based on the results of the research, a conclusion is drawn that the use of the use of audio visual media for the learning of round numbers can improve the skills in the addition and subtraction of round numbers of the students in Grade IV of State Primary School 02 of Ngringo, Jaten, Karanganyar in the year of 2011.


(7)

commit to user

vii

Keberhasilan tidak akan pernah terwujud tanpa adanya doa dan usaha.

Pengalaman bagaikan sinar sebuah lampu yang terang. Pengalaman menerangi apa yang mungkin sudah ada dalam pikiran tetapi sebelumnya nampak redup’

(Sastrawan Inggris)

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah (Lessing)


(8)

commit to user

viii

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa memberikan berkat dan rahmat-Nya.

Universitas Sebelas Maret yang selalu kubanggakan Ayah dan Ibu tercinta yang telah membesarkan,

membiyayai sekolah, memberi motivasi belajar, dan membimbing setiap langkahku.

Keluarga besar dan teman-teman tercinta, terimakasih atas motivasinya.


(9)

commit to user

ix

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis menyadari banyak hambatan yang menimbulkan kesulitan dalam menyelesaikan skripsi ini, namun berkat rahmat-Nya akhirnya skripsi ini dapat terselesaikan. Penulisan Skripsi ini disusun guna memenuhi sebagian persyaratan dalam mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi telah melibatkan berbagai pihak. Maka dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan ucapan terima kasih. Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada yang terhormat:

1. Bapak Prof Dr. H.M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Bapak Drs. Rusdiana Indianto, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Pendidikan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta. 3. Bapak Drs. Kartono, M.Pd. selaku Ketua Program Studi PGSD Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Hadi Mulyono, M.Pd. selaku pembimbing I yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing selama penyelesaian penelitian ini.

5. Ibu Hadiyah, M.Pd. selaku pembimbing II yang dengan sabar mengarahkan dan membimbing selama penyelesaian penelitian ini.

6. Ibu Hj. Wahyuni S. R, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN 02 Ngringo Jaten Karangayar beserta guru-guru yang telah membantu kelancaran penelitian ini. 7. Berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari masih ada kekurangan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan dunia pendidikan pada umumnya.

Surakarta, Mei 2011 Penulis


(10)

commit to user

x

JUDUL ... PENGAJUAN SKRIPSI ... PERSETUJUAN ... PENGESAHAN ... ABSTRAK ... ABSTRACT ... MOTTO ... PERSEMBAHAN ... KATA PENGANTAR ... DAFTAR ISI ... DAFTAR TABEL ... DAFTAR GAMBAR ... DAFTAR GRAFIK ... DAFTAR LAMPIRAN ... BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... B. Identifikasi Masalah ... C. Pembatasan Masalah ... D. Rumusan Masalah ... E. Tujuan Penelitian ... F. Manfaat Penelitian ... BAB II KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis ... 1. Media Audio Visual Bilangan Bulat ...

a. M

edia ...

b. M

edia Audio ...

i ii iii iv v vi vii viii ix x xii xiii xiv xv 1 5 6 7 7 7 10 10 10 11 12 14 14


(11)

commit to user

xi

edia Audio Visual ...

d. B

ilangan ...

e. B

ilangan Bulat ... 2. Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan ……...

a.

eterampian ... b.

eterampilan Menjumlah ... c.

eterampilan Mengurangkan ... 3.

edia Audio Visual dan Keterampilan Menjumlah Mengurangkan ... B. Kerangka Berfikir ... C. Hipotesis Penelitian ... BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian... B. Bentuk dan Strategi Penelitian ... C. Data dan Sumber Data ... D. Teknik Pengumpulan Data ... E. Validitas Data ... F. Analisis Data ... G. Indikator Kinerja ... H. Prosedur Penelitian Tindakan ... BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... B. Diskripsi Kondisi Awal ...

15 16 17 18 19 21 22 23 25 26 27 28 29 30 35 35 38 59 62 62 64 65


(12)

commit to user

xii

D. Pembahasan Hasil Penelitian ... BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan ... B. Implikasi ... C. Saran ... DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN


(13)

commit to user

xiii Tabel 1

Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Tabel 5 Tabel 6 Tabel 7 Tabel 8

Tabel 9

Distribusi Nilai Ulangan Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar ...………. Jadwal penelitian dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil Pencapaian Nilai Sebelum Penelitian ...……….... Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ... Nilai Siklus I Pertemuan 1 dan 2 ...……… Hasil Rekapitulasi Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ... Nilai Siklus II Pertemuan 1 dan 2 ...………... Nilai Rerata Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat serta Prosentase Ketuntasan Kelas Sebelum Tindakan, Siklus I, dan Siklus II ……..……….. Nilai Aktifitas Guru dan Siswa dalam lembar pengamatan di setiap siklus ...

4

23 36 47 56 57

59


(14)

commit to user

xiv Gambar 1

Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6

Gambar 7

Gambar 8

Gambar 9

Kerangka Berfikir ... Skema langkah-langkah penelitian ... Model Analisis Interaktif ... Prosedur Penelitian Tindakan Kelas ... Garis Bilangan ... Contoh Materi Penjumlahan Bilangan Bulat dalam Media Audio Visual Sound Slide Koin Bilangan Bulat ... Contoh Materi Pengurangan Bilangan Bulat dalam Media Audio Visual Sound Slide Koin Bilangan Bulat ... Contoh Materi Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat dalam Media Audio Visual Sound Slide Koin Bilangan Bulat ... Contoh Materi Pengurangan Bilangan Bulat dalam Media Audio Visual Sound Slide Koin Bilangan Bulat ...

20 24 29 31 41

42

43

51


(15)

commit to user

xv Grafik 1

Grafik 2

Grafik 3

Grafik 4

Grafik 5

Grafik 6

Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 1 Siswa Kelas IV Pada Kondisi Awal ... Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 2 Siswa Kelas IV Pada Kondisi Awal ... Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siklus I Siswa Kelas IV ...…... Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siklus II Siswa Kelas IV ...…... Peningkatan Nilai Rata-rata dan Ketuntasan Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat setiap Siklus Peningkatan Nilai Aktifitas Guru dan Siswa pada lembar observasi di setiap Siklus ...

37

37

47

57

60


(16)

commit to user

xvi


(17)

commit to user xvii Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4 Lampiran 5 Lampiran 6 Lampiran 7 Lampiran 8 Lampiran 9 Lampiran 10 Lampiran 11 Lampiran 12 Lampiran 13 Lampiran 14 Lampiran 15 Lampiran 16

Indikator Menjumlah dan Mengurangkan Bilangan Bulat ... Panduan Wawancara untuk Guru ... Lembar Observasi

Pengamatan Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan Bilangan Bulat Pembelajaran Siklus I ... Lembar Observasi

Pengamatan Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan Bilangan Bulat Pembelajaran Siklus II ... Aktivitas Guru Dalam Mengajar Siklus I ... Aktivitas Guru Dalam Mengajar Siklus II ... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I ... Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... Media Audio Visual Bilangan Bulat

Daftar Nilai Kondisi Awal Sebelum Penelitian ... Daftar Nilai Siklus I ... Daftar Nilai Siklus II ... Hasil Evaluasi Siswa Siklus I ... Hasil Evaluasi Siswa Siklus II ... Foto-foto Kegiatan

a. Foto Kegiatan Siklus I ... b. Foto Kegiatan Siklus II ...

68 69 70 71 72 73 78 94 109 111 113 115 117 119 121 122


(18)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tujuan Pendidikan Nasional dalam UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 3 berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat Jasmani dan Rohani, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara demokratis serta bertanggung jawab.

Proses Kegiatan Belajar Mengajar yang berlangsung di sekolah meliputi semua aktivitas guru dan siswa, guru mentransfer materi pelajaran kepada siswa dengan alat bantu “media” pembelajaran agar siswa mempunyai kecakapan, pengetahuan kognitif dan psikomotor yang memadai sehingga dapat memberikan manfaat bagi kehidupan siswa. Pengetahuan kognitif, sikap afektif dan perilaku psikomotor adalah suatu kesatuan menjadi modal utama siswa untuk berfikir secara kreatif dan mengasah keterampilan dalam belajar. Dalam proses belajar mengajar materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat seringkali siswa sulit untuk mendapatkan gambaran bilangan bulat secara konkrit. Masalah ini membuat guru kesulitan dalam mencari cara untuk menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan bulat kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat berhasil dan tercapai dengan baik. Dalam proses pembelajaran saat guru menyampaikan materi pelajaran sebagian besar siswa diam, kemudian saat guru menanyakan bagian mana yang siswa belum mengerti, seringkali siswa hanya diam dan terlihat pasif, setelah guru memberikan soal latihan siswa terlihat tenang mengerjakan walaupun ada beberapa siswa yang terlihat gelisah dan ragu-ragu dalam mengerjakan. Saat guru mengoreksi pekerjaan siswa barulah guru mengerti bahwa sebenarnya sebagian besar siswa


(19)

belum cakap dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dikarenakan siswa belum mempunyai gambaran secara konkrit tentang bilangan-biangan bulat positif dan negatif.

