Hasil Analisis Bivariat Hasil Penelitian
kemih tipe non-muscle invasive dan sisanya menderita kanker kandung kemih muscle invasive.
Dalam penelitian ini jangkauan usia sampel adalah dari 21- 90 tahun. Pada penelitian ini usia dikelompokan seperti yang sudah disajikan pada tabel 5.3
kelompok usia terbanyak adalah pada kelompok usia 51-60 tahun yaitu sejumlah 38 sampel 43.7 dan paling sedikit adalah pada usia kelompok 21-30 tahun dan
81-90 tahun yaitu sejumlah 1 1.1 untuk kedua kelompok. Hal ini sesuai dengan penelitian Belmunt et al. 2011 yang menyatakan di eropa prevalensi
kejadian kanker kandung kemih 70 terjadi pada usia 65 tahun. Setelah dibagi menjadi dua kelompok berdasarkan hitopatologi didapatkan hasil kelompok
terbanyak menderita muscle invasive adalah kelompok 51-60 tahun yaitu sejumlah 16 sampel 18.3 dan untuk non-muscle invasive adalah kelompok 51-
60 yaitu sejumlah 22 sampel 25.2. Menurut Feng et al. 2007 mekanisme mengapa lebih sering terjadinya kanker pada usia tua adalah salah satunya tumor
protein 53 p53 dalam penelitian dengan menggunakan mencit efisiensi p53 berkurang pada mencit yang berusia lebih tua yang mengakibatkan mengurangnya
aktivitas trankripsi dan apoptosis dependen p53. Pada penelitian ini semua sampel yang didapat mengalami gross hematuri.
Data hematuri dilihat dari lamanya keluhan hematuri pada pasien sampai dilakukannya pmeriksaaan histopatologi. pada penelitian Gupta et al. 2009 yang
menemukan 97 dari total sampel yaitu 481 pasien kanker kandung kemih yang mengalami hematuri, yang menandakan hampir semua dari penderita kanker
kandung kemih mengalami hematuri. Rata-rata lamanya hematuri pada semua sampel 24.8 minggu dengan standar deviasi 36.2 dan Confidence Interval 95
17.6-32.6. Dimana pada penelitian Garg et al. 2014 mendapatkan dari 97 dari total pasien 35,646, yang rata-rata pasien mengalami hematuri selama 27 hari
dengan kisaran waktu 0-377 hari. Normalitas pada data ini dinilai dengan Saphiro- Wilk didapat angka p=0.000 yang menandakan data ini tidak berdistribusi
normal yang dikarenakan p-value 0.05. Rata-rata setiap kelompok gambaran histopatologi adalah 34.6 minggu untuk muscle invasive dan 14.8 minggu untuk
non-muscle invasive. Untuk menilai perbandingan gambaran klinis digunakan tes
Mann-Whitney U. Alasan penggunaan cara ini dikarenakan distribusi data yang tidak normal, dan hasil yang di dapat Mann-Whitney U= 545.5, Z= -3.417, p=
0.000 ini menandakan terdapatnya perbedaan yang signifikan anatara kelompok muscle invasive dan non-muscle invasive. Mitra dan Cote 2009 melalui
penelitiannya menjelaskan bahwa kanker kandung kemih yang bertipe non-muscle invasive dapat berprogresi menjadi muscle invasive. Tentu menjadi sebuah
kesimpulan bahwa semakin lamanya hematuri yang dialami pasien akan menghasilkan gambaran histopatologi muscle invasive bladder cancer.
Untuk gejala Lower Urinary Tract Symptoms yang di singkat LUTS terjadi pada 6 sampel 6.8 dari total sampel yaitu 87 sampel. Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan Dobbs et al. 2014 yang menyatakan di penelitiannya dari semua sampel kanker kandung kemih yang diteliti diapati 4.1 pasien yang mengalami
gejala LUTS. Yang akan dibagi menjadi klasifikasi dari tingkat keparahan dari gejala tersebut yang dialami pasien, yang di bagi atas ringan, sedang, berat, dan
tidak bergejala. Dari yang bisa kita lihat dari hasil analisis tabel 5.5 terdapat 1 sampel 1.1 yang mengalami LUTS ringan, 4 sampel 4.6 yang mengalami
LUTS sedang, 1 sampel 1.1 mengalami LUTS berat, dan 81 sampel 93.1 tidak mengalami gejala LUTS sama sekali. Karena akan dibandingkan jadi akan dibagi
menjadi dua kelompok berdasarkan gambaran histopatologi. Untuk kelompok muscle invasive didapatkan 1 sampel 1.1 yang mengalami gejala LUTS ringan, 3 sampel
mengalami LUTS sedang, 1 sampel 1.1 mengalami LUTS berat, dan 39 sampel 44.8 tidak mengalami gejala sama sekali. Untuk kelompok non-muscle
invasive tidak terdapat sampel yang mengalami gejala LUTS ringan dan berat, untuk yang LUTS sedang didapati 1 sampel 1.1, dan 42 sampel 48.3 tidak
bergejala LUTS. Untuk membandingkan kedua kedua kelompok tersebut dengan gejala LUTS yang dialami akan dilakukan uji Kolmogorov-Smirnov dengan hasil
Kolmogorov-Smirnov =0.421 ,p=0.994 ,CI 95 yang menandakan tidak ada perbedaan yang signifikan diantara kedua kelompok muscle invasive dan non-muscle
invasive. Hal ini diakarenakan p-value 0.05 yang menunjukan tidak signifikan antara kedua kelompok sampel. Kesimpulan yang dapat di tentukan dari analisis ini adalah tidak
ada perbedaan gejala LUTS pada kelompok muscle invasive dan non-muscle invasive.
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN