keluhan atau sedang check-up. Dikatakan hematuri jika ditemukan sel darah merah 3 atau lebih per lapangan pandang besar urin yang di sentrifugasi, dari
evauasi sedimen urin Harrison et al., 2005.
2.5.2. Patofisiologi
Berdasarkan lokasi hematuri dapat dibagi menjadi glomerulus dan ekstra glomerulus untuk memisahkan bagian nefrologi dan bagian urologi. Hematuri
yang berasal dari nefron diebut juga hematuri glomerulus yang dimana pada keaadan normal, jarang ditemukan pada urin. Adanya eritrosit pada urin dapat
terjadi pada herediter maupun perubahan struktural glomerulus dan Integritas kapiler yang abnormal. Eritrosit bila berikatan dengan protein Taam-Horsfall
sehingga dapat membentuk silinder eritrosit, ini adalah sebagai penanda penyakit ginjal kronik. Pada penyakit nefronglomerulus biasanya ditemukan sel darah
merah saja dan tidak ditemukan silinder eritrosit Sudoyo et al., 2009.
2.6. LUTS Lower Urinary Tract Symptoms 2.6.1. Pengertian
LUTS yang paling sering terjadi adalah frekuensi, urgensi, hesistansi, aliran yang lemah dan nocturia. Dulu gejala ini disebut dengan prostatism tetapi
sekarang telah di ubah menjadi LUTS. Arti dari prostatism adalah bahwa gejala- gejala ini terjadi disebabkan oleh penyakit yang disebabkan oleh kelenjar prostat.
Seperti contoh ketidakstabilan kandung kemih dapat menyebabkan hal yang sama seperti obstruksi karena penyakit prostat. Gejala voiding atau pengosongan,
berhubungan dengan gejala seperti hesistansi, intermittensi, aliran yang lemah, terminal dribling, dan membutuhkan usaha lebih untuk berkemih dengan cara
meningkat kan tekanan intra abdomen. Aliran yang lemah ditandai dengan tenaga yang kurang, jangkauan yang berkurang, dan pengeluaran yang berlangsung lama.
Pasien juga dapat merasakan tidak puas setelah berkemih, seperti ada yang tersisa pada kandung kemih. Storage symptoms atau gejala penyimpanan, termasuk
frekuensi pada siang hari yang meningkat, urgensi, inkontinensia, nocturia, disuria, dan terkadang enuresis. Gejala frekuensi biasa terjadi jika merasakan
ingin berkemih kurang dari dua jam setelah berkemih. mengeluarkan jumlah urin yang berlebih disebut juga polyuri dan terkadang dapat disalah artikan menjadi
gejala frekuensi. Frekuensi dapat juga terjadi bersamaan dengan gejala urgency, yang berarti perasaan tiba-tiba ingin berkemih dan tidak bisa di tahan. Nocturnal
eniuresis adalah berkemih yang tidak bisa ditahan saat tidur. Retensi akut adalah terjadinya ketidakbisaan pasien mengeluarkan urin tanpa adanya gejala
sebelumnya. Retensi kronis adalah retensi urin pada pasien yang dapat berkemih tetapi tidak lampias. Gejala sensoris termasuk insensibilitas kandung kemih,
perasaan yang berkurang untuk berkemih, dan tidak ada perasaan kandung kemih yang penuh Siroky, 2005.
2.6.2.Penyebab
1. Bening Prostate Hyperplasia 2. Stricture Urethra
3. Neurogenic Bladder 4. Urolithiasis
5. Urethritis 6. Abcess Prostat
7. Prostatitis Bakterial 8. Interstitial Cystitis
9. Cystitis Kronis Rao, 2005