Berbagai cara ditempuh guru dalam menyampaikan materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Metode yang sering digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan bulat ini adalah menggunakan garis bilangan yang ditulis di papan tulis dengan menggunakan bantuan mistar. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran di kelas dengan mengajak siswa untuk aktif maju ke depan kelas mengerjakan soal dengan menghitung langkah titik ke titik bilangan yang terdapat dalam garis bilangan. Tetapi cara ini tidak terlalu efektif dan beberapa siswa masih salah dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat walaupun guru sudah berusaha membimbing dan memberikan penjelasan bagi siswa.

Anitah (2009: 5) mengemukakan bahwa media adalah setiap orang, bahan, alat, atau peristiwa yang dapat menciptakan kondisi yang memungkinkan siswa menerima pengetahuan, keterampilan, dan sikap. Dengan demikian dalam pembelajaran matematika materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat diperlukan alat bantu yang disebut media pembelajaran. Pemanfaatan media pembelajaran sangat diperlukan karena dengan menggunakan media pembelajaran dimungkinkan dapat membantu siswa berpikir abstrak dan mempunyai gambaran konkrit tentang bilangan bulat sehingga penggunaan media pembelajaran sangat diperlukan dalam menjelaskan serta menanamkan konsep pembelajaran matematika materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat. Media yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio visual

sound slide koin bilangan bulat. Seperti pengertian dari media audio visual, yaitu

media atau alat bantu mengajar yang digunakan guru menyampaikan materi pembelajaran yang dipersentasikan dalam wujud audio yaitu dapat didengar dengan suara serta bentuk visual yang dapat dilihat dengan efek animasinya dan pergerakan gambar. Peran dan kontribusi media ini sangat besar sekali, media ini


(20)

mampu membantu siswa untuk mendapatkan bayangan secara konkrit, lebih tepatnya lagi semi konkrit tentang bilangan bulat bak positif maupun negatif. Melalu efek gerak, bentuk animasi 3 dimensi dan suara pendukung membuat siswa seolah-olah seperti benar-benar melihat koin secara nyata, sehingga siswa lebih dapat mengkonkritkan bilangan bulat walaupun hanya lewat display saja.

Matematika adalah ilmu yang mempunyai objek fakta, konsep, dan operasi. Kesemua objek baik penjumlahan maupun pengurangan harus dipahami secara benar oleh siswa sekolah dasar, karena terdapat beberapa materi tertentu dalam matematika dapat digunakan untuk dasar materi lanjutan seperti perkalian dan pembagian.

Bilangan bulat biasanya banyak digunakan dalam pengukuran-pengukuran dan perhitungan tentang perhitungan uang. Terdapat beberapa aplikasi-aplikasi digunakan untuk menghitung perhitungan bilangan bulat yang dapat langsung dipakai dalam kehidupan sehari-hari. Bilangan bulat juga merupakan pengetahuan prasyarat dalam perhitungan prosentase hitung satuan, perhitungan luas, perhitungan tentang uang, dan lain-lain.

Masalah penyebab peneliti melakukan tindakan karena adanya keterampilan menjumlah dan mengurangkasn siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten yang rendah. Hal ini disebabkan oleh adanya siswa sulit untuk mengkonkritkan materi bilangan bulat. Maka dari itu peneliti berupaya untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat. Apabila keterampilan menjumlah dan mengurangkan tidak ditingkatkan dan akan tetap rendah akan berdampak pada materi selanjutnya seperti perkalian dan pembagian juga akan mengalami hal yang sama. Untuk itu peneliti lampirkan distribusi nilai pada Tabel 1. sebagai berikut:


(21)

Tabel 1.Distribusi Frekuensi Nilai Ulangan Matematika Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Siswa Kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar.

Dari data yang ada menunjukkan bahwa hasil evaluasi setelah pembelajaran hanya 32,5 % atau sebanyak 13 siswa mendapat nilai 70 ke atas, 10 % atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60, sedang 57,5 % atau sebanyak 23 siswa mendapat nilai 50 ke bawah. Rerata kelas adalah 58, perolehan dari jumlah nilai total kelas 2320 dibagi jumlah siswa 40. Selain itu dari ulangan 1 dan ulangan 2 tidak menunjukan perubahan yang berarti, nilai siswa stabil. Mengingat banyak sekali aplikasi bilangan bulat yang langsung dipakai dalam kehidupan sehari-hari, maka penguasaan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa harus mendapat perhatian khusus.

Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik mengadakan penelitian dengan judul “PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL BILANGAN BULAT DAPAT MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENJUMLAH DAN

No Rentang Nilai Frekuensi

I II

1 91 - 100 0 4

2 81 - 900 1 4

3 71 - 800 4 2

4 61 - 700 4 3

5 51 - 600 2 4

6 41 - 500 8 9

7 31 - 400 5 10

8 21 - 300 8 3

9 11 - 200 4 0


(22)

MENGURANGKAN BILANGAN BULAT PADA SISWA KELAS IV SD N 02 NGRINGO JATEN KARANGANYAR TAHUN 2011”

B. Identifikasi Masalah

Dari materi latar belakang masalah yang disampaikan di atas, permasalahan dalam penelitian dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

Dalam proses belajar mengajar materi penjumlahan pengurangan bilangan bulat seringkali sulit untuk siswa mendapatkan gambaran bilangan bulat secara konkrit. Selain ini adalah materi baru pada kelas IV semester 2 materi bilangan bulat juga memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, karena siswa dituntut untuk mengenal bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif yang sifatnya abstrak sehingga siswa tidak dapat mengkonkritkan wujud bilangan-bilangan bulat tersebut. Hal ini menunjukkan kemampuan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar rendah.

2. Model, Metode, dan cara guru mengajar.

Guru mengalami kesulitan dalam mencari cara/ metode untuk menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan bulat kepada siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Pada saat guru menyampaikan materi pelajaran sebagian besar siswa diam, kemudian saat guru menanyakan bagian mana yang siswa belum mengerti, seringkali siswa hanya diam dan terlihat pasif, setelah guru memberikan soal latihan siswa terlihat tenang mengerjakan walaupun ada beberapa siswa yang terlihat gelisah dan ragu-ragu dalam mengerjakan. Saat guru mengoreksi pekerjaan siswa barulah guru mengerti bahwa sebenarnya sebagian besar siswa memiliki keterampilan yang rendah dalam menyelesaikan operasi hitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Hal ini dikarenakan siswa belum mempunyai gambaran secara konkrit tentang bilangan-biangan bulat positif dan negatif.


(23)

3. Media pembelajaran yang digunakan guru dalam mengajar.

Berbagai cara ditempuh guru dalam menyampaikan materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Metode yang sering digunakan guru dalam menyampaikan materi pelajaran penjumlahan pengurangan bilangan bulat ini adalah menggunakan garis bilangan yang ditulis di papan tulis dengan menggunakan bantuan mistar. Guru melibatkan siswa dalam pembelajaran di kelas dengan mengajak siswa untuk aktif maju ke depan kelas mengerjakan soal dengan menghitung langkah titik ke titik bilangan yang terdapat dalam garis bilangan. Tetapi cara ini tidak terlalu efektif dan beberapa siswa masih salah dalam mengerjakan soal penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat walaupun guru sudah berusaha membimbing dan memberikan penjelasan bagi siswa. Waktu yang diperlukan juga banyak antara lain membuat garis bilangan dan menentukan interval jarak antara bilangan-bilangan dalam garis bilangan.

C. Pembatasan Masalah

Agar dalam penelitian tersebut terarah, maka perlu adanya pembatasan masalah. Hal ini penting agar penelitian dapat terfokus pada masalah yang akan diteliti. Peneliti hanya meneliti masalah:

1. Materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Materi pelajaran yang dimaksud adalah materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang bersifat abstrak dan sulit bagi siswa untuk mendapatkan gambaran bilangan bulat secara konkrit sehingga seringkali siswa didapati salah dalam menjawab dan menyelesaikan soal perhitungan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2. Media pembelajaran bilangan bulat. Media yang dimaksud adalah penggunaan media garis bilangan yang ditulis di papan tulis yang kurang efisien, memakan banyak waktu untuk pelaksanaannya, dan daya tarik siswa kurang sehingga tidak terpacu semangat belajar siswa dan keterampilan menghitung siswa juga


(24)

tidak akan terlatih dengan baik. Untuk itu diperlukan media bilangan bulat yang efisien, menarik, dan dapat digunakan untuk membantu mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat positif dan negatif.

D. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan media audio visual bilangan bulat dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun 2011?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan pada siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar dengan menggunakan media audio visual bilangan bulat (sound slide koin bilangan).

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis hasil penelitian ini di harapkan dapat:

a. Memperkaya khasanah pengetahuan yang berhubugan dengan proses pembelajaran Matematika.

b. Memberikan informasi dan manfaat pada kualitas pembelajaran matematika secara nyata di kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar semakin meningkat.

c. Sebagai bahan kajian bagi guru untuk menciptakan kreatifitas dan inovasi pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika khususnya bagi siswa Sekolah Dasar.


(25)

2. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat praktis kepada siswa, guru, dan sekolah yang kaitanya dengan pembelajaran matematika tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sehingga hasilnya dapat kita harapkan bersama. Berikut ini uraian manfaat praktis yang diharapkan pada penelitian ini sebagai berikut:

a. Bagi Siswa

1) Siswa dapat mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat baik positif maupun negatif.

2) Sebagai keaktifan siswa dalam belajar untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat.

b. Bagi guru

Dengan dilaksanakannya penelitian ini diharapkan guru dapat mencari, menemukan, dan mengembangkan media-media pembelajaran yang menarik sehingga siswa memiliki keantusiasan serta semangat belajar yang luar biasa. Dan selalu peka terhadap situasi dan kondisi perkembangan pendidikan di era globalisasi pada jaman modern dewasa ini, yaitu:

1) Guru mendapatkan hasil yang maksimal dari perkembangan peserta didiknya yaitu berupa nilai ulangan matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan rerata kelas lebih dari 75. 2) Guru mengembangkan media pembelajaran audia visual bilangan bulat

khususnya pada mata pelajaran matematika agar lebih menarik serta memberikan motivasi bagi siswa untuk belajar.

c. Bagi Sekolah

Sekolah yang dalam pembelajaran guru-gurunya selalu lebih kreatif dan inovatif, akan berdampak positif bagi siswanya, hal itu dapat terlihat:

1) Dengan diterapkannya media pembelajaran audio visual, maka akan meningkatkan mutu pendidikan di sekolah ini khususnya mata


(26)

pelajaran matematika materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

2) Secara langsung maupun tidak langsung akan menambah nilai lebih bagi siswa, guru dan sekolah yang secara bersama-sama mempunyai peran dalam meningkatkan kualitas, media pembelajaran audio visual secara maksimal.


(27)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kerangka Teoritis

1. Media Audio Visual Bilangan Bulat a. Media

Media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah yang berarti tengah, perantara atau penghantar (Arsyad 2005:3). Hamidjojo dalam Latuheru menyatakan bahwa media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebar ide, gagasan atau pendapat sehingga ide, gagasan atau pendapat yang dikemukakan itu sampai pada penerima yang dituju (Arsyad 2005:4). Bovee dalam Media Pembelajaran menyatakan bahwa media adalah alat yang mempunyai fungsi menyampaikan pesan (Hujair A. S. 2009:3). Menurut Gagne (dalam Arief S. Sadiman, 2009:6) media adalah bebrbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar. Menurut Romiszowski (dalam Oemar Hamalik, 2003:202) menyatakan “...as the carrics of message, from some transmitting source (wich may be a human or an intimate object), to the receiver of the

message wich is our case is the learner”. Media adalah pembawa pesan

yang berasal dari sumber pesan (yang dapat berupa orang atau benda) kepada penerima pesan. Sementara itu Briggs (dalam Arief S. Sadiman, 2009:6) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, dan perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses pembelajaran terjadi (Arief S. Sadiman, 2009:7).


(28)

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media adalah segala sesuatu yang telah diprogram dan digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim (guru) kepada penerima (siswa) sehingga dapat merangsang siswa menangkap informasi yang dapat memberikan pengalaman konkrit serta memungkinkan siswa untuk mendapatkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar pada diri siswa dan pembelajaran menjadi berhasil.

b. Media Audio

Media audio adalah media yang menyampaikan pesannya hanya dapat diterina oleh indera pendengaran. Pesan atau informasi yang akan disampaikan dituangkan ke dalam lambing-lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan sound effect. Jenis media audio antara lain: media radio, media alat perekam pita magnetic, dan sebagainya (Rudi Susilana 2007:18). Media audio adalah jenis media yang berisi suara saja sehingga untuk dapat memanfaatkannya sebagai media dalam pembelajaran guru harus dapat memperhatikan mengenai aspek kemampuan menyimak yang dimiliki oleh siswa karena dalam media audio terdapat pesan yang disampaikan dalam lambang-lambang auditif verbal, nonverbal maupun kombinasinya yang berkaitan erat dengan indera pendengaran, contoh media audio: radio, telepon, tape recorder, piringan audio, dan lain-lain (Basuki Wibawa dan Farida 2001:35).

Kelebihan penggunaan media audio, antara lain: (1) meningkatkan kemampuan komunikasi audio, (2) materi pembelajaran dapat dipersiapkan sehingga guru dapat mengontrolnya, (3) merangsang dan mengembangkan kemampuan imajinasi terhadap hal-hal yang sedang disajikan, (4) perhatian siswa terpusat pada kata-kata yang digunakan, pada bunyi dan arti. Kelemahan penggunaan media audio, antara lain: (1) sifat komunikasi satu arah, (2) stimulus secara suara saja dalam waktu yang cukup lama


(29)

menimbulkan kebosanan pada siswa, (3) siswa yang memiliki kelemahan dalam indera pendengaran akan merasa kesulitan menerima pelajaran.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa pengertian media audio adalah suatu perantara yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh siswa melalui satu arah yaitu melalui pendengaran yang dapat dilakukan secara cepat dan hanya melibatkan indera pendengaran saja.

c. Media Audio Visual

Media audio visual yaitu jenis media yang menggabungkan unsur suara dan gambar. Penggunaan media audio visual akan lebih baik, apabila menggunakan unsur gambar gerak dan dilengkapi dengan karakteristik gerak. Salah satu contoh dari media audio visual adalah media sound slide (slide bersuara), dalam media ini terdapat karakteristik animasi gerakan yang terdapat pada custom animation, efek gerakan benda dengan sound effect pendukung pergerakannya (Basuki Wibawa 2001:67). Media sudio visual dakam pembelajaran memberikan kelebihan dan kelemahan. Kelebihan penggunaan media audio visual, antara lain: (1) memusatkan perhatian dan meningkatkan motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran, (2) mengatasi keterbatasan waktu dan ruang, (3) menampilkan gambar, suara, dan gerak, (4) menghindari pembelajaran yang verbalistik. Kelemahan penggunaan media audio visual, antara lain: (1) biayanya relatif mahal, (2) memerlukan peralatan yang kompleks dan (3) memerlukan keahlian khusus.

Sedangkan menurut Hujair A. S. (2009:102-103) menyatakan bahwa media audio visual adalah seperangkat alat yang dapat memproyeksikan gambar bergerak dan bersuara. Paduan antara gambar dan suara membentuk karakter sama dengan obyek aslinya. Salah satu media yang termasuk dalam kategori media audio visual adalah sound slide.


(30)

Media sound slide, sound slide atau slide bersuara merupakan gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program sound slide melalui soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point (Sanaky, Hujair AH. 2009. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Safiria Insania Perss. Halaman 107-108)

Kelebihan media sound slide:

1) Dapat menyajikan gambar dengan proyeksi depan maupun belakang. 2) Portable, beukuran kecil, dan mudah didistribusikan sehingga mudah

penggunaannya.

3) Dapat dikontrol sesuai keinginan pengguna, sehingga memungkinkan untuk dihentikan secara spontan dan dapat diselingi dengan tanya jawab dan diskusi singkat.

4) Memberikan visualisasi tentang obyek belajar seperti apa adanya, sehingga dapat mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat baik positif maupun negatif bagi pelajar.

Kelemahan media sound slide:

1) Pengadaannya memerlukan biaya yang mahal.

2) Untuk memproyeksikan slide proyektor memerlukan penggelapan ruang agar memeroleh tayangan slide yang baik.

3) Cukup rumit pembuatannya, karena harus mengatur benda-benda yang akan digerakan, slide, mengatur effect suara, hyperlink, dan durasi waktu kegerakan benda.

Dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa media audio visual yaitu alat bantu yang digunakan oleh guru dalam mengajar, mempunyai


(31)

bentuk gambar, mengeluarkan suara secara simultan, dan menampilkan gerakan-gerakan animasi yang dapat memberikan gambaran secara konkrit terhadap obyek yang dikaji. Media audio visual yang digunakan dalam penelitian ini berupa sound slide microsoft power point yang berisi sound animation koin bilangan bulat beserta materi pelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

d. Bilangan

Bilangan adalah suatu konsep matematika yang digunakan untuk pencacahan dan pengukuran. Simbol ataupun lambang yang digunakan untuk mewakili suatu bilangan disebut sebagai angka atau lambang bilangan. Dalam matematika, konsep bilangan selama bertahun-tahun lamanya telah diperluas untuk meliputi bilangan nol, bilangan negatif, bilangan rasional, bilangan irasional, dan bilangan kompleks (http://id.wikipedia.org/wiki/Bilangan, di akses 14 Januari 2011). Bilangan adalah idea yang mempunyai sifat abstrak dan bukan merupakan symbol atau lambang bukan pula lambang bilangan. Bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya anggota suatu himpunan (Negoro 2003:32). Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bilangan adalah banyaknya benda dalam satuan tertentu, jumlah suatu benda dalam satuan jumlah (Nurhasanah 2007:67).

Dari pengertian di atas disimpulkan bahwa bilangan adalah suatu simbol atau tanda yang sifatnya abstrak digunakan untuk menyatakan jumlah, bilangan memberikan keterangan mengenai banyaknya jumlah anggota pada suatu himpunan.

e. Bilangan Bulat

Bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan cacah (0, 1, 2, ...) dan negatifnya (-1, -2, -3, ...; -0 adalah sama dengan 0 dan tidak dimasukkan lagi secara terpisah). Bilangan bulat dapat dituliskan tanpa komponen desimal atau pecahan. Himpunan semua bilangan bulat dalam


(32)

matematika dilambangkan dengan Z atau , berasal dari Zahlen bahasa Jerman untuk bilangan (http://id.wikipedia.org/wiki/BilanganBulat, di akses 14 Januari 2011). Menurut Negoro dalam Ensiklopedia Matematika menyatakan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri atas bilangn asli atau bilangan positif, bilangan nol, dan lawan dari bilangan asli atau bilangan negatif. Himpunan bilangan bulat bisanya dilambangkan dengan huruf B (Negoro 2003 : 36). Sedangkan menurut Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia menyatakan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang sifatnya utuh, bukan merupakan pecahan yaitu 1, 2, 3, 4, dst. Bilangan desimal bilangan pecahan yang ditulis dengan angka lipatan persepuluhan, seperti: 0,25 ; 0,75. Bilangan pecahan bilangan yang jumlahnya kurang atau lebih dari bilangan utuh (Nurhasanah 2007:67). Dalam buku referensi Pendidikan Matematik 2 (1991 : 268) Bilangan bulat adalah merupakan gabungan antara bilangan asli dengan bilangan-bilangan negatifnya serta bilangan nol. Bila ditulis dalam suatu bentuk himpunan bilangan bulat akan didapatkan B = ( . . ., -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, . . .).

Dari definisi di atas disimpulkan bahwa bilangan bulat adalah bilangan yang terdiri dari bilangan positif, netral yaitu nol, dan bilangan negatif. Bilangan bulat positif yaitu bilangan asli, meliputi: 1, 2, 3, dst. Bilangan bulat negatif adalah lawan dari bilangan asli, meliputi: -1, -2, -3, -4, dst.

2. Keterampilan Menjumlah dan Mengurangkan a. Keterampilan

Keterampilan berasal dari kata dasar terampil yang berarti kecekatan dalam mengerjakan suatu pekerjaan. Keterampilan dapat diartikan sebagai kepandaian yang dimiliki oleh seseorang untuk melakukan suatu pekerjaan dengan cepat dan benar (Soemarjadi, dkk 2001:2). Menurut Nurhasanah dalam Kamus Besar Bergambar Bahasa Indonesia juga menyatakan bahwa keterampilan adalah cakap dalam menyelesaikan tugas, mampu dan cekatan


(33)

dalam mengerjakan sesuatu, bila melakukan sesuatu hal hasilnya akan baik (Nurhasanah 2007:795). Menurut TIM PPPB dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia I menyatakan bahwa keterampilan adalah kecakapan, kecakapan seseorang untuk menyelesaikan suatu tugas dan dapat diselesaikan dengan cepat, tepat, serta benar (TIM PPPB. 1996. Kamus Besar Bhasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Halaman 935)

Dari pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa keterampilan adalah keahlian yang dimiliki seseorang yang meliputi kecekatan, kecepatan, dan ketepatan untuk menghadapi suatu permasalahan, yang dimaksudkan dalam hal ini adalah permasalahan dalam pembelajaran khususnya Matematika penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

b. Keterampilan Menjumlah

Keterampilan menjumlah dapat diartikan dari pengertian keterampilan dan menjumlah. Keterampilan berarti kecakapan, kecepatan, dan ketepatan. Sedangkan menjumlah adalah hasil dari penambahan dua atau lebih bilangan atau besaran. Maka keterampilan menjumlah memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung penambahan dari dua bilangan atau lebih (Hollands 1984:55). Dalam Seri Ensiklopedia Anak A-Z Matematika, David Glover menyatakan addition is finding the total of two or more numbers the plus (+) in an addition sum show

that number are being added together. Menjumlah adalah cara menemukan

jumlah total dua bilangan atau lebih dengan menggunakan tanda “+” (David Glover 2006:4). Dalam Ensiklopedia Matematika, Negoro menyatakan bahwa menjumlah adalah operasi yang dipergunakan untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan. Keterampilan menjumlah adalah kemampuan yang digunakan menyelesaikan operasi hitung untuk memperoleh jumlah dari dua bilangan (Negoro 2003 :260).

Negoro dalam Ensiklopedia juga memperkuat pernyataannya dengan teori berikut pengajaran awal untuk keterampilan menjumlah menggunakan


(34)

langkah-langkah pembelajaran teori Brunner yaitu dari konkrit, semi konkrit, dan terakhir abstrak (Negoro 2003:262).

1) Anactive (konkrit)

Peragaan menggunakan benda-benda konkrit di kelas seperti: kapur, pensil, buku, penggaris, dsb. Peragaannya melalui kegiatan bermain peran oleh siswa melalui bimbingan guru. Peran yang dimainkan adalah kata-kata kunci untuk penjumlahan seperti: digabung, ditambah, diberi lagi, minta lagi, dll.

2) Econic (semi konkrit)

Bentuk semi konkrit penjumlahan adalah melalui peragaan pada papan flannel misalnya, dengan menempelkan tiga tempat pengumpulan benda.

3) Simbollic (abstrak)

Tahapan abstrak adalah tahapan pengajaran yang hanya memuat angka-angka dan lambang-lambang saja, seperti:

1 + 2 = . . . ; 2 + 4 = . . .

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan menjumlah adalah keterampilan yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan tambah-menambah yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pertambahan tersebut.

c. Keterampilan Mengurangkan

Keterampilan mengurangkan dapat diartikan dari pengertian keterampilan dan mengurangkan. Keterampilan adalah kecakapan, kecepatan, dan ketepatan. Sedangkan mengurangkan mempunyai tiga pengertian, yaitu

kebalikan dari pertambahan, seperti: 14 - 8 difikirkan sebagai “berapa mesti

ditambahkan 8 untuk memberi 14?”, perbandingan, dua bilangan dibandingkan dalam besarnya, seperti: 14 - 8 = 6. 14 nampak lebih besar dari 8, selisihnya adalah 6. Diambil, 8 diambil dari 14, jadi empat belas dikurangi


(35)

delapan hasilnya enam. Mengurangkan juga dapat diartikan yang perlu dipindahkan atau ditarik, pengertian ini diambil dari bahasa latin yaitu

subtrahandus yang telah diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia menjadi

suatu bilangan yang dikurangkan dari bilangan lain. Maka keterampilan mengurangkan memiliki arti kecepatan, ketepatan, dan kecakapan yang dimiliki seseorang untuk menghitung pengurangan dari dua bilangan baik bilangan itu lebih besar dari bilangan lain ataupun kedua bilangan atau lebih adalah sama (Hollands 1984:88, 109). Negoro dalam Ensiklopedia menyatakan bahwa mengurangkan adalah kebalikan dari menjumlahkan, karena mengurangkan diperoleh dari menjumlahkan, maka keterampilan mengurangkan adalah kemampuan untuk menghitung pengurangan dari suatu bilangan ke bilangan lain (Negoro 2003:258).

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan mengurangkan adalah kemampuan yang dimiliki seseorang yang meliputi kecakapan, kecepatan, dan ketepatan untuk melakukan perhitungan kurang-mengurang yang melibatkan dua bilangan atau lebih untuk diperoleh hasil dari operasi hitung pengurangan tersebut.

3. Media Audio Visual dan Ketrampilan Menjumlah Mengurangkan Bilangan Bulat.

Media audio visual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah media audio visual sound slide. Media sound slide, sound slide atau slide bersuara merupakan gambar tunggal dalam bentuk film positif tembus pandang yang dilengkapi dengan bingkai yang diproyeksikan. Slide bersuara dapat menyajikan gambar yang tetap dengan urutan yang tetap, sehingga menjamin keutuhan pelajaran dan gambar tidak mudah hilang, terbalik, atau berubah urutan jika teknik pengemasannya benar dan baik. Penggunaan program sound slide melalui soft ware pada Personal Computer yaitu Ms. Power Point. Media ini digunakan guru untuk membantu dalam meningkatkan keterampilan


(36)

menjumlah dan mengurangkan dalam materi bilangan bulat. Melalui media koin bilangan bulat ini membantu siswa dalam mengkonkritkan bilangan bulat positif dan negative yang sifatnya abstrak menjadi konkrit atau semi konkrit. Dikatakan semi konkrit karena bukan berwujud benda nyata tetapi hanya nyata dalam visualisasi atau dengan kata lain hanya ada didalam display computer. Media ini sangat membantu sekali dalam proses pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, dan bermanfaat bagi guru dan siswa. Terbukti dalam proses pembelajaran banyak siswa memberikan respon baik terhadap penggunaan media audio visual koin bilangan sound slide ini. Sehingga dapat dikatakan bahwa penggunaan media audio visual dalam meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dapat terlaksana dengan berhasil.

B. Kerangka Berfikir

Berdasarkan uraian dalam pembahasan tentang penggunaan media audio visual (sound slide) untuk materi pembelajaran penjumlahan dan pengurangan Bilangan Bulat di kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar, maka media audio visual ini benar-benar membantu proses pembelajaran bagi siswa. Hal ini terbukti selama proses pembelajaran dalam tanya jawab terjadi interaksi yang aktif antara siswa dan guru. Media audio visual (sound slide) dapat mengkonkritkan materi bilangan bulat yang tadinya abstrak dan tidak terbayangkan menjadi terbayangkan dan bahwkan terwujudkan sehingga pembelajaran ini lebih menarik dan menyenangkan, hasilnyapun lebih baik.

Kegiatan belajar mengajar dengan memanfaatkan media audio visual (sound slide) dalam materi pembelajaran penjumlahan dan pengurangan Bilangan Bulat, dapat peneliti gambarkan kerangka pemikiran pada gambar 1. sebagai berikut:


(37)

Gambar 1. Kerangka Berfikir

Dalam pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat belum

menggunakan media audio visual

Keterampilan menjumlah dan mengu-rangkan pada materi bilangan bulat rendah

Menggunakan media audio visual yang dapat menjelaskan materi penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat.

Penggunaan media audio visual untuk penjumlahan bilangan bulat.

Penggunaan media audio visual untuk pengurangan bilangan bulat

Keterampilan menjumlah dan mengurangkan pada materi bilangan bulat meningkat

Tindakan

Kondisi akhir Kondisi awal


(38)

C. Hipotesis Penelitian

Berdasarkan kerangka berfikir di atas dapat dirumuskan hipotesis, yaitu sebagai berikut:

Apabila Media Audio Visual (sound slide) digunakan dalam pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan, maka akan meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat di kelas IV SD N 02 Ngringo, Kecamatan Jaten, Kabupaten Karanganyar.


(39)

BAB III

METODELOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, yang terletak di Jl. Banaran Kalurahan Ngringo perbatasan wilayah Karanganyar dengan Kota Solo. Termasuk sekolah komplek, karena dalam satu halaman terdapat dua sekolahan, yaitu SD Negeri 01 Ngringo dan SD Negeri 02 Ngringo. SD Negeri 02 Ngringo termasuk sekolah yang dipandang baik oleh masyarakat di lingkungan sekitar, karena fisik sekolahnya bagus, kualitas pendidikannya baik dan alat pembelajarannya lengkap.

SD Negeri 02 Ngringo memiliki personal computer sebanyak 15 unit, leptop 2 unit, LCD, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, mushola. Banyak fasilitas dan cukup memadai untuk menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah ini.

2. Waktu Penelitian

Waktu pelaksanaan penelitian, yaitu dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil penelitian dilakukan selama 4 bulan, yaitu mulai bulan Februari sampai Mei. Adapun pelaksanaan pembelajaran diselenggarakan pada pra-semester genap (semester 2) yaitu bulan Februari sampai Mei 2011 dengan rincian kegiatan pada tabel 2 sebagai berikut:


(40)

Tabel 2. Jadwal penelitian dari tahap persiapan hingga pelaporan hasil

No Jenis Kegiatan Bulan

Februari Maret April Mei

1 Observasi ke SD × 2

Penyusunan dan pengajuan proposal

× × × ×

3 Mengurus surat

izin ×

4 Pelaksanaan

Penelitian × × ×

5 Analisis Data ×

6 Penyusunan

Laporan × × ×

7

Pelaksanaan Ujian Skripsi

×

8 Pengesahan

Laporan ×

9 Pengiriman ×

B. Bentuk dan Strategi Penelitian

1. Bentuk Penelitian

Berdasarkan masalah yang diajukan dalam penelitian ini yang lebih menekankan pada masalah perbaikan proses di kelas, maka jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas. McNiff dalam Penelitian Tindakan Kelas menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas merupakan bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan dan perbaikan pembelajaran (M. Asrori 2007 : 4). Dengan penelitian tindakan kelas guru dapat meneliti sendiri terhadap praktik pembelajaran yang dilakukan di kelas. Selain itu guru juga


(41)

dapat memperbaiki praktik pembelajaran yang dilakukan menjadi lebih berkualitas dan lebih efektif.

2. Strategi Penelitian

Dalam penelitian ini menggunakan strategi model siklus. Sarwiji. S (2009 : 34) menyatakan bahwa penelitian tindakan kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian berdaur atau siklus yang terdiri dari empat tahap, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting) seperti tampak pada gambar 2. di bawah ini:

Adapun rancangan penelitiannya sebagai berikut: a. Perencanaan

Kegiatan ini meliputi: membuat perencanaan mengajar (RPP), membuat lembar observasi (LO), dan membuat alat evaluasi (Instrumen).

b. Tindakan

Kegiatan yang dilaksanakan dalam tahap ini adalah melaksanakan kegiatan pembelajaran sebagaimana yang telah direncanakan.

c. Pengamatan

Dalam tahap ini dilaksanakan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan lembar observasi yang telah dipersiapkan.

Refleksi

Perencanaan

Tindakan

Pengamatan


(42)

d. Refleksi

Dalam tahap ini data-data yang diperoleh melalui observasi dikumpulkan dan dianalisis, guna mengetahui seberapa jauh tindakan telah membawa perubahan dan apa atau dimana perubahan itu terjadi.

C. Data dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan ada tiga yaitu data yang berhubungan dengan proses, dampak tindakan yang dilakukan dan data yang digunakan sebagai dasar menilai keberhasilan tindakan yang akan dilakukan. Data yang berhubungan dengan proses berupa data tentang peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat melalui media audio visual (sound slide) bilangan bulat.

Sumber data dalam penelitian ini dibedakan menjadi dua yaitu: 1. Sumber data primer

Sumber data primer dalam penelitian ini adalah siswa, yaitu berupa hasil pengerjaan soal evaluasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, lembar observasi tentang pengamatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat.

2. Sumber data sekunder

Sumber data sekunder dalam penelitian ini adalah guru dan kepala sekolah, yaitu berupa hasil ulangan harian, mid semester dan ulangan semester dari guru, rapor semester dari kepala sekolah, panduan wawancara untuk guru.

Sumber data utama dalam penelitian adalah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain (Slamet St. Y. dan Suwarto 2007 : 38). Dalam penelitian ini sumber data utama yang diperlukan adalah data nilai akademik materi pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang akan diperbaiki serta informasi dari guru dan siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar.


(43)

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang sesuai dengan apa yang diharapkan dalam penelitian diperlukan alat dan metode untuk mendapatkan data yang tepat dan obyektif. Penetapan metode pengumpulan data berdasarkan tujuan penelitian yang akan dicapai, juga berdasarkan kebutuhan sumber data. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Dokumentasi

Teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data yang berupa data-data tertulis, seperti hasil ulangan harian. Kegiatan ini selain untuk mencatat semua dokumen dan arsip, juga untuk mendapatkan gambaran secara lengkap tentang dokumen tersebut. Slamet St. Y. dan Suwarto (2007 : 52) menyatakan bahwa dokumen sebagai sumber data yang dapat dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan. Dokumen data berupa bahan tertulis ataupun film, seperti:

a. Hasil ulangan harian b. Nilai Ujian semester c. Clip job diskusi siswa 2. Observasi

Observasi atau pengamatan digunakan untuk mengoptimalkan kemampuan peneliti dari segi motif, kepercayaan, perhatian, perilaku tak sadar, kebiasaan, dan sebagainya (Slamet St. Y. dan Suwarto 2007 : 44).

Observasi yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah observasi langsung dan partisipasi agar hasilnya subyektif. Observasi langsung yang dimaksud langsung terhadap obyek yang diteliti sedangkan partisipasi yaitu pengamatan yang dilakukan dengan cara ikut ambil bagian dalam situasi obyak yang diteliti. Dalam observasi guru mengamati keterampilan menjumlah dan mengurangkan siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten sedangkan Guru diamati tentang aktivitas dalam mengajarnya. Waktu


(44)

observasi berlangsung saat kegiatan belajar mengajar dilaksanakan, saat itu pula guru dan siswa kelas IV SD N 02 Ngringo melaksanakan observasi. 3. Wawancara

Sumber data berupa sumber data primer yaitu siswa yang dalam posisi ini sebagai nara sumber atau informan juga merupakan salah satu sumber data yang diperlukan dalam penelitian ini. Untuk mengumpulkan informasi dari sumber data itu maka diperlukan teknik wawancara. Teknik wawancara adalah cara mengumpulkan data yang mengharuskan peneliti mengadakan kontak langsung secara lisan dengan sumber data, baik dalam situasi sebenarnya maupun dalam situasi sengaja dibuat untuk keperluan tersebut.

Wawancara dalam penelitian pada umumnya dilakukan secara tidak terstruktur atau sering disebut teknik wawancara mendalam (Slamet St. Y. dan Suwarto 2007 : 49). Dalam wawancara ini dilakukan dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat “open-ended” dan mengarah pada kedalaman informasi. Dalam penelitian ini wawancara hanya dilakukan kepada guru kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar untuk mengetahui cara mengajar, media, dan hasil belajar yang diperoleh siswa.

Wawancara ini dilakukan kepada guru kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten tentang pelaksanaan kegiatan belajar mengajar sebelum dilakukan tindakan. Hal ini digunakan untuk mengetahui keadaan awal sebelum dilakukan tindakan. Guru diberi pertanyaan yang meliputi bagaimana kondisi siswa, media yang digunakan, kendala, dan upaya.

E. Validitas Data

Data yang telah berhasil digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian harus dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Untuk menjamin dan mengembangkan validitas data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini, digunakan teknik trianggulasi data yaitu mengumpulkan data sejenis tetapi dari sumber yang berbeda-beda. Triangulasi dapat dilakukan


(45)

dengan menggunakan dua jenis yang berbeda (Nasution, 2003:115) yaitu jenis triangulasi sumber data dan triangulasi metode.

1. Triangulasi Sumber Data

Triangulasi sumber data yaitu mengumpulkan data yang sejenis tetapi dari sumber yang berbeda-beda. Data tersebut diperoleh dari siswa, guru, dan kepala sekolah. Data dari siswa berupa hasil pengerjaan soal evaluasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, lembar observasi tentang pengamatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan. Dari guru dan kepala sekolah berupa hasil ulangan harian, mid semester dan ulangan semester, rapor semester serta panduan wawancara untuk guru.

2. Triangulasi Metode

Triangulasi metode dilakukan dengan cara yang berbeda-beda tetapi data yang dikumpulkan sejenis. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang dikumpulkan yaitu data nilai akademik siswa tentang materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

F. Analisis Data

Teknik analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis interaktif Miles dan Huberman. Model analisis interaktif mempunyai tiga buah komponen pokok, yaitu: reduksi data, sajian data, dan penarikan simpulan (verifikasi). Aktivitasnya dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai suatu proses siklus.

Untuk lebih jelasnya, proses analisis model interaktif dapat digambarakan dengan skema pada gambar 3 sebagai berikut:


(46)

Langkah-langkah analisis:

1. Melakukan analisis awal bila data yang didapat di kelas sudah cukup, maka dapat dikumpulkan.

2. Mengembangkan dalam bentuk sajian data, dengan menyusun coding dan matrik yang berguna untuk penelitian lanjut.

3. Melakukan analisis data di kelas dan mengembangkan matrik antar kelas. 4. Melakukan verifikas, pengayaan dan pendalaman data apabila dalam

persiapan analisis ternyata ditemukan data yang kurang lengkap atau kurang jelas, maka perlu dilakukan pengumpulan data lagi secara terfokus.

5. Melakukan analisis antar kasus, dikembangkan struktur sajian datanya bagi penyususunan laporan.

6. Merumuskan simpulan akhir sebagai temuan peneliti.

7. Merumuskan implikasi kebijakan sebagai bagian dari pengembangan saran dalam laporan akhir penelitian.

G. Indikator Kerja

Menurut Sarwiji Suwandi (2008:70) indikator kerja merupakan rumusan kinerja yang akan dijadikan acuan atau tolak ukur dalam menentukan keberhasilan atau keefektifan penelitian. Indikator kerja yang ingin dicapai dalam

Reduksi Data

Pengumpulan Data

Sajian Data

Penarikan Simpulan


(47)

penelitian ini adalah meningkatnya keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD N 02 Ngringo Jaten Karanganyar dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui pengoptimalan penggunaan media audio visual koin bilangan bulat yang berwujud sound slide. Untuk mengetahui adanya peningkatan keterampilan menjumlah dan mengurangkan dalam materi bilangan bulat siswa kelas IV ditandai dengan adanya siswa yang mencapai KKM lebih dari 70%. Jadi dari jumlah seluruh siswa yaitu 40, terdapat 28 siswa yang mecapai KKM (nilai 60).

H. Prosedur Penelitian Tindakan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus. Tiap-tiap siklus dilaksanakan sesuai dengan perubahan yang dicapai. Untuk mengetahui permasalahan yang menyebabkan rendahnya keterampilan menjumlah dan mengurangkan pada materi pelajaran bilangan bulat kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar, dilakukan observasi terhadap kegiatan pembelajaran melalui langkah-langkah tersebut akan dapat ditentukan tindakan yang tepat dalam rangka meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat dengan menggunakan media audio visual. Prosedur penelitian tindakan merupakan gambaran secara lengkap mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan dalam penelitian. Tindakan yang ditempuh dimaksudkan untuk memperbaiki kondisi atau perilaku yang mencakup rencana, tindakan, pengamatan, dan refleksi. Rencana tindakan dalam penelitian ini dapat dijelaskan pada gambar 4. di bawah ini:


(48)

Siklus I Siklus II

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan bahwa prosedur rencana tindakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Siklus I

a. Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini adalah penggunaan media audio visual (sound slide) bilangan bulat untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat di Kelas IV SD N 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

Pada siklus I yang menjadi subyek penelitian ini adalah siswa kelas IV. Program yang akan dilaksanakan dalam tindakan siklus I adalah penggunaan audio visual dalam penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.

b. Rencana Pelaksanaan Tindakan I

Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Dalam

Gambar 4. Prosedur Penelitian Tindakan Kelas

Tindakan dst..

. Perencanaan I

Pengamatan

Refleksi Tindakan

Perencanaan II

Pengamatan Refleksi


(49)

proses pembelajaran siswa melihat tayangan sound slide koin bilangan bulat yang akan memberi gambaran secara konkrit tentang bilangan bulat. Siswa aktif mencermati koin-koin bilangan untuk ditafsirkan ke dalam wujud bilangan bulat secara konkrit. Siswa menentukan hasil penjumlahan dan pengurangan melalui soal latihan yang diberikan oleh guru dan dengan bantuan sound slide yang akan mengkonkritkan bilangan-bilangan bulat pada soal. Siswa mencoba mengerjakan dari hasil pekerjaannya di depan kelas, siswa lainnya mengoreksi dan memberikan tanggapan atas pekerjaan yang dikerjakan di papan tulis.

c. Pengamatan

Pengamatan berarti pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Guru mencatat kegiatan belajar anak didiknya setelah diberi tayangan sound slide bilangan bulat dan bimbingan dalam mengerjakan soal latihan.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkalian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus I. Evaluasi atau penilaian untuk menilai hasil atau dampak dari penggunaan media audio visual yang akan dilaksanakan pada akhir siklus I. Sasaran dari evaluasi ini adalah minimal terdapat 60% peserta didik yang dapat mencapai KKM. Apabila dari hasil evaluasi menunjukan bahwa sasaran belum tercapai, maka perlu dilakukan tindakan lanjutan pada siklus II.

2. Siklus II

a. Rencana Tindakan

Rencana tindakan adalah rencana yang digunakan sebagai dasar untuk melakukan tindakan penelitian. Dalam hal ini melalui bantuan media audio visual sound slide yang akan ditayangkan pada kegiatan inti, siswa akan mengerjakan tugas dari guru tentang penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, tetapi pada saat mengerjakan siswa tidak diperkenankan


(50)

untuk melihat sound slide bilangan bulat pada slide melainkan mengerjakan sendiri.

b. Rencana Pelaksanaan Tindakan II

Rencana pelaksanaan tindakan berarti perlakuan yang dilaksanakan dalam rangka mengatasi permasalahan penelitian. Kegiatan yang akan dilakukan pada siklus II adalah guru tetap memberikan tayangan sound slide bilangan bulat beserta contoh pengerjaan soal penjumlahan dan pengurangan tetapi hanya pada awal kegiatan inti saja agar siswa mudah dalam mengingatnya. Dalam pengurangan memiliki tingkat kesulitan yang lebih dibandingkan dengan penjumlahan. Maka dari itu perlu ada bimbingan dalam mengerjakan. Bimbingan pembelajaran akan dilakukan pada pemberian materi melalui sound slide bilangan bulat. Setelah tayangan sound slide selesai guru memberikan soal evaluasi dan siswa mengerjakan tanpa melihat sound slide. Beberapa siswa mengerjakan ke depan untuk dikoreksi bersama-sama serta untuk evaluasi bersama-sama. c. Pengamatan

Pengamatan berarti pencatatan terhadap pelaksanaan dan hasil pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Pengamatan diarahkan pada pedoman yang telah disiapkan oleh peneliti dalam rencana tindakan. Selain itu untuk memperoleh data yang akurat peneliti melakukan tanya jawab dengan siswa mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan, hal-hal apa saja yang masih perlu ditingkatkan.

d. Refleksi

Refleksi berarti penilaian dan pengkalian terhadap hasil evaluasi data kaitannya dengan indikator kinerja siklus II. Sasaran pada siklus II adalah minimal terdapat 70% peserta didik yang mencapai KKM dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Apabila hasil evaluasi pada siklus ini menunjukan bahwa sasaran telah tercapai, maka


(51)

penelitian dihentikan, namun apabila sasaran belum tercapai maka perlu dilakukan siklus berikutnya.


(52)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Diskripsi Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 02 Ngringo Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar, yang terletak di Jl. Banaran Kalurahan Ngringo perbatasan wilayah Karanganyar dengan Kota Solo. Termasuk sekolah komplek, karena dalam satu halaman terdapat dua sekolahan, yaitu SD Negeri 01 Ngringo dan SD Negeri 02 Ngringo. SD Negeri 02 Ngringo termasuk sekolah yang dipandang baik oleh masyarakat di lingkungan sekitar, karena fisik sekolahnya bagus, kualitas pendidikannya baik dan alat pembelajarannya lengkap. SD Negeri 02 Ngringo memiliki personal computer sebanyak 15 unit, leptop 2 unit, LCD, ruang laboratorium, ruang perpustakaan, mushola.

Dalam pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat yang dilaksanakan di SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar belum melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan media audio visual maupun media pembelajaran yang lain khususnya untuk menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, sehingga keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa belum mencapai KKM. Untuk mengantisipasi hal tersebut peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas di kelas IV, penelitian menggunakan media audio visual koin bilangan bulat yang dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat.

B. Diskripsi Kondisi Awal

Sebelum melaksanakan proses penelitian, terlebih dahulu peneliti melakukan kegiatan survey awal dengan tujuan untuk mengetahui keadaan nyata yang ada di lapangan. Hasil survey awal, yaitu rendahnya nilai penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV.


(53)

Berdasarkan data hasil pengamatan langsung tanggal 10 Januari 2011 terhadap pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru dalam menyampaikan materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat untuk mengetahui kondisi awal kegiatan pembelajaran di kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar masih terdapat banyak kekurangan, antara lain guru kurang dapat menciptakan suasana yang menyenangkan, hal ini dapat dilihat kurang adanya keaktifan dan respon siswa dan masih kurangnya ketuntasaan belajar siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Nilai hasil belajar kognitif siswa diperoleh dari tes yang sebelumnya soal-soal tersebut telah diujicobakan meliputi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat positif dan negatif.

Hasil tes awal materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dapat dilihat pada tabel 3. di bawah ini:

Tabel 3. Pencapaian Nilai Sebelum Penelitian

No Rentang Nilai Frekuensi

I II

1 0 - 200 8 1

2 21 - 400 13 13

3 41 - 600 10 13

4 61 - 800 8 5


(54)

Dari tabel di atas dapat disajikan dengan grafik 1 dan 2. sebagai berikut:

Grafik 1. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 1 Siswa Kelas IV Pada Kondisi Awal

Grafik 2. Pencapaian Nilai Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat Pertemuan 2 Siswa Kelas IV Pada Kondisi Awal

Berdasarkan data nilai di atas dapat dilihat bahwa hasil evaluasi sebelum diadakan penelitian tindakan kelas hanya 32,5 % atau sebanyak 13 siswa mendapat nilai 70 ke atas, 10 % atau sebanyak 4 siswa mendapat nilai 60, sedang 57,5 % atau sebanyak 23 siswa mendapat nilai 50 ke bawah. Rerata kelas adalah

0 5 10 15

0-20 21-40 41-60 61-80 81-100 1 13 13 5 8 F r e k u e n si Interval Nilai Banyak Siswa 0 5 10 15

0-20 21-40 41-60 61-80 81-100 8 13 10 8 1 F r e k u e n si Rentang Nilai Banyak Siswa


(55)

58, perolehan dari jumlah nilai total kelas 2320 dibagi jumlah siswa 40. Selain itu dari ulangan 1 dan ulangan 2 tidak menunjukan perubahan yang berarti, nilai siswa stabil. Maka peneliti mengadakan konsultasi dengan dewan guru untuk melaksanakan pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dengan menggunakan media audio visual koin bilangan bulat (sound slide).

C. Diskripsi Permasalahan Penelitian

1. Tindakan Siklus I

Tindakan siklus I dilaksanakan selama 2 kali pertemuan yaitu tanggal 14 Maret 2011 sampai 19 Maret 2011. Adapun tahapan-tahapan yang dilakukan pada siklus I adalah sebagai berikut:

a. Perencanaan

Dengan berpedoman dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan SD 2007 kelas IV, peneliti melakukan langkah-langkah perencanaan pembelajaran materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan media audio visual koin bilangan bulat.

Standar Kompetensi : Menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat. Kompetensi Dasar : 1. Menjumlahkan bilangan bulat.

2. Mengurangkan bilangan bulat.

Indikator : 1. Melakukan penjumlahan bilangan bulat melalui

koin bilangan bulat positif dan negatif pada media audio visual (sound slide).

2. Menyelesaikan operasi hitungan dalam penjumlahan bilangan bulat dalam kehidupan sehari - hari.

3. Melakukan pengurangan bilangan bulat melalui koin bilangan bulat positif dan negatif pada media audio visual (sound slide).


(56)

4. Menyelesaikan operasi hitungan dalam pengurangan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari

Berdasarkan hasil observasi terhadap proses pembelajaran dan hasil menghitung penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat sebelum tindakan, dapat diperoleh informasi sebagai data awal. Hasil pencatatan menunjukan bahwa dari siswa kelas IV sebanyak 40 siswa terdapat 23 siswa atau 57,5% yang masih belum mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum yaitu mendapat nilai 50 ke bawah. Setelah dilakukan pemeriksaan pada lembar pekerjaan siswa, ternyata sebagian siswa siswa masih belum terampil dalam menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat. Hal ini disebabkan materi bilangan bulat adalah materi yang abstrak bagi siswa, dan siswa belum dapat mengkonkritkan bilangan bulat tersebut dalam wujud konkrit. Atas dasar hal tersebut guru kelas melakukan koordinasi dengan kepala sekolah dan guru kelas lain tentang metode yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten. Berdasarkan hasil koordinasi dengan kepala sekolah dan guru-guru lain, guru kelas memilih media audio visual koin bilangan bulat yang berwujud sound slide untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar.

Guru kelas melakukan langkah-langkah pembelajaran dengan menggunakan media audio visual koin bilangan bulat dengan berpedoman pada standar kompetensi materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat,. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dalam proses persiapan pembelajaran adalah sebagai berikut:

(1) memilih pokok bahasan atau indikator yang sesuai dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Alasan memilih pokok bahasan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat adalah: (a) pokok bahasan penjumlahan dan


(57)

pengurangan bilangan bulat harus betul-betul dikuasai siswa, karena untuk mempermudah penguasaan materi matematika yang lebih dalam, (b) penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat dipergunakan dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa dapat memecahkan setiap masalah yang berhubungan dengan penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat, (2) menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) berdasarkan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator yang telah dibuat. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang disusun oleh peneliti memuat 2 kali pertemuan, masing-masing pertemuan dalam waktu 2 jam pelajaran atau 2 × 35 menit, (3) membuat media animasi dengan menggunakan program macromedia yaitu swish max 4 yang disimpan dalam bentuk data GIF

(Grapichs Interchange Format). Kemudian diolah dalam microsoft office

power point 2007 dan dipersentasikan, (4) setiap kali akan mengadakan

pembelajaran guru mempersiapkan LCD dan Speaker untuk menampilkan lay out presentasi media audio visual.

b. Pelaksanaan Tindakan

Tahap ini guru menerapkan tahap pembelajaran dengan penggunaan media audio visual koin bilangan bulat sesuai dengan rencana pembelajaran yang telah disusun. Pembelajaran yang telah disusun pada siklus I dengan menggunakan media audio visual koin bimangan bulat ini dilaksanakan dalam dua kali pertemuan.

1) Pertemuan pertama

Pada pertemuan pertama materi yang disampaikan guru tentang penjumlahan bilangan bulat. Kegiatan diawali dengan berdoa bersama kemudian siswa bersama guru menyanyikan satu lagu wajib, yaitu “satu nusa satu bangsa” kemudian dilanjutkan dengan guru mengabsen siswa satu persatu. Dilanjutkan dengan guru menyampaikan materi mengurutkan bilangan bulat yang meliputi: membilang, menulis, membandingkan, dan menentukan lawan bilangan bulat. Materi ini perlu diberikan pada siswa


(1)

Grafik 6. Peningkatan Nilai Aktifitas Guru dan Siswa pada lembar observasi di setiap Siklus

Dari gambar 14 terlihat bahwa nilai rerata penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten pada kondisi awal hanya 58 yang kemudian meningkat pada siklus I menjadi 61,9 dan meningkat lagi pada siklus II menjadi 70,6. Sedangkan dari segi ketuntasan pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat pada kondisi awal ketuntasan sebesar 35% kemudian pada siklus I ketuntasan belajar meningkat sebesar 48,75%, aktivitas siswa 2,6 dan aktivitas guru dalam mengajar 3,48 dan pada siklus II ketuntasan belajar meningkat lagi sebesar 72,5% aktivitas siswa meningkat menjadi 3,4 dan aktivitas guru juga meningkat menjadi 3,78.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Jaten Karanganyar yaitu dengan menggunakan media audio visual bilangan bulat. Hal ini terjadi karena penggunaan media audio visual dapat mengkonkritkan bilangan bulat baik bilangan bulat positif maupum bilangan bulat negatif sehingga sehingga memudahkan siswa dalam menghitung dan menjadikan siswa trampil dalam menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat. Jadi penggunaan media audio visual bilangan bulat dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat pada siswa kelas IV SD Negeri 02 Ngringo Jaten Karanganyar.


(2)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian penggunaan media audio visual bilangan bulat pada siswa kelas IV SDN 02 Ngringgo Jaten Karanganyar Tahun 2011, maka dapat disimpulkan bahwa keterampilan menjumlah dan mengurangkan siswa kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat meningkat dengan menggunakan media audio visual koin bilangan bulat baik dilihat dari aspek kognitif, afektif, dan psikomotoriknya. Hal ini dapat dilihat dari nilai rerata kelas terjadi peningkatan yaitu pada tes awal sebesar 58, dari 40 siswa terdapat 17 siswa yang nilainya memenuhi KKM yaitu nilai 60 keatas. Dari data tersebut diartikan ketuntasan hanya mencapai 42,5%. Siklus I pada penjumlahan dan pengurangan sudah mencapai 65%, nilai rerata kelas adalah 66, dari 40 siswa terdapat 26 siswa yang nilainya mencapai KKM. Pada siklus II ketuntasan mencapai 75%, nilai rerata kelas adalah 71,5, dari 40 siswa terdapat 30 siswa yang nilainya sudah mencapai KKM.

B. Implikasi

Penerapan pembelajaran dan prosedur dalam penelitian ini didasarkan pada penggunaan media audio visual bilangan bulat dalam pembelajaran


(3)

penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat. Model yang digunakan dalam penelitian ini adalah model siklus, dimana model siklus yang digunakan terdiri dari dua siklus. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 14 s.d. 19 Maret 2011 dan siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 s.d. 26 Maret 2011. Adapun indokatornya adalah: (1) Melakukan penjumlahan bilangan bulat melalui koin bilangan bulat positif dan negatif pada media audio visual (sound slide), (2) Menyelesaikan operasi hitungan dalam penjumlahan bilangan bulat dalam kehidupan sehari – hari, (3) Melakukan pengurangan bilangan bulat melalui koin bilangan bulat positif dan negatif pada media audio visual (sound slide), (4) Menyelesaikan operasi hitungan dalam pengurangan bilangan bulat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam setiap pelaksanaan siklus terdapat empat langkah kegiatan, yaitu perencanaan tindakan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Kegiatan ini dilaksanakan berdaur ulang, sebelum melaksanakan tindakan dalam setiap siklus perlu adanya perencanaan dengan memperhatikan keberhasilan siklus sebelumnya.

Berdasarkan pada kajian teori dan hasil penelitian ini, maka dapat diajukan implikasi yang berguna dalam upaya meningkatkan hasil belajar materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat baik secara teoritis maupun secara praktis.

1. Implikasi Teoritis

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media audio visual bilangan bulat dapat meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat, hal itu dapat ditinjau dari hal-hal berikut:

a. Pemilihan media pembelajaran yang tepat. Pembelajaran dengan menggunakan media audio visual meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa karena siswa dapat mengkonkritkan bilangan bulat positif dan negatif dalam bentuk koin-koin


(4)

pengurangan bilangan bulat dan waktu yang diperlukan dalam mengerjakan menjadi lebih singkat.

b. Di dalam proses pembelajaran, pemberian motivasi pada peserta didik juga sangat penting. Motivasi diberikan agar peserta didik dapat belajar dengan baik sehingga peserta didik mempunyai keinginan untuk berpikir, memusatkan perhatian, dan melaksanakan kegiatan yang menunjang dalam proses pembelajaran. Motivasi dapat ditanamkan pada diri peserta didik dengan memberikan latihan-latihan, memberikan kesempatan untuk berpartisipasi dalam proses pembelajaran dan memberikan penghargaan terhadap keberhasilan peserta didik dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Pentingnya penggunaan media audio visual dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat terbukti dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga terjalin hubungan yang hangat dan bersahabat antara siswa dengan guru.

c. Penggunaan media audio visual bilangan bulat secara tepat dan optimal sehingga keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat meningkat.

2. Implikasi Praktis

Hasil penelitian ini dapat digunakan oleh guru dan calon guru untuk menentukan media dan strategi pembelajaran yang tepat sehingga dapat meningkatkan kualitas proses belajar mengajar sehubungan dengan tujuan yang akan dicapai oleh peserta didik SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar.

Berdasarkan temuan dan pembahasan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab IV, maka penelitian ini dapat digunakan dan dikembangkan oleh guru dan calon guru yang menghadapi masalah yang sejenis yang pada umumnya dimiliki oleh sebagian besar siswa. Adanya kendala yang dihadapi dalam materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat melalui penggunaan media audio visual koin bilangan bulat harus di


(5)

atasi semaksimal mungkin. Oleh karena itu ketiga aspek hasil belajar harus diperhatikan sehingga mendukung keberhasilan pembelajaran.

C. Saran

Berdasarkan hasil penelitian mengenai penggunaan media audio visual bilangan bulat pada kelas IV SDN 02 Ngringo Jaten Karanganyar Tahun 2011, maka saran-saran yang diberikan sebagai sumbang pemikiran untuk meningkatkan mutu pendidikan pada umumnya dan meningkatkan kompetensi siswa SDN 02 Ngringo Jaten pada khususnya sebagai berikut:

1. Bagi Sekolah

Hendaknya sekolah meningkatkan kualitas pembelajaran dengan mengupayakan pelatihan media pembelajaran bagi guru agar dapat menggunakan media pembelajaran yang tepat sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan harapan.

2. Bagi Guru

a) Sebaiknya guru meningkatkan kompetensi keprofesionalannya dengan merancang proses pembelajaran yang kreatif dan inovatif sehingga peserta didik menjadi lebih tertarik dan pembelajaran akan menjadi lebih kondusif dan bermakna. Hal ini membuat peserta didik tidak mudah bosan dan tetap termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

b) Dalam penyampaian materi guru hendaknya menggunakan media pembelajaran yang sesuai, sehingga dapat memberikan kemudahan terhadap siswa untuk lebih memahami konsep, prinsip, sikap, dan keterampilan tertentu, serta mampu memberikan pengalaman yang berbeda dan bervariasi.

c) Untuk meningkatkan keterampilan menjumlah dan mengurangkan bilangan bulat siswa, guru hendaknya menggunakan media audio visual (sound slide) koin bilangan bulat.

d) Adanya tindak lanjut terhadap penggunaan media audio visual koin bilangan bulat pada materi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat.


(6)

a) Siswa hendaknya dapat berperan aktif dengan menyampaikan ide atau pemikiran pada proses pembelajaran, sehingga proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancar dan memperoleh hasil yang optimal.

b) Siswa dapat mengaplikasikan keterampilan menjumlah dan mengurangi bilangan bulat ke dalam kehidupan sehari-hari.